• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMBAHASAN

E. Menentukan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja

Modal kerja yang dibutuhkan perusahaan harus diperhitungkan secara tepat

agar kebutuhan modal kerja itu dapat disediakan dalam jumlah yang sesuai. Modal

kerja yang terlalu besar akan mengakibatkan terjadinya pengangguran dana,

sebaliknya modal kerja yang terlalu kecil akan mengakibatkan terganggunya

kelancaran proses produksi.

Dalam menghitung kebutuhan modal kerja, ada beberapa factor yang

mempengaruhi kebutuhan modal kerja tersebut yaitu :

1. Besar kecilnya kegiatan perusahaan.

Kebutuhan modal kerja pada perusahaan besar berbeda dengan perusahaan kecil.

Hal ini terjadi karena perusahaan besar mempunyai keuntungan akibat lebih

luansnya sumber-sumber pembiayaan yang tersedia dibandingkan dengan

2. Kebijakan penjualan.

Bagi perusahaan yang menjual secara kredit tentu memerlukan jumlah modal

kerja yang lebih besar daripada perusahaan yang menjual secara tunai.

3. Kebijakan persediaan.

Semakin sering persediaan diganti (dibeli dan dijual kembali) maka kebutuhan

modal kerja yang dinamakan dalam bentuk persediaan akan semakin rendah.

Untuk mencapai tingkat perputaran persediaan yang tinggi diperlukan

perencanaan dan pengawasan persedian yang efesien.

4. Kebijakan likuiditas.

Adanya biaya dari semua dana yang digunakan perusahaan mengakibatkan

jumlah modal kerja yang relatif kerja besar mempunyai kecenderungan untuk

mengurangi laba perusahaan dengan menahan uang kas atau menciptakan saldo

kas minimal.

5. Kebijakan pembeli.

Kemajuan teknologi, khususnya yang berhubungan dengan proses produksi akan

mempengaruhi kebutuhan modal kerja yang secara tomatis mengakibatkan

proses produksi yang lebih cepat membutuhkan persediaan bahan baku yang

lebih banyak agar kapasitas maksimum dapat tercapai. Selain itu akan membuat

perusahaan mempunyai persediaan barang jadi dalam jumlah yang lebih banyak

pula. Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam usaha untuk

menentukan besarnya kebutuhan modal kerja yaitu sebagai berikut

Metode keterikatan dana adalah metode yang menekankan pada ;

a. Berapa lama dana yang terikat

b. Berapa besar kebutuhan setiap harinya

2. Metode Perputaran Aktiva Lancar

Metode ini metupakan metode yang menggunakan tingkat perputaran aktiva

lancar untuk menentukan besarnya modal kerja. Tingkat perputaran akan dirinci ke

dalam masing-masing elemen aktiva lancar. Oleh sebab itu dilakukan perhitungan

pada masing-masing perputaran elemen aktiva.

Atas dasar tersebut dapat dihitung masing-masing perputaran dari elemen

aktiva lancar pada Elevate Wear Co. yaitu sebagai berikut :

a. Perhitungan perputaran komponen aktiva lancar

- Kas = ��������� ���� −���� ��� Tahun 2014 = 45.600 .293 3.691.187

= 12,35 �

Tahun 2013 = 43.700 .215 3.391.187

= 11,8 �

- Piutang = ��������� ���� −���� ������� Tahun 2014 = 45.600 .293 26.536 .250

= 1,71 �

Tahun 2013 = 43.700 .215 26.536 .250

= 1,64 �

- Persediaan = ��� ���� −���� ����������

Tahun 2014 = 14.152 .500

2.568.500

= 5,51 �

Tahun 2013 = 12.421 .000

2.568.500

= 5,51 �

b. Menghitung jangka waktu keterikatan dana

- Kas = 360 ���������� ��� Tahun 2014 = 360 12,35

= 29 ����

Tahun 2013 = 360 11,83

= 30 ����

- Piutang = 360 ���������� ������� Tahun 2014 = 360 1,71

= 211 ����

Tahun 2015 =360 1,64

= 220 ����

- Persediaan = 360 ����������� ���������� Tahun 2014 = 360 5,51

= 65 ����

Tahun 2015 = 360 5,51

= 65 ����

- Perputaran modal kerja = 360

���� ���������� ����� ����� = 360

304 ,99

Elevate Wear Co. Medan memperoleh penjualan tahun sebesar Rp.

