PELAKSANAAN PROGRAM
SIKLUS PENDAMPING TINGKAT KOTA / KABUPATEN
D. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
3.2. PELAKSANAAN DI TATARAN PEMERINTAH KOTA/KABUPATEN
Siklus pendampingan tingkat kota , merupakan rangkaian kegiatan intervensi PNPM MP yang ditujukan untuk memperkuat proses perencanaan pembangunan daerah yang berpihak pada masyarakat miskin.
Rangkaian kegiatan siklus Kota terutama ditujukan sebagai pengarusutamaan penanggulangan kemiskinan mulai dari identifikasi persoalan kemiskinan, perbaikan data-data warga miskin, penyusunan strategi penanggulangan kemiskinan, pengarusutamaan penanggulangan kemiskinan dalam RPJMD dan program-program SKPD dan didukung oleh anggaran untuk pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan. Rangkaian kegiatan tersebut, diharapkan dapat terus berlanjut dalam sebuah siklus yang terus berulang dan dimasukkan menjadi bagian dari mekanisme perencanaan pembangunan daerah.
LOBBY KELOMPOK
STRATEGIS MEMBANGUN KBP APBD
RKPD
RENSTRA SKPD - ANALISA AWAL REFLEKSI
KEMISKINAN - PENILAIAN CAPAIAN MDGs - PEMETAAN KEMISKINAN ANALISA KEMISKINAN PARTISIPATIF MUSRENBANG KECAMATAN DAN KOTA REVIEW PENYUSUNAN PROGRAM KEMISKINAN BERORIENTASI PADA MDGs PENYUSUNAN STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PELATIHAN DASAR TKPKD, TKPP & PJOK MEMBANGUN RELAWAN KOTA LOKAKARYA ORIENTASI TK KOTA / KAB PEMBENTUKAN / REVITALISASI / PENGUATAN TKPKD
1
2
5
SIKLUS KOTA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
MEMBANGUN KOMITMEN
KETERANGAN : KEGIATAN INTERVENSI PNPM MANDIRI PERKOTAAN KEGIATAN INTERVENSI PEMDA/REGULER DENGAN INTERVENSI PNPM MANDIRI PERKOTAAN KEGIATAN SIKLUS REGULER PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENGUATAN
KELEMBAGAAN SIKLUS KOTA DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
4
3
Gambar 3.2. Tahapan Siklus Pendampingan Tingkat Kota/Kabupaten
Pelaksanaan pendampingan siklus disesuaikan dengan waktu pelaksanaan perencanaan dan penganggaran regular, sehingga penguatan metodologi yang didorong oleh program menjadi bagian dari siklus perencanaan regular untuk tahun-tahun selanjutnya. Jika metodologi yang sudah diperkenalkan ini dilakukan secara menerus oleh Pemerintah kota/kabupaten, maka keberlanjutan penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat menjadi keniscayaan.
Secara garis besar, langkah-langkah dan tujuan dari siklus kota dijelaskan pada matriks bawah ini :
PEDOMAN PELAKSANAAN | PNPM MANDIRI - PERKOTAAN 48
No Tahapan Siklus Tujuan Utama
A Membangun Komitmen
1 Silaturahmi dan Lobby
kepada kelompok strategis • Memperkenalkan gambaran umum program kepada Pemda dan pemangku kepentingan tingkat kabupaten/kota
• Pemda dan seluruh pemangku kepentingan mendukung penuh terhadap program
2 Pelatihan untuk Pemda dan Pemangku
Kepentingan di tingkat kota/kab
• Merubah paradigma para pelaku mengenai pendekatan pembangunan partisipatif berbasis pemberdayaan masyarakat, .penyebab kemiskinan
• Pemda dapat melakukan pelatihan secara mandiri dapat bekerjasama dengan lembaga pelatihan dari luar atau diklat yang mereka miliki.
3 Lokakarya Orientasi dan Sosialisasi tingkat kota/kab
• Memperkenalkan program yang dilakukan pada awal program kepada para pemangku kepentingan.
• Mendorong pemerintah berperan aktif dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan dan berkomitmen mengalokasikan dana penanggulangan kemiskinan secara terus menerus
B Penguatan Kelembagaan
1 Pembentukan/Revitalisasi
TKPKD • Mendorong terbentuknya/revitalisasi TKPKD
sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri no 42 tahun 2010 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah.
• Mendorong TKPKD menjalankan peran dan fungsi sesuai dengan perundang – undangan dan memiliki program kerja sehingga TKPKD mampu menjadi motor penggerak kebijakan – kebijakan, program dan anggaran pro poor.
2 Membangun Relawan
Kota/Kabupaten • Mengajak orang-‐orang peduli untuk terlibat dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan dan menjadi pelopor perubahan di tingkat kota/kabupaten
3 Membangun Komunitas
Belajar Perkotaan • KBP dapat mempengaruhi kebijakan-‐ kebijakan dan tindakan – tindakan yang dilahirkan oleh lembaga / organisasinya
No Tahapan Siklus Tujuan Utama
A Membangun Komitmen
masing-‐masing
C Siklus Kota : Perencanaan dan Penganggaran Pro Poor
1 Analisa Awal Kemiskinan
tingkat Kota/Kabupaten • Mendapatkan gambaran awal permasalahan kemiskinan dan capaian MDGs di tingkat kota/kabupaten.
• Membangun kesadaran pelaku
pembangunan akan pentingnya
pengumpulan dan penggunaan data yang sama untuk penanggulangan kemiskinan • Membangun kesadaran kritis para pelaku
pembangunan di tingkat kota/kabupaten (pemerintah dan masyarakat peduli) mengenai permasalahan dan akar masalah kemiskinan.
• Membangun kesadaran pelaku
pembangunan di kota/kabupaten untuk menjadi bagian dari pemecahan masalah kemiskinan dengan berpartisipasi aktif dalam upaya – upaya penanggulangan kemiskinan.
2 Analisa kemiskinan
Partisipatif • Mendapatkan gambaran awal permasalahan kemiskinan dan capaian MDGs di tingkat kota/kabupaten.
• Membangun kesadaran pelaku
pembangunan akan pentingnya
pengumpulan dan penggunaan data yang sama untuk penanggulangan kemiskinan • Membangun kesadaran kritis para pelaku
pembangunan di tingkat kota/kabupaten (pemerintah dan masyarakat peduli) mengenai permasalahan dan akar masalah kemiskinan.
• Membangun kesadaran pelaku
pembangunan di kota/kabupaten untuk menjadi bagian dari pemecahan masalah kemiskinan dengan berpartisipasi aktif dalam upaya – upaya penanggulangan kemiskinan.
No Tahapan Siklus Tujuan Utama
A Membangun Komitmen
masing-‐masing
C Siklus Kota : Perencanaan dan Penganggaran Pro Poor
1 Analisa Awal Kemiskinan
tingkat Kota/Kabupaten • Mendapatkan gambaran awal permasalahan
kemiskinan dan capaian MDGs di tingkat kota/kabupaten.
• Membangun kesadaran pelaku
pembangunan akan pentingnya
pengumpulan dan penggunaan data yang sama untuk penanggulangan kemiskinan • Membangun kesadaran kritis para pelaku
pembangunan di tingkat kota/kabupaten (pemerintah dan masyarakat peduli) mengenai permasalahan dan akar masalah kemiskinan.
• Membangun kesadaran pelaku
pembangunan di kota/kabupaten untuk menjadi bagian dari pemecahan masalah kemiskinan dengan berpartisipasi aktif dalam upaya – upaya penanggulangan kemiskinan.
2 Analisa kemiskinan
Partisipatif • Mendapatkan gambaran awal permasalahan
kemiskinan dan capaian MDGs di tingkat kota/kabupaten.
