• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kriteria Utama :

Dalam dokumen BUKU PEDOMAN 3R 2014 (Halaman 33-38)

PENYUSUNAN RENCANA KERJA MASYARAKAT (RKM)

1. Kriteria Utama :

a. Lahan TPS 3R berada dalam batas administrasi yang sama dengan area pelayanan TPS 3R berbasis masyarakat

b. Status kepemilikan lahan milik pemerintah atau lainnya yang dibuktikan dengan Akte/Surat Pernyataan Hibah untuk pembangunan prasarana dan sarana TPS 3R berbasis masyarakat.

d. Penempatan lokasi TPS3R sedekat mungkin dengan daerah pelayanan 2. Kriteria Pendukung

a. Berada didalam wilayah permukiman penduduk, bebas banjir, ada akses jalan masuk, dan sebaiknya tidak terlalu jauh dengan jalan raya.

b. Cakupan pelayanan minimal 200 KK atau minimal mengolah sampah 3 m3/hari. c. Masyarakat bersedia membayar iuran pengolahan sampah.

d. Sudah memiliki kelompok aktif di masyarakat seperti PKK, kelompok atau forum kepedulian terhadap lingkungan, karang taruna, remaja mesjid, klub jantung sehat, klub manula, pengelola kebersihan/sampah atau KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) yang sudah terbentuk.

2.1.3

PROSES PELAKSANAAN SELEKSI

Untuk melaksanakan proses seleksi di tingkat kota/kabupaten yang akan melaksanakan TPS 3R berbasis masyarakat, maka dilakukan langkah langkah sebagai berikut:

1. Satuan Kerja PPLP Provinsi dan Direktorat PPLP Kementerian Pekerjaan Umum di pusat melaksanakan sosialisasi dengan materi sebagai berikut :

a. Penjelasan program TPS 3R berbasis masyarakat di kawasan permukiman. b. Pemahaman mengenai sistem pengelolaan sampah.

c. Pe n g a l a m a n a ta u c on t oh suk se s m e n g e n a i TPS 3 R b e rb a si s masyarakat di kawasan permukiman (best practice).

2. Peserta workshop adalah:

a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

b. Dinas/SKPD terkait yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan persampahan dan kota/kabupaten.

c. Kelurahan yang masuk dalam daftarLonglist

2.1.4

PROSES SELEKSI LOKASI

1. LonglistKampung Calon Lokasi

Untuk memperoleh calon lokasi maka Dinas penanggungjawab di tingkat kota / kabupaten dengan dibantu oleh TFL 3R membuat longlist atau daftar panjang kampung calon lokasi. Caranya adalah sebagai berikut:

a. Review dokumen SSK (strategi sanitasi kota) diutamakan lokasi yang berada di daerah rawan sanitasi (zona merah).

b. Memastikan apakah kampung tersebut benar-benar memiliki permasalahan pengelolaan sampah

c. Longlistlokasi merupakan lokasi yang memenuhi kriteria lokasi 3R

Tata Cara Perencanaan Tempat Pengolahan Sampah (TPS)

5

2. ShortlistKampung Calon Lokasi

Langkah selanjutnya adalah Penyusunan Daftar Pendek (Shortlist)kampung calon lokasi TPS 3R Berbasis Masyarakat, yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah/SKPD penanggung jawab yang didampingi oleh TFL 3R dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :

a. Kelayakan teknis calon lokasi antara lain:

1) Calon lokasi benar-benar memiliki permasalahan pengelolaan sampah 2) Cakupan layanan minimal 200 KK atau 1.000 jiwa

3) Ada lahan kosong minimal 200 m2yang dapat digunakan sebagai lokasi TPS 3R 4) Memiliki akses jalan untuk truk sampah guna pengangkutan residu

b. Kelayakan sosial antara lain:

1) Masyarakat membutuhkan pengelolaan sampah yang lebih baik 2) Masyarakat bersedia membayar iuran pengolahan sampah c. Hasil pengecekan lapangan diisikan kedalam lembar isianshortlist

d. Daftar shortlist mencantumkan nama kampung, kelurahan dan kecamatan, jumlah penduduk (jiwa), jumlah kk, perkiraan timbulan sampah, kebiasaan masyarakat membuang sampah, ketersediaan lahan calon lokasi TPS 3R, akses jalan masuk dan dilengkapi foto

e. Lembar isianshortlistdibuat oleh Dinas/SKPD penanggungjawab Kota/Kabupaten disetujui oleh Bappeda Kabupaten/Kota

2.2

PENENTUAN DAN PENETAPAN LOKASI TERPILIH

Proses penentuan lokasi terpilih dilakukan dengan cara :

1. Kampung yang memenuhi syarat atau masuk shortlist diundang dalam pertemuan yang dihadiri oleh wakil masyarakat dan wakil pengurus RT dan RW/lingkungan, kelurahan, disaksikan oleh camat dan Dinas/SKPD terkait.

2. Stakeholder yang hadir diberikan penjelasan tentang program TPS 3R Berbasis Masyarakat. Jika calon lokasi shortlistlebih dari 1 (satu), sedangkan alokasi anggaran hanya untuk 1 paket, maka harus dilakukan proses seleksi secara terbuka sebagai berikut:

1. Stakeholder masyarakat diminta berkumpul sesuai dengan asal masing-masing kampung. 2. Mereka diminta membuat deskripsi kampung masing-masing dan kondisi sampah dan

pengelolaannya, serta permasalahan yang dihadapi, dan mempresentasikannya dengan menggunakan kertas plano besar.