45.600.293,- didasarkan atas perkembangan perusahaan dalam usahanya

meningkatkan usaha perusahaan yang diperoleh atau meminimal kerugian

perusahaan pada umumnya. Hal ini dapat dilihat dari laporan laba-rugi perusahaan

yang pada tahun 2014 mengalami peningkatan penjualan dari tahun 2013. Penjualan

tahun 2013 Rp. 43.700.215,-. Dari konsep perputaran modal kerja maka dapat

diketahui jumlah modal kerja yang diperlukan pada tahun 2014 sebesar Rp.

38.664.316,-. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa didalam memberikan

pengertian mengenai modal kerja, ada tiga konsep yang digunakan yaitu :

1. Konsep kuantitatif

2. Konsep kualitatif

3. Konsep fungsional

Berdasarkan laporan keuangan pada Elevate Wear Co. pada tahun 2013 dan

tahun 2014, maka penulis akan menganalisis dan menilai modal kerja Elevate Wear

Co. dengan menggunakan tiga konsep modal kerja tersebut, yaitu :

1. Konsep Kuantitatif

Konsep ini menitikberatkan pada kuantitas yang diperlukan untuk mencukupi

kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin, atau

menunjukkan jumlah dana yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek.

Dengan demikian modal kerja menurut konsep ini adalah kesuluruhan jumlah aktiva

lancar. Modal kerja ini disebut juga modal kerja bruto (Gross Working Capital)

Tabel 3.6

Modal Kerja Elevate Wear Co. Medan tahun 2013 – 2014 Menurut Konsep Kuantitatif

Sumber : Data diolah dari Elevate Wear Co.

Dari data diatas, maka dapat diketahui bahwa modal kerja pada tahun 2013

sebesar Rp. 56.020.850 dan pada tahun 2014 sebesar Rp. 64.650.000 yaitu berupa

total aktiva lancar dari masing-masing tahun. Dimana pada tahun 2014 mengalami

kenaikan sebesar Rp. 8.629.150 atau sebesar 15,4% dari tahun 2013, kenaikan yang

terjadi disebabkan oleh adanya kenaikan dalam aktiva lancar.

Berdasarkan table diatas dapat dilihat bahwa modal kerja menurut konsep

kuantitatif meningkat dari tahun ke tahun karena aktiva lancar perusahaan terus

mengalami peningkatan. Adapun pos-pos aktiva lancar yang mengalami peningkatan

tersebut adalah :

a. Kas mengalami kenaikan sebesar Rp. 1.300.000

b. Piutang mengalami kenaikan sebesar Rp. 4.494.650

c. Persediaan mengalami kenaikan sebesar Rp. 2.834.500

Dilihat dari modal kerja pada tahun 2013 dan 2014, dimana modal kerja

tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp. 8.629.150 pada tahun 2014. Namun

apabila dilihat dari peningkatan jumlah kas dan piutang perusahaan yang mengalami

peningkatan dari tahun sebelumnya menunjukkan adanya modal kerja yang tidak

produktif sebab perusahaan mengakolasikan modal kerja yang mungkin tidak

Tahun Aktiva Lancar

2014 64.650.000

2013 56.020.850

Kenaikan/penurunan Tahun 2013/2014

tertagih lagi disebabkan oleh pengumpulan piutang yang mengalami keterlambatan.

Namun demikian menurut konsep ini Elevate Wear Co. telah memiliki modal kerja

yang relatif baik karena adanya peningkatan modal kerja dari tahun sebelumnya.

