METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini berpendekatan kuantitatif, berjenis deskriptif dan asosiatif.Dikatakan pendekatan kuantitatif sebab pendekatan yang di gunakan didalam usulan penelitian, proses, hipotesis, survey lapangan, analisa data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya menggunakan aspek pengukuran perhitungan, rumus dan kepastian numerik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena bertujuan membuat deskripsi mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat suatu populasi atau daerah tertentu secara sistematik, faktual dan teliti (Ginting dan Situmorang 2008 :55). Sedangkan dikatakan sebagai penelitian asosiatif karena penelitian ini menghubungkan dua variable atau lebih (Ginting dan Situmorang 2008 : 57).
Dengan demikian penelitian ini akan menjelaskan pengaruh Kebutuhan Aktualisasi diri, Harga diri, dan Kebutuhan Sosial terhadap Prestasi kerja Pada PT Bank Sumut Kantor Cabang Utama.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Adapun yang menjadi tempat pada penelitian ini adalah PT Bank Sumut Kantor Cabang Utama yang beralamat di Jalan Imam Bonjol No 8 Medan
Penelitian ini dilakukan kurang lebih dua bulan, terhitung dari bulan Desember 2013sampaidengan akhir bulan Januari 2014.
3.3. Batasan Operasional
Adapun yang menjadi batasan operasional pada peneletian ini adalah dengan cara menentukan atau mengidentifikasi variable penelitian. Sehingga Batasan operasional nya adalah sebagai berikut :
1. Variabel Terikat : Prestasi Karyawan (Y)
2. Variabel Bebas : Kebutuhan Aktualisasi Diri (X1)
Kebutuhan Harga Diri (X2)
Kebutuhan Sosial (X3) 3.4 Definisi Operasional
Penguraian definisi operasional variabel-variabel yang akan diteliti merupakan suatu cara untuk mempermudah pengukuran variabel penelitian. Selain itu juga bertujuan memberikan batasan-batasan pada objek yang akan diteliti. Defenisi operasional variabel yang akan diteliti dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Indikator Skala Kebutuhan
Aktualisasi diri (X1)
Kebutuhan Karyawan untuk menggunakankemampuan, keterampilan/skill,
mengeluarkan ide-ide atau pendapat dan memberikan penilaian dan kritik terhadap sesuatu yang ada di internal Perusahaan - Kebebasan Mengeluarkan Pendapat - Kebebasan Memberikan penilaian - Kebebasan Memberikan Kritik - Kebutuhan menggunakan kemampuan - Kebutuhan menggunakan keterampilan Skala Likert
Kebutuhan Harga Diri (X2)
Kebutuhan akan harga diri, Kebutuhan di hormati dan di hargai orang lain dalam organisasi atau Perusahaan
- Penghasilan, - Pengakuan - Dihargai - Dihormati Skala Likert Kebutuhan Sosial (X3)
Kebutuhan sosial (affiliation)
merupakan Kebutuhan untuk hidup bersama dengan orang lain atau berkelompok dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
- Kasih sayang
- di cintai dan di hormati, - diakui keberadaan nya oleh
orang lain
- dorongan berprestasi
Skala Likert
Prestasikerja (Y)
Tingkat pencapaian hasil kerja seorang karyawan pada tugas- tugas pada pekerjaannya
- Kecakapan dalam bekerja
- Kemampuan dalam melaksanakan tugas yang di evaluasi dengan tolak ukur kinerja secara objektif dan berkala
- Kualitas kerja - Kuatitas kerja
3.5Skala Pengukuran Varibel
Skala untuk mengukur variable penelitian ini adalah menggunakan skala likert. Dimana menurut Effendi dalam Singarimbun dan Effendi (1995:111) cara pengukuranskala Likert adalah dengan menggunakan jawaban sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kemudian jawaban tersebut diberi skor masing-masing 5,4,3,2 dan 1.
