• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mempromosikan dan memperkuat kesadaran masyarakat tentang pentingnya sumber daya genetik tanaman untuk pangan dan pertanian

298. Latar Belakang: Penyadaran publik adalah kunci untuk memobilisasi opini umum, serta membangkitkan dan memelihara aksi politik nasional, regional dan internasional yang tepat. Salah satu hal yang sangat penting untuk keberhasilan setiap program konservasi adalah

mengkomunikasikan secara efektif tentang banyaknya manfaat SDGTPP yang dapat membawa pada ketahanan pangan dan mata pencaharian berkesinambungan. Pada beberapa tahun terakhir telah terlihat pemahaman yang meningkat mengenai pentingnya SDGTPP dalam mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim. Minat terhadap spesies yang kurang dimanfaatkan ternyata

meningkat karena potensi mereka yang tetap produktif di bawah skenario iklim berbeda dan untuk memberikan peluang sebagai tempat produk bernilai tinggi. Terdapat juga peningkatan pengakuan oleh para ilmuwan dari potensi KLT yang berkontribusi pada intensifikasi produksi yang

berkelanjutan, tapi ini belum diketahui khalayak yang luas. Keprihatinan atas peningkatan penyakit global yang berkaitan dengan gaya hidup, telah meningkatkan minat dalam hal manfaat nutrisi, yang dapat diperoleh dari eksplorasi dan eksploitasi SDGTPP. Berbagai negara berusaha untuk mengurangi biaya makanan impor dengan merevitalisasi produksi pangan lokal, yang seringkali memiliki nilai budaya juga. Perangkat jejaring kerja sosial menyediakan cara-cara yang sangat efektif untuk membuat pesan yang dapat sampai kepada beberapa orang secara signifikan, khususnya generasi muda. Namun demikian, peningkatan kesadaran di kalangan pembuat kebijakan, donor dan masyarakat umum akan nilai SDGTPP adalah tantangan yang terus berlanjut.

299. Program penyadaran publik yang bertarget dapat mendorong pengembangan hubungan internasional dan mekanisme kerjasama seperti jejaring kerja, yang melibatkan berbagai sektor, instansi dan pemangku kepentingan. Dalam negara, penyadaran masyarakat dapat mendukung upaya untuk melibatkan sektor swasta, masyarakat adat dan lokal, dan organisasi lokal dan non-pemerintah dalam kegiatan nasional sumber daya genetik, sehingga menjamin dasar yang lebih luas untuk melestarikan dan menggunakan SDGTPP secara berkelanjutan. Kerjasama dengan media di tingkat lokal dan nasional merupakan aspek penting dari peningkatan kesadaran. Penciptaan hubungan yang kuat antara kampanye kesadaran publik yang dilaksanakan oleh organisasi internasional dan program nasional dan organisasi dapat meningkatkan efektivitas dan mengurangi biaya. Program penyadaran yang sukses dapat membawa keuntungan finansial, seperti dapat dilihat dalam hal Trust yang dibentuk pada tahun 2004 sebagai dana khusus yang didedikasikan untuk mendukung konservasi SDGTPP dan mempromosikan pemanfaatannya di seluruh dunia.

300. Tujuan: Untuk menjamin dukungan yang berkelanjutan bagi konservasi dan pemanfaatan SDGTPP dari para pembuat kebijakan dan masyarakat umum.

301. Untuk mendukung dan memperkuat mekanisme, terutama di negara berkembang. Untuk mengkoordinasikan kegiatan penyadaran publik yang melibatkan mentargetkan semua pemangku kepentingan. Untuk mengintegrasikan sepenuhnya penyadaran masyarakat ke dalam kegiatan program nasional, regional dan internasional.

302. Kebijakan/strategi: Upaya yang lebih besar diperlukan untuk memperkirakan nilai utuh dari SDGTPP, untuk menilai dampak dari pemanfaatannya serta untuk membawa informasi tersebut untuk mendapatkan perhatian dari para pembuat kebijakan dan masyarakat umum. Hal yang perlu

dipertimbangkan saat mengembangkan kegiatan SDGTPP adalah penyadaran masyarakat dan peran sasaran target khusus yang dapat berperan dalam melestarikan sumber daya genetik tanaman.

