• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI DAN PROSEDUR Pertemuan

Dalam dokumen Data Mentah Skor Uji Coba Skala Self Esteem (Halaman 77-79)

Negative self-statement

MATERI DAN PROSEDUR Pertemuan

Sesi 1 : Perkenalan

Tujuan: : Mengenalkan dan mengakrabkan sesama peserta dan antara peserta dengan terapis.

Metode : Permainan “Lempar Bola” Waktu : 15 menit

Bahan : Bola

Prosedur : 1) Terapis memandu peserta untuk memperkenalkan diri dengan menanyakan kepada peserta apa saja yang perlu diperkenalkan dengan kesepakatan bersama (“Seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Adakah diantara adik-adik yang dapat menjelaskan maksud dari kata-kata tersebut? Berikan kesempatan pada peserta untuk menjelaskan. Ya, adik-adik benar sekali, meskipun adik-adik satu sekolah, namun tidak semuanya berada dalam kelas yang sama. Oleh sebab itu, sebelum kita masuk dalam proses terapi, ada baiknya kita terlebih dahulu saling mengenal agar nantinya kita merasa nyaman berada dalam kelompok ini dan menjadi satu kelompok yang akan saling menguatkan. Apakah adik-adik setuju?. Sebelum kita mulai berkenalan, mari kita sepakati bersama hal-hal apa saja yang harus dikenalkan dari diri kita. Sepakat? Bagaimana jika kita mulai dari menyebutkan nama terlebih dahulu? Selanjutnya? Berikan kesempatan bagi setiap peserta untuk menyampaikan idenya dan disepakati secara bersama- sama. Baiklah, adik-adik sudah mengetahui bukan hal-hal apa saja yang akan diperkenalkan dari diri kalian? Kalau sudah, mari kita mulai berkenalan.

Oke?”) ± 2 menit

2) Peserta dan terapis diminta membuat lingkaran besar. (“Adik-adik dipersilahkan maju ke depan. Silahkan berdiri membentuk lingkaran dan saya akan berada di tengah-tengah kalian”). ± 1 menit

3) Terapis berdiri di tengah lingkaran dengan memegang bola dan menjelaskan cara permainan (“Saya akan menjelaskan sedikit aturan main dalam perkenalan kita, yaitu saya akan duluan memperkenalkan diri saya kepada adik-adik. Setelah selesai, saya akan melemparkan bola ini kepada salah satu dari kalian. Bagi adik yang mendapatkan lemparan bola, langsung memperkenalkan diri kalian dan jika telah selesai, lalu kalian kembali memperkenalkan siapa yang melemparkan bola kepada kalian sesuai dengan yang disampaikan saat teman kalian memperkenalkan diri. Setelah selesai,

adik kembali melemparkan bola kepada seorang yang belum

memperkenalkan diri. Begitu seterusnya hingga semua peserta

memperkenalkan dirinya. Apakah adik-adik mengerti? Kalau sudah mengerti, ada satu hal lagi yang perlu kita sepakati. Bagi adik-adik yang tidak mampu memperkenalkan diri teman yang melemparkan bola kepada kalian, maka akan mendapatkan hukuman, yaitu diminta untuk bernyanyi sambil bergoyang, setelah itu harus mencari tahu mengenai temannya tersebut hingga kalian mampu memperkenalkan teman kalian tersebut dengan benar.

Sepakat?”) ± 2 menit

4) Terapis memperkenalkan diri (“Saya Rosya Linda Hasibuan, mahasiswa psikologi USU, dst, saya lemparkan bola ini kepada Anda”). Peserta yang

mendapatkan lemparan bola dari terapis, menerima bola dan langsung memperkenalkan dirinya (“Nama saya… dst, saya terima bola ini dari kak

Rosya Linda Hasibuan, seorang mahasiswa psikologi USU…. dst”).

Kemudian melemparkan bola kepada peserta lain sambil mengatakan “Saya serahkan bola ini kepada Anda”. Begitu seterusnya sampai semua peserta

mendapat giliran untuk memperkenalkan diri. ± 8 menit

5) Terapis bertanya kepada peserta mengenai perasaan mereka setelah melakukan aktivitas berkenalan sambil bermain tersebut (“Bagaimana perasaan kalian saat ini? Masih malu-malu? Senang? Sudah saling mengenal

bukan?”) ± 2 menit Sesi 2 : Tujuan terapi

Tujuan: : 1) Menjelaskan tujuan terapi kepada peserta.

