• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN UMUM MENGENAI PELABUHAN

C. Pelaksanaan Kegiatan Kapal dan Pelayanan Jasa di Pelabuhan

Dalam pelaksanaan kegiatan kapal, maka ini tidak terlepas dari dari hukum pengangkutan dimana kapal berfungsi sebagai mobilitas yang memindahkan orang atau barang dari satu tempat ke tempat yang lain atau dari pelabuhan satu ke pelabuhan yang lain, kegiatan kapal juga tidak terlepas dari pengertian kapal tersebut, dalam hal ini juga kapal mempunyai kegiatan penunjang perokonomian suatu daerah maupun perokonomian negara, dengan adanya transportasi laut (kapal) ini akan lebih mempermudah perpindahan suatu barang dari satu negara kenegara lain, sehingga kegiatan kapal ini mempengaruhi perkembangan perekonomian di

28

Kwu.pakgaol.com/2012/10/kriteria-hirarki-pelabuhan.html?m+1, diakses pada 17 Februari 2016, pukul 18:30 wib

suatu negara, dan di negara-negara maju saat ini juga banyak yang menggunakan moda trasnportasi laut (kapal) sebagai penunjang perekonomian.

Secara umum defenisi kapal ini adalah meliputi semua jenis kendaraan air, kendaraan pengangkut penumpang dan barang dilaut, sungai seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti sekoci, sedangkan dalam istilah Inggris, dipisahkan antara ship yang lebih besar dengan boat yang lebih kecil yang digunakan untuk pengangkutan diatas air.

Menurut Pasal 309 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), kapal adalah semua alat berlayar, apapun nama dan sifatnya. Termasuk di dalamnya adalah kapal karam, mesin pengeruk lumpur, mesin penyedot pasir dan alat pengangkut terapung lainya. Menurut Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 Pasal I Ayat (36) Tentang Pelayaran, Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang dapat digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainya, ditarik dan di tunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan dibawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang berpindah- pindah. Dalam pelaksanaan kegiatan kapal maka dapat dilihat dari jenis kapal tersebut Karena beda kapal maka beda pelaksanaan kegiatan kapal tersebut.Dalam hal ini ada beberapa jenis kapal serta fungsi dan kegiatan kapal-kapal tersebut : 1. Kapal Perang

Kapal jenis ini dalam pelaksanaanya digunakan untuk keperluan militer, baik untuk patroli periran maupun logistic atau pengangkutan pasuka, jadi pada umunya kapal perang tidak dilengkapi crane-crane untuk bongkar muat, tetapi dilengkapi persenjataan dan gudang amunisi.

2. Kapal Niaga

Kapal jenis ini dalam pelaksanaan kegiatanya digunakan untuk mengangkut barang-barang antar pulau (intern sulair, anatar Negara (ocean going), maka kapal niaga dilengkapi dengan ruang muat (palke) crane-crane untuk keperluan bongkar muat barang di pelabuhan.

3. Kapal Tunda (Tug Boat)

Dalam kegiatan kapal tunda ini hanya dimanfaatkan tenaganya saja, biasa digunakan untuk menarik ponton (tongkang) maupun membantu pandu dalam penyandaran kapal besar dipelabuhan yang biasa disebut harbour tug.

4. Kapal Supply

Kapal jenis ini dalam pelaksanaan kegiatanya digunakan untuk keprluan pengeboran minyak lepas pantai (off shore) untuk angkutan logistik di anjungan minyak, maupun keperluan pekerjaan bawah laut. Kapal jenis ini juga tidak dilengkapi ruang muat (palka).

5.Kapal Survey

Dalam kegiatanya kapal ini digunakan untuk keperluan survey di laut, untuk menyelidiki atau mencari kandungan minyak bumi, pemasangan pipa bawah laut, kabel laut maupun pemetaan, jadi kapal ini juga tidak di lengkapi ruang muat tapi dilengkapi alat-alat survey.

6. Kapal Pandu

Adalah kapal yang dalam kegiatanya memandu kapal besar masuk dalam pelabuhan melalui alur yang berbahaya dan ramai sampai sandar di Dermaga yang

Merupakan salah satu peran terpenting dalam keselamatan kapal yang akan bersandar. 29

1. Penyedia dan/atau pelayanan kolam-kolam pelabuhan dan perairan untuk lalu lintas dan tempat berlabuhnya kapal;

Jenis-jenis kapal serta fungsi dari kapal tersebut dapat diketahui bagaimana pelaksanaan kegiatan kapal tersebut, dimana dari keseluruhan jenis serta kegitan pelaksaan kapal tersebut, semuanya akan melakukan kegiatan persandaran kapal di pelabuhan, Maka dari pada itu pelabuhan harus menyediakan jasa-jasa di pelabuhan untuk menunjang keamanan dan keselamatan kapal-kapal yang akan bersandar dan berlabuh di pelabuhan.

