• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I : PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Metode penelitian normatif disebut juga penelitian doktrinal (doctrinal research) yaitu suatu penelitian yang menganalisis hukum baik yang tertulis di dalam buku (law as it is written in the book), maupun hukum yang diputuskan oleh hakim melalui proses pengadilan (law it is decided by the judge through judicial process) 32. Adapun sifat penelitian yang dilakukan

adalah deskriptif analitis. Tujuan penelitian deskriptif adalah menggambarkan

29 Ibid,Pasal 1 titik 18.

30 Ibid,Pasal 1 titik 23.

31Republik Indonesia, “Undang-undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia”.

32 Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum (Jakarta : Penerbit

secara tepat, sifat individu, suatu gejala, keadaan atau kelompok tertentu33. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara menyeluruh dan sistematis mengenai tindak pidana illegal fishing.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundang undangan (statute approach). Penelitian ini menggunakan pendekatan tersebut karena

menelaah berbagai aturan hukum yang menjadi fokus sekaligus tema sentral suatu penelitian34. Analisa hukum yang dihasilkan oleh suatu penelitian hukum normatif yang menggunakan pendekatan perundang-undangan, akan menghasilkan suatu penelitian yang akurat. Pendekatan tersebut melakukan pengkajian peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan peranan TNI AL sebagai penyidik dalam penanganan tindak pidana illegal fishing. 3. Sumber Data Penelitian

a. Penelitian Kepustakaan, diperoleh dari :

1) Bahan Hukum Primer:

Bahan hukum primer berupa peraturan perundang-undangan baik hukum nasional maupun internasional yang berhubungan dengan

33 C.G.F. Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum di Indonesia pada Akhir Abad ke 20,

(Bandung : Penerbit Alumni, 1994), hlm. 89.

34 Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Edisi Revisi, (Malang

penegakan hukum di laut khususnya tentang perikanan. Adapun peraturan perundang-undangan yang dimaksud, misalnya:

a) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia;

b) Undang-undang Nomor 17 Tahun 1983 tentang Hukum Laut (United Nations Convention On The Law Of The Sea) 1982;

c) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia; d) Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan;

e) Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan;

f) Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia;

g) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 01 Tahun 2007 tentang Pengadilan Perikanan;

h) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Per.11/Men/ 2006 tentang Forum Koordinasi Penanganan Tindak Pidana di bidang Perikanan;

i) Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Kep.04/ Men/2007 tentang Pembentukan Tim Teknis Penanganan Tindak Pidana di bidang Perikanan;

j) Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : B.352/Men.KP/VII/2006 tentang Pembentukan Forum Koordinasi

Penanganan Tindak Pidana di bidang Perikanan di Tingkat Propinsi, Kabupaten dan Kota;

k) Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 8 Tahun 1983 tanggal 17 Nopember 1983 tentang Penyelesaian kasus-kasus atau pelanggaran tindak pidana di laut tanpa mengkwatirkan locus delicti;

l) Surat Keputusan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Nomor Skep/907/XII/1987 tanggal 23 Desember 1987 tentang Pengangkatan Perwira TNI Angkatan Laut sebagai Penyidik35.

2) Bahan hukum sekunder:

Berupa semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen-dokumen resmi, meliputi buku-buku teks, kamus-kamus hukum, jurnal-jurnal hukum dan komentar-komentar atas putusan pengadilan. Bahan hukum sekunder terutama adalah buku teks karena buku teks berisi mengenai prinsip-prinsip dasar ilmu hukum dan pandangan-pandangan klasik para sarjana yang mempunyai klasifikasi tinggi36.

3) Bahan hukum tersier:

35 Dinas Pembinaan Hukum Mabesal, “Kewenangan Perwira TNI AL Sebagai Penyidik”,

Jakarta, 2009, hlm. 3.

Berupa bahan hukum penunjang yang memberi petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum sekunder seperti kamus umum, kamus hukum, majalah dan jurnal ilmiah37.

b. Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan dilaksanakan dalam upaya memperoleh bahan- bahan langsung dari institusi yang berwenang dalam melakukan penyidikan terhadap tindak pidana illegal fishing. Hal ini dilakukan karena tidak semua bahan-bahan yang diperlukan dapat diperoleh atau tersedia di perpustakaan. Untuk mendukung penelitian ini diperlukan data penunjang, maka ditentukan pihak-pihak sebagai nara sumber sebagai berikut :

1. Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal 1) Belawan 2. Direktorat Kepolisian Perairan Polda Sumut di Belawan 3. Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Sumatera Utara 4. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode atau teknik menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihatkan penggunaannya melalui angket, pengamatan, ujian, dokumen dan lainnya38.

37 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat,

(Jakarta : Penerbit UI-Press, 1990), hlm. 14.

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini

dilakukan dengan cara :

a. Penelitian kepustakaan (Library Research)

Studi kepustakaan dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder melalui pengkajian terhadap peraturan perundang-undangan, literatur- literatur, tulisan-tulisan para pakar hukum, bahan kuliah dan putusan- putusan pengadilan yang berkaitan dengan penelitian ini.

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

Proses pengumpulan bahan-bahan melalui penelitian lapangan dilakukan melalui wawancara dengan tanya jawab secara langsung kepada nara sumber.

5. Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesa kerja seperti yang disarankan oleh data39. Analisis dimulai dengan pemeriksaan terhadap data yang terkumpul dari wawancara, peraturan, karya ilmiah, pendapat ahli (doktrin) yang berkaitan dengan judul penelitian dan laporan hasil penelitian lainnya untuk mendukung data sekunder. Baik data primer maupun data sekunder dilakukan

39 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, (Bandung : Penerbit Remaja

analisis secara deskriptif, sehingga dapat menguraikan dan menggambarkan permasalahan yang ada.

BAB II

KEWENANGAN TNI AL SEBAGAI PENYIDIK DALAM PENANGANAN TINDAK PIDANA ILLEGAL FISHING

Dokumen terkait