303. Beberapa strategi nasional harus mengakui peran semua pemangku kepentingan SDGTPP dalam mengembangkan kegiatan penyadaran publik. Pemerintah harus mengakui dan mendorong kegiatan organisasi non-pemerintah dalam meningkatkan penyadaran publik, dan harus dilakukan upaya untuk mendorong pengembangan kemitraan publik-swasta pada kampanye penyadaran publik. Peran penting dari masyarakat adat dan lokal dalam usaha pengelolaan konservasi in situ atau lekat-lahan, dan sistem pengetahuan tradisional dan praktek, harus sepenuhnya dipertimbangkan.

304. Materi penyadaran publik sebaiknya diproduksi dalam bahasa yang sesuai, untuk memfasilitasi pemanfaatan yang luas di dalam negara dan harus memanfaatkan seluruh pilihan TIK yang tersedia. 305. Agar efektif dan memastikan jangkauan yang memadai, penyadaran publik harus cukup didukung oleh sumber daya manusia dan keuangan.

306. Kapasitas: Program Nasional SDGTPP seharusnya memiliki focal point terlatih yang bekerja sama dengan pengelola program dan mengembangkan alat yang sesuai untuk penyadaran publik. Jika hal ini gagal, semua staf dalam program SDGTPP harus mengembangkan paling tidak kapasitas tertentu untuk menyuarakan pentingnya tujuan program dan kegiatan pembangunan pertanian berkelanjutan dan pengembangan dalam konteks yang lebih luas. Mereka harus bisa

peralatan yang tepat dan terus mengikuti pendekatan baru dan inovatif untuk meningkatkan kesadaran publik.

307. Program Nasional SDGTPP seharusnya bekerjasama dengan orang terkenal dan berpengaruh untuk meningkatkan akses media dan agar menarik perhatian. Upaya tersebut dibutuhkan untuk mengembangkan dan memperkuat hubungan dengan media massa lokal dan mendorong mereka untuk memuat isu SDGTPP secara rutin, juga mengikutsertakan mereka dalam lokakarya komunikasi dan pertemuan untuk memperoleh pemahaman lebih baik tentang bidang yang disosialisasikan.

308. Program Nasional SDGTPP seharusnya memanfaatkan penyadaran masyarakat dan teknologi yang dihasilkan di tingkat regional dan internasional untuk digunakan dalam upaya komunikasi mereka sendiri. Perangkat ini dan informasi yang mereka sampaikan harus tepat dalam merefleksikan situasi dan prioritas nasional. Informasi ini akan berguna dalam mendukung strategi dan kegiatan penyadaran publik nasional. Menyesuaikannya dengan peralatan yang sudah ada akan cukup mengurangi biaya untuk program nasional. Hal ini tidak bertentangan dengan kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas untuk menghasilkan materi penyadaran publik di tingkat nasional. 309. Kesadaran akan nilai SDGTPP dan peran ilmuwan, pemulia tanaman, petani, dan masyarakat adat dan lokal dalam mempertahankan dan memperbaiki sumber daya yang berharga harus

dipromosikan di sekolah-sekolah pada semua tingkat pendidikan serta di lembaga penelitian khusus bidang pertanian. Hal ini melibatkan produksi materi pendidikan dan pelatihan berdasarkan studi kasus. Hal ini akan memerlukan hubungan kerja dengan lembaga pendidikan nasional. Peran penting taman botani dalam menciptakan kesadaran juga harus dipertimbangkan dan dipromosikan oleh komunitas SDGTPP.

310. Taman botani sederhana, arboretum dan bank gen lapangan yang terkait dengan universitas, sekolah dan lembaga lainnya harus diperkuat dan didorong untuk mempromosikan pendidikan dan kesadaran publik.

311. Penelitian/teknologi: Penelitian tentang kebutuhan informasi oleh audien target harus dilakukan sebelum meluncurkan setiap inisiatif penyadaran masyarakat. Pembuat kebijakan menjadi target penting untuk setiap kampanye kesadaran, dan penelitian diperlukan untuk mendukung promosi kebijakan yang tepat untuk konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman genetik, termasuk penilaian segi ekonomis dari SDGTPP. Pada tingkat internasional, penelitian harus dilakukan pada pemanfaatan perangkat TIK untuk memenuhi kebutuhan penyadaran publik. Dampak darimateri promositidak harus diasumsikan, ada kebutuhananalisis dampak terhadap produkpenyadaran sehinggasumber daya yang terbatas dapat digunakandengan dampak yang maksimal.