2. Konsep Kualitatif

Konsep ini menitikberatkan pada kualitas modal kerja, dimana pengertian

modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar yang berasal dari pinjaman jangka

pendek maupun dari para pemilik perusahaan. Modal kerja dalam hal ini dikaitkan

dengan besarnya jumlah hutang lancar atau hutang yang harus segera dibayar.

Dengan demikian sebagaian aktiva lancar harus disediakan untuk memenuhi

kewajiban financial yang segera harus dilakukan. Modal kerja ini disebut modal

kerja Netto (Net Working Capital).

Tabel 3.7

Modal Kerja Elevate Wear Co. Medan tahun 2013 – 2014 Menurut konsep kualitatif

Uraian 2013 2014 Kenaikan (penurunan) 2013/2014 Aktiva lancar 56.020.850 64.650.000 8.629.150 Hutang lancar 6.160.550 5.870.360 290.190 Modal kerja 49.860.300 58.779.640 8.348.960 Sumber : data diolah dari Elevate Wear Co. Medan

Menurut konsep ini modal kerja Elevate Wear Co. Medan pada tahun 2013

sebesar Rp.49.860.300 dan pada tahun 2014 sebesar Rp. 58.779.640 berarti telah

terjadi peningkatan sebesar Rp. 8.348.960. hal ini disebabkan adanya peningkatan

6.160.550 dan pada tahun 2014 sebesar Rp. 5.870.360,- berarti telah mengalami

penurunan sebesar Rp. 290.190,- penurunan ini disebabkan karena adanya untuk

pada aktiva lancar yaitu kas yang digunakan untuk membayar hutang lancar.

Jadi konsep ini Elevate Wear Co. telah memiliki modal kerja yang baik

karena apabila dilihat dan aktiva lancar yang jauh lebih besar dan pada hutang lancar

berarti telah menunjukkan margin of protection bagi kreditor jangka pendek dan

menjamin kelangsungan operasi di masa mendatang dan kemampuan perusahaan

unutk memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek dengan menjamin aktiva

lancar.

3. Konsep Fungsional

Konsep ini mendasarkan pada fungsin dana yang dimiliki dan menghasilkan

pendapatan (income) dari usaha pokok perusahaan. Pada dasarnya dana-dana yang

dimiliki oleh perusahaan seluruhnya digunakan untuk menghasilkan laba sesuai

dengan usaha pokok perusahaan. Berdasarkan konsep ini maka modal Elevate Wear

Co. adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8

Modal Kerja Elevate Wear Co. Medan tahun 2013 – 2014 Konsep Fungsional (dalam rupiah) Uraian 2013 2014 Kenaikan (penurunan) 2013/2014 Kas 3.375.000 4.675.000 1.300.000 Piutang 50.825.350 55.320.000 4.494.650 Persediaan 1.820.350 4.655.000 2.834.500 Penyusutan perlatan 1.285.000 1.300.000 15.000 Penyusutan bangunan 1.136.000 1.236.000 100.00 Jumlah 58.441.850 67.186.000 8.744.150

Menurut konsep ini modal kerja Elevate Wear Co. Medan menjamin

kenaikan pada tahun 2014 sebesar Rp. 8.744.150 atau sebesar 14,96 %. Hal ini

disebabkan adanya peningkatan aktiva lancar yaitu kas sebesar Rp. 1.300.000.

kenaikan piutang sebesar Rp. 4.494.650 atau sebesar 8,84 % dan kenaikan

persediaan sebesar Rp. 2.834.500 atau sebesar 15,5 %.

Hai ini menunjukan bahwa Elevate Wear Co. Medan mampu mengalokasikan

dana yang dimiliki perusahaan dengan baik dalam menghasilkan pendapatan dan

usaha pokok perusahaan. Dan pada akhirnya seluruh dana yang dimiliki perusahaan

akan digunakan untuk memperoleh laba dimasa yang akan datang. Dengan kata lain,

konsep ini Elevate Wear Co. Medan telah memiliki modal kerja yang relative baik

pada tahun 2013 karena adanya peningkatan modal kerja dari tahun sebelumnya.

