• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sosialisasi juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan media lainnya antara lain poster, buklet, brosur, stiker, spanduk maupun forum keagamaan, budaya, arisan dan lain-lain yang dikembangkan dalam bahasa lokal maupun nasional (Sumber: Buku Pedoman Umum Raskin 2010).

2. 6. Kesejahteraan Sosial

Menurut UU Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial mendefenisikan Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spritiual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Sedangkan menurut Walteral Friedlander (1961). “Kesejahteraan Sosial” adalah sistem yang terorganisir dari pelayanan-pelayanan sosial dan lembaga-lembaga yang bertujuan untuk membantu individu dan kelompok untuk mencapai standar hidup dan kesehatan yang memuaskan dan relasi-relasi pribadi dan sosial yang memungkinkan mereka mengembangkan kemampuannya sepenuh mungkin dan meningkatkan kesejahteraannya selaras dengan kebutuhan dan keluarga masyarakatnya.

Definisi di atas menjelaskan :

1. Konsep Kesejahteraan Sosial sebagai suatu sistem atau “organized system” yang berintikan lembaga-lembaga dan pelayanan sosial. 2. Tujuan dan sistem tersebut ialah untuk mencapai tingkat kehidupan

yang sejahtera dalam arti tingkat kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, papan, kesehatan dan juga relasi-relasi sosial dengan lingkungannya.

3. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara, meningkatkan “kemampuan individu” baik dalam masalahnya maupun dalam memenuhi kebutuhannya (Muhidin 1992:1)

Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Kesejahteraan Sosial mencakup berbagai usaha yang dikembangkan untuk

meningkatkan taraf hidup manusia, baik itu dibidang fisik, mental, emosional, sosial ekonomi, ataupun kehidupan spiritual.

2. 7. Kerangka Pemikiran

Program raskin adalah program nasional yang bertujuan membantu rumah tangga miskin dalam memenuhi kecukupan kebutuhan pangan dan mengurangi beban finansial melalui penyediaan beras bersubsidi. Setiap rumah tangga menerima 15 kg beras setiap bulan dengan harga Rp 1.600 per kilogram di titik distribusi. Program ini merupakan kelanjutan program OPK yang diluncurkan pada Juli 1988.

Tujuan Program Raskin adalah mengurangi beban pengeluaran RTS melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras. Kinerja Program Raskin ditunjukkan dengan tercapainya target 6T, yaitu Tepat Sasaran Penerima Manfaat, Tepat Jumlah, Tepat Harga, Tepat Waktu, Tepat Administrasi dan Tepat Kualitas. Keseluruhan program yang dibuat pemerintah pasti membutuhkan tahap evaluasi dari masyarakat di dalam pelaksanaannya. Begitu juga program Raskin yang di buat pemerintah di Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan.

Untuk memperjelas alur pemikiran diatas dapat dilihat pada bagan berikut ini:

Keluarga Miskin Kecamatan Medan Tuntungan Kelurahan Simpang Selayang

Evaluasi Pelaksanaan Program Raskin: • Tepat Sasaran Penerima Manfaat • Tepat Jumlah • Tepat Harga • Tepat Waktu • Tepat Administrasi • Tepat Kualitas. Program RASKIN

2.8. Definisi Konsep dan Operasional 2.8.1 Definisi Konsep

Suatu konsep merupakan sejumlah pengertian atau ciri-ciri yang berkaitan dengan berbagai peristiwa, objek, kondisi, situasi dan hal lain-lain yang sejenis. Konsep diciptakan dengan mengelompokan objek-objek atau peristiwa-peristiwa yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Defenisi konsep bertujuan untuk merumuskan sejumlah pengertian yang digunakan secara mendasar dan menyamakan persepsi tentang apa yang akan diteliti serta menghindari salah pengertian yang dapat mengaburkan tujuan Penelitian. (Silalahi, 2009:112)

Untuk lebih mengetahui pengertian mengenai konsep-konsep yang akan digunakan, maka peneliti membatasi konsep yang digunakan sebagai berikut: 1. Evaluasi Adalah sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang untuk melihat

sejauh mana keberhasilan sebuah program. Keberhasilan program itu sendiri dapat dilihat dari dampak atau hasil yang dicapai oleh program tersebut.

2. Program Raskin adalah suatu program nasional yang bertujuan membantu rumah tangga miskin dalam memenuhi kecukupan kebutuhan pangan dan mengurangi beban finansial melalui penyediaan beras bersubsidi.

3. Keluarga miskin adalah suatu unit masyarakat yang terkecil yang mempunyai hubungan biologis yang hidup dan tinggal dalam satu rumah yang standar ekonominya lemah atau tingkat pendapatannya relatif kurang untuk memenuhi kebutuhan pokok dasar seperti sandang, pangan dan papan.

Dengan demikian dapat kita ambil defenisi konsep secara keseluruhan. Yang dimaksud dengan Evaluasi Pelaksanaan Program Beras untuk Keluarga Miskin di Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan Kota

Medan adalah proses dalam penilaian keberhasilan pelaksanaan progam Beras untuk Keluarga Miskin yang dilakukan oleh Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan yang dibuat oleh pemerintahan dan ditujukan kepada keluarga miskin.

2.8.2 Definisi Operasional

Defenisi operasional merupakan seperangkat petunjuk atau kriteria atau operasi yang lengkap tentang apa yang harus diamati dan bagaimana mengamatinya dengan memiliki rujukan-rujukan empiris. Bertujuan untuk memudahkan penelitian dalam melaksanakan penelitian di lapangan. Maka perlu operasionalisasi dari konsep-konsep yang menggambarkan tentang apa yang harus diamati. (Silalahi, 2009:120)

Dalam penelitian ini, evaluasi Pelaksanaan Program Beras untuk Keluarga Miskin di Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan dapat diukur dari indikator sebagai berikut:

1. Program raskin adalah program nasional yang bertujuan membantu rumah tangga miskin dalam memenuhi kecukupan kebutuhan pangan dan mengurangi beban finansial melalui penyediaan beras bersubsidi. Setiap rumah tangga menerima 15 kg beras setiap bulan dengan harga Rp 1.600 per kilogram di titik distribusi.

2. Evaluasi pelaksanaan program Raskin dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu sebagai berikut :

1. Tepat Sasaran Penerima Manfaat: Raskin hanya diberikan kepada RTS-PM Raskin hasil Musyawarah Desa/Kelurahan yang terdaftar dalam DPM-1.

2. Tepat Jumlah: Jumlah beras Raskin yang merupakan hak RTS-PM sesuai dengan ketentuan yang berlaku secara nasional yaitu 15 kg. 3. Tepat Harga: Harga tebus Raskin adalah sebesar Rp. 1.600/Kg netto di

TD.

4. Tepat Waktu: Waktu pelaksanaan distribusi beras kepada RTS-PM Raskin sesuai dengan rencana distribusi.

5. Tepat Administrasi: Terpenuhinya persyaratan administrasi secara benar, lengkap dan tepat waktu.

6. Tepat Kualitas: Terpenuhinya persyaratan kualitas beras sesuai dengan standar kualitas beras Bulog.

Dokumen terkait