312. Koordinasi/administrasi: Koordinasi dan fasilitasi diperlukan pada setiap tingkatan untuk rasionalisasi dan mengakibatkan efisiensi biaya untuk kegiatan penyadaran publik. Program nasional dan yang lainnya bisa mengambil keuntungan dari materi yang dikembangkan pada tingkat regional dan internasional. Keterkaitan antara organisasi regional dan internasional, sektor benih swasta, dan organisasi non-pemerintah akan memfasilitasi identifikasi peluang untuk kegiatan kolaboratif. Pendekatan multisektoral dan multi-lembaga terkoordinasi dapat meningkatkan kekuatan pesan.

Implementasi dan Pendanaan Rancang Tindak Global Kedua

313. RTG Kedua menyediakan kerangka kerja yang disepakati secara internasional yang penting bagi konservasi dan pemanfaatan SDGTPP secara berkelanjutan. RTG Kedua adalah komponen pendukung Traktat Internasional sesuai Pasal 14 dan yang pelaksanaannya akan menjadi kontribusi penting untuk mencapai tujuan dari Traktat Internasional. Ini juga akan memudahkan implementasi KKH di bidang keanekaragaman pertanian dan membantu pencapaian target Rencana Strategis Keanekaragaman Hayati 2011-2020.

314. Tindak lanjut proses penyeruan untuk adanya tindakan di tingkat lokal, nasional, regional dan internasional dan harus melibatkan semua pihak terkait: pemerintah, otoritas lokal dan regional, organisasi regional dan internasional, baik antar pemerintah dan non-pemerintah, komunitas ilmiah, sektor swasta, masyarakat adat dan lokal, pemulia, petani dan produsen pertanian lainnya dan asosiasinya.

315. Perkembangan secara keseluruhan pada pelaksanaan RTG Kedua yang bergulir dan proses tindak lanjut yang terkait akan dipantau dan dibimbing oleh pemerintah dan Anggota FAO lain melalui Komisi. Untuk melaksanakan fungsi ini, Komisi akan merencanakan penelaahan atas pelaksanaan RTG Kedua serta penelaahan terhadap RTG Kedua sendiri dalam Program Kerja Multi-Tahun, bekerja sama dengan Badan Pengatur Traktat Internasional. Penelaahan ini harus berkaitan dengan kemajuan yang tercapai dalam pelaksanaan, elaborasi, dan penyesuaian RTG Kedua di tingkat nasional, regional dan internasional, yang layak. Peninjauan pertama pelaksanaan RTG Kedua harus dilakukan oleh Komisi pada Sidang Reguler Kelimabelas, termasuk penilaian terhadap pencapaiannya serta kesenjangan dan keuangan dan kebutuhan lainnya untuk pelaksanaannya, sesuai dengan Resolusi 1/2011 dari Komisi.

316. Untuk tujuan ini, Komisi pada Sidang Reguler Keempat belas, akan menyepakati format untuk laporan kemajuan serta kriteria dan indikator untuk memantau pelaksanaan RTG Kedua,

mengembangkan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh Komisi dalam pengembangan indikator tersebut dan format pelaporan. Kesimpulan Komisi harus mendapatkan perhatian pemerintah terkait dan lembaga internasional dalam mengisi kesenjangan, memperbaiki ketidakseimbangan atau kurangnya koordinasi dan mempertimbangkan kegiatan atau inisiatif baru. Kesimpulan Komisi yang memiliki dampak utama kebijakan akan menjadi perhatian Konferensi dan Dewan FAO, Badan Pengatur Traktat Internasional dan Konferensi Para Pihak KKH dan/atau Komisi Pembangunan Berkelanjutan untuk bertindak, memberi dukungan atau informasi, yang sesuai.

317. Penerapan penuh dari RTG Kedua memerlukan peningkatan yang signifikan dalam kegiatan SDGTPP yang saat ini sedang berlangsung. RTG Kedua harus diimplementasikan secara progresif dan didukung oleh sumber keuangan yang memadai serta harus dijalankan sesuai dengan lingkup RTG Kedua. Setiap negara harus menentukan prioritas sendiri dalam bidang kegiatan prioritas yang disepakati dalam RTG Kedua dan dalam rangka kebutuhan pembangunan pangan dan pertanian. 318. Sejauh ini, pendanaan yang paling signifikan untuk SDGTPP bagi sebagian besar wilayah telah disediakan oleh pemerintah maupun sumber dana dalam negeri lainnya. Sumber dana yang besar untuk SDGTPP juga termasuk sumber bilateral dan regional dan organisasi multilateral.