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Bank Sumut Kantor Cabang Utama yang berjumlah 50 orang . Teknik pengambilan sample adalah teknik sampling jenuh, dimana seluruh anggota pupulasi di jadikan sample karena ukuran nya relatif kecil. Jadi seluruh anggota populasi di jadikan sample. 3.7 Jenis Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah :
a. Data Primer ; yaitu data yang didapat dari pengamatan peneliti di lapangan dengan penyebaran angket ke seluruh karyawan PT Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan yang menjadi sampel.
b. Data Skunder ; yaitu data yang digunakan diambil dari referensi, buku atau dokumen-dokumen yang terkait dengan, Teori motivasi, serta perestasi Kerja
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode yang di gunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah penyebaran Kuesioner atau angket.Teknik Pengumpulan data dengan menyebarkan angket tertutup, dimana responden hanya memiliki jawaban yang sudah tersediadengan member tanda cross (X). Kuesioner atau angket disebarkan kepada para pegawai level menengah dan atas PT Bank Sumut Kantor Cabang Utama.
3.9Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas
Validitas dalam penelitian dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan alat
ukur (Umar 2005). Uji validitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur atau kuesioner mengukur apa yang akan diukur. Asumsi pokok dari uji validitas ini adalah setiap pertanyaan - pernyataan berkaitan satu dengan yang lainnya, dan juga berhubungan dengan objek yang akan diteliti. Kuesioner merupakan daftar dari butir-butir pernyataan –pernyataanyang saling berhubungan dengan konsep yang diinginkan. Uji validitas di lakukan kepada 30 responden diluar sample yaitu karyawan PT Bank Mandiri Kanwil I Medan.
Bila diperoleh r hitung lebih besar dari r tabel pada tingkat signifikansi
(a) 0,05 maka pertanyaan pada kuesioner mempunyai validitas atau konsistensi internal dalam pernyataan tersebut dan layak digunakan. Pada uji validitas penelitian ini digunakan bantuan software SPSS 20.dan Microsoft Excel.
Tabel 3.2 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted a1 78.6667 63.816 .517 .864 a2 78.5000 60.672 .665 .858 a3 78.9333 61.099 .357 .871 a4 78.6667 61.402 .596 .860 a5 78.6333 63.964 .414 .866 b1 78.7333 62.892 .478 .864 b2 78.6333 59.826 .637 .858 b3 78.6333 62.999 .426 .866 b4 78.8000 58.786 .676 .856 b5 79.0333 64.654 .236 .872 c1 78.6333 62.999 .426 .866 c2 78.8000 58.786 .676 .856 c3 78.9333 60.547 .377 .870 c4 78.6000 61.697 .500 .863 c5 78.6000 62.179 .289 .874 d1 79.0333 64.654 .236 .872 d2 78.5333 60.740 .667 .858 d3 78.7333 62.685 .454 .865 d4 78.6667 60.437 .640 .858 d5 78.7000 61.872 .446 .865
Sumber: Hasil Penelitian, (2014) (data diolah)
Interpretasi item total statistic yaitu:
1. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata jika variabel tersebut dihapus, misalnya jika butir (item) satu dihapus maka rata-rata variabel sebesar 78.6667.
2. Scale variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika butir (item) satu dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 63.816.
3. Corrected item total correlation merupakan korelasi antar skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom corrected item total correlation merupakan nilai r hitung yang akan
dibandingkan dengan r tabel untuk mengetahui validitas pada setiap butir
instrument. Nilai r tabel pada α 0,05 dengan derajat bebas df=n-2 = 28 pada uji dua arah adalah 0,361.