Setiap pelabuhan mempunyai tujuan visi dan misi masing-masing sehingga untuk mewujudkan tujuan tersebut maka pelabuhan harus menyediakan pelayanan jasa-jasa di pelabuhan. Pelabuhan Indonesia I (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang dikelola oleh negara yang mempunyai tujuan, sesuai dengan Anggran Dasar Perusahaan adalah, melakukan usaha di bidang penyelenggaraan dan pengusahaan jasa kepelabuhanan, serta mengoptimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan dan mengejar keuntungan guna meningkatkan niai perusahaan dengan menerapkan prinsip Perseroan Terbatas.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, maka Pelabuhan Indonesia I (Persero) menyediakan pelayanan jasa-jasa di pelabuhan di antaranya :

2.Penyedia dan/atau pelayanan jasa yang berhubungan dengan pemanduan (pilotage) dan penundaan kapal;

3.Penyedia dan/atau jasa pelayanan dermaga dan fasilitas lain untuk bertambat, bongkar muat peti kemas, curah cair, curah kering (general cargo), dan kendaraan;

4.Penyedia dan/atau jasa pelayanan terminal peti kemas, curah cair, curah kering, multi propose, penumpang dan pelayaran rakyat;

5.Penyedia dan/atau jasa pelayanan gudang gudang dan lapangan penumpukan dan tangki tempat penimbunan barang-barang, angkutan bandar, alat bongkar muat, serta peralatan pelabuhan;

6.Penyedia dan/atau jasa pelayanan tanah untuk berbagai bangunan dan lapangan, industri dan gedung-gedung bangunan yang berhubungan denga kepentingan kelancaranangkutan multi moda;

7.Penyedia dan/atau jasa pelayanan listrik, air minum, dan instalansi limbah serta pembuangan sampah;

8.Penyedia dan/atau jasa pengisian bahan bakar minyak untuk kapal kendaraan di lingkungan pelabuhan;

9.Penyedia dan/atau pelayanan kegiatan konsolidasi dan distribusi barang termasuk hewan;

10.Penyedia dan/atau pelayanan jasa konsultansi, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan kepelabuhanan;

11.Pengusahaan dan pelayanan depot peti kemas dan perbaikan, cleaning fumigasi, serta pelayanan logistik.30

Selain kegiatan utama diatas, PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I juga menyediakan kegiatan usaha lain yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan dan dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan meliputi :

1. Jasa angkutan;

2. Jasa pesewaan dan perbaikan dan fasilitas dan peralatan; 3. Jasa perawatan kapal dan peralatan dibidang kepelabuhanan;

4. Jasa pelayanan alih muat dari kapal (ship to ship transfer) termasuk jasa angkutan lainya;

5. Properti di luar kegiatan utama pelabuhan; 6. Fasilitas pariwisata dan perhotelan;

7. Jasa konsultan dan surveyor kepelabuhanan; 8. Jasa komunikasi dan informasi;

9. Jasa kontruksi kepelabuhanan; 10. Jasa forwarding/ekspedisi. 31

Pelabuhan merupakan sistem terpadau yang berfungsi melayani kapal melayani kapal dan berbagai transaksi yang berlangsung di pelabuhan. Dalam sistem tersebut terdapat beberapa instansi pemerintahan maupun perusahaan swasta yang bekerja saling mendukung untuk melayani kapal di pelabuhan serta muatanya. Ada suatu instansi pengelola pelabuhan yang sangat berperan dalam pelaksanaan pelayanan kapal, yaitu Administrator pelabuhan dan PT. Pelabuhan Indonesia.

Administrator pelabuhan ini mempunyai tugas memadukan rencana operasional dalam mempergunakan tambatan/gudang dan fasilitas pelabuhan lainya. Administrator pelabuhan juga mengendalikan kelancaran arus kapal dan barang juga mengadakan Pembinaan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), serta mengkordinir

30 31 www.pelindo 1.co.id/wps/portal/Home/service/kegiatan/- utama/!ut/p/a0/04_Sj9Cpykssy0xPLMnMz0vMAfGjzOL9LM08Db3cDbz9jcLMDRydnbwDHZ2DjUJ8 zPULshOVAb-Tkg0!/, diakses pada tanggal 19 Februari 2016, pukul 01:00 wib

instansi yang ada dalam pelabuhan, adapun instansi pemerintah dan perusahaan swasta yang berperan dipelabuhan dalam pelaksanaan kegiatan di pelabuhan yaitu :

1. Administrator Pelabuhan

Yaitu suatu unit organik di bidang keselamatan pelayaran dipelabuahan yang diselenggarakan oleh badan usaha dipelabuhan dilingkungan departemen perhubungan. Kantor administrator pelabuhan kelas 1 (utama) berada di bawah dan bertanggung jawab kepada direktur jendral perhubungan laut dan kantor administrator pelabuhan lainya berada dibawah dan tanggung jawab kepada kepala kantor wilayah dapertemen perhubungan.