319. Mengingat pentingnya kontribusi sumber daya dari dalam negeri, baik sektor publik dan swasta, masing-masing negara harus membuat usaha yang memungkinkan untuk menyediakan dana, sesuai dengan kapasitasnya, dukungan keuangan sehubungan dengan kegiatan nasional tersebut yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan dari RTG Kedua yang sejalan dengan rencana, prioritas dan program nasional.

320. Kerja sama internasional untuk konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan SDGTPP harus diperkuat, khususnya untuk mendukung dan melengkapi upaya negara-negara berkembang dan negara dengan ekonomi dalam transisi. Badan Pengatur Traktat Internasional akan memegang peran kunci dalam hal ini. Sejauh mana negara-negara berkembang dan negara dengan ekonomi dalam transisi secara efektif akan memenuhi komitmen mereka di bawah RTG Kedua akan sangat tergantung pada

pelaksanaan yang efektif dari Traktat Internasional dan Strategi Pendanaannya. Dua elemen yang relevan dari Strategi Pendanaan yang akan mendukung pelaksanaan RTG Kedua adalah Dana Pembagian-keuntungan dan Trust. Dana Pembagian-keuntungan berada di bawah kontrol langsung dari Badan Pengatur dan digunakan oleh Badan Pengatur untuk memicu kerjasama internasional di bidang SDGTPP, dengan mempertimbangkan RTG yang bergulir6. Trust merupakan elemen penting dari Strategi Pembiayaan dan mempromosikan kegiatan konservasi hemat biaya dan efisien sesuai dengan RTG. Segala upaya juga harus dilakukan untuk mencari sumber baru, tambahan dan inovatif dari pendanaan dalam rangka pelaksanaan RTG Kedua.

321. Melalui pemantauan Strategi Pendanaan Traktat Internasional, Badan Pengatur akan dapat memantau sumber daya yang tersedia untuk pelaksanaan RTG Kedua. Prioritas untuk dukungan Strategi Pendanaan adalah kegiatan prioritas dari RTG yang telah berjalan. Pemantauan Strategi Pendanaan sumber daya di bawah Dana Pembagian-keuntungan tidak di bawah kontrol langsung Badan Pengatur itu.

322. Dalam rangka meminta partisipasi seluas-luasnya dan mendukung pelaksanaannya, RTG Kedua harus dilaporkan kepada badan-badan utama internasional, regional dan nasional dan forum yang berhubungan dengan pangan dan pertanian dan keanekaragaman hayati termasuk, Dewan FAO, Konferensi Para Pihak KKH, Komisi Pembangunan Berkelanjutan, dan badan pengatur dari Program Lingkungan Hidup PBB, Global Environment Facility, the United Nations Development Programme,

the International Fund for Agricultural Development, Bank Dunia, the Common Fund for

Commodities, Regional Development Bank, CGIAR, dan Trust, dan konstituen anggota mereka harus

diundang untuk mempromosikan dan mengambil bagian, yang sesuai, dalam pelaksanaan RTG Kedua.

6

Tiga bidang prioritas saat ini adalah: 1. Pertukaran informasi, transfer teknologi dan pembangunan kapasitas (mencerminkan kegiatan prioritas 15 dan 19 dari RTG, kira-kira sesuai dengan kegiatan prioritas 13 dan 17 dari RTG Kedua); 2. Mengelola dan menkonservasi sumber daya genetik tanaman secara lekat-lahan (mencerminkan kegiatan prioritas 2 dari RTG, kira-kira sesuai dengan kegiatan prioritas 2 dari RTG Kedua); dan 3. Pemanfaatan sumber daya genetik tanaman secara berkelanjutan (mencerminkan kegiatan prioritas 9, 10, dan 11 dari RTG, kira-kira sesuai dengan kegiatan prioritas 8, 9 dan 10 dari RTG Kedua).