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas
No Butir Instrumen Nilai r Tabel Corrected Item- Total Correlation Keterangan 1 a1 0,361 0.517 Valid 2 a2 0,361 0.665 Valid 3 a3 0,361 0.357 Tidak Valid 4 a4 0,361 0.596 Valid 5 a5 0,361 0.414 Valid 6 b1 0,361 0.478 Valid 7 b2 0,361 0.637 Valid 8 b3 0,361 0.426 Valid 9 b4 0,361 0.676 Valid 10 b5 0,361 0.236 Tidak Valid 11 c1 0,361 0.426 Valid 12 c2 0,361 0.676 Valid 13 c3 0,361 0.377 Valid 14 c4 0,361 0.500 Valid 15 c5 0,361 0.289 Tidak Valid 16 d1 0,361 0.236 Tidak Valid 17 d2 0,361 0.667 Valid 18 d3 0,361 0.454 Valid 19 d4 0,361 0.640 Valid 20 d5 0,361 0.446 Valid
Sumber: Hasil Penelitian, (2014) (data diolah)
Berdasarkan Tabel 3.3 diketahui bahwa butir pernyataan a3, b5, c5, dan d1 tidak valid karena tabel r untuk sampel 30 sebesar 0,361, sedangkan nilai corrected item total correlation butir a3, b5, c5, dan d1 di bawah 0,361. Berarti butir tersebut harus dibuang dan setelah itu dilakukan pengujian kembali. Hasil pengujian kembali dapat dilihat pada Tabel 3.4 dibawah ini:
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas
No Butir Instrumen Nilai r Tabel Corrected Item- Total Correlation Keterangan 1 a1 0,361 0.627 Valid 2 a2 0,361 0.640 Valid 3 a4 0,361 0.582 Valid 4 a5 0,361 0.530 Valid 5 b1 0,361 0.576 Valid 6 b2 0,361 0.620 Valid 7 b3 0,361 0.512 Valid 8 b4 0,361 0.702 Valid 9 c1 0,361 0.512 Valid 10 c2 0,361 0.702 Valid 11 c3 0,361 0.380 Valid 12 c4 0,361 0.573 Valid 13 d2 0,361 0.706 Valid 14 d3 0,361 0.434 Valid 15 d4 0,361 0.645 Valid 16 d5 0,361 0.581 Valid
Sumber: Hasil Penelitian, (2014) (data diolah)
Berdasarkan Tabel 3.4 diketahui bahwa setelah dilakukan pengujian kembali, semua butir pernyataan valid.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Reabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukurdalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2003). Ada dua manfaat dalammemiliki skala dengan keandalan tinggi (High Reability), yaitu:
1. Dapat membedakan antara berbagai tingkatan dengan lebih baik dari
padaskala dengan keandalan rendah.
2. Besar kemungkinan bahwa kita akan menemukan hubungan yang
signifikan(sangat berarti) antara variabel yang sebenarnya memang terkait satu samalain (berkorelasi).
Pengujian realibilitas yang digunakan pada penelitian ini
adalahmenggunakan rumus alpha. Nilai r hitung dibandingkan dengan r tabel,
jikar hitung lebih besar dari nilai r tabel maka dapat dinyatakan bahwakuesioner
tersebut reliabel.
Rumus yang digunakan adalah:
���=�� − �� �� −� ∑ ��
�
��� �
Keterangan:
r11= reliabilitas instrument
� = banyaknya butir pernyataan
��� = varians total
∑ ���= jumlah varians butir/pernyataan
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas No Butir Instrumen Nilai
Cronbach’s Alpha Cronbach’s Alpha if Item Deleted Keterangan 1 a1 0,8 0.894 Reliabel 2 a2 0,8 0.892 Reliabel 3 a4 0,8 0.894 Reliabel 4 a5 0,8 0.896 Reliabel 5 b1 0,8 0.894 Reliabel 6 b2 0,8 0.892 Reliabel 7 b3 0,8 0.896 Reliabel 8 b4 0,8 0.889 Reliabel 9 c1 0,8 0.896 Reliabel 10 c2 0,8 0.889 Reliabel 11 c3 0,8 0.907 Reliabel 12 c4 0,8 0.894 Reliabel 13 d2 0,8 0.890 Reliabel 14 d3 0,8 0.899 Reliabel 15 d4 0,8 0.892 Reliabel 16 d5 0,8 0.894 Reliabel
Reliabilitas instrumen juga dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut:\ Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .900 16
Sumber: Hasil Penelitian, (2013) (data diolah)
3.10Teknik Analisis Data
Berdasarkan data yang akan dikumpulkan, kemudian dilakukan analisis untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam melakukan analisis digunakan teknik analisis jalur. Kegiatan perhitungan statistik menggunakan anlisis regresi linier berganda.
