• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Merencanakan pemecahan

masalah supervisi pemeriksaan dan pengujian

1.1. Metoda supervisi pemeriksaan dan pengujian yang berlaku saat ini dipelajari.

1.2. Metoda supervisi pemeriksaan dan pengujian dianalisa, diinterprestasikan dan disusun alternatif permasalahan.

1.3.

1.4.

Metoda penyebab ketidaksesuaian supervisi pemeriksaan dan pengujian dianalisa.

Metoda penyebab ketidaksesuaian supervisi pemeriksaan dan pengujian dicari apa penyebabnya dan disusun rencana program perbaikanya.

1.5. Penugasan yang diterima diperiksa untuk memastikan bahwa instruksi telah dimengerti sesuai standar pemeliharaan

2. Menyiapkan

material kerja untuk menyusun rencana kerja supervisi

2.1. Standar unjuk kerja supervisi pemeriksaan dan pengujian disiapkan sesuai sesuai kebijakan manajemen

2.2. Software/perangkat lunak dan perangkat keras untuk mengolah data disiapkan

-32-

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

pemeriksaan dan pengujian

2.3. Data permasalahan lapangan dipelajari dan dimengerti penyebab permasalahannya

3. Menggunakan data

permasalahan dan membuat solusi alternatif

pemecahan masalah.

3.1. Data lapangan dibandingkan dangan standar pada Metoda penyebab ketidaksesuaian supervisi pemeriksaan dan pengujian.

3.2. Deviasi data lapangan dengan Metoda penyebab ketidaksesuaian supervisi pemeriksaan dan pengujian pada buku panduan (manual book) dipelajari dan dianalisa penyebabnya

3.3. Penyebab deviasi dipelajari dan disimulasikan dengan beberapa metoda untuk mendapatkan hasil yang paling optimum untuk dijadikan solusi penanggulangan masalah operasional.

4. Memeriksa

kesesuaian hasil analisa kerja dengan kondisi lapangan

4.1. Hasil kerja lapangan dibandingkan dengan alternatif penanggulangan masalah melalui program Metoda penyebab ketidaksesuaian supervisi pemeriksaan dan pengujian

4.2. Perintah pengulangan pekerjaan yang belum sesuai dengan alternatif baru diberikan

4.3. Bimbingan teknis diberikan untuk penanggulangan masalah operasional

5. Membuat laporan 5.1. Laporan penanggulangan permasalahan Metoda penyebab ketidaksesuaian supervisi pemeriksaan dan pengujian dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan oleh perusahaan.

-33-

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

5.2. Perubahan pelaksanaan Metoda penyebab ketidaksesuaian supervisi pemeriksaan dan pengujian diseminarkan dan dijadikan acuan program pemeriksaan dan pengujian di lembaga pemeriksaan dan pengujian

1. Batasan Variabel

Unit kompetensi ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan pemecahan masalah dengan menggunakan beberapa metoda untuk mengatasi permasalahan operasi dan pemeliharaan yang diperlukan pada pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian, sesuai dengan standar dan ketetapan yang berlaku.

Supervisi pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian meliputi:

1.1 pemeriksaan dan pengujian operasional di bidang Sistem Tegangan Rendah dan atau Sistem Tegangan Menengah

1.2 Standar keselamatan dan kesehatan kerja mencakup peraturan K2 disiapkan sesuai peruntukan pekerjaan pemeriksaan dan pengujian di sistem Tegangan Rendah / Tegangan Menengah;

1.3 Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi K2, instruksi manual peralatan dan SOP;

1.4 Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger dan earth tester serta peralatan ukur lainnya disiapkan dan diyakini telah dikaliberasi.

1.5 Persyaratan/Kondisi Unjuk Kerja.

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya

1.5.1. SOP (Standard Operation Procedure) operasional supervisi pemeriksaan dan pengujian yang berlaku diperusahaan.

1.5.2. Prosedur pemeriksaan dan pengujian.

1.5.3. Standar perusahaan untuk operasional supervisi pemeriksaan dan pengujian.

1.5.4. Instruksi panduan (Instruction manual) dari supervisi pemeriksaan dan pengujianserta peralatannya.

1.5.5. Lembar laporan / chek list yang ditetapkan oleh perusahaan.

-34-

1.5.6. Peralatan K2 dan peralatan bantu yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan supervisi pemeriksaan dan pengujian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit kompetensi inidan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan Pendukung yang dibutuhkan:

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi pekerjaan operasional pemeriksaan dan pengujian

