• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

D. Media Pembelajaran

Upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar semakin didorong karena adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh disekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.

1. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harafiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (dalam Azhar, 2014:3) mengatakan bahwa media secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

Association for Educational Communications and Technology

atau AECT (dalam Sri, 2010:4) mendefinisikan media sebagai segala bentuk perantara untuk menyalurkan informasi. Berbeda dengan pendapat Briggs (dalam Sri, 2010:4-5) yang mengatakan bahwa media adalah peralatan fisik untuk membawakan atau meyempurnakan isi pembelajaran. Termasuk didalamnya, buku, videotape, slide suara, suara guru, atau salah satu komponen dari suatu sistem penyampaian. Di dalamnya tercakup segala peralatan fisik pada komunikasi seperti, buku, slide, buku ajar, tape recorder.

Ada lagi pendapat Bretz (dalam Sri, 2010:5) yang mengatakan bahwa media adalah sesuatu yang terletak ditengah-tengah, jadi suatu perantara. Bretz menghubungkan semua pihak yang membutuhkan terjadinya suatu hubungan, dan membedakan antara media komunikasi dan alat bantu komunikasi. Perbedaannya adalah bahwa yang pertama merupakan sesuatu yang berkemampuan untuk

menyajikan keseluruhan informasi dan menggerakkan saling tindak antara pebelajar dengan subjek yang dipelajari, sedangkan yang kedua semata-mata adalah penunjang pada penyajian yang dilakukan oleh guru. Smaldino (dalam Sri, 2010:5) mengatakan bahwa media adalah suatu alat komunikasi dan sumber informasi.

Peneliti menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah semua sarana seperti orang, bahan, alat atau peristiwa yang memungkinkan adanya kondisi seseorang untuk menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan media terdiri atas guru atau dosen, buku ajar, serta lingkungan. Setiap media merupakan sarana untuk menuju ke suatu tujuan yang mengandung informasi yang dapat dikomunikasikan kepada orang lain. Informasi ini diperoleh dari buku-buku, rekaman, internet, film, microfilm, dan sebagainya.

2. Fungsi dan Peran Media Pembelajaran

Dua unsur yang amat penting dalam suatu proses belajar mengajar adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Hamalik (dalam Cecep, 2013:19) mengemukakan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan, minat, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap peserta didik.

Secara umum, kedudukan media dalam sistem pembelajaran adalah sebagai:

 alat penyalur pesan;  alat bantu;

 alat penguatan (reinforcement); dan

 wakil guru dalam menyampaikan informasi secara lebih teliti, jelas dan menarik.

a. Fungsi Media Pembelajaran

Levie dan Lentz (dalam Cecep, 2013:19-20) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:

1) Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian peserta didik untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Sering kali, peserta didik tidak tertarik dengan materi pelajaran atau materi pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. 2) Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat

kenikmatan peserta didik ketika belajar teks bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap peserta didik, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.

3) Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan peneliti yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau

gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

4) Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu peserta didik yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi peserta didik yang lemah dan lambat serta memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

Menurut Kemp dan Dayton (dalam Cecep, 2013:20) media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, yaitu dalam hal (1) memotivasi minat atau tindakan, (2) menyajikan informasi, dan (3) memberi instruksi. Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Sedangkan untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok peserta didik. Isi dan bentuk penyajian bersifat sangat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi.

b. Peran Media Pembelajaran

Dalam pendidikan, media difungsikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran yang memuat informasi tentang peserta didik, baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata, sehingga pembelajaran dapat terjadi. Instruksi belajar yang efektif dapat tercapai apabila materi dirancang secara lebih sistematis dan psikologis, serta ditinjau dari segi prinsip-prinsip belajar. Media pembelajaran juga harus memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan individu peserta didik, karena setiap peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda (Cecep, 2013:21).

Kemp dan Dayton (dalam Cecep, 2013:21) mengemukakan beberapa hasil penelitian yang menunjukkan dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di kelas, atau sebagai cara utama pembelajaran langsung, yaitu sebagai berikut.

1) Pembelajaran dapat diberikan kapan dan di mana saja diinginkan atau diperlukan, terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu.

2) Penyampaian pelajaran tidak kaku. 3) Pembelajaran bisa lebih menarik.