4. Perputaran Modal Kerja

Untuk menentukan jumlah, kebutuhan modal kerja maka kita harus

mengetahui betapa besar perputaran modal kerja. Dalam menentukan perputaran

modal kerja perusahaan harus menghitung perputaran kas, perputaran piutang, dan

perputaran persediaan.

a. Perputaran Kas

Perputaran kas Elevate Wear Co. Medan pada tahun 2014 sebesar 12,35 x,

pada tahun 2013 sebesar 11,83 x,. jadi tingkat perputaran kas Elevate Wear Co.

Medan tiap tahunnya mengalami peningkatan menjadi semakin cepat perputarannya.

Hal ini dapat dilihat dari uang kas perusahaan yang digunakan untuk membeli bahan

dapat segera menjadi uang kas kembali. Dengn demikian perusahaan tidak

menunggu lama untuk mengumpulkan kas perusahaan.

b. Perputaran piutang

Perputaran piutang Elevate Wear Co. Medan pada tahun 2014 sebesar 1,71 x,

pada tahun sebesar 2013 sebesar 1,64 x,. jadi tingkat perputaran Elevate Wear Co.

Medan pada tahun 2014 lebih baik dari pada tahun 2013. Hal ini dikarenakan

perusahaan mampu mengumpulkan piutang dari para kreditur tepat pada hari jatuh

temponya dan tidak melewati batas akhir jatuh tempo. Sehingga modal perusahaan

tidak tertanam dalam piutang.

c. Perputaran Persediaan

Perputaran persediaan Elevate Wear Co. Medan pada tahun 2014 sebesar

5,51 x, pada tahun 2013 sebesar 4,83 x. jadi tingkat perputaran persediaan Elevate

Wear Co. Medan tiap bulannya meningkat. Perputaran persediaan yang cepat

menunjukan bahwa tidak ada penumpukan barang jadi digudang. Sehingga modal

yang tertanam dalam persediaan juga sedikit.

5. Lama terikatnya modal kerja

Untuk mengetahui perputaran modal kerja maka terlebih dahulu ditentukan

lama terikatnya modal kerja, yang meliputi kas, piutang, dan persediaan.

a. Lama keterikatan kas.

Lama keterikatan kas Elevate Wear Co. Medan pada tahun 2014 selama 29,14

hari; pada tahun 2013 selama 42,22 hari. Jadi lama keterikatan kas perusahaan

lama dalam mengumpulkan kasnya sehingga likuiditas perusahaan tidak

terganggu dan perusahaan dapat memenuhi kewajiban membayar hutang-hutang

yang sudah jatuh tempo.

b. Lama keterikatan piutang.

Lama keterikatan Elevate Wear Co. Medan pada tahun 2014 selama 30,43 hari;

pada tahun 2013 selama 50,51 hari sehingga lama keterikatan piutang perusahaan

meningkat lebih baik karena tiap tahunnya perusahaan mampu mempercepat laju

keterikatan piutang perusahaan. Perusahaan telah mampu melakukan

pengumpulan piutang tepat waktu dan modal perusahaan tidak tertanam dalam

piutang.

c. Lama keterikatan persediaan.

Keterikatan persediaan Elevate Wear Co. Medan pada tahun 2014 selama 31,80

hari; tahun 2013 selama 41,72 hari. Jadi lama keterikatan persediaan Elevate

Wear Co. Medan tiap tahunnya meningkat karena perusahaan mampu

mempercepat keterikatan persediaan dalam mencapai persediaan yang optimal.

Sehingga tidak ada penimbunan persediaan barang jadi di gudang dan modal

perusahaan tidak tertanam lama dalam persediaan.

6. Kebutuhan modal kerja

Lama keterikatan modal kerja Elevate Wear Co. Medan adalah selama

304,99 hari dengan tingkat perputaran modal kerja adalah 1,18 kali dalam setahun.

