• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1Motivasi

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan tulang punggung kehidupan organisasi, keberhasilan kehidupan organisasi secara keseluruhan sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Oleh karena itu, organisasi perlu memiliki sumber daya manusia yang berdisiplin tinggi, berkemampuan, berdaya saing, dan berprestasi. Semua potensi yang ada pada sumber daya manusia harus menjadi perhatian penting bagi pihak manajemen guna mendapat sumber daya manusia yang mempunyai prestasi kerja yang tinggi. Prestasi kerja yang tinggi sangatlah diharapkan oleh perusahaan dari para karyawannya, oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berupaya untuk meningkatkan prestasi karyawannya.

Menurut Hasibuan (dalam Badriah, 2015:136), prestasi kerja adalah “hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya, yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu”. Setiap perusahaan ingin karyawannya memiliki prestasi kerja yang tinggi dalam bekerja yaitu dengan melakukan penilaian prestasi kerja. Dalam rangka pengembangan sumber daya manusia penilaian prestasi kerja sangat penting dilakukan, mengingat bahwa setiap karyawan ingin mendapatkan penghargaan dan perlakuan yang adil dari pimpinan oganisasi yang bersangkutan. Salah satu faktor yang dapat menunjang keberhasilan karyawan dalam mencapai kesuksesan

bekerja adalah motivasi kerja. Dengan adanya motivasi yang tinggi maka prestasi kerja juga akan tinggi dan sebaliknya. Karyawan yang memiliki semangat kerja yang tinggi akan meningkatkan kehidupan organisasi atau perusahaan. Untuk itulah dibutuhkan suatu dorongan bagi karyawan di dalam menyelenggarakan kegiatan di suatu perusahaan. Dorongan itulah yang disebut motivasi.

Menurut Sutrisno (2009:146), motivasi adalah “suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu aktivitas tertentu, oleh karena itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang pasti memiliki suatu faktor yang mendorong aktivitas tersebut”.

Selain itu disiplin kerja yang tinggi juga memiliki peranan penting dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan. Prestasi kerja dapat ditingkatkan melalui disiplin kerja yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan. Menurut Fathoni (2006: 26), dsiplin kerja dapat diartikan “bilamana karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma sosial yang berlaku”.Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik bagi organisasi maupun bagi para karyawan. Bagi organisasi disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya tatatertib dan kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga diperoleh hasil yang optimal. Adapun bagi karyawan akan diperoleh suasana kerja yang menyenangkan sehingga akan menambah semangat kerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan demikian karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan

penuh kesadaran serta dapat mengembangkan tenaga dan pikirannya semaksimal mungkin demi tujuan organisasi (Sutrisno 2009 : 88).

Jasa Marga Belmera merupakan salah satu cabang PT Jasa Marga yang mengoperasikan jalan tol Belawan–Medan–Tanjung Morawa (Belmera) di Sumatera Utara. Jalan Tol ini menghubungkan Pelabuhan Belawan, Kotamadya Medan dan Kabupaten Deli Serdang, membentang sepanjang 42,7 km, terdiri dari jalur utama 34 km dengan 4 jalur, akses dan ramp 8,7 km. PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera menilai prestasi kerja karyawannya berdasarkan pencapaian target, hasil kerja, kedisiplinan, ketepatan waktu kerja, dan tanggung jawab yang dimiliki karyawan. Perusahaan sangat mengharapkan karyawannya memiliki prestasi kerja yang tinggi, namun fenomena yang terjadi adalah karyawan masih belum memiliki prestasi kerja yang diharapkan perusahaan. Prestasi kerja karyawan pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera dapat dilihat pada Tabel 1.1:

Tabel 1.1

PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Evaluasi Prestasi Kerja

Tahun 2015 No Kategori Prestasi Point Pencapaian Semester 1 Semester 11 F 100% F 100% 1 Istimewa ≥120 - - - - 2 Sangat Bagus ≥107-˂120 25 12,5% 23 11,5% 3 Bagus ≥94-˂107 163 81,5% 160 80% 4 Kurang ≥80-˂94 12 6% 17 8,5% 5 Sangat Kurang ≥1-˂80 - - - - Jumlah 200 100% 200 100%

Berdasarkan Tabel 1.1 bahwa pencapaian prestasi kerja karyawan secara umum sudah bagus, hal tersebut terlihat dari karyawan yang memiliki kategori prestasi bagus terdapat 163 karyawan (81,5%) pada semester I, walaupun kemudian menurun menjadi 160 karyawan (80%) pada semester II. Namun prestasi kerja karyawan masih belum optimal dan terjadi penurunan prestasi kerja pada semester II. Hal ini terlihat karyawan yang mendapat kategori prestasi istimewa belum ada, selain itu karyawan yang mendapat kategori kurang bagus terdapat 12 karyawan (6%) pada semester I, mengalami peningkatan menjadi 17 karyawan (8,5%) pada semester II.