4) Penerapan teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis terkait partisipasi peserta didik, umpan balik dan penguatan membuat pembelajaran menjadi lebih interaktif.

5) Kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak.

6) Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bila integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasi dengan baik, spesifik dan jelas sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil belajar.

7) Sikap positif peserta didik terhadap apa yang mereka pelajari terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.

8) Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif.

Dale (dalam Cecep, 2013:21-22) mengemukakan bahwa bahan-bahan audio visual dapat memberikan banyak manfaat, asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hubungan guru dan peserta didik merupakan elemen penting dalam suatu sistem pendidikan, baik tradisional maupun modern. Guru harus selalu hadir untuk menyajikan pelajaran dengan bantuan media apa saja agar dapat merealisasikan manfaat berikut ini.

1) Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas, motivasi belajar serta membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar peserta didik.

2) Membuahkan perubahan signifikan tingkah laku peserta didik dan hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan peserta didik.

3) Menunjukkan hubungan antara mata pelajaran, kebutuhan dan minat peserta didik dengan meningkatnya motivasi belajar peserta didik.

4) Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar.

5) Memberikan umpan balik yang diperlukan agar dapat membantu peserta didik menemukan seberapa banyak hal yang telah mereka pelajari.

6) Melengkapi pengalaman yang kaya dengan konsep-konsep yang bermakna yang dapat dikembangkan.

7) Memperluas wawasan dan pengalaman peserta didik yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik serta membuat generalisasi yang tepat.

8) Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang peserta didik butuhkan untuk membangun struktur konsep dan sistem gagasan yang bermakna.

Beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar berdasarkan uraian dan pendapat beberapa ahli diatas, yaitu media pembelajaran dapat (Cecep, 2013:23):

a. Mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu

b. Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga memperlancar serta meningkatkan proses dan hasil belajar.

c. Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga menumbuhkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dan lingkungannya, dan kemungkinan peserta didik untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

d. Memberikan kesamaan pengalaman kepada peserta didik tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya, misalnya melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.

Selain memiliki fungsi dan peran yang bermacam-macam, media pembelajaran juga diklasifikasikan menjadi beberapa macam menurut Heinich (dalam Benny, 2017) yaitu: media cetak/teks, media pameran/display, media audio, gambar bergerak/motion pictures, multimedia, dan media berbasis web atau internet.

3. Media Internet

Perkembangan dunia internet saat ini sangat pesat, tanpa mengenal usia dan jabatan secara tidak langsung orang-orang dipaksakan untuk mengenal dunia maya ini. Saat ini, orang-orang yang ada di seluruh dunia dapat dihubungkan dengan media telepon genggam saja. Tidak hanya mendengarkan suara dari telepon genggam, kini video call dapat juga dinikmati melalui telepon genggam.

Dunia internet dapat mempermudah semua kegiatan yang ada dengan memanfaatkan konsep teknologinya. Dunia internet juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah satu contoh terbesar dari kelebihan internet adalah penerapannya sebagai media pembelajaran, misalnya ketika memerlukan bahan materi pembelajaran dapat dilakukan hanya dengan duduk di depan komputer yang terhubung internet lalu masuk ke layanan www.google.com semua informasi yang dibutuhkan dapat dicari tanpa harus pergi ke perpustakaan. Walaupun memiliki banyak kelebihan, dunia internet juga memiliki kekurangan, seperti: pecandu, situs-situs terlarang, carding, media sosial, virus, dan mendownload lagu secara illegal.

Implementasi dunia internet telah banyak diterapkan di seluruh dunia, salah satunya pada dunia pendidikan yaitu adanya konsep

e-learning atau konsep pembelajaran jarak jauh, antara guru dengan

Contohnya pada interaksi pembelajaran antara dosen dan mahasiswa, seorang dosen tidak dapat hadir di kampus, lalu meminta mahasiswanya untuk mempelajari materi perkuliahan pada blog dosen tersebut atau dosen tersebut mengadakan video conference dengan mahasiswanya untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Semua ini merupakan konsep e-learning yang tidak akan lepas antara dosen/guru dengan mahasiswa/peserta didik tanpa mengenal tempat dan waktu. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan aplikasi Edmodo untuk memfasilitasi kegiatan diskusi yang dilakukan di luar kelas.

Dokumen terkait