• Tidak ada hasil yang ditemukan

Koperasi merupakan salah satu bentuk badan hukum yang sudah lama dikenal di Indonesia. Pelopor pengembangan perkoperasian di Indonesia adalah Bung Hatta, dan sampai saat ini beliau sangat dikenal sebagai bapak koperasi Indonesia.41

39Ibid., hal. 301

40 Ibid.,301

41 Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2001). h, 253

63

Koperasi sebagai sebuah istilah yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia berasal dari kata “cooperation” (Inggris). Secara semantik koperasi berarti kerja sama. Kata koperasi mempunyai padanan makna dengan kata syirkah dalam bahasa Arab. Syirkah merupakan wadah kemitraan, kerja sama, kekeluargaan, kebersamaan usaha yang sehat, baik dan halal yang sangat terpuji dalam Islam.42

Koperasi merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai tujuan atau kepentingan bersama. Jadi kopersasi merupakan bentukan dari sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama. Kelompok orang inilah yang akan menjadi anggota koperasi yang didirikannya.

Pembentukan kopersai berdasarkan atas kekeluargaan dan gotong royong khususnya untuk membantu para anggotanya yang memerlukan bantuan baik berbentuk barang ataupun pinjaman uang.43

Pada hakekatnya koperasi syariah itu sama dengan BMT dan BTM peranan umum BTM adalah melakukan pembinaan dan pendanaan yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Besarnya pengaruh rentenir terhadap perekonomian masyarakat mendorong BTM untuk memberikan solusi alternatif dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi yang dihadapi masyarakat. Oleh karenanya BTM diharapkan mampu berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat dan berfungsi lebih baik dalam rangka pencapaian tujuannya. Lembaga BTM merupakan salah satu harapan bagi perekonomian menenggah ke bawah untuk meningkatkan

42 Muhammad. Lembaga Ekonomi Syariah. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007). h, 93

43 Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya…,h, 254

64

perekonomiannya. Dengan misi merambah dunia Ekonomi tingkat menenggah kebawah dan membantu mensejahterakannya. Dan lembaga diharapkan mampu mengatasi perasalahan-permasalahan mengenai perkembangan perekonomian masyarakat.

Banyak hal-hal yang membedakan karakteristik kopsyah (kopesari syariah) dengan lembaga keuangan lainnya, yang termasuk dengan bank yang secara sekilas siklus kegiatannya hampir mirip dengan kopsyah. Kopsyah mempuyai ciri utama pada pelayanan nasabahnya, kopsyah memberikan kemudahan terhadap nasabah yang umumnya adalah rakyat kecil. Hadirnya kopsyah dikalangan masyarakat diharapkan mampu mendongkrak perekonomian serta membawa kesejahteraan untuk masyarakat. Lembaga keuangan mikro syariah yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil, menumbuh kembangkan bisnis usaha mikro kecil, dalam rangka mengangkat harkat dan martabat serta membela kepentingan perekonomian umat/

masyarakat. Lembaga keuangan mikro syariah ditumbuhkan oleh prakarsa dan dengan modal awal dari tokoh-tokoh masyarakat setempat dengan landasan sistim ekonomi yang salaam keselamatan, kedamaian dan kesejahteraan.

Kemunculan koperasi syariah di Indonesia yaitu seiring dengan perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia. Pada awalnya yaitu untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan mikro yang tidak dapat dijangkau oleh perbankan maka didirikan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

65

Pendirian BPRS ternyata belum menjawab permasalahan yang ada lalu selanjutnya membentuk koperasi syariah.

Lembaga keuangan mikro syariah selain dikenal dengan koperasi syariah saat ini juga bekembang lembaga Baitul Maal wat Tanwil (BMT).

Keberadaan BMT berada di tengah-tengah masyarakat bahkan berada di pedesaan.

BMT adalah singkatan Baitul Maal wat Tanwil atau Balai Usaha Mandiri Terpadu, yakni sebuah lembaga ekonomi keuangan mikro syariah yang berintikan Baitul Maal (lembaga amil zakat / non profit) dan Baitut Tanwil (lembaga pembiayaan / profit oriented). Keberadaan BMT diharapkan menjadi pemdukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil dan mikro dengan berlandaskan sistem syariah.44

Fungsi dari koperasi syariah tidak berbeda dengan koperasi yang lainnya, yaitu penghimpunan dana dan pembiayaan. Yang membedakan koperasi syariah dengan koperasi konvensional terletak pada prinsip dari penghimpunan dana dan pembiayaannya yaitu selain berlandaskan peraturan hukum positif tetapi juga berlandaskan hukum agama Islam.

1. Penghimpunan Dana (Funding)

Penghimpunan dana dalam koperasi sering disebut dengan simpanan.

Menurut Peraturan Pemerintah No.9/tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Koperasi Simpan Pinjam oleh Koperasi, simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi-koperasi lain dan atau

44 Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil, Modul Pelatihan Calon Pengelola dan Pengelola Lembaga Keuangan Mikro Syariah, (Tulungagung: Tidak Diterbitkan, 2015), hal. 31

66

anggotanya kepada koperasi dalam bentuk tabungan dan simpanan koperasi berjangka.45

Penghimpunan dana yang dilakukan oleh koperasi syariah sering menggunakan prinsip wadiah dan mudharabah.

a. Wadiah adalah titipan murni dari pihak penitip (muwaddi) yang mempunyai barang/ aset kepada pihak penyimpan (mustawda) yang diberi amanah atau kepercayaan, baik individu maupun badan hukum, tempat barang yang dititipkan harus dijaga dari kerusakan, kerusakan, keamanan dan keutuhannya dan dikembalikan kapan saja penyimpan menghendaki.46

b. Mudharabah atau penanaman modal adalah penyerahan modal uang kepada orang lain yang berniaga sehingga ia mendapatkan presentase keuntungan.47 2. Pembiayaan (Financing)

Berdasarkan UU No. 7 tahun 1992, yang dimaksut pembiayaan adalah penyediaaan uang atau tagihan atau yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan tujuan atau kesepakatan pinjam meminjam anatara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu di tambah dengan sejumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil.48

Produk pembiayaan pada koperasi syariah tidak sebanyak pada perbankan syariah, produk-produk yang sering digunkan yaitu

45 Ibid., hal.91

46 Ascara, Akad dan Produk . . . , hal. 42

47 Ibid., hal. 60

48 Fitri Nurhartati dan Ika Saniyati Rahmaniah, Koperasi Syariah, . . .hal. 26

67

a. Mudharabah atau penanaman modal adalah penyerahan modal uang kepada orang lain yang berniaga sehingga ia mendapatkan presentase keuntungan.49

b. Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk sesuatu usaha terstentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (atau amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.50

c. Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam murabahah, penjual harus memberi tahu harga pokok yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahan.

d. Ijarah adalah akad memindahkan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.

Dokumen terkait