6

Tujuan dari Trust adalah untuk menjamin konservasi jangka panjang dan ketersediaan sumber daya genetik tanaman untuk pangan dan pertanian dengan tujuan mencapai ketahanan pangan global dan keberlanjutan pertanian. Trust, sejalan dengan Konstitusi harus terutama tanpa merugikan secara umum dari ketentuan sebelumnya, (a) berusaha keras menjaga koleksi yang unik dan berharga dari sumber daya genetik tanaman untuk pangan dan pertanian yang dikelola secara ex situ, dengan prioritas diberikan kepada sumber daya genetik tanaman yang termasuk dalam Lampiran I Perjanjian Internasional atau merujuk pada Pasal 15.1(b) Traktat Internasional; (b) mempromosikan efisiensi berorientasi tujuan, efisien secara ekonomi dan keberlanjutan sistem global konservasi ex situ sejalan dengan Traktat Internasional dan Rancang Tindak Global untuk Konservasi dan Pemanfaatan Berkelanjutan Sumber Daya Genetik Tanaman untuk Pangan dan Pertanian; (c)

mempromosikan regenerasi, karakterisasi, dokumentasi dan evaluasi sumber daya genetik tanaman untuk pangan dan pertanian, dan pertukaran informasi yang terkait; (d) mempromosikan ketersediaan sumber daya genetik tanaman untuk pangan dan pertanian; (e) mempromosikan pembangunan kapasitas nasional dan regional, termasuk pelatihan personel kunci, yang terkait dengan hal-hal di atas.

Daftar akronim dan singkatan

KKH Konvensi Keanekaragaman Hayati (Convention on Biological Diversity/CBD) CGIAR Consultative Group on International Agricultural Research

KLT Kerabat Liar Tanaman (Crop Wild Relatives/CWR) EURISCO European Internet Search Catalogue

FAO Organisasi Pangan dan Pertanian, Perserikatan Bangsa-Bangsa (Food and Agriculture

Organization of the United Nations)

GCP Generation Challenge Programme

GIPB Global Partnership Initiative for Plant Breeding Capacity Building

SIG Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) RTG Rancang Tindak Global (Global Plan of Action/GPA)

GPS Global Positioning System

GRIN Germplasm Resources Information Network

TIK Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information and Communication

Technologies/ICT)

HAKI Hak Atas Kekayaan Intelektual (Intelectual Property Rights/IPR) Sistem

Multilateral

Sistem Multilateral untuk Akses dan Pembagian Keuntungan (Multilateral System of

Access and Benefit Sharing/Multilateral System)

MYPOW Multi-Year Programme of Work of the Commission

NARS National Agricultural Research System

MBIN Mekanisme Berbagi Informasi Nasional dalam Implementasi RTG (National

Information Sharing Mechanism on GPA implementation/NISM)

SDGTPP Sumber Daya Genetik Tanaman untuk Pangan dan Pertanian (Plant Genetic Resources

for Food and Agriculture/PGRFA) Second

Report

Second Report on the State of the World’s Plant Genetic Resources for Food and Agriculture

Komisi Komisi Sumber Daya Genetik untuk Pangan dan Pertanian (the Commission on

Genetic Resources for Food and Agriculture/the Commission)

Traktat Internasional

Traktat Internasional mengenai Sumber Daya Genetik Tanaman untuk Pangan dan Pertanian (the International Treaty on Plant Genetic Resources for Food and

Trust the Global Crop Diversity Trust

WIEWS World Information and Early Warning System on PGRFA

MBID Mekanisme Berbagi Informasi Dunia pada Pelaksanaan RTG (World Information

Sharing Mechanism on GPA Implementation/WISM)

Rancang Tindak Global (RTG) Kedua untuk Sumber Daya Genetik Tanaman Pangan dan Pertanian diadopsi oleh Dewan FAO pada Sidang 143 pada tahun 2011. Ini adalah pemutakhiran Rancang Tindak Global untuk Konservasi dan Pemanfaatan Berkelanjutan Sumber Daya Genetik Tanaman yang diadopsi pada Konferensi Teknis Internasional Keempat tentang Sumber Daya Genetik Tanaman yang diadakan di Leipzig pada tahun 1996.

Rancang Tindak Global Kedua membahas tantangan baru, seperti perubahan iklim dan kerawanan pangan, serta peluang baru, termasuk metodologi informasi, komunikasi dan molekuler. Dokumen ini berisi 18 kegiatan prioritas dikelompokkan dalam empat kelompok utama: Konservasi in situ dan pengelolaannya; Konservasi ex situ; Pemanfaatan berkelanjutan; dan Pembangunan kapasitas lembaga dan sumber daya manusia yang berkelanjutan.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi: Divisi Produksi dan Perlindungan Tanaman

Organisasi Pangan dan Pertanian, Perserikatan Bangsa-Bangsa Viale delle Terme di Caracalla

00153, Roma, Italia Fax: + 3906 570 56347 E-mail: agp@fao.org Website: http://www.fao.org/agriculture/crops/agp-home/en