Dari perputaran modal kerja ini dapat diketahui kebutuhan modal kerja perusahaan

memiliki modal kerja yang cukup untuk menjamin kontinuitas operasi perusahaan

sehari-hari. Dengan modal kerja yang cukup, akan menguntungkan bagi perusahaan

untuk beroperasi secara ekonomis. Sehingga perusahaan tidak akan mengalami

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada analisis

sebelumnya, maka pada bab akhir ini penulis akan membuat suatu kesimpulan dan

saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan.

A. Kesimpulan

1. Posisi modal kerja perusahaan berdasarkan konsep pemenuhannya adalah

sebagai berikut :

a. Konsep Kuantitatif

Berdasarkan konsep kuantitatif maka modal kerja perusahaan mengalami

peningkatan sebesar Rp.64.650.000 pada tahun 2014 disebabkan adanya

peningkatan dalam aktiva lancar. Adanya peningkatan tersebut juga

mencerminkan bahwa perusahaan telah dapat menutupi kebutuhan modal kerja

sehari-hari yang bersifat rutin.

b. Konsep Kualitatif

Modal kerja menurut konsep kualitatif mengalami peningkatan sebesar

Rp.8.629150 di tahun 2014. Hal ini disebabkan karena adanya penimgkatan

aktiva lancar yaitu kas, piutang, persediaan serta penurunan hutang lancar.

Penurunan ini disebabkan karena adanya unsure pada aktiva lancar yang

digunakan untuk membayar hutang lancar.

Modal kerja Elevate Wear Co. Medan pada tahun 2014 mengalami peningkatan,

hal ini disebabkan karena adanya kenaikan unsur aktiva lancar dan Elevate

Wear Co. Medan mampu mengalokasikan dana yang dimiliki perusahaan

dengan baik dalam menghasilkan pendapatan dari usaha pokok perusahaan dan

memperoleh laba dimasa yang akan datang.

2. Elevate Wear Co. Medan telah melakukan pembiayaan terhadap kewajiban

jangka pendeknya dengan aktiva lancar dalam jumlah yang mencukupi.

Sementara itu penggunaan modal kerja perusahaan sesuai dengan sumber modal

kerja yang telah ada.

3. Perputaran modal kerja.

a. Perputaran kas

Tingkat perputaran kas Elevate Wear Co. Medan tiap tahunnya semakin cepat

perputarannya. Perusahaan tidak perlu menunggu lama dalam mengumpulkan

kasnya sehingga likuiditas perusahaan tidak terganggu dan perusahaan dapat

memenuhi kewajiban membayar hutang-hutang yang sudah jatuh tempo.

b. Perputaran piutang

Tingkat perputaran hutang pada Elevate Wear Co. Medan pada tahun 2014

lebih baik dari pada tahun 2013. Hal ini dikarenakan perusahaan mampu

mengumpulkan piutang dari para kreditur tepat pada hari jatuh temponya dan

tidak melewati batas akhir jatuh tempo. Dengan demekian modal perusahaan

tidak tertanan dalam piutang.

Tingkat perputaran persediaan Elevate Wear Co. Medan tiap tahunnya

meningkat. Perputaran persediaan yang cepat menunjukkan bahwa tidak ada

penumpukan barang digudang. Dengan demikian modal yang tertanam dalam

persediaan juga sedikit.

4. Lama terikatnya modal kerja

a. Lama keterikatan kas

Lama keterikatan kas perusahaan meningkat setiap tahunnya, karena

perputarannya semakin cepat. Perusahaan tidak perlu menunggu lama dalam

engumpulkan kasnya sehingga likuiditas perusahaan tidak terganggu dan

perusahaan dapat memenuhi kewajiban membayar hutang-hutang yang sudah

jatuh tempo.

b. Lama keterikatan piutang

Lama keterikatan piutang perusahaan meningkat lebih baik karena tiap

tahunnya perusahaan mampu mempercepat lajuketerikatan piyang

perusahaan. Perusahaan telah mampu melakukakn pengumpulan piutang

tepat waktu dan modal kerja perusahaan tidak lama tertanam dalam piutang.