Pada bagian ini dianalisis pencapaian responden terhadap penyebaran angket yang dilakukan, maka pada bagian deskripsi ini akan tergambar persentase dan kategori pencapaian responden tersebut. Untuk mengetahui pencapaian dan kriteria responden tersebut dilakukan dengan menggunakan klasifikasi dalam Arikunto (2002 : 244), dengan rumus sebagai berikut :
STS TS TM S SS STS TS TM S SS skor rata Rata + + + + + + + + = − . (5. ) (4. ) (3. ) (2. ) (1. )
Dimana : SS = Sangat setuju S = Setuju
TM = Tidak menentukan TS = Tidak setuju STS = Sangat tidak setuju
Sedangkan untuk mencari tingkat pencapaian jawaban responden digunakan rumus, sebagai berikut :
100 5 . x skor rata Rata TCR= −
TCR = Tingkat pencapaian jawaban responden Dengan kriteria capaian sebagai berikut :
Persentase Pencapaian Kriteria Nilai TCR 90%-100% : Sangat baik Nilai TCR 80%-89,99% : Baik Nilai TCR 65%-79,99% : Cukup Nilai TCR 55%-64,99% : Kurang Baik Nilai TCR 0%-54,99% : Tidak Baik
3.10.1 Uji Asumsi Klasik 3.10.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh dalam melakukan analisis regresi. Jika data yang akan digunakan dalam analisis regresi tidak mengikuti distribusi normal, maka analisis tidak dapat memenuhi asumsi yang dibenarkan.
a. Analisis Grafik
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
b. Analisis Statistik
Untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data yang diteliti seperti data kinerja karyawan, variabel motivasi kerja dan variabel budaya
organisasi, selanjutnya dilakukan uji normalitas dengan memanfaatkan uji Kolmogorov-Smirnov yang penghitungannya dilakukan melalui paket program SPSS guna mendapatkan nilai x2 (Chi kuadrat).
Selanjutnya untuk penentuan normal atau tidaknya sebaran data yang akan diteliti dapat ditentukan berdasarkan nilai sig probability masing-masing variabel. Jika nilai sig probability lebih besar dari 0,05 maka Ho ditolak dengan pengertian bahwa data yang dianalisis berdistribusi normal. Demikian juga sebaliknya jika nilai sig probability lebih kecil dari 0,05 maka Ho diterima dengan pengertian bahwa data yang dianalisis tidak berdistribusi normal.
3.10.1.2Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedasitisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama, maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heterokedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu:
a. Metode Grafik
Dasar analisis metode grafik adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah tejadi heteroskedastisitas.
b. Metode Statistik
Dasar analisis metode statistik adalah jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.
3.10.1.3 Uji Multikolinieritas
Gejala Multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor).Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variable indeenden manakah yang dijelaskan oleh variable independen lainnya.Tolerance adalah mengukur variabilitas variable independen yang terpilih yang tidak dijelaskan variable independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance > 0,1 dan VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinieritas.
