BAB II LANDASAN TEOR
1. Kurikulum
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang diterapkan di
Indonesia sejak Juni 2013 atau tepatnya pada awal tahun pelajaran
2013/2014. Kurikulum 2013 menerapkan pendidikan karakter pada setiap
pembelajarannya. Kurikulum ini juga menggunakan pendekatan tematik
dan melibatkan siswa secara langsung pada setiap tahap pembelajaran.
Fungsi guru sebagai sumber utama belajar juga beralih menjadi seorang
fasilitator. Kurikulum 2013 juga mempunyai karakteristik yang
menerapkan pembelajaran inovatif dan terintegrasi antar pelajaran, yang
menjadikan suatu pembelajaran terasa menarik dan menantang bagi
peserta didik. Juga menekankan kompetensi pada ranah sikap, kognitif,
keterampilan psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan
pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh banyaknya KD.
2. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat atau benda yang dipergunakan
untuk membantu peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan
saat pembelajaran, atau alat yang mampu berfungsi memperjelas isi yang
disampaikan guru agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
3. Pendekatan Tematik Integratif dan Saintifik
Pembelajaran yang dirancang khusus berdasarkan tema-tema
tertentu dengan mengaitkan pokok bahasan pada setiap mata pelajaran.
Pembelajaran tematik menawarkan kesempatan yang sangat banyak pada
peserta didik untuk memunculkan dinamika dalam proses pembelajaran.
langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode
ilmiah. Pendekatan saintifik mengarah pada kegiatan yang mengandung
unsur 5M, yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengolah/memproses,
menyajikan/mempublikasikan.
4. Media video
Media video pembelajaran adalah alat yang digunakan guru berupa
perpaduan tampilan video dansuara sebagai media belajar yang membantu
guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan membantu siswa dalam
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan (a) kajian pustaka, (b) kajian penelitian yang
relevan, (c) kerangka berpikir, dan (d) pertanyaan penelitian.
A. KAJIAN PUSTAKA 1. Kurikulum 2013
a. Pengertian Kurikulum 2013
Menurut Zais dalam Widyastono (2014:1), kurikulum adalah: “a
racecource of subject matters to be masterred”. Hal tersebut diartikan bahwa kurikulum merupakan kumpulan mata pelajaran yang harus disampaikan oleh
guru dan dipelajari oleh peserta didik. Selaras dengan pengertian tersebut,
Hamalik (2007:3) mendefinisikan kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran
yang harus ditempuh murid untuk memperoleh ijazah. Sedangkan, Alberty dalam
Widyastono (2014:5) menyatakan bahwa kurikulum: “All of the activities that are
provided for students by the school”. Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa
kurikulum sebagai segala aktivitas guru dan dan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah.
Pengertian Kurikulum 2013 berbasis kompetensi menurut Kusnandar
(2013:26) adalah “outcomes-based curriculum” dan oleh karena itu pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian komtensi yang dirumuskan
dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Demikian pula penilaian hasil belajar
diartikan sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen
kurikulum oleh seluruh peserta didik.
Dari berbagai pengertian kurikulum di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
kurikulum adalah pedoman dasar bagi penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum
menjadi dasar acuan bagi pelaku pendidikan seperti guru, kepala sekolah, dan
peserta didik untuk mencapai tujuan akademik yang telah ditentukan.
b. Karateristik Kurikulum 2013
Karakteristik kurikulum berbasis kompetensi menurut Kusnandar (2013:26)
adalah:
(1) Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam
bentuk Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke
dalam Kompetensi Dasar (KD).
(2) Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang
sekolah, kelas, dan mata pelajaran.
(3) Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta
didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu.
(4) Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kogniti, keterampilan
psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata
pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran. Untuk SD
(5) Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep,
generalisasi, topik, atau sesuatu yang berasal dari pendekatan
“disciplinariy-based curriculum” atau “content-based curriculum”.
(6) Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran.
(7) Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada
tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten
kompetensi di mana pengetahuan adalah konten bersifat tuntas.
Keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah kemampuan penguasaan
konten yang dapat dilatihkan. Sedangkan sikap adalah kemampuan
penguasaan konten yang lebih selit dikembangkan dan memerlukan proses
pendidikan yang tidak langsung.
(8) Penilaian hasi belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat
formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk
memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan (Kriteria
Ketuntasan Minimal/KKM dapat dijadikan tingkat memuaskan).
Menurut Widyastono (2014:131), kurikulum 2013 dikembangkan dengan
beberapa karakteristik, yaitu mengembangkan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin
tahu, kreativitas, dan kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik
secara seimbang, memberikan pengalaman belajar terencana saat peserta didik
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan
Muzamiroh (2013:142-145) mengemukakan bahwa karakteristik kurikulum
ini dapat dilihat dari perubahan-perubahan yang di antaranya: proses
pembelajaran, jumlah mata pelajaran, dan jumlah jam pelajaran.
Dari berbagai pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa karateristik
kurikulum 2013 adalah adanya penerapan pembelajaran yang inovatif dan
terintegrasi antar pelajaran, yang menjadikan suatu pembelajaran terasa menarik
dan menantang bagi peserta didik. Juga adanya penekanan kompetensi pada ranah
sikap, kognitif, keterampilan psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan
pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh banyaknya KD.
c. Tujuan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 memiliki tujuan, yaitu untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara
yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan efektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia
(Widyastono 2014:131). Senada dengan tujuan kurikulum tersebut, Mulyasa
(2013:65) menyatakan bahwa tujuan kurikulum 2013 adalah untuk menghasilkan
insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
Hidayat (2013:113) menyatakan bahwa tujuan kurikulum 2013 adalah proses
terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude),
Menurut Fadlilah (2013:25), kurikulum 2013 memiliki tujuan sebagai berikut.
1. Meningkatkan mutu pendidikan dengan menyeimbangkan hard skill dan soft
skill melalui kemampuan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam rangka
menghadapi tantangan global yang terus berkembang.
2. Membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia yang produktif, kreatif,
dan inovatif.
3. Meringankan tenaga pendidik dalam menyampaikan materi dan menyiapkan
administrasi mengajar.
4. Meningkatkan peran serta pemerintah pusat dan daerah serta warga
masyarakat scara seimbang dalam mengendalikan kualitas pelaksanaan
kurikulum di tingkat satuan pendidikan.
5. Meningkatkan persaingan yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas
pendidikan yang akan dicapai.
Dari beberapa pendapat tersebut mengenai tujuan kurikulum 2013, peneliti
menyimpulkan bahwa yang menjadi karakteristik kurikulum 2013 adalah untuk
mengembangkan keseimbangan kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga
negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan mampu berkontribusi dalam
2. Pendekatan Tematik Integratif