• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Instrumen 5

I. Metode Analisis Data

Analisis yang digunakan untuk menggambarkan data statistik (Priyatno, 2012: 38). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dengan hipotesis yang diajukan adalah terdapat pengaruh yang positif pada penggunaan model pembelajaran di sekolah dengan kebiasaan belajar dan hasil belajar pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Depok tahun ajaran 2016/2017 pada mata pelajaran Matematika.

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2011: 147).

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik nonparametris (Sugiyono, 2011: 147).

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan statistik inferensial. Analisis tersebut digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Sedangkan untuk menganalisis kuesioner kebiasaan siswa akan diakumulasikan dan hasil perhitungan kuesioner setiap siswa tersebut akan dibandingkan kebiasaan belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Menurut Sugiyono (2011: 148-149), statistik inferensial (sering juga disebut statistik induktif atau statistik probabilitas), adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini disebut statistik probabilitas, karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability). Statistik inferensial terdapat statistik parametris dan nonparametris. Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel.

1. Analisis Data Kuesioner Kebiasaan Belajar

Penggunaan angket atau kuesioner kebiasaan belajar pada penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan antara kebiasaan belajar siswa di kelas eksperimen yang akan diberikan perlakuan model pembelajaran Jigsaw dengan siswa di kelas kontrol yang akan diberikan perlakukan model pembelajaran konvensional. Analisis data angket akan menggunakan penghitungan secara kuantitatif dengan melihat pengaruh antara dua kelas tersebut, yaitu menggunakan uji beda dua mean data independen. Kriteria dalam penggunaan uji beda dua mean data independen pada data angket

kebiasaan belajar siswa adalah data berdistribusi normal, data dari kedua sampel memiliki variansi yang sama atau homogen, ukuran sampel besar yaitu � , � ≥ , dan hanya digunakan untuk membandingkan dua buah sampel.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui penyebaran dari suatu data berdistribusi normal atau tidak. Berikut adalah langkah-langkah melakukan uji normalitas:

1) Menentukan hipotesis

� ∶ data post-test berdistribusi normal (� � = � � )

� ∶ data post-test tidak berdistribusi normal (� � ≠ � � ) 2) Menentukan daerah kritik

� > ��; �� lihat pada Tabel Kolmogorov Smirnov 3) Menentukan Statistik Uji

� = ��{ �� |�� �� − � �� |, |�� ��− − � ��− | }

�� �� : frekuensi kumulatif relatif

� �� = � < � ; dengan � = ��−�̅ 4) Kesimpulan

Apabila nilai statistik uji masuk dalam daerah kritik, maka � ditolak.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui variansi dari beberapa data apakah sama atau tidak. Berikut adalah langkah-langkah melakukan uji homogenitas:

1) Menentukan Hipotesis

� ∶ Variansi kelas eksperimen sama dengan variansi kelas kontrol.

� ∶ Variansi kelas eksperimen tidak sama dengan variansi kelas kontrol.

2) Menentukan Wilayah Kritis

Wilayah kritis yang digunakan � < � � atau � > �� 3) Menentukan Statistik Uji

� =�

4) Kesimpulan

Tolak � jika nilai statistik uji masuk dalam wilayah kritis. c. Uji Beda Dua Mean Data Independen

1) Menentukan hipotesis

� ∶ Tidak terdapat pengaruh terhadap hasil belajar antara rata-rata nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol.

� ∶ Terdapat pengaruh terhadap hasil belajar antara rata-rata nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol

2) Menentukan Wilayah Kritis

Menentukan besarnya taraf siginikansi � dan juga besarnya

3) Statistik Uji

Jika � ,� ≥ dan � , � tidak diketahui maka statistik ujinya adalah � = �̅̅̅̅−�̅̅̅̅ − � −�

√� +� 4) Kesimpulan

Tolak � jika nilai statistik uji masuk dalam wilayah kritis. 2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa

Selain kuesioner, yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang dilihat dari nilai post-test. Post-test akan diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Banyaknya sampel atau data yang digunakan sebagai subjek yaitu lebih dari 30, sehingga analisis data post-test pada kedua kelas tersebut akan menggunakan uji hipotesis beda dua mean data independen. Kriteria dalam penggunaan uji beda dua mean data independen pada data hasil belajar siswa adalah data berdistribusi normal, data dari kedua sampel memiliki variansi yang sama atau homogen, ukuran sampel besar yaitu � , � ≥ , dan hanya digunakan untuk membandingkan dua buah sampel.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui penyebaran dari suatu data berdistribusi normal atau tidak. Berikut adalah langkah-langkah melakukan uji normalitas:

1) Menentukan hipotesis

� ∶ data post-test tidak berdistribusi normal (� � ≠ � � ) 2) Menentukan daerah kritik

� > ��; �� lihat pada Tabel Kolmogorov Smirnov 3) Menentukan Statistik Uji

� = ��{ �� |�� �� − � �� |, |�� ��− − � ��− | }

�� �� : frekuensi kumulatif relatif

� �� = � < � ; dengan � = ��−�̅ 4) Kesimpulan

Apabila nilai statistik uji masuk dalam daerah kritik, maka � ditolak.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui variansi dari beberapa data apakah sama atau tidak. Berikut adalah langkah-langkah melakukan uji homogenitas:

1) Menentukan Hipotesis

� ∶ Variansi kelas eksperimen sama dengan variansi kelas kontrol.

� ∶ Variansi kelas eksperimen tidak sama dengan variansi kelas kontrol.

2) Menentukan Wilayah Kritis

Wilayah kritis yang digunakan � < � � atau � > �� 3) Menentukan Statistik Uji

4) Kesimpulan

Tolak � jika nilai statistik uji masuk dalam wilayah kritis. c. Uji Beda Dua Mean Data Independen

1) Menentukan hipotesis

� ∶ Tidak terdapat pengaruh terhadap hasil belajar antara rata-rata nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol.

� ∶ Terdapat pengaruh terhadap hasil belajar antara rata-rata nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol

2) Menentukan Wilayah Kritis

Menentukan besarnya taraf siginikansi � dan juga besarnya

� , � .

Wilayah kritis: > 3) Statistik Uji

Jika � ,� ≥ dan � , � tidak diketahui maka statistik ujinya adalah � = �̅̅̅̅−�̅̅̅̅ − � −�

√� +� 4) Kesimpulan

Tolak � jika nilai statistik uji masuk dalam wilayah kritis. 3. Keterlaksanaan Proses Pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran

Jigsaw

Keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Jigsaw diperoleh berdasarkan rata-rata dari persentase keterlaksanaan proses pembelajaran menurut observer pada setiap pertemuan atau dapat digunakan rumus sebagai berikut:

Persentase keterlaksanaan =Banyak aspek yang diamati ×Aspek yang terlaksana %

Setelah diperoleh hasil persentase keterlaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Jigsaw di setiap pertemuan, akan ditafsirkan hasil perhitungan tersebut dengan kriteria keterlaksanaan model pembelajaran menurut Arikunto (2013: 245) dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.6 Kriteria Keterlaksanaan Model Pembelajaran Interval % Kriteria 8 < � Sangat Tinggi < � 8 Tinggi < � Sedang < � Rendah < � Sangat Renah �: Keterlaksanaan

Dokumen terkait