• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

M. Indikator Keberhasilan

Analisis data prestasi belajar siswa didapat dari nilai rata-rata ulangan harian siswa sebelum tindakan dilakukan dan juga prosentase jumlah siswa yang mendapatkan nilai memenuhi KKM yang sudah ditentukan.

Prestasi belajar siswa dapat dikatakan meningkat apabila memenuhi kriteria yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu :

Tabel 4. Indikator Keberhasilan

Variabel Keadaan Awal Siklus I Siklus II

Motivasi 72,1 - 75

Prestasi 63,3 75 80

52 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pelaksanaan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SMA Negeri 1 Playen, Gunungkidul yang terdiri dari dua siklus. Pada setiap siklus terdapat dua kali pertemuan. Pertemuan pertama yaitu melaksanakan kegiatan pembelajaran dan pertemuan kedua digunakan untuk uji kompetensi atau tes. Sebelum pelaksanaan pembelajaran sejarah menggunakan metode pembelajaran Pemetaan Pikiran (Mind Mapping), terlebih dahulu peneliti melakukan wawancara dan observasi untuk mengetahui keadaan awal pada pembelajaran sejarah siswa di kelas XI IPS 3 SMA N 1 Playen, Gunungkidul. Hasil observasi tersebut dijadikan bahan untuk melaksanakan penelitian.

1. Observasi Pra Siklus

Observasi pra siklus dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2017 di kelas XI IPS 3 SMA N 1 Playen pada mata pelajaran sejarah. observasi pra siklus dilakukan pada jam pelajaran ke-3 dan 4. Guru mata pelajaran sejarah di kelas adalah Bapak Haryadi.

Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai terlihat beberapa siswa yang antusias dalam persiapan belajar. Ketika guru memberikan apersepsi sebelum penyampaikan materi pembelajaran tampak beberapa siswa kurang memperhatikan guru di depan. Pada saat apersepsi guru sempat memberikan pertanyaan kepada siswa sebagai pengulangan materi yang telah di sampaikan pada pertemuan

sebelumnya, namun hanya sedikit siswa yang bersedia mengemukakan jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan guru.

Pada saat kegiatan belajar mengajar guru menggunakan model ekpostorsi atau ceramah dalam menyampaikan materi pembelajaran yang sedang dipelajari.

Dalam pembelajaran terlihat hanya beberapa siswa yang aktif dalam merespon materi yang di sampaikan guru. Setelah penyampaian materi dari guru selesai, siswa diminta untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS), selanjutnya guru dan siswa bersama-sama membahas hasil pekerjaan siswa. Dalam hal ini, hanya beberapa siswa yang aktif dan serius dalam melaksanakan belajar. Dalam proses pembelajaran hanya sedikit siswa yang mau merespon dengan pertanyaan. Berikut ini adalah hasil observasi keadaan awal motivasi belajar, prestasi belajar, aktivitas belajar dan kegiatan pembelajaran siswa kelas XI IPS 3 SMA N 1 Playen.

a. Motivasi Belajar Siswa

Dalam observasi pra siklus peneliti melakukan pengamatan terhadap motivasi belajar siswa. Pengamatan motivasi belajar dilakukan dengan memberikan 40 soal kuesioner kepada siswa tujuannya untuk mengetahui motivasi awal belajar siswa di kelas XI IPS 3 SMA N 1 Playen. Berikut tabel kondisi awal motivasi belajar siswa.

Tabel 5. Data Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa di Kelas XI IPS 3

NO NAMA SKOR NILAI

ST T C R SR

1 Dian Prasetyo Hadi 145 78

2 Dimas Duwi Sutrisno 145 78

3 Evita Sari 132 71

4 Mulyadaru Gathot C 129 70

5 Najib Bagas Saputra 131 71

NO NAMA SKOR NILAI

ST T C R SR

6 Nanda Rahmawati 130 70

Untuk mengetahui kriteria keadaan awal motivasi belajar siswa di tunjukan dalam tabel berikut:

Tabel 6. Data Prosentase Kreteria Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 3

No. Kriteria Skala

Motivasi Frekuensi (%)

Rata-Rata

Berdasarkan data prosentase di atas, siswa dengan kreteria motivasi belajar sangat rendah yaitu berjumlah 4,76%. Sedangkan siswa dengan motivasi belajar tinggi hanya berjumlah 4,76% dan siswa dengan kreteria motivasi belajar sangat tinggi 0%. Untuk mengetahui jumlah prosentase tingkat motivasi belajar siswa dapat dilihat pada diagram dibawah ini.

