• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain penelitian yang digunakan adalah pengembangan (Research and Development) yang bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran fisika berbasis Instagram untuk siswa SMA kelas XI. Research and Development merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti sehingga menghasilkan produk baru yang selanjutnya dikaji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2013: 427). Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar fisika.

Desain penelitian yang digunakan adalah model 4D (four-D Model). Dalam penelitian ini melibatkan dosen sebagai penilai dan pemberi saran guna memperbaiki dan menyempurnakan produk yang dikembangkan. Adapun tahapan model pengembangan 4D meliputi tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (disseminate). Menurut model Thiagarajan, tahapan penelitian pengembangan dapat dilihat pada Gambar 14.

49

Gambar 14. Prosedur pengembangan model Thiagarajan 1. Tahap Pendefisian (Define)

Tujuan tahap pendefinisian adalah menetapkan dan mendefinisikan media yang akan digunakan berupa video dan gambar yang akan diunggah di akun Instagram sebagai multimedia pembelajaran dengan analisis tujuan yang dibatasi pada materi Efek Rumah Kaca. Pada tahap pendefinisian meliputi 5 langkah pokok, yaitu:

a. Analisis Awal

Analisis awal bertujuan untuk menetapkan masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran fisika di SMA meliputi kurikulum dan permasalahan lapangan sehingga dibutuhkan pengembangan media pembelajaran yang sesuai dengan permasalahan yang sedang dihadapi.

50 b. Analisis Siswa

Analisis siswa yaitu analisis tentang karakteristik siswa yang meliputi kemampuan dan tingkat perkembangan kognitif.

c. Analisis Tugas

Analisis tugas yaitu kumpulan prosedur untuk menentukan isi dalam satuan pembelajaran dengan merinci tugas isi materi ajar secara garis besar dari Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai dengan apa yang tercantum pada Kurikulum 2013. Materi yang akan dikembangkan adalah Efek Rumah Kaca. d. Analisis Konsep

Analisis konsep merupakan identifikasi konsep-konsep utama yang akan diajarkan, menyusun secara sistematis dan merinci konsep-konsep serta mengaitkan konsep yang satu dengan konsep relevan yang lain.

e. Spesifikasi Tujuan Pembelajaran

Spesifikasi tujuan pembelajaran yaitu perumusan tujuan pembelajaran didasarkan pada KD yang tercantum dalam Kurikulum 2013 tentang Efek Rumah Kaca.

2. Tahap Perancangan (Design)

Tahap perancangan merupakan perangkat pembelajaran barupa video dan gambar pembelajaran fisika materi pokok Efek Rumah Kaca yang akan diunggah di Instagram. Desain awal yang dihasilkan berupa:

a. Logo, nama akun dan akun media sosial Instagram. b. Prosedur penggunaan media berupa gambar.

51

d. Kompetensi dasar pembelajaran fisika berupa media gambar. e. Indikator ketercapaian kompetensi berupa media gambar.

f. Media pembelajaran yang memuat materi berupa gambar dan video. g. Latihan soal sesuai indikator berupa media gambar.

3. Tahap pengembangan (Develop)

Tujuan tahap pengembangan adalah untuk menghasilkan media pembelajaran yang sudah direvisi oleh para ahli. Tahap ini meliputi:

a. Validasi Dosen Ahli dan Guru Fisika

Hasil pengembangan media sosial Instagram beserta media yang diunggah harus melalui tahap validasi yang bertujuan untuk memperbaiki desain awal media. Media pembelajaran hasil tahap design berupa video dan gambar, lembar angket respon siswa, lembar angket motivasi siswa, lembar pretest, dan lembar posttest. Validasi dilakukan oleh dosen ahli dan guru fisika di sekolah.

b. Revisi I

Revisi I dilakukan setelah validasi dosen dan guru fisika. Hasil dari validasi adalah skor kelayakan media pembelajaran, lembar angket respon siswa, lembar angket motivasi siswa, lembar pretest, dan lembar posttest serta masukan dan saran untuk memperbaiki kelemahan atau kekurangan yang terdapat pada rancangan awal media pembelajaran.

52 c. Uji Lapangan Terbatas

Uji coba lapangan terbatas dilakukan dengan mengujicobakan media sosial Instagram kepada siswa kelas XI yang akan dijadikan sampel uji terbatas. Respon siswa dari pembelajaran tersebut digunakan sebagai bahan revisi media pembelajaran Instagram.

d. Revisi II

Revisi II dilakukan setelah hasil revisi I diujicobakan secara terbatas. Pada uji coba terbatas ditemukan kekurangan dan kelemahan pada media sosial Instagram sebagai sumber belajar mandiri. Kelemahan-kelemahan tersebut diperbaiki dalam revisi II. Hasil revisi II media sosial Instagram merupakan produk yang sudah lebih baik dan siap untuk diujicobakan di lapangan yaitu di SMA N 2 Wonosari.

e. Uji Lapangan Operasional

Produk yang sudah diujicobakan secara terbatas dan direvisi, selanjutnya diujicobakan di lapangan pada kelompok besar (uji lapangan operasional). Uji lapangan operasional bertujuan untuk mendapatkan produk akhir yang layak digunakan dalam pembelajaran. Pada uji coba operasional juga dilakukan pengukuran motivasi dan prestasi belajar siswa.

4. Tahap Penyebaran (Disseminate)

Tahap terakhir dari model 4-D adalah penyebaran. Tahap ini bertujuan untuk mempromosikan hasil pengembangan agar bisa diterima pengguna. Pada

53

tahap ini media pembelajaran berbasis media sosial Instagram dipromosikan ke sekolah-sekolah yang memungkinkan untuk dilakukan penyebaran.

B.Waktu dan Tempat Penelitian

Kegiatan penelitian dilakukan pada bulan April hingga Mei 2017. Tempat penelitian adalah SMA N 2 Wonosari.

C.Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah siswa SMA N 2 Wonosari tahun ajaran 2016/2017 kelas XI IPA 3 pada uji coba terbatas dan kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 pada uji coba lapangan.

D.Instrumen Pengumpulan Data

Pada penelitian ini digunakan beberapa instrumen guna memperoleh data penelitian yang dibutuhkan. Instrumen yang digunakan sebagai berikut.

1. Lembar Validasi Penilaian

Adapun lembar validasi penilaian ini terdiri dari: a. Lembar validasi/penilaian ahli materi.

b. Lembar validasi/penilaian ahli media. c. Lembar validasi/penilaian guru pengampu. 2. Soal Pretest dan Posttest

Soal ini disusun untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan setelah diuujicobakan media sosial Instagram. Dalam penelitian ini, hasil penilaian digunakan untuk mengukur kemampuan siswa aspek kognitif. Dalam hal ini, siswa diharapkan dapat memahami dan menguasai indikator ketercapaian pada

54

penelitian aspek kognitif sesuai yang dikemukakan Bloom. Berikut kisi-kisi lembar pretest dan posttest dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Kisi-Kisi Lembar Pretest dan Posttest

No. Indikator Taksonomi Bloom

C1 C2 C3 C4