• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.8 Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Analisis Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahamo fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, (Rusiadi, Subiantoro dan Hidayat, 2014:21). Analisis Kualitatif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dimiliki oleh PT. Socfindo Medan. 2. Metode Triangulasi

Istilah triangulasi dikenal sebagai penggabungan antara metode kualitatif dan metode kuantitatif yang digunakan secara bersama-sama dalam suatu penelitian (Bungin, 2003: 47). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan cara triangulasi yang dilakukan dalam bentuk melakukan wawancara kepada karyawan pada PT Socfindo Medan untuk membandingkan dan menguji kebenaran informasi yang disampaikan oleh manager pemasaran PT Socfindo Medan.

3. Matriks Faktor Internal (IFE) dan Matriks Faktor Eksternal (EFE)

Matriks IFE dan EFE terdiri dari beberapa kolom bobot dan rating. Untuk kolom bobot dan rating diisi sesuai dengan nilai yang merupakan hasil dari pengelompokkan faktor-faktor internal dan faktor eksternal berdasarkan tingkatnya.

4. Matriks SWOT

Matriks SWOT merupakan alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi.

STRENGTHS (S) 1. Tentukan 5-10 faktor-Faktor-faktor kekuatan internal WEAKNESSES 2. Tentukan 5-10 Faktor-faktor kelemahan internal Internal Eksternal

OPPORTUNITIES 3. Tentukan 5-10 Faktor peluang eksternal STRATEGI SO

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

STRATEGI WO

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang THREATS 4. Tentukan 5-10 Faktor ancaman aksternal STRATEGI ST

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

STRATEGI WT

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

Gambar 3.1 Matriks SWOT Sumber : Rangkuti (2009:31)

a. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu dengan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

b. Strategi ST

Strategi ini dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatkan peluang yang ada dengan cara meminimalkan yang ada.

Strategi ini berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

5. Matrik Faktor Internal (IFE)

Matrik faktor internal (IFE) adalah tahap eksternal dalam menjalankan audit manajemen strategi. Alat formulasi strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis dan juga memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan untuk mengembangkan Matriks IFE, jadi kemunculan pendekatan ilmiah tidak seharusnya diartikan bahwa ini adalah teknik yang sangat luar biasa. Pemahaman yang baik atas faktor-faktor yang dimasukkan lebih daripada angka yang sebenarnya. Matrik IFE dapat dikembangkan dalam lima tahap (David, 2009:206):

a. Tuliskan faktor internal utama seperti identifikasi dalam proses audit internal. Gunakan total sepuluh hingga dua puluh faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan. Tuliskan kekuatan lebih dahulu dan kemudian kelemahan. Buatlah spesifik mungkin, gunakan persentase, rasio dan angka komparatif.

b. Berikan bobot masing-masing faktor dari 0.0 (tidak penting) hingga 1.0 (paling penting) untuk masing-masing faktor. Bobot yang diberikan kepada masing-masing faktor mengindentifikasi tingkat penting relatif dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam suatu industri. Tanpa memandang apakah faktor kunci itu adalah kekuatan atau kelemahan internal, faktor yang dianggap memiliki pengaruh paling besar dalam kinerja organisasi harus diberikan bobot yang tinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1.0.

c. Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor untuk mengindikasikan apakah faktor tersebut menunjukkan kelemahan utama (peringkat = 1) atau kelemahan minor (peringkat = 2), kekuatan minor (peringkat = 3) atau kekuatan utama (peringkat = 4). Perhatikan kekuatan harus mendapatkan peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus mendapatkan nilai 1 atau 2. Peringkat adalah berdasarkan peringkat perusahaan, dimana bobot di langkah 2 adalah berdasarkan industri.

d. Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan rata-rata tertimbang untuk masing-masing variabel.

e. Jumlah rata-rata tertimbang untuk menentukan total rata-rata tertimbang untuk organisasi.

Beberapapun banyak faktor yang dimasukkan dalam Matriks IFE, total rata-rata tertimbang berkisar antara yang rendah 1.0 dan tertinggi 4.0 dengan rata-rata 2.5 total rata-rata 2.5. Total rata-rata tertimbang dibawah 2.5 menggambarkan organisasi yang lemah secara internal, sementara total nilai diatas 2.5 mengindikasikan posisi internal yang kuat.