Gambar 3. Diagram Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa b. Prestasi belajar siswa

1) Prestasi Belajar Sejarah Siswa Kelas XI IPS 3

Pada observasi pra siklus peneliti juga mengamati keadaan awal prestasi siswa. Hal ini dilakukan karena prestasi belajar merupakan salah satu fokus tujuan PTK ini adalah meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil data prestasi belajar siswa diambil dari nilai MID semester genap. Berikut ini tabel keadaan awal prestasi belajar siswa kelas XI IPS 3 SMA N 1 Playen:

Tabel 7. Data Keadaan Awal Prestasi Belajar Sejarah Siswa Kelas XI IPS 3

NO NAMA Nilai

Berdasarkan tabel di atas, keadaan awal prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 3 sebelum diterapkanya model pembelajaran Pemetaan Pikiran (Mind Mapping) menunjukkan siswa yang mencapai KKM 9 siswa atau 42,85%.

Sedangkan siswa yang dibawah KKM berjumlah 12 siswa atau 57,14%.

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa sebelum diterapkanya model pembelajaran (Mind Mapping) Sebagian besar siswa kelas XI IPS 3 pada mata pelajaran sejarah yaitu ada 57,14 % siswa masih di bawah KKM. Berdasarkan data di atas, prestasi belajar siswa masih rendah di tunjukan dengan setengah lebih dari jumlah siswa belum mencapai KKM dan harus dilakukan perbaikan.

Untuk mengetahui kriteria keadaan awal prestasi belajar siswa di tunjukan dalam tabel berikut:

Tabel 8. Data Prosentase Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 3

No. Kriteria Skala Frekuensi (%)

Prosentase 42,85% 57,14%

Nilai Tertinggi 85

Nilai Terendah 40

Rata-rata 63,3

2. Tinggi 80 – 89 1 4,76 63,33

3. Cukup 70 – 79 10 47,61

4. Rendah 60 – 69 2 9,52

5. Sangat Rendah 0 – 59 8 38,09

Jumlah 21 100

Berdasarkan data di atas, siswa dengan kreteria prestasi belajar rendah masih cukup banyak yaitu berjumlah 38%. Sedangkan siswa dengan prestasi belajar tertinggi hanya berjumlah 4,76% dan siswa dengan kreteria prestasi belajar sangat tinggi 0%. Untuk mengetahui jumlah prosentase tingkat prestasi belajar siswa dapat dilihat pada diagram dibawah ini.

Gambar 4. Diagram Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa

2) Aktivitas Belajar Siswa

0%

4,76%

47,61%

9,52%

38,09%

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

Tabel 9. Data Aktivitas Belajar Siswa di Kelas Pra Siklus

No

Nama

Kerjasama Kelompok (1-4) Kemampuan memahami materi (1-4) Bertanya (1-4) Mengemukakan Pendapat (1-4) Mempresentasikan Hasil Diskusi (1-4) Keaktifan diskusi Kelompok (1-4) Kemampuan Menganalisis (1-4) Kecakapan Memecahkan Masalah (1-4) Jumlah

1 Dian Prasetyo Hadi 2 1 2 2 3 2 1 2 15 aspek kerjasama dalam kelompok jumlah skor 39, kemampuan memahami jumlah skor 38, bertanya jumlah skor 35, mengemukakan pendapat jumlah skor 32, mempresentasikan hasil diskusi jumlah skor 38, keaktifan diskusi kelompok jumlah

skor 38, kemampuan menganalisis jumlah skor 37, dan kecakapan memecahkan masalah jumlah skor 37. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan aktivitas belajar siswa masih kurang memuaskan. Hal ini dikarenakan siswa belum terlibat aktif pada proses pembelajaran dan belum timbul ketertarikan untuk belajar sejarah.

dengan demikian aktivitas belajar perlu di tingkatkan. Untuk melihat skala aktivitas belajar siswa secara rinci dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 10. Data Prosentase Aktivitas Pembelajaran Pra Siklus

No. Kriteria Nilai Tingkat

Penguasaan Frekuensi (%)

