• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.7 Metode Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif adalah penelitian hukum yang meletakkan hukum sebagai sebuah bangunan sistem norma.32 Sistem norma yang dimaksud adalah mengenai asas-asas, norma, kaidah dari

32

Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, 2012, Dualisme Penelitian Hukum Normatif & Empiris, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, h.34.

pengaturan perundang-undangan, putusan pengadilan, perjanjian serta doktrin.33 Menurut Soerjono Soekanto, berdasarkan tujuannya penelitian hukum normatif merupakan penelitian hukum yang mencakup penelitian terhadap asas-asas hukum, penelitian terhadap sistematika hukum, penelitian terhadap taraf sinkronisasi hukum, penelitian sejarah hukum, dan penelitian perbandingan hukum.34

b. Jenis Pendekatan

Dalam buku pedoman pendidikan Fakultas Hukum Universitas Udayana, penelitian hukum normatif umumnya mengenai 7 (tujuh) jenis pendekatan, yakni :35

a) Pendekatan kasus (The Case Approach)

b) Pendekatan Perundang-Undangan (The Statute Approach)

c) Pendekatan Fakta (The Fact Approach)

d) Pendekatan Analisis Konsep Hukum (Analitical & Conseptual Approach)

e) Pendekatan Frasa (Words & Phrase Approach)

f) Pendekatan Sejarah (Historical Approach)

g) Pendekatan Perbandingan (Comparative Approach)

Dalam penulisan skripsi ini, pendekatan yang digunakan yaitu sebagai berikut:

1. Pendekatan Perbandingan (Comparative Approach)

33 Ibid. 34 Ibid, h.153. 35

Pendekatan perbandingan merupakan pendekatan yang dilakukan dengan membandingkan undang-undang suatu negara dengan undang-undang dari satu atau lebih negara lain mengenai hal yang sama.36 Sebagai bahan perbandingan, dalam penulisan tulisan ilmiah ini penulis memberikan pengertian pornografi anak dalam tinjuan umum di Bab II yang dikemukan oleh undang-undang federal Amerika Serikat (18 U.S Code § 1466A) serta

Kitab Undang-Undang Pidana Kanada.

2. Pendekatan Perundang-Undangan (The Statute Approach)

Pendekatan Perundang-Undangan (The Statute Approach)

merupakan pendekatan yang dilakukan dengan menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang sedang ditangani.37 Dalam penulisan ilmiah ini, pendekatan perundang-undangkan dimaksudkan sebagai analisis terhadap peraturan perundang-undangan, yaitu mencakup peraturan perundang-undangan nasional Indonesia serta instrumen-instrumen hukum internasional, khususnya hukum hak asasi manusia internasional.

3. Pendekatan Analisis Konsep Hukum (Analitical & Conseptual Approach)

Pendekatan analisis konsep hukum yaitu beranjak dari konsep-konsep hukum yang ada dalam hukum primer maupun beberapa

36

Peter Mahmud Marzuki, 2006, Penelitan Hukum, Kencana, Jakarta, h.95.

37

sumber lain yang berhubungan dengan isu yang hendak dibahas. Disamping itu pula, dalam pendekatan ini penulis juga beranjak dari pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin yang berkembang dalam ilmu hukum.38 Dengan pendekatan inilah penulis bertujuan untuk mampu mengalisis dan memahami substansi ilmu hukum yang diperlukan sesuai dengan isu hukum yang hendak dibahas.

c. Sumber Bahan Hukum

Pengolahan dan analisis data pada dasarnya tergantung pada jenis datanya, bagi penelitian hukum normatif yang hanya mengenal data sekunder saja, yang terdiri dari: bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, maka dalam mengolah dan menganalisis bahan hukum tersebut tidak bisa melepaskan diri berbagai penafsiran yang dikenal dalam ilmu hukum.39 Untuk dapat memecahkan isu hukum dan sekaligus memberikan preskripsi mengenai apa yang seyogyanya, diperlukan sumber-sumber penelitian. Sumber-sumber penelitian hukum dapat dibedakan menjadi sumber penelitian yang berupa bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.40 Adapun sumber-sumber hukum yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu:

1. Bahan hukum primer, bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif artinya mempunyai otoritas. Bahan-bahan hukum primer terdiri dari perundang-undangan,

38

Ibid, h.137.