2. Bea dan Cukai

Direktorat bea cukai yang berada dibawah departemen keuangan mengatur dan mengawasi kepabeanan diseluruh Indonesia, jadi, secara umum tugas dari bea dan cukai adalah mengenakan pajak cukai terhadap muatan yang masuk keluar daerah dimana pemerintah untuk mengenakan kewajiban untuk membayar bea, tugas dari bea cukai ini yaitu mengadakan pemeriksaan terhadap keluar masuknya barang didaerah bea dan cukai, pemeriksaan terhadap barang-barang muatan dikapal maupun digudang, dan menetapkan besarnya tarif untuk sesuai barang berdasarkan tarif yang ditetapkan pemerintah, serta mengawal barang yang belum terkena bea masuk dari pelabuhan ke enterport atau sebaliknya mengawal barang dari kawasan pedalaman yang dinyatakan daerah bea dan cukai kepelabuhan atau sebaliknya.

3. Syahbandar

Syahbandar merupakan badan yang melaksanakan port clerance, yaitu pemeriksaan surat-surat kapal, agar kapal dapat keluar masuk pelabuhan. Syahbandar adalah penegak hukum dalam ketertiban bandar dan pengawas dalam

keselamatan pelayaran. Kapal-kapal harus memiliki dokumen yang menyatakan bahwa suatu kapal layak untuk berlayar serta memenuhi syarat dan ketentuan pelayaran.

4. Imigrasi

Direktorat imigrasi adalah badan yang berada dibawah Departemen Kehakiman, dipelabuhan, instansi ini mempunyai tugas untuk, mengawasi keluar masuknya orang dipelabuhan sesuai ketentuan keimigrasian, memeriksa penumpang dan awak kapal, dalam hal penumpang asing yang keluar masuk daerah hukum Indonesia, dalam hal ini akan memriksa paspornya, apakah sudah memenuhi ketentuan, serta memeriksa paspor ABK (anak buah kapal) dan memberikan

immigration clearance.

5. Dinas Karantina dan Dinas Kesehatan

Adapun tugas dari karantina dipelabuhan adalah melakukan pelayanan kesehatan, memeriksa dan meneliti buku kesehatan, derating certificat,daftar awak kapal dan penumpang, memberikan health certificate dan healt clearance serta mengawasi tumbuh-tumbuhan dan hewan yang keluar masuk kapal dan bila perlu pelabuhan melakukan karantina.

Dinas kesehatan pelabuhan merupakan instansi yang berada dibawah deparetemen kesehatan, dinas kesehatan mempunyai tugas dipelabuhan yaitu, memeriksa buku kesehatan deratting certificate, daftar awak penumpang, memberikan health cetificate dan health clearance.

6. Keamanan dan Ketertiban

Kesatuan penjaga laut dan pantai (KPLP) merupakan penjaga keamanan perairan pelabuhan dan keamanan pantai disekitarnya, polisi yang bertugas

dipelabuhan adalah polisi yang khusus yang dinamakan kesatuan keamanan dan penjaga pelabuhan.

7. Sucopindo

Sucopindo (supertintending company Indonesia) merupakan departemen yang bertugas menilai mutu, harga, dan jumlah harga dari muatan yang keluar masuk Indonesia. Disamping itu, sucopindo juga bertindak sebagai lembaga peneliti pemerintah mengenai jumlah dan mutu muatan. Badan ini berhak untuk mengeluarkan sertifikat – sertifikat yang diperlukan, Bila diperlukan, sucopindo juga memeriksa muatan diluar negri yang di impor ke Indonesia, serta menyatakan harganya dan mutunya untuk keperluan bea masuk.

Selain instansi pemerintah yang ada dipelabuhan yang melaksanakan jasa di pelabuhan, namun ada pula perusahaan swasta (Badan Hukum Indonesia) yang melaksanakan jasa kepelabuhan berkaitan dengan lalu lintas kapal, penumpang dan barang, dan perusahaan swasta itu adalah :

1. Perusahaan Pelayaran

Perusahaan pelayaran adalah perusahaan yang mengoperasikan kapal-kapal, baik kapal mikir sendiri maupun sewa (charter).

2. Perusahaan Bongkar Muat (PMB)

Yaitu suatu perusahaan swasta yang bergerak dalam bongkar muat barang/ dan peti kemas ke kapal.

3. Ekpedisi Muatan Kapal Laut (EMKL), dan Freight Forwarder

Adalah suatu perusahaan yang menyediakan jasa pengurusan barang-barang di bea cukai, pelayaran dan angkutan.

4. Perusahaan Angkutan Bandar

Adalah perusahaan yang mengadakan angkutan barang dan manusia antara kapal dan daratan.