2.1.1. Pengetahuan yang harus dimiliki:

2.1.1.1. Penelitian operasional (Operational research) 2.1.1.2. Statistik,

2.1.1.3. Analisa Data Orang Benda (DOB);

2.1.1.4. Ilmu listrik yang berkaitan dengan pekerjaan operasional Metoda penyebab ketidaksesuaian supervisi pemeriksaan dan pengujian;

2.1.1.5. Dasar Operasi dan pemeliharaan bidang distribusi;

2.1.1.6. Standar dan batasan yang berlaku;

2.1.1.7. Metodologi Metoda penyebab ketidaksesuaian supervisi pemeriksaan dan pengujian

2.1.2. Keterampilan yang dibutuhkan :

2.1.2.1. Menggunakan Alat ukuran pengukuran listrik;

2.1.2.2. Menggunakan aplikasi komputer

2.1.2.3. Memiliki salah satu sertifikat level 4 Metoda penyebab ketidaksesuaian supervisi pemeriksaan dan pengujian

-35-

2.2. Ruang lingkup pengujian

2.2.1. Konteks asesmen meliputi:

2.2.1.1. Unit Kompetensi di ases ditempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.

2.2.1.2. Asesmen unit kompetensi iniharus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.

2.2.1.3. Sebagai tambahan padaalat kerja yang dibutuhkan yang disebutkan diatas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan pemeriksaan dan pengujian:

2.2.2.1. Kebijakan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) dan prosedur dan instruksi kerja.

2.2.2.2. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1 Kaji ulang Curriculum Vitae atau bukti portofolio

2.3.2 Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, dan penugasan proyek serta simulasi.

2.3.3 Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.

2.3.4 Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar didalam memberikan asesmen

-36-

2.4. Aspek penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

2.4.3.1. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel;

2.4.3.2. Menggunakan prinsip pengetahuan dan ketrampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel;

2.4.3.3. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan ketrampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini;

2.4.3.4. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan;

2.4.3.5. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja;

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal --- dengan pengalaman dibidang operasi dan pemeliharaan di sistem distribusi.

2.6. Catatan : Versi operasional

2.6.1. Pemegang kompetensi ini harus terlebih dahulu pernah melaksanakan pekerjaan pembangunan dan pemasangan bidang distribusi

-37-

2.6.2. Memahami bahawa pemegang kompetensi ini mampu melakukan pekerjaan supervisi Metoda penyebab ketidaksesuaian supervisi pemeriksaan dan pengujian dapat dilihat pada saat yang bersangkutan memberikan penjelasan sebelum pekerjaan dilakukan,

2.6.3. Disamping itu juga cara penanggulangan permasalahan Metoda penyebab ketidaksesuaian supervisi pemeriksaan dan pengujian di lapangan.

-38-

LEVEL 6

-39-

STANDAR KOMPETENSI

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

Kode Unit : KTL.DUP.1.6007.1.2016

Judul Unit : Mendalami Metoda penyebab ketidaksesuaian pemeriksaan dan pengujian bidang Distribusi

Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pemecahan masalah dan menyusun metoda baru (re-design) untuk menangani permasalahanpenyebab ketidaksesuaian pemeriksaan dan pengujian sesuai dengan standar dan batasan yang berlaku

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan pemecahan

masalah dan menyusun metoda baru.

1.1. Operasi dan pemeliharaan yang berlaku saat ini dipelajari dan dikaji efektivitasnya dengan menggunakan pendekatan metoda penyebab ketidaksesuaian pemeriksaan dan pengujian 1.2. Hasil kajian pemeriksaan dan pengujian

dianalisa dan diinteprestasikan dan disusun alternatif penanggulangan permasalahan.

1.3. Data penyebab deviasi dianalisa dan dicari apa penyebabnya dan disusun rencana “design”

penyebab ketidaksesuaian pemeriksaan dan pengujianyang baru.

1.4 Alternatif penyusunan metoda baru disiapkan.

1.5 Penugasan yang diterima diperiksa untuk memastikan bahwa instruksi telah dimengerti sesuai standar pemeriksaan dan pengujian.

2. Menyiapkan data dan peralatan

Standar unjuk kerja disiapkan sesuai kebijakan manajemen.

-40-

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

kerja analisis 2.2. Software/perangkat lunak dan perangkat keras untuk mengolah data operasi dan atau pemeliharaan disiapkan.

2.3. Data permasalahan lapangan dipelajari dan dimengerti penyebab permasalahannya.

3. Menggunakan data untuk memecahkan

masalah dan membuat metoda baru.

