• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

4.2.2.3 Motif Indentitas Personal

Tabel.16

Membaca tabloid Posmo karena pengalaman yang saya alami merupakan bagian dari peristiwa maupun kejadian mistik maupun klenik

( n =100 )

Sumber: Kuisoner C no. 15

Dari hasil tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas respoden sebesar 75 persen menyatakan setuju bahwa dengan membaca tabloid Posmo mereka dapat menyelaraskan kehidupannya dengan kehidupan mistik dan klenik yang pernah terjadi. Dan 25 persen responden menyatakan sangat setuju bahwa pengalaman mereka adalah sama dengan apa yang disampaikan di tabloid Posmo. Dari hasil tabel dapat diasumsikan bahwa masyarakat masih penasaran atau rasa keingintahuannya masih tinggi mengenai hal yang bersifat mistik maupun klenik. Mereka membaca tabloid Posmo karena ingin menyelaraskan bahwa apa yang mereka alami mempunyai kesamaan dengan apa yang telah terjadi dan diluas dari sudut pandang berbeda.

Jawaban responden F %

1 Sangat Setuju 25 25

2 Setuju 75 75

3 Tidak Setuju - 0

4 Sangat Tidak Setuju - 0

Banyak hal yang terjadi dikehidupan masyarakat sekarang ini selalu dikaitkan dengan sudut pandang mistik, mereka percaya bahwa terkadang sebuah fenoma terjadi tidak melalui kesadaran atau pikiran logis. Responden ini biasanya sangat mengantungkan apa yang dijalani dalam kehidupan sehari-hari mereka berdasarkan pandangan mistik. Fanatisme yang terjadi dimasyarakat inilah yang menjadi salah satu dasar mengapa tabloid Posmo didirikan.

Tabel.17

Membaca tabloid Posmo karena ingin membuktikan peristiwa maupun kejadian mistik maupun klenik tersebut benar-benar ada

( n =100 )

Sumber: Kuisoner C no. 16

Dari hasil tabel dapat diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan setuju dengan jumlah prosentase sebesar 63 persen, responden ini menyatakan setuju berkaitan dengan pertanyaan bahwa membaca tabloid Posmo karena ingin membuktikan peristiwa maupun kejadian mistik maupun klenik tersebut benar-benar ada. Responden dengan prosentase sebesar 37 persen menyatakan sangat setuju bahwa mereka ingin membuktikan mistik atau klenik itu benar-benar ada. Responden ini merupakan responden

Jawaban responden F %

1 Sangat Setuju 37 37

2 Setuju 63 63

3 Tidak Setuju - 0

4 Sangat Tidak Setuju - 0

perempuan dengan tingkat pendidikan sekolah menengah pertama maupun sekolah menengah atas, responden ini mempunyai waktu luang yang cukup banyak baik untuk hiburan maupun mengisi waktunya dengan membaca tabloid Posmo.

Tabel.18

Membaca tabloid Posmo, karena ingin memperoleh pemahaman yang sama seperti masyarakat lainnya tentang peristiwa maupun kejadian di lihat dari

sudut pandang mistik maupun klenik

( n =100 )

Sumber: Kuisoner C no. 17

Dari hasil tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden dengan jumlah prosentase sebesar 58 persen menyatakan setuju dan 42 persen menyatakan sangat setuju. Dari kedua pernyataan responden ini mengarah pada pernyataan yang positif, bahwa membaca tabloid Posmo, karena ingin memperoleh pemahaman yang sama seperti masyarakat lainnya tentang peristiwa maupun kejadian di lihat dari sudut pandang mistik maupun klenik. Dari hasil pernyataan ini dapat diasumsikan bahwa responden dalam kehidupan sehari-harinya mengalami peristiwa yang bersifat mistik dan klenik, dan mereka berupaya mencari jawaban dari apa yang mereka alami. Dilihat dari

Jawaban responden F %

1 Sangat Setuju 42 42

2 Setuju 58 58

3 Tidak Setuju - 0

4 Sangat Tidak Setuju - 0

segi nilai agama maupuan prinsip agama, responden ini masih membutuhkan jawaban yang menurut mereka sesuai dengan apa yang mereka rasakan atau

alami. Responden mencoba memahami nilai agama dan budaya, namun karena

rasa keingintahuannya dalam kehidupan sehari-hari mereka tidak terpisahkan oleh agama karena telah menunjukkan peran sentral dalam kehidupan masyarakat yakni secara efektif melestarikan dan memperjuangkan nilai-nilai kebenaran, kejujuran, keadilan, kedamaian dan persaudaraan. Perjumpaan agama dan budaya tampak dalam nilai bahasa, kebiasaan atau adat istiadat, teknik penghadiran dan institusi atau lima pilar budaya yang membela martabat manusia. Agama menjadi relevan dan siginifikan ketika menghadirkan ajaran bukan dalam dogma-dogma beku mengenai sifat-sifat Allah melainkan dalam kualitas nilai yang unggul yakni kasih, cinta, persaudaraan, solidaritas dan perjuangan untuk mengembangkan hidup manusia. Tabloid Posmo hadir karena ingin menyatukan pengungkapan dan ajaran menjadi komitmen atau spiritualitas yang membumi dan memerdekakan manusia dari belenggu kultur global dan postmodernitas (posmo), Tabloid Posmo cenderung menekankan pentingnya proses dan perkembangan yang dianggap mutlak dan obyektif maka kebenaran dan kenyataan hal yang bersifat klenik maupun mistik dapat dimengerti dalam kaitan dengan perkembangan kehidupan manusia