2) Membuat peserta lebih berkomitmen untuk mengikuti seluruh kegiatan terapi. Metode : Diskusi

Waktu : 35 menit

Bahan : Lembar harapan peserta, Slide jadwal pelaksanaan terapi

Prosedur : 1)Terapis mengucapkan terima kasih atas kesediaan peserta dalam berpartisipasi (“Saya mengucapkan terima kasih kepada adik-adik sekalian yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengikuti terapi ini”).± 1 menit

2) Terapis menjelaskan kriteria peserta yang berhak mendapatkan terapi ini (“Adapun maksud saya memberikan terapi ini kepada adik-adik karena adik- adik merupakan beberapa siswa di sekolah ini yang termasuk korban bullying dan berada pada kondisi yang membutuhkan bantuan psikologis. Akan tetapi sebelum saya menjelaskan kepada adik-adik mengenai tujuan dari terapi ini, saya ingin mengetahui dahulu apa saja harapan atau tujuan yang ingin adik-adik capai dengan mengikuti terapi ini. Boleh?”). ± 1 menit

3) Terapis membagikan lembar harapan peserta kepada peserta. ± 1 menit

4) Terapis menjelaskan cara pengerjaan lembar harapan peserta (“Dihadapan adik-adik terdapat selembar kertas yang berisi kalimat, harapan saya dalam

mengikuti terapi ini adalah … Adik-adik diminta untuk melanjutkan kalimat tersebut sesuai dengan apa saja yang adik-adik harapkan dari proses terapi

ini”). ± 1 menit

5) Terapis memberikan kesempatan pada peserta untuk bertanya (“Apakah ada pertanyaan? Sudah paham semuanya?”). ± 3 menit

6) Peserta diminta untuk menyelesaikan kalimat tersebut (“Saya berikan waktu selama 5 menit untuk mengerjakannya. Silahkan adik-adik mulai mengerjakannya dari sekarang”). ± 5 menit

7) Terapis meminta peserta secara bergantian mengemukakan tujuannya mengikuti terapi di depan peserta lain (“Apakah adik-adik sudah selesai mengerjakannya? Apabila sudah, mari kita saling berbagi agar teman-teman kalian dalam kelompok ini dapat mengetahui apa tujuan kalian mengikuti terapi ini. Setuju? Baiklah, sekarang kita mulai dari si X, silahkan sampaikan tujuan kamu”). ± 5 menit

8) Peserta lainnya diminta untuk memberikan tanggapan mengenai tujuan yang disampaikan peserta (“Nah, adik-adik sudah mendengarkan tujuan si X mengikuti terapi ini, bagaimana menurut kalian? Apakah mungkin tujuannya tersebut dapat tercapai dengan mengikuti proses terapi ini? Mengapa?

Apakah ada yang sama tujuannya dengan si X? Apakah kalian mau membantu si X dalam mewujudkan tujuannya? Hal-hal apa saja yang dapat kalian lakukan?”). Begitu seterusnya sampai semua peserta mendapat giliran untuk mengemukakan tujuannya mengikuti terapi. ± 5 menit

9) Terapis merangkum tujuan dari setiap peserta yang memungkinkan untuk dicapai dalam terapi dan menyampaikan tujuan terapi (“Secara umum, tujuan kalian mengikuti terapi ini hampir serupa. Begitu pula dengan tujuan saya merancang terapi ini untuk kalian, yaitu guna membantu kalian untuk meningkatkan harga diri dengan merubah pikiran maupun keyakinan yang negatif dari diri kalian. Diharapkan dengan adanya peningkatan harga diri kalian, dapat meminimalkan kejadian bullying yang menimpa kalian dan

dapat memaksimalkan proses belajar kalian di sekolah”). ± 2 menit

10)Terapis menjelaskan terapi REBT yang akan membantu peserta dalam mewujudkan harapan atau tujuan peserta (“Agar dapat mencapai harapan dan tujuan adik-adik, saya merancang terapi ini menggunakan pendekatan rational emotive behavior therapy (REBT). REBT merupakan suatu proses terapeutik yang berusaha menghilangkan pola berpikir yang negatif dan menggantinya dengan pikiran yang positif untuk mengatasi masalah emosi dan perilaku negatif. Dalam terapi ini adik-adik nantinya akan melakukan kegiatan berdiskusi, mengerjakan tugas, curah pendapat, mendengarkan ceramah, dan bermain peran”). ± 2 menit

11)Terapis menjelaskan jadwal kegiatan terapi (“Seluruh tujuan terapi nantinya akan dapat dicapai jika adik-adik mengikuti seluruh kegiatan atau kegiatan dalam terapi ini. Adapun kegiatan yang akan kita lakukan selama terapi ini

berlangsung yaitu…“).± 1 menit

12)Terapis menayangkan slide jadwal pelaksanaan sesi/kegiatan terapi. ± 3 menit 13)Terapis memberikan kesempatan pada peserta untuk bertanya (“Apakah

kalian sudah mengetahui kita akan melakukan apa saja dalam terapi ini? Ada pertanyaan? Sudah paham semuanya?”). ± 5 menit

Dalam dokumen Data Mentah Skor Uji Coba Skala Self Esteem (Halaman 77-79)

Dokumen terkait