3. Setelah semua mempresentasikan, kemudian mereka diminta mengidentifikasi potensi yang ada untuk penanganan persampahannya. Aspek yang harus diidentitikasi adalah:

a. Minat masyarakat untuk mengelola sampahnya sendiri b. Kemauan untuk iuran pengelolaan sampah

c. Kesiapan kelembagaan masyarakat

d. Ketersediaan lahan untuk Tempat Pengolahan Sampah

e. Akses jalan masuk untuk alat pengangkut sampah(truk sampah atau motor roda tiga) f. Prioritas penanganan sampah oleh masyarakat

4. Identifikasi potensi penanganan sampah oleh masyarakat tersebut dilakukan dengan cara partisipatif dengan metodeRapid Participatory Assessment(RPA). Modul terlampir.

5. Hasilnya dituangkan ke dalam satu tabel yang sudah disediakan oleh TFL sesuai dengan variabel dan skor. Kemudian skor akan dihitung berdasarkan bobot dari masing-masing variabel dan dijumlahkan.

6. Kampung yang memperoleh nilai terbanyak yang akan dinilai sebagai kampung yang paling siap untuk menerima program TPS 3R Berbasis Masyarakat.

7. Setelah proses seleksi tersebut selesai, kemudian dilakukan penandatanganan Berita Acara Seleksi Kampung sebagai lokasi pelaksanaan program TPS 3R Berbasis Masyarakat dan ditandatangani oleh semua unsur yang hadir dalam pertemuan tersebut.

2.3

PEMBENTUKAN KSM

Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dibentuk melalui musyawarah masyarakat atau rembug warga dengan bentuk dan susunan pengurus sesuai dengan permufakatan warga, dan ditetapkan melalui surat keputusan (SK) kelurahan yang diketahui oleh kecamatan setempat.

2.3.1

TUGAS KSM

Secara umum tugas KSM adalah sebagai berikut : 1. Mensosialisasikan,

2. Merencanakan, 3. Melaksanakan,

4. Mengawasi/memonitor, 5. Supervisi,

6. Mengelola kegiatan pembangunan, serta

7. Mengelola sarana TPS 3R Berbasis Masyarakat yang telah dibangun nantinya.

2.3.2

FUNGSI KSM

Bedasarkan tahapannya, fungsi KSM adalah sebagai berikut: 1. Pra-konstruksi :

a. Meyusun Rencana Kerja Masyarakat (RKM) dan mengajukan legalitas atau pengesahan dokumen RKM

b. Melakukan kontrak kerjasama dengan Satker PPLP Provinsi c. Membuka rekening KSM 3R

d. Mengajukan rencana pencairan dana dari Satker PPLP Provinsi e. Menyusun rencana pengadaan dan kebutuhan tenaga kerja f. Melakukan pengadaan barang sesuai aturan yang berlaku

Tata Cara Perencanaan Tempat Pengolahan Sampah (TPS)

7

2. Konstruksi :

a. Melaksanakan pembangunan TPS 3R dan pengadaan prasarana pengolah sampah 3R b. Mendatangkan dan mengatur tenaga kerja untuk melaksanakan kegiatan/pekerjaan

sesuai jadwal pelaksanaan.

c. Melakukan pembayaran bahan/material dan upah tenaga kerja d. Melaporkan realisasi penggunaan dana

e. Melaporkan kemajuan pekerjaan dan dokumentasi

f. Melalukan pengajuan pencairan dana sesuai persyaratan yang ada g. Melakukan pengawasan administrasi, teknis dan keuangan

h. Melakukan serah-terima pekerjaan TPS 3R dari KSM kepada Satker PPLP Provinsi 3. Pasca-Konstruksi :

a. Melakukan operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana TPS 3R

b. Menarik, mengumpulkan, mengelola iuran/retribusi sampah serta mengelola dana sesuai peraturan serta melaporkan semua uang masuk dan keluar kepada masyarakat c. Melakukan pemasaran kompos dan bahan-bahan daur ulang

d. Mengembangkan sarana dan prasarana pendukung TPS3R

Melihat tugas, peran dan fungsi KSM 3R yang sangat banyak dan relatif cukup berat maka KSM harus dibentuk sesuai kebutuhan dan dibekali dengan berbagai pengetahuan dan ketermpilan yang diperlukan sesuai tugas pokok dan fungsinya dengan cara diberikan pelatihan-pelatihan.

2.3.3

SUSUNAN PENGURUS

Susunan dan Tugas pengurus KSM 3R sebagai berikut : 1. Ketua:

a. Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan kegiatan pembangunan. b. Memimpin pelaksanaan tugas KSM dan kegiatan rapat-rapat.

2. Sekretaris:

a. Menyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan kegiatan tata usaha serta dokumentasi;

b. Melaksanakan surat-menyurat;

c. Melaksanakan pelaporan kegiatan pembangunan secara bertahap. 3. Bendahara:

a. Menerima dan menyimpan uang serta mengeluarkan/membayar sesuai dengan RAB yang telah ditetapkan;

b. Melakukan pengelolaan administrasi keuangan dan pembukuan realisasi serta laporan pertanggungjawaban keuangan :

1) Tahap Konstruksi

a) Laporan keuangan mingguan untuk diumumkan (ditempel dipapan

masyarakat

b) Laporan keuangan bulanan yaitu laporan penggunaan dana dan laporan harian sesuai format yang ditentukan untuk kemudian diserahkan kepada Satker Pengembangan PLP

2) Pasca Konstruksi

Laporan mingguan dan laporan bulanan yang diumumkan (ditempel dipapan pengumuman/ tempat strategis) sehingga dapat dilihat dengan mudah oleh masyarakat

Dalam dokumen BUKU PEDOMAN 3R 2014 (Halaman 33-38)