( n =100 )

Sumber: Kuisoner C no. 18

Dari hasil tabel jawaban responden mengenai pernyataan mereka bahwa membaca tabloid Posmo, karena sering mengirimkan ulasan atau pertanyaan dalam rubrik-rubrik kontak batin dalam tabloid Posmo dinyatakan tidak setuju oleh mayoritas responden dengan prosentase sebesar 65 persen. mereka tidak terlalu antusias untuk ikut berpartisipasi dengan tabloid Posmo, mereka ini diasumsikan bahwa apabila mereka membaca kemudian mencari pengetahuan ada kemungkinan mereka mempunyai pertanyaan yang sama dengan apa yang diulas dalam tabloid Posmo, sehingga mereka tidak perlu lagi mengirimkan ulasan atau pertanyaan. Berbeda dengan 35 persen responden yang menyatakan setuju, mereka ini diasumsikan sebagai responden yang selalu berhubungan atau berkomunikasi untuk mengirim ulasan dan mencoba membentuk identitas personal sehingga responden dapat dikenal oleh masyarakat luas melalui tabloid Posmo.

Membaca tabloid Posmo, karena sering mengirimkan ulasan atau pertanyaan dalam rubrik-rubrik kontak batin dalam tabloid Posmo

Jawaban responden F %

1 Sangat Setuju - 0

2 Setuju 35 35

3 Tidak Setuju 65 65

4 Sangat Tidak Setuju - 0

Tabel.20

Total skor motif Identitas Personal responden

( n =100 )

Sumber: Kuisoner C no. 15- no 18

Dari hasil total skor yang didapat mengenai motif Identitas responden, bahwa mayoritas responden mempunyai motif sedang dengan prosentase sebesar 52 persen, total skor dengan motif tinggi sebesar 48 persen. dari hasil ini dapat diasumsikan bahwa responden dengan total skor sedang adalah mereka yang tidak terlalu ingin menunjukkan identitas personal mereka apabila membaca tabloid Posmo. Dan untuk kategori tinggi dalam kategori ini adalah responden yang sangat membutuhkan dan antusias terhadap segala informasi yang ada didalam tabloid Posmo. Motif mereka ini dalam membaca tabloid Posmo karena ikut-ikutan teman/orang lain, responden ingin menceritakan informasi yang diperoleh kepada teman/orang lain, responden ingin menjadikan informasi yang diperoleh sebagai bahan pembicaraan (masukan) dengan teman/orang lain, responden ingin mendiskusikan informasi yang diperoleh kepada teman/orang lain. Dalam tabloid posmo disediakan kolom-kolom untuk para pembaca yang ingin berkomunikasi dengan pembaca yang lain, bahkan untuk saling berbagi informasi dan mencari solusi. Dari

Jawaban responden F %

1 Rendah - 0

2 Sedang 52 52

3 Tinggi 48 48

identitas personal mereka di tabloid Posmo.

4.2.3 Motif responden keseluruhan dalam membaca tabloid Posmo

Motif responden keseluruhan dalam membaca tabloid Posmo didapat dari hasil total skor dari motif kognitif, motif diversi dan motif identitas personal.

Tabel.21

Motif keseluruhan dalam membaca tabloid Posmo

Sumber: Data di olah

Dari hasil tabel motif keseluruhan dalam membaca tabloid Posmo, yang dikelompokan dari motif Kognitif, motif Diversi dan motif Identitas Personal maka dapat diketahui bahwa prosentase mayoritas sebesar 42 persen didapat dari hasil penghitungan total skor motif diversi. Dapat diasumsikan bahwa mayoritas responden sebesar 42 persen mempunyai penilaian sedang mengenai motif diversi dalam membaca tabloid Posmo. Motif diversi responden mempunyai prosentase terbesar namun dalam kategori diversi, mereka mempunyai kecenderungan menyatakan ketidak setujuannya apabila mereka membaca tabloid Posmo untuk mengisi waktu luang ada semacam kontradiksi dimana motif kognitif responden cukup bagus, sehingga dapat di simpulkan bahwa responden sebenarnya mengganggap informasi dari tabloid Posmo itu

Motif Frekuensi tertinggi Prosentase %

Kognitif 52 29

Diversi 77 42

Identitas Personal 52 29

dari ketegangan setelah melakukan aktifitas sehari-hari. Kontradiksi inilah yang juga terlihat dari prosentase hasil motif identitas personal, peneliti mengasumsikan bahwa mereka sangat tertarik dan membutuhkan informasi mengenai hal mistik maupun klenik, namun mereka beranggapan bahwa informasi ini bukan sebagai hiburan, mereka membaca tabloid ini juga sebagai bagian dari komunikasi antara pembaca dengan pembaca lain dengan cara ikut memberikan tanggapan atau pertanyaan yang tersurat melalui tabloid Posmo.