1. Kurang Aktif 0-8 0 0

2. Cukup Aktif 9-16 21 100

3. Aktif 17-24 0 0

4. Sangat Aktif 25-32 0 0

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa aktivitas belajar siswa pada pra siklus kriteria cukup aktif yaitu 90,90% dan kriteria aktif yaitu 9,09%. Untuk melihat aktivitas belajar sejarah siswa pra siklus dapat dilihat pada diagram berikut :

Gambar 5. Diagram Aktivitas Belajar Siswa Pra Siklus 3) Kegiatan Belajar Siswa

0%

100%

0% 0%

kurang aktif

cukup aktif aktif sangat aktif

Selain pengamatan prestasi belajar dan aktivitas belajar siswa di kelas, peneliti juga melakukan pengamatan terhadap kegiatan belajar melalui presentasi sejarah siswa di kelas X IPS 3 SMA N 1 Playen dengan menggunakan instrumen pengamatan presentasi siswa. Berikut ini tabel keadaan awal kegiatan belajar sejarah siswa :

Tabel 11. Data Kegiatan Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus

No Nama

Menjelaskan 1-4 Memvisualkan 1-4 Merespon 1-4 Jumlah skor

1 Dian Prasetyo Hadi 2 2 1 5

Dari tabel diatas dapat diketahui pada kolom kemampuan menjelaskan jumlah skor 37, memvisualkan jumlah skor 37 dan merespon memperoleh jumlah skor 36. Untuk melihat skala presentasi siswa secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 12. Data Prosentase Kegiatan Presentasi Siswa Pra Siklus

No. Kriteria Nilai Tingkat

Penguasaan Frekuensi (%)

1. Kurang Aktif 0-3 1 4,76

2. Cukup Aktif 4-6 20 95,23

3. Aktif 7-9 - 0

4. Sangat Aktif 10-12 - 0

Dari tabel 12 dapat dilihat bahwa kegiatan belajar siswa pada pra siklus kriteria kurang aktif yaitu 4,76%, kriteria cukup aktif yaitu 95,23% dan kriteria aktif yaitu 0%. Untuk melihat kegiatan presentasi belajar sejarah siswa pra siklus dapat dilihat pada diagram berikut :

Gambar 6. Diagram Kegiatan Belajar Siswa Pra Siklus 2. Siklus I

Siklus pertama dilakasanakan sebanyak dua pertemuan yaitu pada pertemuan pertama digunakan untuk mengajar yaitu pada tanggal 4 November 2017 sedangkan pertemuan kedua atau terakhir untuk tes yaitu pada tanggal 11 November 2017.

Pada pertemuan pertama dengan materi pelajaranya tentang “ Revolusi Cina“. Pada siklus pertama ini mulai diterapkanya model pembelajaran ( Mind Mapping) yang akan di uraikan sebagai berikut:

4,76%

95,23%

0% 0%

kurang aktif cukup aktif aktif sangat aktif

a. Perencanaan Siklus I

1) Membuat Perangkat Pembelajaran

Peneliti memebuat perangkat pembelajaran yang meliputi, rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, lembar kerja siswa, media pembelajaran. Perangkat pembelajaran di jabarkan sebagai berikut:

a) Membuata Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP merupakan rancangan dari kegiatan pembelajaran di kelas yang berupa langkah-langkah kita dalam menentukan proses pembelajaran. RPP dibuat dengan menerapkan model pembelajaran mind mapping. Dalam perencanaan siklus I ini peneliti membuat RPP untuk di gunakan pada pertemuan pertama.

Dalam penyususnan RPP ini peneliti melakukan konsultasi dengan guru bidang studi dan dosen.

b) Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran yang diajarkan pada siklus I ini adalah revolusi Cina.

c) Lembar kerja siswa

Pada penelitian ini, lembar kerja siswa yang digunakan siswa yaitu berupa pertanyaan-pertanyaan atau sosal-soal yang didiskusiskan dalam kelompok dan di presentasikan di depan kelas oleh masing-masing kelompok.

d) Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Mind Mapping adalah pemetaan pikiran atau membuat peta konsep pada kertas karton yang di buat oleh siswa dalam bentuk kelompok untuk selanjutnya di presentasikan di depan kelas. Selain itu juga peneliti menyiapkan media pembelajaran berupa Power Point untuk mempermudah saat menyampaikan pengantar materi kepada siswa.

b. Tindakan Siklus I

Tindakan pada siklus pertama ini mengacu pada RPP. Dalam tahap ini peneliti menerapkan model pembelajaran Mind Mapping dalam proses pembelajaran. Berikut merupakan uraian pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus yang pertama.