39

Amiruddin dan Zainal Asikin, 2010, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Rajawali Pers, Jakarta, h.163.

40

catatan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan perundang-undangan dan putusan-putusan hakim.41 Bahan hukum primer yang digunakan dalam penulisan hukum ini yaitu :

Universal Declaration of Human Rights

Convention on the Rights of the Child

Protocol to the Convention on the Rights of the Child on the Sale of Children, Child Prostitution and Child Pornography

Convention on Cybercrime

International Covenant on Civil and Political Rights

 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak

 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia

 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dilengkapi dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak  Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi

dan Transaksi Elektronik

 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi

41

 Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2015 tentang Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia Tahun 2015-2019

 Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2015 tentang Aksi Hak Asasi Manusia 2015

2. Bahan hukum sekunder, bahan hukum sekunder berupa semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen-dokumen resmi.42 Dalam penulisan ini bahan hukum sekunder yang digunakan yaitu berupa buku-buku, makalah hukum, internet yang berkaitan dengan pornografi anak di dunia maya.

3. Bahan Hukum tersier, bahan hukum tersier berupa Kamus Besar Bahasa Indonesia Online melalui situs kbbi.web.id

d. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Teknik yang digunakan dalam penulisan hukum ini, yaitu teknik studi dokumen. Dimana dalam penulisan karya ilmiah ini teknik yang akan digunakan yaitu mengumpulkan bahan-bahan hukum, baik itu sumber hukum primer maupun sekunder. Dalam pengumpulan bahan hukum primer akan diperoleh dengan mengumpulkan peraturan yang terkait sesuai dengan masalah yang akan dibahas. Sementara untuk bahan hukum sekunder akan diperoleh melalui penelitian kepustakaan.

e. Teknik Analisis Bahan Hukum

42

Untuk menganalisis bahan-bahan hukum yang terkumpul digunakan berbagai teknis analisis seperti deskripsi, interpretasi, konstruksi, evaluasi, argumentasi, dan sistimatisasi. Adapun teknik analisis bahan hukum yaitu: sebagai berikut43 :

1. Teknik deskripsi adalah teknik dasar analisis yang tidak dapat dihindari penggunaannya. Deskripsi berarti uraian apa adanya terhadap suatu kondisi atau posisi dari proposisi-proposisi hukum atau non hukum.

2. Teknik interpretasi berupa penggunaan jenis-jenis penafsiran dalam ilmu hukum seperti penafsiran gramatikal, historis, sistimatis, teologis, kontektual, dan lain-lain.

3. Teknik konstruksi berupa pembentukan konstruksi yuridis dengan melakukan analogi dan pembalikan proposisi (a contrario).

4. Teknik evaluasi adalah penilaian berupa tepat atau tidak tepat setuju atau tidak setuju, benar atau salah, sah atau tidak sah oleh peneliti terhadap suatu pandangan, proposisi, pernyataan rumusan norma, keputusan, baik yang tertera dalam bahan primer maupun dalam bahan hukum sekunder.

5. Teknik argumentasi tidak bisa dilepaskan dari teknik evaluasi karena penilaian harus didasarkan pada alasan-alasan yang bersifat penalaran hukum. Dalam pembahasan permasalahan

43

hukum makin banyak argumen makin menunjukkan kedalaman penalaran hukum.

6. Teknik sistematisasi adalah berupa upaya mencari kaitan rumusan suatu konsep hukum atau proposisi hukum antara peraturan perundang-undangan yang sederajat maupun antara yang tidak sederajat.

Berdasarkan penjabaran teknik analisi bahan hukum di atas, dalam penulisan ini hampir secara keseluruhan 6 teknik yang ada, hal ini sangat penting dilakukan untuk menghasilkan tulisan ilmiah yang komprehensif serta agar tujuan serta manfaat dari penelitian ini senantiasa dapat direalisasikan.

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1Tinjauan Umum tentang Anak

Dokumen terkait