• Tidak ada hasil yang ditemukan

Emas merupakan jenis Komoditas logam mulia berharga. Masyarakat Indonesia umumnya mengenal dekat sarana investasi ini.

Sebagian dari mereka memilih emas sebagai sarana investasinya. Mereka melihat emas bukan saja sebagai sarana investasi akan tetapi juga sebagai tanda tingkat social individu di lingkungan sekitar.

Walaupun pengetahuan terbatas hanya untuk investasi emas dasar (Dalam bentuk perhiasan) akan tetapi sudah bisa dilihat bahwa emas merupakan sarana investasi yang baik buat mereka dalam jangka panjang.

Umumnya, mereka yang menginvestasikan dananya di dalam bentuk emas, pasti menginginkan keuntungan yaitu dengan mendapatkan selisih dari harga beli dan jual. Misalkan, anda membelinya di harga Rp. 90.000/gramnya, anda akan menjualnya bila harganya naik menjadi Rp. 92.000/garmnya. Ini yang umum di lakukan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Dengan bantuan tekhnologi emas bisa di perjual belikan sebagai komoditas perdagangan berjangka (future trading / margin trading). Artinya anda tidak memegang fisik dari emas yang anda beli, tetapi hanya memiliki bukti administrasi atas kepemilikannya. berinvestasi dalam bursa berhjangka, anda tidak harus menyiapkan dana besar / modal besar. (Nofieiman, 2007)

1. Transaksi di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ)

Berinvestasi emas di bursa berjangka Jakarta (BBJ) berbeda, karena bisa menjual terlebih dahulu saat harga mahal dan membelinya saat harga murah (sell high,buy low).

Transaksi di bursa berjangka merupakan transaksi perdagangan, yakni mengurangi resiko sekaligus mencari keuntungan dari selisih jual beli sebagai akibat perubahan harga komoditas yang di perdagangkan, dalam hal ini adalah emas.

Secara singkat, kontrak dagang berjangka adalah suatu kontrak untuk beli (long) atau menjual (short) suatu asset dasar yang penyerahannya dilakukan pada masa yang akan datang sesuai harga yang terjadi di bursa berjangka saat kontrak jatuh tempo.

Pada posisi jual (short) seorang pelaku akan mengambil posisi jual terhadap komoditas untuk melindungi resiko penurunan harga pada masa mendatang. Konkretnya, seorang pelaku memperkirakan bahwa komoditas akan menurun, sehingga dia menjualnya saat ini dengan harga yang lebih mahal dan nantinya bisa membeli kembali ketika harga komoditas sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Sementara itu posisi beli ( long) seorang pelaku memasang posisi beli pada suatu komoditas. Pertimbangannya, harga komoditas tersebut pada masa mendatang di perkirakan akan naik. jadi, beli pada saat murah dan nanti bisa menjual kembali pada harga yang lebih mahal.

Untuk ikut melakukan transaksi emas di bursa berjangka, Anda cukup membayar margin muka (initial margin) sebesar 4 juta per lot (ukuran kontrak adalah lot), dimana 1 lot sama dengan 1.000 gram emas), dengan membuka rekening di salah satu pialang.

Selanjutnya nilai per kontrak (lot) akan bervolatilitas seiring degan naik turunnya harga emas di bursa berjangka. Anda bisa saja menutup posisi anda walau belum jatuh tempo, caranya dengan mengambil posisi sebaliknya dari posisi awal anda apada kontrak yang sama. (Nofieiman, 2007)

2. Cara melakukan transaksi emas di bursa berjangka

Misalkan harga emas pada kontrak berjangka emas (KBE) yang akan jatuh tempo akhir bulan april ini berada pada level Rp. 100.000 per gram. Ekspektasi anda, bahwa harga emas dalam beberapa hari ke depan akan mengalami penurunan. Untuk mendapatkan keuntungan atau meminimalisir resiko dari penurunan harga tersebut, Anda harus mengambil posisi jual (short) pada kontrak tersebut.