1) Tindakan Pertemuan Siklus I

Dalam tindakan pertemuan pertama, penerapan model pembelajaran Mind Mapping mulai dilaksanakan. Pertemuan pertama ini dilaksanakan pada tanggal 4 November 2017, jam pelajaran ke 5–6 pukul (10.30–00.00 WIB). Materi pembelajaran yang dibahas adalah tentang “ Revolusi Cina”.

Pada pertemuan yang pertama pembelajaran dibuka dengan salam dan menayakan kesiapan siswa untuk belajar dan kehadiran siswa. Proses kegiatan awal peneliti melakukan apersepsi dengan melontarkan pertanyaan terkait dengan materi munggu sebelumnya. Pada kegiatan apersepsi, masih ada beberapa siswa yang malu-malu, ragu dan belum merespon. Pertemuan pertama ini hanya beberapa dari siswa saja yang antusias untuk menanggapi pertanyaan yang dilontarkan meskipun

belum benar. Kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

Pada proses kegiatan inti, peneliti menerangkan secara singkat mengenai materi tentang Revolusi Cina. Kemudian siswa dibagi dalam 4 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 – 6 siswa. Kemudian semua siswa berada pada masing-masing kelompoknya, setelah itu peneliti memberikan selembar kertas karton dan materi sumber belajar kepada semua siswa. Lalu peneliti mempersilahkan kelompok membuat pemetaaan pikiran tentang materi sesuai pemikiran masing-masing kelompok tersebut. Pada saat diskusi kelompok siswa masih banyak yang kurang aktif belajar. Hanya sebagian dari siswa yang aktif dan semangat dalam kegiatan pembelajaran. Masih banyak yang mengobrolkan hal-hal yang tidak terkait dengan materi pelajaran. Setelah diskusi selesai, peneliti mempersilakan setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Pada saat presentasi masih ada siswa yang malu-malu untuk menginformasikan hasil diskusinya. Namun sebagian siswa yang antusias berani untuk mempresentasikan kedepan kelas.

c. Pengamatan atau Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui kegiatan siswa di kelas. Pengamatan juga dilakukan terhadap prestasi belajar. Berikut ini merupakan hasil observasi atau pengamatan:

1) Prestasi Belajar Siswa siklus I

a) Prestasi Belajar Sejarah Siswa Kelas XI IPS 3

Prestasi belajar siswa diukur melalui hasil penelitian proses dan hasil penilaian. Hasil penilaian proses belajar yaitu berupa hasil penilaian terhadap kegiatan belajar siswa. Sedangkan hasil penilaian belajar adalah berupa hasil tes.

Prestasi belajar pada siklus I dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 13. Data Ketuntasan Prstasi Belajar Siswa Siklus I Kelas XI IPS 3.

NO NAMA Nilai

Prosentase 28,57% 71,42%

Nilai Tertinggi 88

Nilai Terendah 65

Rata-rata 76,59

Untuk mengetahui kreteria keadaan prestasi belajar siswa pada siklus I dapat ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 14. Prosentase Prestasi Belajar Siklus I Siswa Kelas XI IPS 3

No. Kriteria Skala Frekuensi (%) Rata-Rata

1. Sangat Tinggi 90 – 100 - -

76,59

2. Tinggi 80 – 89 6 28

3. Cukup 70 – 79 12 57,14

4. Rendah 60 – 69 3 14,28

5. Sangat Rendah 0 – 59 0 -

Jumlah 21 100

Berdasarkan data di atas, siswa dengan kreteria prestasi belajar rendah yaitu berjumlah 14%. Sedangkan siswa dengan prestasi belajar tinggi berjumlah 28% dan siswa dengan kreteria prestasi belajar sangat tinggi 0%. Untuk mengetahui jumlah prosentase tingkat prestasi belajar siswa dapat dilihat pada diagram dibawah ini.

Gambar 7. Diagram Prosentase Prestasi Belajar Siklus I b) Aktivitas Belajar Siswa

0%

28%

57,14%

14%

0%

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

Untuk mengetahi hasil aktivitas belajar dapat dilihat pada tabel berikut di bawah:

Tabel 15. Data Aktivitas Belajar Siswa siklus I

No Nama

Kerjasama kelompok (1-4) Kemampuan memahami materi (1-4) Bertanya (1-4) Mengemukakan pendapat (1-4) Mempresentasikan hasil diskusi (1-4) Keaktifandiskusi kelompok (1-4) Kemampuan menganalisis (1-4) Kecakapan memecahkan masalah (1-4) Jumlah

1 Dian Prasetyo Hadi 1 3 2 3 3 2 2 2 18

2 Dimas Duwi Sutrisno 2 2 3 3 3 1 2 3 19

3 Evita Sari 2 2 1 3 3 2 2 3 18

4 Mulyadaru Gathot C 2 2 3 2 2 3 3 3 20

5 Najib Bagas Saputra 2 3 1 3 2 3 2 2 18

6 Nanda Rahmawati 2 2 2 3 3 2 3 1 18

7 Nining Nur Widyawati 2 1 2 2 2 2 2 2 15

8 Nova Setyani 2 2 2 1 3 3 2 2 17

9 Novita Ardianti 1 2 2 3 2 3 3 2 18

10 Nur Wahid Setyawan 2 3 2 1 2 3 3 1 17

11 Puji Retno Wulandari 2 2 2 2 2 2 1 3 16

12 Ricky Candra Putra Y S 2 3 2 2 3 2 2 2 18

13 Rina Puspita Sari 2 2 2 1 2 2 3 2 16

14 Riska Vivi Dwi K 3 2 2 1 3 3 2 2 18

15 Rita Suprihatin 2 3 3 1 1 1 2 2 15

16 Rizna Nur Afifah 2 1 2 2 1 3 2 1 14

17 Sigit Purnomo 1 2 2 3 2 3 2 3 18

18 Siti Ambariah 2 3 2 1 3 2 2 2 17

19 Sudyaningsih 2 2 1 2 3 2 2 2 16

20 Sulthon Habib. A 2 2 2 1 2 3 2 3 17

21 Mushlihin Mugiri S 2 2 2 2 3 2 3 2 18

Jumlah 40 46 42 42 50 49 47 45

Rata-rata 1.90 2.19 2.00 2.00 2.38 2.33 2.24 2.14

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa aktivitas belajar pada siklus I pada aspek kerjasama dalam kelompok jumlah skor 40, kemampuan memahami jumlah

skor 46, bertanya jumlah skor 42, mengemukakan pendapat jumlah skor 42, mempresentasikan hasil diskusi jumlah skor 50, keaktifan diskusi kelompok jumlah skor 49, kemampuan menganalisis jumlah skor 47, dan kecakapan memecahkan masalah jumlah skor 45. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan aktivitas belajar siswa cukup memuaskan. Hal ini dikarenakan siswa sudah mulai aktif pada proses pembelajaran dan telah timbul ketertarikan untuk belajar sejarah. dengan demikian aktivitas belajar perlu di tingkatkan. Untuk melihat skala aktivitas belajar siswa secara rinci dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 16. Data Prosentase Aktivitas Pembelajaran Siklus I

No. Kriteria Nilai Tingkat

Penguasaan Frekuensi (%)

1. Kurang Aktif 0-8 0 0

2. Cukup Aktif 9-16 6 28,57

3. Aktif 17-24 15 71,42

4. Sangat Aktif 25-32 0 0

Dari tabel 16 diatas, dapat diketahui bahwa aktivitas belajar siswa pada pra siklus kriteria cukup aktif yaitu 28,57% dan kriteria aktif meningkat yaitu 71,42%.

Untuk melihat aktivitas belajar sejarah siswa pra siklus dapat dilihat pada diagram berikut :

Gambar 8. Diagram Aktivitas Belajar Siswa Siklus I c) Kegiatan Belajar Siswa di Kelas

Untuk mengetahui hasil kegiatan belajar dapat dilihat pada tabel berikut di bawah:

Tabel 17. Data Kegiatan Presentasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I

