Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistic dan dengan menggunakan pendekatan deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Meleong,2006:6). Jenis penelitian yang masuk dalam penelitian deskriptif yaitu penelitian survey, studi kasus, penelitian perkembangan, analisis korelasi dan analisis dokumentasi (Suharsimi, 2007:236). Dengan menggunakan penelitian kualitatif peneliti akan memperoleh informasi atau data yang lebih mendalam mengenai mobilitas sosial dan keberdayaan ekonomi keluarga pengrajin sepatu di Bunut kec. Kisaran Barat kab. Asahan.
Tujuan penelitian kualitatif ini adalah untuk memahami permasalahan yang diteliti sehingga diharapkan dapat mendapatkan data dan informasi dari apa yang diamati. Pendekatan deskriptif bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan, berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi atau fenomena tertentu (Bungin, 2007:68).
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Kel. Bunut Kec. Kota Kisaran Barat Kab. Asahan. Lokasi ini dipilih karena dilokasi ini terdapat pusat pengrajin sepatu Bunut di Kabupaten Asahan dan juga terdapat 5 toko yang hanya menjual sepatu Bunut serta 8 toko sepatu yang mempunyai pengrajin sepatu ditambah lagi letaknya yang cukup strategis karena terdapat di jalan lintas Sumatera tepatnya di Kelurahan Bunut.
3.3 Unit Analisis dan Informan 3.3.1 Unit Analisis
Unit analisis adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian (Arikunto, 1999: 22). Salah satu ciri atau karakteristik dari hasil penelitian sosial adalah menggunakan apa yang disebut dengan ‘unit of analysis’. Ada sejumlah unit analisis yang lazim digunakan pada kebanyakan penelitian sosial yaitu individu, kelompok, dan sosial. Adapun yang menjadi unit analisis atau objek kajian dalam penelitian ini adalah 8 pengrajin sepatu yang tinggal di Kel. Bunut Kec. Kota Kisaran Barat Kab. Asahan, pembeli, Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
3.3.2 Informan
Informan penelitian adalah subjek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian (Bungin, 2007: 76). Adapun informan dari penelitian ini adalah
1. Pengrajin sepatu merupakan orang yang bekerja sebagai pembuat sepatu Bunut sebanyak 8 orang.
2. Penjual sepatu merupakan orang yang bekerja untuk menjual sepatu yang telah jadi sebanyak 5 orang.
3. Pembeli sepatu merupakan orang yang membeli sepatu yang telah jadi sebanyak 10 orang.
4. Petugas penyuluhan pengrajin sepatu dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan merupakan Dinas Pemerintahan yang telah memberikan bantuan kepada pengrajin sepatu sebanyak 1 orang.
5. Staf bagian umum Dinas Tenaga Kerja merupakan Dinas Pemerintahan yang telah memberikan bantuan berupa pelatihan ke Sidoarjo kepada para pengrajin sepatu sebanyak 1 orang.
6. Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan yang merupakan Dinas dari Pemerintahan yang memberikan bantuan berupa pinjaman uang kepada para pelaku usaha industri sebanyak 1 orang.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian digolongkan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder:
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian melalui observasi dan wawancara baik secara partisipasif maupun wawancara secara mendalam. Pengumpulan data dengan langsung terjun ke lokasi penelitian yang dapat digunakan melalui:
a. Observasi, adalah pengumpulan data melalui observasi terhadap objek pengamatan dengan langsung mengamati kehidupan masyarakat dan merasakan
menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utama serta dibantu dengan pancaindra lainnya. Data yang diperoleh adalah mengenai aktivitas kehidupan yang melakukan mobilitas sosial berhubungan dengan keberdayaan ekonomi pengrajin sepatu Bunut.
b. Wawancara mendalam, bertujuan untuk memperoleh keterangan, pendapat secara lisan dari seseorang dengan berbicara langsung ataupun tanya jawab dengan informan. Wawancara ini dapat menggunakan alat bantu perekam atau tape recorder jika memang dibutuhkan untuk memudahkan peneliti menangkap keseluruhan informasi yang dioberikan informan. Wawancara ini dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara dan untuk memperoleh data secara mendetail tentang mobilitas sosial dan keberdayaan ekonomi keluarga pengrajin sepatu di Bunut.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian. Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan dan pencatatan dokumen, yaitu dengan mengumpulkan data dan mengambil informasi dari buku-buku referensi, dokumen, koran, majalah, jurnal dan bahan dari situs-situs internet yang dianggap relevan dengan masalah yang diteliti.
3.5 Interpretasi Data
Interpretasi data adalah pencarian pengertian yang luas tentang data yang telah dianalisis dengan jalan bekerja oleh data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskan, membuat ikhtisarnya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dipelajari, dan memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain. Disini peneliti akan mengelompokkan data-data yang
diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan sebagainya yang selanjutnya akan dipelajari dan ditelaah secara seksama agar diperoleh hasil atau kesimpulan yang baik.
Data-data yang diperoleh dari lapangan akan diatur, diurutkan, dikelompokkan kedalam kategori, pola, atau uraian tertentu maka, langkah selanjutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan secara abstraksi. Abstraksi yang dimaksud adalah dengan membuat rangkuman yang terperinci, merujuk keinti dengan menelaah p-ernyataan-pernyataan yang diperlukan sehingga tetap berada dalam fokus penelitian. Langkan yang harus dilakukan selanjutnya adalah menyusun data-data dalam satuan-satuan kemudian dikategorisasikan dan diinterpretasikan secara kualitatif.
7.6 Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Bulan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 Pra Observasi √ 2 ACC Judul √ 3 Penyusunan Proposal √ √ √ 4 Seminar Proposal √ 5 Revisi Proposal √ 6 Penelitian Lapangan √ √ √ 7 Pengumpulan dan Interprestasi Data √ √ √ √ 8 Penulisan Laporan √ √ √ √ 9 Bimbingan Skripsi √ √ √
7.7 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini mencakup kemampuan dan pengalaman yang dimiliki oleh peneliti untuk melakukan penelitian ilmiah. Selain itu terkait erat dengan kelemahan instrument wawancara mendalam. Kendala lain adalah keterbatasan waktu saat melakukan wawancara dengan informan, hal ini disebabkan kegiatan informan yang rentan akan kesibukan. Tidak terlepas dari permasalahan teknis penelitian dan kendala dilapangan, peneliti menyadari keterbatasan peneliti mengenai metode yang menyebabkan lambatnya proses penelitian yang dilakukan, dan masih terdapat keterbatasan dalam hal kemampuan pengalaman melakukan penelitian ilmiah serta referensi buku atau jurnal. Walaupun demikian peneliti berusaha untuk melaksanakan kegiatan penelitian ini semaksimal mungkin agar data dan tujuan yang ingin dicapai dapat diperoleh.
BAB IV
DESKRIPSI WILAYAH DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN