BAB II DASAR TEORI
G. Materi Sistem Pencernaan
Karakteristik dari materi sistem pencernaan manusia ialah sebagai
berikut:
1. Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam
kehidupan manusia.
2. Kompetensi Dasar : 1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada
manusia dan hubungannya dengan
3. Indikator :
a. Kognitif :
1) Kognitif Produk
a) Mengklasifikasikan dan menjelaskan makanan berdasarkan
fungsinya.
b) Mendeskripsikan proses pencernaan dalam tubuh manusia.
c) Menjelaskan kaitan hubungan antara kerusakan organ pencernaan
dengan penyakit yang diakibatkan.
2) Kognitif Proses
a) Mendiskusikan penyusunan pertanyaan terkait sistem pencernaan.
b) Mengidentifikasi jawaban yang tepat atas pertanyaan yang telah
disusun.
c) Mengkomunikasikan informasi yang dicari terkait sistem
pencernaan.
b. Afektif :
1) Afektif Karakter
a) Keseriusan dalam berdiskusi, menyusun, dan menjawab
pertanyaan.
b) Kemandirian dalam menyusun pertanyaan dan mencari informasi
belajar terkait sistem pencernaan.
2) Afektif Sosial
a) Menghargai dalam memberikan pendapat, pertanyaan, dan
berdiskusi.
c) Terbuka pada satu dengan lainnya dalam memberikan pertanyaan
dan jawaban.
c. Psikomotorik
1) Aktif dalam mengajukan pertanyaan tertulis dan lisan.
2) Aktif dalam mengobservasi bacaan terkait sistem pencernaan.
3) Aktif dalam menjawab pertanyaan yang telah disusun.
4) Aktif dalam melakukan refleksi mandiri dan terbimbing.
5) Aktif dalam menyusun kesimpulan belajar.
6) Aktif dalam diskusi kelompok.
4. Tujuan :
a. Kognitif :
1) Kognitif Produk
a) Siswa mampu mengklasifikasikan dan menjelaskan makanan
berdasarkan fungsinya.
b) Siswa mampu mendeskripsikan proses pencernaan dalam tubuh
manusia.
c) Siswa mampu menjelaskan kaitan hubungan antara kerusakan
organ pencernaan dengan penyakit yang diakibatkan.
2) Kognitif Proses
a) Melalui diskusi yang dirancang guru siswa mampu menyusun
pertanyaan terkait sistem pencernaan.
b) Melalui sumber belajar seperti buku dan LKS siswa mampu
mengidentifikasi jawaban yang tepat atas pertanyaan yang telah
c) Melalui kelompok siswa mampu mencari sumber informasi
tertulis terkait sistem pencernaan dan mengkomunikasikannya.
b. Afektif :
1) Afektif Karakter
a) Siswa mampu serius dalam berdiskusi, menyusun, dan menjawab
pertanyaan.
b) Siswa mampu mandiri dalam menyusun pertanyaan dan mencari
informasi belajar terkait sistem pencernaan Siswa mampu bekerja
sama dalam berdiskusi dan mengerjakan tugas.
2) Afektif Sosial
a) Siswa mampu menghargai dalam memberikan pendapat,
pertanyaan, dan berdiskusi.
b) Siswa mampu bekerja sama dalam berdiskusi dan mengerjakan
tugas.
c) Siswa mampu terbuka pada satu dengan lainnya dalam
memberikan pertanyaan dan jawaban.
c. Psikomotorik
1) Siswa mampu aktif dalam mengajukan pertanyaan tertulis dan lisan.
2) Siswa mampu aktif dalam mengobservasi bacaan terkait sistem
pencernaan.
3) Siswa mampu aktif dalam menjawab pertanyaan yang telah disusun.
4) Siswa mampu aktif dalam melakukan refleksi mandiri dan
terbimbing.
5) Siswa mampu aktif dalam menyusun kesimpulan belajar.
5. Materi sistem pencernaan
Materi sistem pencernaan manusia dikelompokkan dalam tiga
subbab yaitu:
a. Makanan dan fungsinya
b. Organ-organ pencernaan
c. Gangguan pada sistem pencernaan
Pada dasarnya sistem pencernaan merupakan proses yang melibatkan
perubahan struktur makanan dari yang berukuran besar dan kompleks
menjadi suatu unsur yang lebih sederhana dan berukuran kecil sehingga
dapat difungsikan oleh sel dalam tubuh untuk melakukan metabolisme
tubuh. Berdasarkan proses ini maka seperti subbab di atas dapat dikatakan
bahwa pencernaan melibatkan suatu komponen besar yang dikenal sebagai
makanan. Berdasarkan fungsinya makanan dapat dibagi menjadi makanan
yang berkarbohidrat, berlemak, berprotein, dan bervitamin-bermineral.