No Nama

Menjelaskan 1-4 Memvisualkan 1-4 Merespon 1-4 Jumlah skor

1 Dian Prasetyo Hadi 1 2 3 6

2 Dimas Duwi Sutrisno 2 3 2 7

3 Evita Sari 2 1 2 5

4 Mulyadaru Gathot C 2 1 3 6

5 Najib Bagas Saputra 3 1 2 6

6 Nanda Rahmawati 3 2 2 7

7 Nining Nur Widyawati 2 3 2 7

8 Nova Setyani 2 3 3 8

9 Novita Ardianti 3 3 1 7

10 Nur Wahid Setyawan 1 2 2 5

11 Puji Retno Wulandari 2 1 3 6

12 Ricky Candra Putra Y S 2 3 2 7

13 Rina Puspita Sari 2 2 3 7

14 Riska Vivi Dwi Kaswanti 3 1 2 6

15 Rita Suprihatin 2 2 3 7

16 Rizna Nur Afifah 2 2 1 5

0%

28,57%

71,42%

0%

kurang aktif cukup aktif aktif sangat aktif

No Nama

Menjelaskan 1-4 Memvisualkan 1-4 Merespon 1-4 Jumlah skor

17 Sigit Purnomo 1 2 2 5

18 Siti Ambariah 1 3 2 6

19 Sudyaningsih 2 3 3 8

20 Sulthon Habib. A 2 1 3 6

21 Mushlihin Mugiri S 2 3 2 7

JUMLAH 42 44 48

Rata-rata 2.00 2.10 2.29

Dari tabel 17 dapat diketahui pada kolom menjelaskan jumlah skor 42, memvisualkan jumlah skor 44 dan merespon memperoleh jumlah skor 48. Untuk melihat skala kegiatan presentasi siswa secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 18. Data Prosentase Kegiatan Presentasi Siswa Siklus I

No. Kriteria Nilai Tingkat

Penguasaan Frekuensi (%)

1. Kurang Aktif 0-3 0 0%

2. Cukup Aktif 4-6 11 52,38%

3. Aktif 7-9 10 47.62%

4. Sangat Aktif 10-12 0 0 %

Dari tabel 18 diatas dapat diketahui bahwa kegiatan presentasi belajar siswa pada siklus I kriteria kurang aktif turun yaitu 0%, kriteria cukup aktif yaitu 52,38%

dan kriteria aktif naik dibandingkan siklus sebelumnya yaitu 47,62%. Untuk melihat kegiatan presentasi belajar sejarah siswa pada siklus 1 dapat dilihat pada diagram berikut :

Gambar 9. Diagram Kegiatan Presentasi Siswa Siklus I d. Refleksi Siklus I

Refleksi siklus I dilaksanakan terhadap proses kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model cooperative learning tipe Mind Mapping.Dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada siklus I yang menggunakan model pembelajaran Mind Mapping telah berjalan dengan baik, meskipun harus diakui masih terdapat beberapa kendala dan kekurangan. Adapun kendala yang dihadapipada siklus I yaitu pengelolaan waktu yang belum sesuai dengan perencanaan dalam RPP. Hal ini disebabkan beberapa siswa yang masih bingung terhadap model pembelajaran mind mapping sehingga guru harus memberikan paparan terlebih dahulu terkait model pembelajaran yang dilaksanakan. Akan tetapi banyak siswa yang dengan cepat memahami model pembelajaran mind mapping seperti yang tertera dalam buku paket mereka masing-masing.

Pada saat proses pembelajaran berlangsung siswa belum terlihat aktif hal ini ditunjukan dengan siswa yang masih merasa bingung terhadap pekerjaanya. Oleh karena itu peneliti tidak serta merta membiarkan siswa untuk belajar, akan tetapi

4,76%

52,38%

47,62%

0%

kurang aktif cukup aktif aktif sangat aktif

peneliti mendampingi siswa agar mereka mudah mengerti baik dari pemahaman materi maupun dalam proses belajar. Meskipun tidak dapat dipungkiri pada saat proses kegiatan pembelajaran masih ada beberapa siswa yang masih kurang aktif serta masih ada beberapa siswa mengobrolkan hal-hal yang tidak terkait dengan tugas maupun pembahasan materi. Waktu untuk berdiskusiyang terlalu panjang, akibatnya tidak semua kelompok berkesempatan maju untuk mempresentasikan hasil diskusi.

Meskipun masih terdapat kekurang serta hambatan, namun pada pembelajaran pada siklus 1 mendapat respon yang cukup baik. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya prestasi belajar siswa. Disamping peningkatan prestasi belajar siswa, model pembelajaran Mind Mapping pada realitanya membuat siswa lebih kreatif dalam menuangkan ide-idenya. Hal ini ditunjukan setiap kelompok memiliki ciri khasnya yang berbeda dengan kelompok yang lain. Model pembelajaran cooperative learning tipe mind mapping pada siklus 1 secara umum telah menunjukkan proses dan hasil yang baik. Tetapi, peneliti masih berupaya meningkatkan tanggungjawab siswa dalam melaksanakan tugasnya dalam kelompok.