3.1. Data lapangan dibandingkan dangan kebijakan Manajemen tentang unjuk kerja.

3.2. Deviasi data lapangan dengan standar pada kebijakan manajemen dipelajari dan dianalisa penyebabnya.

3.3. Penyebab deviasi dipelajari dan disimulasikan dengan beberapa metoda untuk mendapatkan metoda baru yang paling optimum untuk dijadikan solusi penanggulangan masalah.

3.4. Metoda baru disampaikan kepada manajemen penyebab ketidaksesuaian pemeriksaan dan pengujianuntuk diseminarkan dan dijadikan metoda kerja baru dalam bekerja

4. Memeriksa kesesuaian

metoda baru dengan kondisi lapangan.

4.1. Metoda baru dibandingkan dengan metoda sebelumnya sejauhmana efektifitas dari metoda baru ini.

4.2. Penyempurnaan metoda baru yang belum sesuai dengan kondisi lapangan dilakukan.

4.3. Bimbingan teknis untuk penggunaan metoda baru diberikan.

5. Membuat laporan 5.1. Laporan pembuatan metoda baru dituliskan dalam format yang ditetapkan oleh perusahaan.

5.2. Pembuatan metoda baru diinternalisasikan dilingkungan perusahaan.

-41-

1. Batasan Variabel

Unit kompetensi inimenguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur penyusunan metoda baru pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian, yang dapat dilaksanakan oleh petugas pemeriksaan dan pengujian.;

Pekerjaan penyusunan metoda baru pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian meliputi:

1.1. proses kerja baru,

1.2. Standard Operation Procedure (SOP) baru, 1.3. Pemecahan masalah (trouble shooting) baru

1.4. Sistem evaluasi untuk pelaksanaan pemeriksaan dan pengujiandengan metoda baru.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi K2, instruksi manual peralatan dan SOP; alat kerja dan material kerja yang diperlukan dalam kegiatan ini disiapkan:

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan kriteria unjuk kerja dan batasan pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit kompetensi inidan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi pekerjaan supervisi pemeliharaan distribusi 2.1.1. Pengetahuan yang harus dimiliki

2.1.1.1. Metoda Operasional Research (OR) ; 2.1.1.2. Statistik,

2.1.1.3. Analisa Data,Orang, dan Benda (DOB) 2.1.1.4. Operasi dan pemeliharaan distribusi;

2.1.1.5. Bisnis Ketenagalistrikan.

2.1.2. Keterampilan yang dibutuhkan :

2.1.2.1. Menggunakan perangkat lunak dan keras komputer;

-42-

2.1.2.2. Menyusun kuisioner;

2.1.2.3. Menyusun tahapan pemeriksaan dan pengujian;

2.1.2.4. Memiliki sertifikat level 5 untuk bidang pemeriksaan dan pengujian;

2.2. Ruang lingkup pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen meliputi:

2.2.1.1. Unit Kompetensi di ases ditempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.

2.2.1.2. Asesmen unit kompetensi ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.

2.2.1.3. Sebagai tambahan pada alat kerja yang dibutuhkan yang disebutkan diatas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis operasi / pemeliharaan dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupanpemeriksaan dan pengujian:

2.2.2.1. Kebijakan (Keselamatan Ketenagalistrikan) K2 dan prosedur dan instruksi kerja.

2.2.2.2. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.

-43-

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar didalam memberikan asesmen

2.4. Aspek penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap elemen dan kriteria unjuk kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

2.4.3.1. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel;

2.4.3.2. Menggunakan prinsip pengetahuan dan ketrampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel;

2.4.3.3. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan ketrampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini;

2.4.3.4. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan;

2.4.3.5. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja;

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal minimal --- dengan pengalaman dibidang operasi &pemeliharaan distribusi tenaga listrik.

-44-

2.6. Catatan : Versi operasional

2.6.1. Pemegang kompetensi ini harus terlebih dahulu pernah melaksanakan pekerjaan pembangunan dan pemasangan.

2.6.2. Memahami bahawa pemegang kompetensi ini mampu melakukan pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujiandapat dilihat pada saat yang bersangkutan memberikan penjelasan sebelum pekerjaan dilakukan,

2.6.3. Disamping itu juga cara penanggulangan permasalahan pemeriksaan dan pengujian di lapangan

Catatan:

Bagi yang sudah diposisi level kompetensinya tidak perlu mengambil sertifikat kompetensi level dibawahnya.

Dokumen terkait