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis dan interpretasi data yang telah diuraikan pada Bab IV maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden membaca tabloid Posmo adalah untuk mencari informasi dan pengetahuan berkaitan dengan hal yang bersifat mistik maupun klenik. Hal ini dapat dilihat dari hasil tabel dalam kategori kognitif, total skor yang didapat adalah tinggi dengan prosentase sebesar 52 persen mayoritas responden menyatakan kesetujuan bahwa mereka membaca tabloid Posmo adalah untuk memperoleh informasi mengenai fenomena, peristiwa maupun kejadian di lihat dari sudut pandang mistik maupun klenik, mengetahui siapa dan bagaimana fenomena atau peristiwa kejadian di lihat dari sudut pandang mistik maupun klenik, mengetahui segala informasi keperluan untuk cari jodoh, cari penglarisan, agar naik kelas, agar disegani orang, ingin cepat punya anak, sembuh dari penyakit, banyak rejeki, naik jabatan, bahkan sampai hal yang negatif dan merusak seperti santet, tenung, gendam dan mempercayai segala informasi fenomena atau peristiwa kejadian di lihat dari sudut pandang mistik maupun klenik.

Hal ini tidak dipungkiri bahwa ada relevansi antara motif responden, tabloid Posmo dengan kehidupan masyarakat yang masih percaya terhadap hal

mistik atau klenik meskipun mereka ada dalam kehidupan modern, salah satunya adalah masih adanya upacara-upacara adat dalam kehidupan sehari-hari yang terkadang terlihat bertolak belakang dengan kehidupan beragama yang mengajarkan nilai-nilai berdasarkan agama.

Dari hasil penelitian mengenai motif diversi masyarakat pembaca tabloid Posmo dalam penelitian ini total skor mayoritas responden sedang dengan prosentase sebesar 77 persen, sebagian besar responden menyatakan bahwa tabloid Posmo hanya sebagai bagian media untuk mengisi waktu luang. Namun bukan berarti mereka adalah tidak mempercayai informasi yang ada dalam tabloid posmo, karena mereka memanfaatkan waktu luang ini responden ingin mencari informasi yang berbeda dari yang disajikan oleh media massa lainnya setiap hari. Dari hasil penelitian mengenai motif identitas personal mayoritas responden mempunyai total skor kategori sedang yaitu 52 persen hal ini artinya pembaca tabloid Posmo, responden tidak banyak yang ikut serta berpartisipasi untuk melakukan komunikasi aktif dengan tabloid Posmo mereka hanya sebagai pembaca pasif, dan dapat disimpulkan peneliti bahwa apa yang responden alami maupun yang ingin ditanyakan sudah terwakilkan melalui kolom-kolom pertanyaan yang dikirimkan oleh pembaca lainnya.

5.2 Saran

Saran yang disampaikan oleh peneliti mengenai tabloid Posmo adalah agar tabloid Posmo memberikan rujukan yang dapat dipertanggung jawabkan dalam membahas fenomena yang bersifat klenik dan mistik. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran di masyarakat bahwa fenomena yang diulas dalam tabloid Posmo tidak bersifat fiktif namun mempunyai relevansi dengan pemikiran logis dan memberikan kaitan norma-norma agama yang ada di Indonesia. Melakukan pendekatan secara langsung dengan masyarakat dengan cara menyelenggarakan kegiatan bersifat tatap muka. Sehingga tercipta nilai-nilai positif baik untuk tabloid Posmo maupun untuk pembaca.

BUKU

Alwisol, 2009, Psikologi Kepribadian, Malang, UMM Press Assegaf, Dja’far.,1991,Jurnalistik Masa Kini, Ghalia Indonesia

Bulaeng, Andi, 2004, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, Andi Offset, Yogyakarta,

Djuroto, Totok, 2002, Manajemen Penerbitan Pers, Remaja Rosadkarya, Bandung

Effendy, Onong Uchjana, 2003, Ilmu, Teori Dan Filsafat, Remaja Rosdakarya, Bandung

Flourney, Don Michael.,1989, Analisis Isi Surat Kabar Indonesia, Gadjah Mada University Press, Jogjakarta

Kasali, Renald, 1992, Manajemen Periklanan, Jakarta, Anem kosong Ane McQuail, Dennis, 1987, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Erlangga,

Jakarta

Rachmat, Jalaluddin,1999, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Rivers, William L, et.al, Media Massa dan Masyarakat Modern, Prenada Media, Jakarta,2004

Santana, Septiawan K., 2005, Jurnalisme Kontemporer,Yayasan Obor

Indonesia, Jakarta

Siregar, Saujana.,1995, Bagaimana Memepertimbangkan Artikel Opini Untuk

Media Massa, Kanisius, Jakarta

Dokumen terkait