• Tidak ada hasil yang ditemukan

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2020 di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan, Jalan Gabion No. 20 Kecamatan Medan Belawan, Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis terletak pada posisi koordinat 03º 47’

00” LU dan 98” 42” BT. Peta lokasi Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Peta Lokasi Penelitian Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah laptop, kamera digital, peta administrasi kawasan Medan Belawan, alat bantu kuesioner, aplikasi Microsoft Excel 2010 dan alat tulis.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa kuisioner, data time series hasil tangkapan, upaya penangkapan dan pola musim penangkapan Ikan Layang Biru (Decapterus macarellus) tahun 2015-2019.

20 Prosedur Penelitian

Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer diperoleh dengan melakukan observasi lapangan dan wawancara langsung secara mendalam (In depth interview) serta pengamatan langsung semi partisipatif dengan responden/ahli terpilih yaitu narasumber dengan menggunakan alat bantu kuisioner.

Responden yang terpilih dalam penelitian ini yaitu nelayan yang beroperasi di perairan sekitar PPS Belawan dan dilakukan wawancara mendalam terhadap responden dari pihak pegawai PPS Belawan, serta Dinas Perikanan dan Kelautan.

Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Data sekunder meliputi data dari buku statistik perikanan dan kelautan Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan Sumatera Utara yaitu data hasil tangkapan dan upaya tangkap Ikan Layang Biru (Decapterus macarellus) tahun 2015-2019 dari hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan, data sekunder kemudian diolah dengan menggunakan Microsoft Excel 2010.

21

21 Analisis Data

Analisis Surplus Produksi

a. Hasil Tangkapan per Upaya Tangkapan (Catch per Unit Effort)

Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan berdasarkan pembagian antara jumlah hasil tangkapan (catch) ikan Layang Biru (Decapterus macarellus) dengan upaya penangkapan (effort). Persamaan yang digunakan adalah berdasarkan persamaan Gulland (1983) sebagai berikut:

Keterangan:

CPUE = Catch per Unit Effort

Cpi = Hasil tangkapan peralat tangkap ke-i (ton) fi = Upaya penangkapan pada tahun ke-i (trip)

b. Pendugaan Potensi Lestari (MSY) dan Effort Optimum (Fopt)

Menurut Gulland (1983), data yang digunakan dalam metode produksi surplus berupa hasil tangkapan (catch) dan upaya penangkapan (effort) dan kemudian dilakukan pengolahan data melalui pendekatan model schaefer dan fox.

Model schaefer dan model fox merupakan model analisis regresi dari CPUE (Catch per Unit Effort) terhadap jumlah effort.

a. Model Schaefer

Hubungan antara C (hasil tangkapan) dan f (upaya penangkapan) adalah:

Nilai Upaya Optimum (Fopt) adalah:

22

Nilai Potensi Maksimum Lestari (Maximum Sustainable Yield/MSY) adalah:

b. Model Fox

Hubungan antara C (hasil tangkapan) dan f (upaya penangkapan) adalah:

Nilai Upaya Optimum (Fopt) adalah:

Nilai Potensi Maksimum Lestari (Maximum Sustainable Yield/MSY) adalah:

Keterangan :

C = Jumlah hasil tangkapan persatuan upaya penangkapan (ton/trip) a = Intercept

b = Slope

f = Upaya penangkapan (trip) pada periode ke-i fopt = Upaya penangkapan optimal (trip)

MSY = Nilai potensi maksimum lestari (ton/tahun) Analisis Tingkat Pemanfaaan

a. Pendugaan Tingkat Pemanfaatan dan Pengupayaan

Pendugaan tingkat pemanfaatan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pemanfaatan sumberdaya Ikan Layang Biru (Decapterus macarellus) di PPS Belawan. Pendugaan dilakukan dengan cara mempresentasikan jumlah hasil tangkapan pada tahun tertentu dengan nilai potensi maksimum lestari (Maximum Sustainable Yield/MSY).

23

23

Persamaan dari tingkat pemanfaatan adalah sebagai berikut (Latukonsina, 2010):

Keterangan:

TPc = Tingkat pemanfaatan pada tahun ke-i (%) Ci = Hasil tangkapan ikan pada tahun ke-i (ton) MSY = Maximum Sustainable Yield (ton)

Pendugaan tingkat pengupayaan dilakukan untuk mengetahui tingkat upaya tangkap sumberdaya Ikan Layang Biru (Decapterus macarellus) di PPS Belawan. Pendugaan dilakukan dengan mempresentasikan effort standar pada tahun tertentu dengan nilai effort optimal (fopt).

Persamaan dari tingkat pengupayaan adalah:

Keterangan:

TPf = Tingkat Pengupayaan pada tahun ke-i (%)

fs = Upaya penangkapan (Effort standar) pada tahun ke-i (trip) fopt = Upaya penangkapan optimum (ton/thn)

b. Total Allowble Catch (TAC)

Jumlah Tangkapan yang Diperbolehkan (JTB) atau Total Allowabel Catch (TAC) sebesar 80 % dari jumlah hasil tangkapan masksimum berkelanjutan (Maximum Sustainable Yield), jika JTB<MSY berarti upaya penangkapan ikan belum melebihi batas stok lestari yang ada pada perairan, sehingga upaya penangkapan ditingkatkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal tetapi tetap berdasar pada batas MSY yang telah diperhitungkan, sedangkan JTB>MSY

24

berarti sudah terjadi over fishing, sehingga perlu adanya pengurangan terhadap

upaya penangkapan untuk mengembalikan stok lestari ikan di perairan (Fitriana et al., 2016).