Anda membeli 1 lot Kontrak Berjangka Emas yang akan jatuh tempo di akhir bulan april ini, Dengan initial margin yang harus di setor sebesar Rp. 4.000.000 Andaikan pada hari yang sama, pada saat perdagangan ditutup, harga emas turun ke level Rp. 99.000/gram, Pada posisi ini anda sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id mengalami keuntungan karena (1 lot x (100.000.000 – 99.000.000)) jadi anda mendapatkan untung sebesar Rp. 1000.000 Dengan memasang posisi jual, Anda telah menjual seharga Rp. 100.000.000 dan sekaramg anda membelinya dengan harga Rp. 99.000.000 juta.

Kalau keesokan harinya ternyata harga emas terus turun dan ditutup di harga Rp. 98.000/gram, Maka anda akan untung lagi sebesar Rp. 1000.000 karena (1 lot x (99.000.000 – 98.000.000)). Total keuntungan anda sebesar Rp. 2.000.000, di luar biaya transaksi. Keuntungan akan semakin belipat – lipat apabila jumlah lot yang anda beli semakin banyak.

Apabila harga emas naik menjadi Rp. 101.000/gram, maka nilai per lot menjadi Rp. 101.000.000 (100.000 x 101.000), maka anda akan mengalami kerugian sebesar Rp. 1.000.000 karena (I lot x (100.000.000 – 101.000.000)), sehingga saldo anda akan berkurang sebesar Rp. 1.000.000 menjadi Rp. 3.000.000. Untuk melanjutkan transaksi maka anda harus melakukan penyetoran biaya sebesar Rp. 3.000.000 sehingga rekening anda sama seperti awal yaitu Rp. 4.000.000. Karena dalam transaksi kontrak berjangka emas jika saldo anda lebih kecil dari Rp. 2.500.000 per lot, maka anda harus menyetor dana tambahan sehingga rekening anda kembali seperti semula yaitu Rp. 4.000.000 per lot. Apabila anda tidak menambah uang maka anda tidak bisa melakukan transaksi. (Nofieiman, 2007)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3. Faktor – faktor kontrak berjangka emas

Sebelum melakukan transaksi kontrak berjangka emas di bursa berjangka Jakarta (BBJ) maka harus mempertimbangkan beberapa hal, pertama misalkan terkait masalah fundamental komoditi yang akan di transaksikan. Aspek fundamental terkait dengan stock komoditi tersebut, apakah permintaanya semakin bertambah atau permintaan semakin menurun.

Kedua adalah berkaitan dengan aspek teknikal. Dalam hal ini, Alat utamanya adalah menggunakan grafik perkembangan harga suatu komoditas dalam kurun waktu tertentu. Ada dua factor yang perlu di pertimbangkan, yakni analisa garis support dan resistance.

Garis support adalah garis yang menghubungkan titik terendah dari harga suatu komoditas. Garis resistance adalah garis yang menhubungkan titik tertinggi dari harga.

Seorang pelaku dalam bursa berjangka dapat mengambil posisi beli (long) jika harga yang terjadi berada di atas garis support dan sebaliknya apabila pelaku bursa berjangka mengambil posisi jual (short). (Nofieiman, 2007)

4. Strategi dalam melakukan transaksi

Strategi yang dilakukan dalam melakukan transaksi dalam bursa berjangka agar dapat meraih keuntungan atau terhindar dari resiko / kerugian yang besar adalah:

Pertama adalah batasi jumlah transaksi investasi. Dalam kenyataannya transaksi Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) harus melalui pialang dana investor

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id wajib menyerahkan sejumlah dana yang disebut sebagai deposit margin yang besarnya Rp. 10.000.000.

Kedua adalah apabila ternyata pasar sedang stagnan atau tidak terjadi pergerakan harga yang signifikan maka lebih baik menunggu dan memperhatikan (wait n see).

Ketiga adalah masukkan aspek psikologis dan capital management dalam mengambil keputusan. Aspek psikologis adalah terkait dengan rasa keraguan anda dalam mengambil posisi dalam transaksi. Aspek capital management adalah terlalu memaksakan diri dalam melakukan transaksi di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ). (Nofieiman, 2007)

Dokumen terkait