c. Lama kketerikatan persediaan

Lama keterikatan persediaan Elevate Wear Co. Medan tiap tahunnya

meningkat karena perusahaan mampu mempercepat laju keterikatan

persediaan dalam mencapai persediaan yang optimal. Sehingga tidak ada

penimbunan persediaan barang. Jadi barang digudang dan modal perusahaan

5. Elevate Wear Co. Medan memiliki modal kerja yang cukup untuk menjamin

kontinuitas operasi perusahaan sehari-hari. Dengan modal kerja yang cukup,

akan menguntungkan bagi perusahaan untuk operasi secara ekonomis.

B. SARAN

Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan adalah :

1. Besarnya modal kerja yang dimiliki Elevate Wear Co. Medan harus dapat

ditingkatkan agar perusahaan dapat memenuhi kewajiban lancarnya dengan baik,

apabila terjadi gejolak dalam perekonomian seperti meningkatnya harga, dan

tingkat suku bunga.

2. Perputran modal kerja yang relatif cepat diharapkan dapat ditingkatkan lagi oleh

perusahaan karena perusahaan bergerak dibidang penjualan meubel dengan

menggunakan penjualan kredit. Artinya barang sudah terjual namun perusahaan

belum mendapatkan kas.

3. Perusahaan hendaknya lebih baik dalam mengelola modal kerja yang dimiliki

perusahaan, yang nanti dapat diharapkan untuk menjamin effisiensi operasi dan

kontinuitas perusahaan.

4. Perusahaan dapat melakukan analisis modal kerja dengan terus menaikkan rasio keuangan dengan jalan menggunakan seluruh modal kerja untuk hal yang lebih penting seperti menambahkan aktiva lancar, menekankan biaya produksi atau mengurangi jumlah hutang lancar untuk memperoleh likuiditas yang baik.

5. Dalam penyediaan dan penggunaan modal kerja, pimpinan perusahaan harus memperhatikan tingkat likuiditas perusahaan agar dapat tercapainya suatu proporsi yang wajar pada aset lancar

6. Perusahaan harus tetap menjaga jumlah aset lancar sehingga menjadi lebih besar dari jumlah hutang lancar agar perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam melunasi hutang-hutang lancarnya bila sudah jatuh tempo.

7. Dilihat dari peningkatan laba bersih yang cukup baik pada CV. Elevate Wear Co.Medan menggambarkan bahwa perusahaan sudah cukup baik dalam menjalankan usahanya dan diharapkan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja perusahaan pada tahun-tahun mendatang sehingga dapat terus meningkatkan laba bersih.

8. Kebijaksanaan pembelanjaan perusahaan perlu ditinjau kembali untuk mendapatkan tingkat likuiditas dan profitabilitas yang lebih baik.

Kurniawan, Manajemen Modal Kerja, Grafindo, Jakarta, 2009

Sundjaja, Ridwan. S, dan Inge Barlian, Manajemen Keuangan Satu, Edisi Ketiga, Prenhalindo, Jakarta,2006

Syahyunan, Manajemen Keuangan I, Cetakan Pertama, USU press, Medan, 2004 Harahap, Sofyan Syafri, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Cetakan

Keempat, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004

Ps.,Djarwanto, Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan, Cetakan Kedelapan, Yogyajarta,2005

Ahmad, Kamaruddin, Dasar-Dasar Manajemen Modal Kerja, Rineka Cipta, Jakarta, 2006

Abdullah, M. Faisal, Dasar-Dsar Manajemen Keuangan, Cetakan Kelima, UMM Press, Malang, 2005

Sule, Ernie Tisnawati, dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, Edisi Pertama, Kencana, Jakarta,2007

Widjaja, Amin, Dasar-Dasar Analisis Laporan Keuangan,Rineka Cipta, Jakarta,2007

Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta,2013 Martono dan Agus Harjito, Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Kedua,

Ekonista, Yogyakarta, 2002

Internet:

Dokumen terkait