Menurut Budiasih dan Dewi (2015), tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan dapat dilihat dari jumlah produksi ikan pada tahun tertentu dibandingkan dengan nilai TAC (Total Allowable Catch) atau jumlah tangkapan yang diperbolehkan.

TAC (Total Allowable Catch) tersebut adalah 80% dari potensi maksimum lestarinya (CMSY). Rumus jumlah tangkapan yang diperbolehkan yaitu:

Keterangan:

TAC = Jumlah tangkapan yang diperbolehkan (kg/thn) MSY = Maximum Suistainable Yield (kg)

Setelah dilakukan perhitungan menggunakan rumus jumlah tangkapan yang diperbolehkan, selanjutnya akan didapatkan nilai jumlah tangkapan yang diperbolehkan untuk dapat mengetahui status tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan Layang Biru (Decapterus macarellus) di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan. Penentuan status tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan Layang Biru (Decapterus macarellus) terdiri atas empat tingkatan yang dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Status Tingkat Pemanfaatan sumberdaya ikan Layang Biru.

No. Nilai TAC Keterangan

1. Rendah (0-33,3%) Hasil tangkapan masih sebagian kecil dari potensi hasil lestari dan upaya penangkapan masih perlu ditingkatkan.

2. Sedang (33,3%-66,6%) Hasil tangkapan sudah menjadi bagian yang nyata dari potensi lestari (namun

25

25

penambahan upaya penangkapan masih memungkinkan untuk mengoptimalkan hasil.

3. Optimum (66,6%-99,9%) Hasil tangkapan sudah mencapai bagian dari potensi lestari (penambahan upaya tidak dapat meningkatkan hasil.

4. Berlebih (> 100%) Hasil tangkapan sudah melebihi potensi lestari dan penambahan upaya dapat berbahaya terhadap kepunahan sumberdaya.

Sumber: Lubis, 2013.

Indeks Musim Penangkapan

Pola musim penangkapan ikan layang dianalisis menggunakan pendekatan metode rata-rata bergerak (moving average) berdasarkan analisis runtun waktu (times series analysis). Data yang digunakan yaitu produksi tangkapan ikan Layang Biru (Decapterus macarellus) yang tertangkap pada purse seine dan trip penangkapan purse seine, bersumber dari statistik perikanan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Belawan antara tahun 2015-2019. Data upaya penangkapan (trip) dalam kajian ini menggunakan upaya penangkapan purse seine dikarenakan hanya alat tangkap tersebut yang tercatat menangkapan ikan layang disekitar perairan Belawan. Langkah-langkah analisis runtun waktu terhadap data hasil tangkapan (Hamka dan Rais, 2016):

1) Menyusun deret CPUE bulanan (2015-2019);

Keterangan: ni = CPUE urutan ke-i i = 1,2,3,…..,60

26

2) Menyusun rata-rata bergerak CPUE selama 12 bulan (RG);

Keterangan:

RGi = Rata-rata bergerak 12 bulan urutan ke-i CPUEi = CPUE urutan ke-i

i = 6,7,8 - ,n-5

3) Menghitung nilai rata-rata bergerak CPUE terpusat bulan ke-i (RGPi)

Keterangan:

RGPi = Rata-rata bergerak CPUE terpusat bluan ke-i RGi = Rata-rata bergerak 12 bulan urutan ke-i 4) Menghitung rasio rata-rata bulan ke-i (RBi)

Keterangan:

RBi = Rasio rata-rata bulan ke-i CPUEi = CPUE bulan ke-i

i = bulan ke 6,7,8....,n-5

5) Membuat nilai rata-rata dalam suatu matriks i×j yang disusun untuk setiap bulan, yang dimulai dari bulan Juli tahun tertentu sampai bulan Juni tahun berikutnya. Kemudian menghitung nilai total rasio rata-rata secara keseluruhan dan pola musim penangkapan

27

27 a. Rasio rata-rata untuk bulan ke-i (RBBi)

Keterangan:

RBBi = Rata-rata baris RBij untuk bulan ke-i

RBij = Rasio rata-rata bulanan dalam matriks ukuran i× j i = 1, 2, …,12

j = 1, 2, 3, …,n

b. Jumlah rasio rata-rata bulanan (JRBB)

Keterangan:

JRBB = Jumlah rasio rata-rata bulan RBBi = Rata-rata Rbij untuk bulan ke-i i = 1,2,3...,12

c. Faktor Koreksi (FK)

Keterangan:

FK = Nilai Faktor Koreksi

JRBB = Jumlah rasio rata-rata bulan

d. Indeks Musim Penangkapan bulan ke-i (IMPi)

Keterangan:

IMPi = Nilai indeks musim penangkapan bulan ke-i RBBi = Rasio rata-rata untuk bulan ke-i

i = 1,2,3,....,12

28

6) Kriteria penentuan musim penangkapan, jika IMP >100% dikategorikan kedalam musim penangkapan (musim puncak), namun jika nilai IMP <100%

dikategorikan bukan musim penangkapan (musim sedang), apabila IMP <50% dikategorikan musim paceklik.

29

29

Dokumen terkait