Berdasarkan pra survey dilapangan, menurut peneliti penurunan prestasi kerja karyawan PT.Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera disebabkan karena kurangnya motivasi dan disiplin kerja karyawan. Banyak karyawan yang kurang termotivasi dalam melakukan tugas dan tanggung jawab yang telah dibebankan yang dapat dilihat dari para karyawan yang bekerja setengah hati dan sering mnunda dalam mengerjakan tugas yang sudah dibebankan kepada mereka. Hal tersebut disebabkan kurangnya kualitas supervisi dalam memotivasi dan mengawasi karyawan selain itu kurangnya pemahaman karyawan akan prosedur kerja yang berlaku di perrusahaan. Agar karyawan tidak bekerja dengan setengah hati dan memiliki semangat kerja yang tinggi maka perlu peran pimpinan dalam hal menciptakan sesuatu yang sifatnya memotivasi dan memberikan informasi secara detail kepada karyawan mengenai prosedur kerja yang ada agar karyawan dapat dengan sepenuh hati menguasai dan memahami tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepada mereka. Pimpinan yang mengarahkan melalui motivasi akan

menciptakan kondisi dimana karyawan merasa mendapat inspirasi untuk bekerja keras. Dengan demikian peranan supervisor yang melakukan pekerjaan supervisi amat memengaruhi motivasi kerja para karyawan.

Upaya yang dilakukan oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera dalam rangka memotivasi karyawannya adalah dengan memberikan kesempatan untuk maju yang dilakukan dengan pemberian peluang promosi kepada seluruh karyawan. Masalah yang terjadi yaitu karyawan merasa kesempatan untuk mendapatkan promosi sangat sedikit yang diberikan perusahaan dan mengalami penurunan dari tahun 2013-2015, hal tersebut dikarenakan perusahaan juga memberikan kesempatan pada karyawan yang bekerja pada kantor pusat dan cabang lain untuk mendapatkan promosi di PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera sehingga karyawan kurang termotivasi untuk meningkatkan prestasi kerja dari waktu ke waktu. Dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut:

Tabel 1.2

PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Promosi Karyawan Tahun 2013-2015 Tahun Jumlah Karyawan Promosi % 2013 200 9 4,5% 2014 200 6 3% 2015 200 4 2%

Sumber : PT.Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera (2015), data diolah

Berdasarkan Tabel 1.2 menunjukkan jumlah karyawan yang mendapatkan promosi tahun 2013 terdapat 9 karyawan (4,5%), pada tahun 2014 terdapat 6 karyawan (3%), dan pada tahun 2015 terdapat 4 karyawan (2%). Dapat

disimpulkan kesempatan untuk mendapatkan promosi yang diberikan perusahaan menurun dari tahun 2013-2015.

Sejalan dengan Herzberg (dalam Hasibuan,2005), menyatakan bahwa ada dua faktor yang mendorong karyawan termotivasi, yaitu faktor intrinsik, merupakan daya dorong yang timbul dari dalam diri masing-masing orang, dan faktor ekstrinsik, merupakan daya dorong yang datang dari luar diri seseorang, terutama dari organisasi tempatnya bekerja.

Dugaan sementara penurunan prestasi kerja karyawan PT.Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera juga disebabkan oleh faktor kedisiplinan. Masih banyak karyawan yang tidak hadir dengan alasan izin dan sering sakit. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.3.

Tabel 1.3

PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Absensi Dan Keterlambatan Karyawan

Pada Bulan Januari–Desember 2015

No Bulan Jumlah

Karyawan

Jumlah

Terlambat Alpa Izin Sakit Cuti

1 Januari 200 21 0 1 36 79 2 Februari 200 20 0 1 33 70 3 Maret 200 25 0 2 31 30 4 April 200 17 0 0 34 23 5 Mei 200 12 0 2 33 49 6 Juni 200 17 0 2 16 30 7 Juli 200 16 0 1 17 41 8 Agustus 200 18 0 3 39 43 9 September 200 19 0 2 37 48 10 Oktober 200 16 0 0 35 50 11 November 200 21 0 3 49 56 12 Desember 200 23 0 3 44 80

Perusahaan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera ingin karyawannya untuk berdisiplin dalam masuk kerja. Karyawan yang datang terlambat mendapatkan sanksi berupa pemotongan gaji, namun berdasarkan Tabel 1.3 dapat diketahui bahwa masih banyak karyawan yang datang terlambat dan tingkat keterlambatan paling tinggi yaitu pada bulan Maret sebanyak 25 orang. Selain itu karyawan juga diberi waktu cuti 10 kali dalam satu tahun agar karyawan dapat meningkatkan kehadirannya dengan tidak ada lagi karyawan yang tidak datang kekantor dengan alasan izin dan sakit, namun masih ada beberapa karyawan tidak hadir dengan alasan ijin maupun sakit. Tingkat ketidakhadiran bervariasi selama bulan Januari-Desember 2015. Hal ini menunjukan tingkat disiplin kerja karyawan yang rendah.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera”.

Dokumen terkait