• Membangun kesadaran pelaku
pembangunan akan pentingnya
pengumpulan dan penggunaan data yang sama untuk penanggulangan kemiskinan • Membangun kesadaran kritis para pelaku
pembangunan di tingkat kota/kabupaten (pemerintah dan masyarakat peduli) mengenai permasalahan dan akar masalah kemiskinan.
• Membangun kesadaran pelaku
pembangunan di kota/kabupaten untuk menjadi bagian dari pemecahan masalah kemiskinan dengan berpartisipasi aktif dalam upaya – upaya penanggulangan kemiskinan.
3 Penyusunan Strategi
Penanggulangan • Menghasilan relawan kota yg mampu
melaksanakan penyusunan Dokumen
No Tahapan Siklus Tujuan Utama
A Membangun Komitmen
masing-‐masing
C Siklus Kota : Perencanaan dan Penganggaran Pro Poor
1 Analisa Awal Kemiskinan
tingkat Kota/Kabupaten • Mendapatkan gambaran awal permasalahan
kemiskinan dan capaian MDGs di tingkat kota/kabupaten.
• Membangun kesadaran pelaku
pembangunan akan pentingnya
pengumpulan dan penggunaan data yang sama untuk penanggulangan kemiskinan • Membangun kesadaran kritis para pelaku
pembangunan di tingkat kota/kabupaten (pemerintah dan masyarakat peduli) mengenai permasalahan dan akar masalah kemiskinan.
• Membangun kesadaran pelaku
pembangunan di kota/kabupaten untuk menjadi bagian dari pemecahan masalah kemiskinan dengan berpartisipasi aktif dalam upaya – upaya penanggulangan kemiskinan.
2 Analisa kemiskinan
Partisipatif • Mendapatkan gambaran awal permasalahan
kemiskinan dan capaian MDGs di tingkat kota/kabupaten.
• Membangun kesadaran pelaku
pembangunan akan pentingnya
pengumpulan dan penggunaan data yang sama untuk penanggulangan kemiskinan • Membangun kesadaran kritis para pelaku
pembangunan di tingkat kota/kabupaten (pemerintah dan masyarakat peduli) mengenai permasalahan dan akar masalah kemiskinan.
• Membangun kesadaran pelaku
pembangunan di kota/kabupaten untuk menjadi bagian dari pemecahan masalah kemiskinan dengan berpartisipasi aktif dalam upaya – upaya penanggulangan kemiskinan.
No Tahapan Siklus Tujuan Utama
A Membangun Komitmen
Kemiskinan Daerah Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
• Tersusunnya Dokumen Strategi
Penanggulangan Kemiskinan Daerah yang pro-‐poor bugeting dan pro-‐poor program secara partisipatif dan komprehensif
4 Penyusunan Program
Kemiskinan, berorientasi pada MDGs
• Menurunkan pengarusutamaan
penanggulangan kemiskinan yang sudah termuat dalam SPKD ke dalam program dan kegiatan yang lebih bisa diukur dan
dilaksanakan
• Mendorong renstra dan program SKPD memuat isu – isu kemiskinan dan MDGs • Mendorong program – program SKPD yang
diusulkan dalam musrenbang kecamatan berdasarkan kepada kebutuhan nyata masyaarakat sehingga tidak akan berbeda jauh dengan usulan – usluan warga yang termuat dalam RPJM Des maupun PJM Pronangkis Kelurahan/desa.
5 Review Partisipatif
• Memberikan laporan kepada para pemangku kepentingan dan masyarakat tentang hasil yang dicapai dari sebuah kebijakan/program • Melihat pencapaian
(output/outcome/impact) program mampu mengatasi masalah pembangunan yang ingin dipecahkan
• Menilai efisiensi dari keluaran dan hasil dibandingkan masukan/input
• Menilai efektifitas dari hasil dan dampak terhadap sasaran program serta
• Menilai manfaat (dampak) dari suatu program.
Perihal siklus tingkat kota secara rinci dan detail dapat dilihat pada Buku Pedoman
Teknis Pendampingan tingkat Kota.