Makanan yang berkarbohidrat memiliki fungsi utama sebagai sumber
energi utama, makanan yang berlemak berfungsi sebagai sumber energi
sampai penyusun membran sel, protein berperan dalam membangun sel
dalam tubuh, vitamin berperan dalam membantu kelancaran proses-proses
di dalam tubuh, dan mineral berperan dalam pembentukan struktur tubuh
(Karim, 2008).
Makanan yang telah diketahui fungsinya ini kemudian dicerna dalam
sistem organ tubuh manusia yang dikenal dengan sistem pencernaan.
Sistem pencernaan meliputi beberapa organ pencernaan seperti (Campbell,
a. mulut, yang berperan sebagai organ pertama pencernaan dalam
membantu proses pencernaan secara kimiawi dan mekanik;
b. kerongkongan, berfungsi sebagai saluran pencernaan yang
menghubungkan mulut dan lambung. Organ ini mengalami gerakkan
peristaltik untuk mendorong makanan (bolus) ke lambung;
c. lambung, bolus atau makanan yang telah halus ini kemudian mengalami
pencernaan secara mekanik dan kimiawi yang melibatkan berbagai
enzim dalam mengubah makanan yang mengandung protein dan lemak
menjadi bagian yang lebih sederhana;
d. usus halus, merupakan tempat dimana sari-sari makanan mulai diserap
tubuh untuk memperoleh manfaat dari makanan tersebut;
e. usus besar, merupakan organ yang berperan dalam mengatur
penyerapan air pada feses (hasil akhir pencernaan) disini juga terdapat
bakteri E.coli yang berperan dalam membusukan feses sehingga feses yang dihasilkan lebih mudah dikeluarkan;
f. rektum, merupakan organ pembuangan terakhir;
g. kelenjar pencernaan lain meliputi pankreas yang berperan dalam
menghasilkan enzim pencernaan dan hati berperan dalam menghasilkan
cairan empedu yang mengandung garam empedu (berperan sebagai
deterjen dalam membantu pencernaan dan penyerapan lemak) dan
pigmen (bilirubin dan biliverdin) yang dikeluarkan bersama feses.
Melalui organ-organ tersebut di atas makanan dicerna, diserap tubuh
dan menghasilkan energi. Dalam menjalankan tugasnya sistem organ
pencernaan dapat mengalami kerusakan yang mengakibatkan timbulnya
manusia dalam menjaga kesehatan organ pencernaan maupun karena
ketidaksengajaan seperti keracunan. Penyakit-penyakit dalam sistem
pencernaan ialah sebagai berikut (Krisno, 2008);
a. maag merupakan penyakit yang menyerang organ pencernaan, yaitu
lambung. Produksi asam lambung berlebih disertai keluarnya gas pada
reaksi pencernaan menyebabkan rasa mual, perih, dan kembung. Maag
dipicu oleh pola makan yang kurang teratur, faktor keturunan, dan
faktor psikologis;
b. diare disebabkan oleh bakteri yang menyerang saluran cerna. Bakteri
tersebut menyebabkan perdarahan pada saluran cerna disertai feses
yang cair;
c. muntaber disebabkan oleh kuman patogen, misalnya Vibrio cholerae. Kuman tersebut menimbulkan muntah serta berak yang berlebih dan
tidak teratur. Feses yang cair disebabkan oleh sistem penyerapan air
pada usus besar kurang sempurna akibat infeksi, sehingga air ikut
keluar bersama feses;
d. kholik usus, pada kondisi tertentu usus dapat mengalami kejang,
akibatnya perut terasa mulas sekali dan kejang. Sering pula terjadi pada
bayi. Penyebabnya beragam, ada yang disebabkan karena menangis
tiada henti, faktor keturunan, dan hawa dingin yang menyengat;
e. konstipasi atau sering disebut sembelit adalah kelainan pada sistem
pencernaan di mana seorang manusia mengalami pengerasan tinja yang
berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat
cukup hebat disebut juga dengan obstipasi yang cukup parah dapat menyebabkan kanker usus yang berakibat fatal bagi penderitanya. Adapun penyakit yang terkait dengan pola makan antara lain sebagai
berikut (Krisno, 2008);
a. asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya
tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh,
karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat.
Sedangkan pemicunya adalah makanan dan senyawa lain yang banyak
mengandung purin. Tubuh menyediakan 85% senyawa purin untuk
kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan
hanya sekitar 15%. Asam urat merupakan hasil metabolisme makanan
yang mengandung purin, contohnya emping, kacang-kacangan, jeroan,
ikan, kopi, dan cokelat. Pencegahannya adalah dengan diet rendah purin;
b. hiperkolesterolemia berarti kadar kolesterol terlalu tinggi dalam darah. Hiperkolesterolemia dapat diatasi dengan diet rendah kolesterol.
Kolesterol banyak terdapat pada daging, ikan, telur, dan jeroan.