• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Pembahasan

1. Langkah-langkah Penelitian Pengembangan

a. Potensi Masalah

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan dua guru kelas III guru biasanya tidak membuat soal sendiri melainkan mengambil dari buku paket dan buku reverensi. Tingkat soal yang paling tinggi mencapai ranah kognitif menganalisis (C4). Kebanyakan soal lainnya biasanya hanya pada taraf mengingat (C1) dan memahami (C2). Dalam pembuatan soal guru tidak membuat kisi-kisi terlebih dahulu, melainkan membuat soal berdasarkan materi yang telah diajarkan di sekolah. Tidak semua soal dibuat relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa dan soal yang dibuat tidak dianalisis validitas dan reliabilitasnya maupun analisis butir soal. Guru mengatakan bahwa guru membutuhkan contoh soal matematika untuk dijadikan sebagai pedoman dalam membuat soal.

Dari hasil wawancara dengan dua guru tersebut diperoleh kesimpulan bahwa guru membutuhkan contoh soal matematika yang telah dianalisis dan diketahui kualitasnya sebagai acuan untuk guru dalam membuat soal yang baik.

b. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yaitu wawancara, kuesioner melalui validasi oleh ahli dan guru dan tes melalui uji coba lapangan.

Wawancara dilakukan dengan dua guru kelas III SD Karitas Nandan dan guru kelas III SDN Bhayangkara. Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai tes hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan dua guru kelas III diperoleh kesimpulan bahwa guru membutuhkan contoh butir soal yang telah dianalisis dan terbukti kualitasnya untuk dijadikan pedoman dalam pembuatan tes hasil belajar siswa.

Kedua data diperoleh dari validasi oleh dua ahli dan tiga guru matematika kelas III. Kesimpulan dari validasi ahli dan guru adalah desain produk layak untuk diujicobakan dengan perbaikan sesuai dengan saran yang diberikan.

Ketiga data diperoleh dari uji coba lapangan yang dilakukan di SD Negeri Bhayangkara. Uji coba dilakukan ditiga kelas yaitu kelas III A dengan jumlah 27 siswa, III B dengan jumlah 22 siswa dan IIIA dengan jumlah 21 siswa. Hasil uji coba lapangan adalah jawaban siswa kelas III SD Negeri Bhayangkara. Rekapan jawaban siswa dapat dilihat pada (lampiran 9 hal 219-222). Daftar absen siswa yang mengikuti tes dapat dilihat pada (lampiran 10 hal 223-225).

c. Desain Produk

Desain produk dimulai dengan menentukan jenjang kelas yaitu kelas III SD. Selanjutnya menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Kompetensi Dasar yang akan dikembangkan yaitu mengenal hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang dan antar satuan berat untuk kelas III SD semester ganjil.

Kompetensi dasar yang telah ditentukan dispesifikasikan menjadi delapan belas indikator yang terdiri dari dimensi kognitif. Dimensi kognitif yang digunakan merupakan dimensi kognitif berdasarkan Taksonomi Bloom yang telah direvisi, yaitu (1) mengingat , (2) memahami, (3) mengaplikasi (4) menganalisis (5) mengevaluasi dan (6) mencipta. Dimensi kognitif mengingat dan memahami sebanyak 25% dengan tingkat kesukaran rendah, dimensi kognitif mengaplikasi dan menganalisis sebanyak 50% dengan tingkatan kesukaran sedang dan dimensi kognitif mengevaluasi dan mencipta sebanyak 50% dengan tingkat kesukaran tinggi.

Peneliti membuat 60 butir soal yang akan dibagi menjadi dua tipe soal, yaitu tipe A dan tipe B yang masing-masing tipe terdiri dari 30 butir soal. Dari 30 butir dibagi menjadi enam dimensi kognitif, diantaranya dimensi kognitif mengingat pada nomor 1-4, dimensi memahami pada nomor 5-7, dimensi mengaplikasi pada nomor 8-16, dimensi menganalisis pada nomor

17-22, dimensi mengevaluasi pada nomor 23-26 dan dimensi mencipta pada nomor 27-30.

d. Validasi Desain

Hasil validasi oleh ahli matematika pertama mendapat skor 3,72

temasuk dalam kategori “sangat baik”, validasi oleh ahli matematika kedua mendapat skor 2,82 termasuk dalam kategor “baik”, validasi oleh guru

pertama mendapat skor 3,55 termasuk dalam kategori “sangat baik”, validasi oleh guru kedua mendapat skor 3,35 termasuk dalam kategori

“sangat baik” dan validasi oleh guru ketiga mendapat skor 3,29 termasuk dalam kategori “sangat baik”.