3.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk menghitung besarnya pengaruh dua variabel bebas terhadap satu variabel tergantung dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan dua variabel bebas digunakan analisis regresi linier berganda.Bentuk umum persamaan regresi linier berganda ialah sebagai berikut :
Y =a+ b1X1+ b2X2+ b3X3 + e Keterangan :
Y = Prestasi Kerja
X1 = Kebutuhan Aktualisasi Diri X2 = Kebutuhan Harga Diri
X3 = Kebutuhan Sosial e = Standar error a = konstanta regeresi b= Koefisien regresi
Selanjutnya data akan diolah dengan menggunakan SPSS (Statistical Package for the Social Sience). Dari hasil perhitungan akan didapatkan angka korelasi antara frekuensi Kebutuhan Aktualisasi Diri, Kebutuhan Penghargaan dan Kebutuhan Sosial dengan Prestasi kerja karyawan .Jika korelasi posotif menunjukkan bahwa hubungan antara frekuensi Kebutuhan Aktualisasi Diri, Kebutuhan Penghargaan dan Kebutuhan Sosial dengan Prestasi kerja karyawan searah.Artinya, jika frekuensi Kebutuhan Aktualisasi Diri, Kebutuhan Penghargaan dan Kebutuhan Sosial semakin kuat maka Prestasi karyawan akan semakin meningkat. Sebaliknya jika korelasi negatif menunjukkan bahwa hubungan antara Kebutuhan Aktualisasi Diri, Kebutuhan Penghargaan dan Kebutuhan Sosial dengan Prestasi kerja karyawan berlawan arah. Artinya, jika frekuensi Kebutuhan Aktualisasi Diri, Kebutuhan Penghargaan dan Kebutuhan Sosial semakin kuat maka Prestasi Kerja karyawan akan semakin menurun.
Hubungan antara variabel frekuensi Kebutuhan Aktualisasi Diri, Kebutuhan Penghargaan dan Kebutuhan Sosial dengan Prestasi kerja karyawan signifikan atau tidak dapat dilihat dari angka probabilitas (sig) sebesar 0,00 yang angka lebih kecil dari 0,05 di tabel atas. Ketentuan mengatakan jika angka probabilitas < 0,05 maka ada hubungan yang signifikan antara kedua variabel. Jika angka probabilitas > 0,05 maka ada hubungan yang tidak signifikan antara kedua variabel.
3.10.3 Pengujian Hipotesis 3.10.3.1Uji F (Simultan)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara bersama-sama (simultan) dapat berpengaruh terhadap variabel dependen. Cara yang digunakan adalah dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dengan ketentuan sebagai berikut
H0 : β = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen
terhadap variabel dependen secara simultan.
Ha : β > 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen
terhadap variabel dependen secara simultan.
Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau taraf signifikan 5% (λ
= 0,05) dengan kriteria sebagai berikut :
1. Jika F hitung > F tabel dan probabilitas (nilai signifikan) < tingkat
signifikansi5% ((α = 0,05) maka Ha diterima dan H0 ditolak berarti ada
variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika F hitung < F tabel dan probabilitas (nilai signifikansi)> tingkat
signifikansi 5% ((α = 0,05) maka H0 diterima dan Ha ditolak berarti ada
variabel independen secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Dimana F tabel ditentukan dengan mencari derajat bebasnya yaitu df1=k-1 dan df2=N-k, dimana N = jumlah sampel dan k = jumlah variabel.
3.10.3.2 Uji Secara Parsial (Uji t)
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji t dilakukan dengan membandingkan t hitung terhadap t tabel dengan ketentuan sebagai berikut (Ghozali, 2009) :
H0 : β = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan dari masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen.
Ha : β > 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen secara simultan.
Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau taraf signifikan 5% (α = 0,05) dengan kriteria sebagai berikut :
1. Jika t hitung > t tabel dan probabilitas (nilai signifikan) < tingkat signifikansi
5% ((α = 0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak berarti ada pengaruh yang
signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
2. Jika t hitung < t tabel dan probabilitas (nilai signifikansi) > tingkat
signifikansi 5% ((α= 0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti tidak ada
pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Dimana t tabel ditentukan dengan mencari derajat bebasnya yaitu df = N-k.
3.10.3.3 Koefisien Determinasi
Untuk menentukan kuat atau lemahnya hubungan kedua variabel dilihat dari korelasi antar variabel tersebut. Patokan angkanya adalah sebagai berikut (Sarwono,2006) :
a. 0 - 0,25 : korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada) b. >0,25 – 0,5 : korelasi cukup
c. >0,5 – 0,75 : korelasi kuat d. >0,75 – 1 : korelasi sangat kuat
Untuk menghitung besarnya pengaruh frekuensi motivasi kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan menggunakan angka R square (R2). Angka R2 disebut juga Koefisien Determinasi (KD). KD = R2 x 100%