Berdasarkan hasil refleksi di atas, pada siklus selanjutnya penerapan model pembelajaran Mind Mapping lebih ditingkatkan dengan mengacu pada hasil refleksi pada siklus ini. Kemudian pada siklus berikutnya prestasi belajar siswa dapat lebih ditingkatkan lebih baik lagi.

3. Sikus II

Pada siklus II ini dilakasanakan sebanyak dua pertemuan yaitu pada pertemuan pertama digunakan untuk mengajar yaitu pada tanggal 18 November 2017 sedangkan pertemuan kedua atau terakhir untuk tes yaitu pada tanggal 2 Desember 2017. Pada pertemuan pertama dengan materi pelajaranya tentang

“Revolusi Indonesia“. Pada siklus kedua ini sama halnya seperti pada siklus I diterapkan model pembelajaran (Mind Mapping), tetapi pada sklus kedua ini berupaya memenuhi kekurangan pada siklus pertama yang akan di uraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan Siklus II

1) Membuat Perangkat Pembelajaran

Peneliti mempersiapakan kembali perangkat pembelajaran yang meliputi, rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, lembar kerja siswa, media pembelajaran. Perangkat pembelajaran di jabarkan sebagai berikut:

a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Pada siklus kedua rancangan dari kegiatan pembelajaran di kelas yang berupa langkah-langkah kita dalam menentukan proses pembelajaran. RPP yang dibuat masih menerapkan model pembelajaran mind mapping. Dalam penyususnan RPP di siklus II ini peneliti mengacu pada hasil evaluasi siklus I. Pada siklus II ini peneliti berusaha mengoptimalkan waktu pembelajaran, dimana pada siklus I waktu tidak sesuai yang direncanakan sebab masih banyak siswa yang belum mengerti tentang model pembelajaran yang akan dilaksanakan.Selain itu, untuk mengatasi beberapa siswa yang sulit berargumen dalam kelompok, pada siklus

II guru akan membebankan siswa dalam klompok dengan tugas agar setiap anggota kelompok memiliki tanggungjawab untuk mengkomunikasikan tugasnya. Maka, setelah dilaksanakanya siklus I pada siklus II peneliti berupaya agar siswa lebih aktif pada saat diskusi serta memfokuskan siswa melakukan kegiatan yang terkait pada materi pembelajaran.

b) Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran yang diajarkan pada pertemuan kedua ini yaitu tentang revolusi Indonesia.

c) Lembar Kerja Siswa

Pada penelitian ini, lembar kerja siswa yang digunakan siswa yaitu berupa pemahaman materi yang didiskusiskan dalam kelompok dan di presentasikan di depan kelas oleh masing-masing kelompok dalam bentuk peta konsep.

2) Membuat Kuesioner Motivasi

Pada penelitian ini tidak hanya prestasi belajar siswa saja yang ditingkatkan namun motivasi belajar juga ditingkatkan. Dalam tahap persiapan peneliti membuat kuesioner tentang motivasi yang berjumlah 40 pernyataan yang diberikan ketika siklus kedua telah selesai.

d) Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Mind Mapping adalah pemetaan pikiran atau membuat peta konsep pada kerta karton, yang akan di buat oleh siswa dalam bentuk kelompok untuk selanjutnya di presentasikan di depan kelas. Selain itu juga peneliti

menyiapkan media pembelajaran berupa Power Point untuk mempermudah saat menyampaikan pengantar materi kepada siswa.

b. Tindakan Siklus II

Tindakan pada siklus kedua ini mengacu pada RPP. Dalam tahap ini peneliti menerapkan model pembelajaran Mind Mapping dalam proses pembelajaran.

Berikut merupakan uraian pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus yang kedua.

1) Tindakan Pertemuan Siklus II

Pada tindakan pertemuan kedua ini dilaksanakan pada tanggal 18 November 2017, jam pelajaran ke 5–6 (10.30-12.00 WIB). Materi pembelajaran yang dibahas adalah tentang “ revolusi Indonesia”.

Pada pertemuan yang pertama pembelajaran dibuka dengan salam dan

Pada pertemuan yang pertama pembelajaran dibuka dengan salam dan

Dokumen terkait