6. Matrik Faktor Ekternal (EFE)

Matriks faktor eksternal (EFE) memungkinkan para penyusun strategi untuk merangkum dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi dan persaingan. Matriks EFE dapat dibuat dengan lima tahapan (David, 2009:143).

a. Buat daftar lima faktor eksternal yang diidentifikasi dalam proses audit eksternal. Masukkan dari total sepuluh hingga dua puluh faktor, termasuk peluang dan ancaman, yang memperngaruhi perusahaan dan industrinya.

Tuliskan peluang terlebih dahulu kemudian ancaman usahakan spesifik mungkin menggunakan persentase, rasio dan nilai komparatif bila mungkin.

b. Berikan bobot masing-masing faktor dari 0.0 (tidak penting) hingga 1.0 (paling penting). Bobot mengidentifikasi tingkat penting relatif dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam suatu industri. Peluang seringkali diberi bobot lebih tinggi daripada ancaman, tetapi ancaman juga dapat diberi bobot lebih tinggi jika mereka sangat serius atau sangat mengancam. Bobot yang tepat dapat ditentukan dengan membandingkan keberhasilan atau kegagalan persaingan atau dengan mendiskusikan faktor dan mencapai konsensus kelompok. Penjumlahan seluruh bobot yang diberikan kepada semua faktor harus sama dengan 1.0

c. Berikan peringkat 1 hingga 4 untuk masing-masing faktor eksternal kunci tentang seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam memproses faktor tersebut, dimana 4 = respons perusahaan superior, 3 = respons perusahaan di atas rata-rata, 2 = respons perusahaan rata-rata 1 = respons perusahaan jelek. Peringkat didasari pada efektifitas strategi perusahaan. Dengan demikian, peringkat pada perusahaan ( company-based), sedangkan bobot pada tahap 2 didasarkan pada industri (industry based). Penting diperhatikan bahwa ancaman dan peluang dapat diberi peringkat 1, 2, 3 atau 4.

d. Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkat untuk memperoleh nilai tertinggi.

e. Jumlahkan masing-masing variabel untuk menentukan total nilai tertimbang bagi organisasi.

Tanpa memperdulikan jumlah peluang dan ancaman kunci yang dimasukkan dalam Mtariks EFE, total nilai tertinggi untuk organisasi adalah 4.0 dan nilai tertinggi adalah 1.0 total nilai tertinggi rata-rata 2.5. Total nilai tertimbang sebesar 4.0 mengindikasikan bahwa organisasi merespons dengan sangat baik terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam industrinya. Dalam kata lain strategi perusahaan secara efektif mengambil keuntungan dari peluang yang ada saat ini dan meminimalkan efek yang mungkin muncul dari ancaman eksternal. Total 1.0 mengindikasikan bahwa strategi perusahaan tidak memanfaatkan peluang atau tidak menghindari ancaman eksternal.

7. Diagram SWOT

Penelitian ini menggunakan diagram SWOT Rangkuti (2009:19). Diagram ini menghasilkan 4 (empat) sel kemungkinan posisi perusahaan dalam persaingan dan menentukan strategi yang sebaiknya dibuat perusahaan dalam pencarian strategi yang paling sesuai oleh para pengelola usaha. Sasarannya mengidentifikasikan 4 (empat) sel yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal usaha. Pencocokan yang cermat antara peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dengan kekuatan dan kelemahannya merupakan inti dari formulasi strategi yang tepat.

Gambar 3.2 Diagram SWOT Sumber : Rangkuti (2009:19)

Kuadran 1: ini merupakan strategi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).

Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman. Perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran 3: Perusahaan menghadapi peluang besar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran 4: ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai macam ancaman dan kelemahan internal.

Berbagai Peluang Kelemahan Internal Berbagai Ancaman Kelemahan Internal 1.Mendukung strategi agresif 3. Mendukung strategi turn around 4. Mendukung strategi defensif 2. Mendukung strategi diverinfikasi

BAB IV

Dokumen terkait