Dari hasil validasi desain oleh ahli matematika dan guru tersebut

diperoleh skor rerata 3,34 termasuk dalam kategori “sangat baik”. Produk layak untuk digunakan/di uji coba lapangan dengan perbaikan sesuai saran.

e. Revisi Desain

Berdasarkan kritis dan saran yang diberikan oleh ahli matematika dan guru, peneliti melakukan revisi desain. Revisi yang dilakukan adalah mengganti kata-kata yang belum sesuai, merubah soal-soal yang kurang kontekstual, memperbaiki kosakata soal, meringkas soal agar lebih mudah dipahami, memperbaiki indikator yang kurang sesuai, menambah soal untuk tingkat kesulitan mudah dan sukar dan meringkas soal cerita yang terlalu panjang dengan membuat tabel agar lebih mudah dipahami. Selain itu untuk tingkat kesukaran soal sebelumnya menggunakan perbandingan

25% mudah, 50% sedang 25% sukar. Tingkat kesukaran tersebut diganti menggunakan perbandingan 3-4-3 yang artinya 30% kategori mudah, 40% kategori sedang dan 30% kategori sukar.

f. Uji Coba Produk

Hasil uji coba produk dianalisis menggunakan aplikasi TAP (Test Analiysis Program) pada soal tipe A dan tipe B. Data jawaban siswa yang telah diolah menggunakan TAP akan menampilkan hasil dalam beberapa kolom yang berisikan kolom item, key, number correct, item difficulty, discrimination index, correct in high group, correct in low group, dan point biserial. Item menunjukkan nomor soal, key atau kunci jawaban menunjukkan kunci jawaban dari soal, number correct menunjukkan jumlah siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal, item difficulty menunjukkan tingkat kesukaran pada setiap butir soal dimana semakin kecil hasilnya menandakan bahwa butir tersebut semakin sulit, discrimination index menunjukkan daya pembeda butir soal, correct in high group menunjukkan siswa berkemampuan tinggi yang menjawab benar, correct in low group siswa berkemampuan rendah yang menjawab benar dan point biserial menunjukkan validitas setiap butir soal.

Pada bagian bawah tabel terdapat hasil reliabilitas soal. Pada bawah tabel reliabilitas terdapat tabel lain yang berisikan kolom quick option analysis yang menunjukkan hasil analisis pengecoh.

1) Soal Tipe A

Berdasarkan hasil analisis butir soal tipe A menggunakan TAP, terdapat 25 butir soal yang valid dari total 40 butir soal, reliabilitas soal sebesar 0,906. Teradapat 10 soal dengan kategori daya pembeda jelek, 8 soal dengan kategori cukup, 20 soal dengan kategori baik dan 2 soal dengan kategori baik sekali.

Jika dilihat berdasarkan tingkat kesukaran 5 soal atau 12,5% termasuk dalam kategori mudah, 30 soal atau 75% termasuk dalam kategori sedang dan 5 soal atau 12,5% termasuk dalam kategori sulit. Hasil analisis pengecoh yang tidak berfungsi ada 14 option dari 12 soal. 2) Soal Tipe B

Berdasarkan hasil analisis butir soal tipe B menggunakan TAP, terdapat 33 butir soal yang valid dari total 40 butir soal, reliabilitas soal sebesar 0,917. Teradapat 1 soal dengan kategori daya pembeda jelek, 8 soal dengan kategori cukup, 27 soal dengan kategori baik dan 4 soal dengan kategori baik sekali.

Jika dilihat berdasarkan tingkat kesukaran 3 soal atau 7,5% termasuk dalam kategori mudah, 35 soal atau 87.5% termasuk dalam kategori sedang dan 2 soal atau 5% termasuk dalam kategori sulit. Hasil analisis pengecoh yang tidak berfungsi ada 20 option dari 16 soal.

g. Revisi Produk

Berdasarkan hasil uji coba terdapat beberapa soal yang tidak valid. Peneliti akan menggugurkan butir soal yang tidak valid. Kemudian butir soal yang memiliki daya pembeda rendah. Daya pembeda yang akan digunakan yaitu yang termasuk ke dalam klasifikasi “baik” dan “baik sekali” yaitu ≥ 0,41. Soal yang telah diseleksi berdasarkan validitas dan daya pembeda “baik” dan “baik sekali” akan direvisi jika memiliki pengecoh yang tidak berfungsi.

Revisi desain pada tahap ini akan merevisi soal yang telah valid dan memiliki daya pembeda baik dan baik sekali namun memiliki pengecoh yang tidak berfungsi. Pengecoh tidak berfungsi apabila <0,05.

Berikut adalah revisi pengecoh yang tidak berfungsi dari soal-soal yang valid dan memiliki daya pembeda baik dan baik sekali.

Tabel 4. 13 Hasil Revisi Pengecoh Soal Tipe A dan Tipe B

No. Soal

Tipe Soal

Pengecoh yang

Tidak Berfungsi Revisi 2 A b. pukul 02 lewat 50

menit

b. pukul 02 lewat 47 menit

8 A a. 28 hari a. 4 minggu 2 hari 10 A d. 18 cm d. 77 cm

35 A b. 3 hari b. 6 hari

5 B a. cm a. dam

7 B a. 28 hari a. 4 minggu 2 hari 10 B b. 30 d. 60 b. 180 d. 450 13 B c. 670 d. 671 c. 60 d. 600 15 B d. 539 d. 581 16 B a. 9 a. 90000 19 B d. 28 d. 280000 21 B a. 28 d. 550 a. 2530 d. 2800 23 B b. 57 b. 36 24 B d. 1345 d. 41 33 B d. 600 d. 180 40 B b. 450 b. 750

Dokumen terkait