5. Perusahaan Angkutan Darat

Yaitu suatu perusahaan angkutan barang yang di dibongkar atau di muat dari kapal.

Adalah suatu perusahaan yang menyediakan jasa perbankan untuk di pelabuhan, terutama transaksi ekspor impor barang.

7. Surveyor

Adalah perusahaan yang mensurvei mutu suatu keacdaan barang atau jasa. 8. Jasa Konsultan

Suatu lembaga yang memberi saran atau nasehat tentang suatu maslah di pelabuhan berikut penyelesaianya.

9. Perusahaan Persewaan Peralatan

Yaitu suatu perusahaan persewaan yang menyewakan peralatan bongkar muat dan transpot.

10. Perusahaan Pemasok

Yaitu suatu perusahaan pemasok yang ada di pelabuhan guna memasok bahan makanan di pelabuhan32

Pelabuhan yang salah satu peran dan fungsinya sebagai “Terminal Poin Kegiatan Ekonomi” . 33 32

akan terwujud ketika pelaksanaan kegiatan kapal serta pelayanan jasa di pelabuhan dapat terlaksana dengan baik, serta apabila otoritas pelabuhan mampu memberikan pelayanan jasa terhadap kapal yang akan bersandar, sehingga dengan hal ini akan terwujud tujuan dari pelabuhan tersebut.

tanggal 18 Februari 2016, pukul 12:30 wib 33

Elfrida Gultom, Refungsionalisasi Pengaturan Pelabuhan untuk Meningkatkan Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Indonesia adalah Negeri yang memiliki wilayah yang terdiri dengan kepulauan nusantara (archipelago; group of many Island). Wilayahnya terdiri dari daratan, perairan dan dirgantara adalah satu kesatuan yang menyatu dengan bangsa Indonesia dalam rangka wawasan nusantara. Dari tiga matra wilayah Republik Indonesia maka wilayah perairan (lautan) merupakan bagian yang terluas dibandingkan dengan wilayah daratanya. Kondisi real ini yang membuat sejak zaman nenek moyang dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai negara dan bangsa bahari (maritim), dimana sangat banyak kegiatan yang berhubungan dengan lautan, salah satunya ialah kegiatan transportasi laut.

Transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari1

1. Transportasi darat

. Transportasi dibagi menjadi 3 yaitu :

2. Transportasi udara 3. Transportasi laut.2

Transportasi laut sebagai bagian dari sistem transportasi Nasional perlu dikembangkan dalam rangka mewujudkan wawasan nusantara yang mempersatukan seluruh wilayah Indonesia. Termasuk lautan Nusantara sebagai satu kesatuan

1

M. Nur Nasruddin, Manajemen Transportasi, Pustaka, Jakarta, 2002. Hal 20

2

wilayah nasional.3

Pelabuhan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 tahun 2001 tentang Kepelabuhanan pasa 1 ayat 1 menjelaskan bahwa “Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang

Kondisi Indonesia yang merupakan negara kepulauan, maka sudah sewajarnya pemerintah memperhatikan segala hal yang menyangkut mengenai sarana prasarana yang menunjang kemajuan dalam bidang transportasi laut itu sendiri.

Kepelabuhanan merupakan sarana untuk menunjang kemajuan dan peningkatan perekonomian suatu daerah. Pelabuhan juga merupakan suatu yang berhubungan atau berkaitan dengan segala kegiatan penyelenggaraan pelabuhan serta kegiatan yang lain untuk melaksanakan fungsi pelabuhan merupakan penunjang kelancaran pelabuhan tersebut, termasuk untuk kelancaran arus lalu lintas kapal, para penumpang dan barang. Keselamatan saat berlayar, serta mendorong peningkatan perokonomian Nasional dan suatu daerah, juga tergantung pada kehadiran pelabuhan tersebut, Undang-undang No 17 tahun 2008 tentang Pelayaran menjelaskan bahwa “Pelabuhan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan segala pelaksanaan fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran, keamanan, dan ketertiban arus lalu lintas kapal, penumpang dan / barang, keselamatan dan keamanan berlayar, tempat perpindahan intra-dan / atau antar moda serta mendorong perekonomian nasional dan daerah dengan tetap memperhatikan tata ruang wilayah”.

3

Soedjono kramadibrata, Peranan Sektor Transportasi Dalam Mengantisipasi PJP II dan

dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi.

Pasal 1 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2015 menyebutkan pengertian pelabuhan, antara lain sebagai berikut :

“Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagi tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan/ atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi”.

Defenisi tersebut, menjelaskan bahwa pelabuhan mempunyai beberapa macam fungsi, antara lain sebagai berikut :

1. Interface, pelabuhan sebagai tempat pertemuan dua moda/sistem transportasi, yaitu transportasi laut dan transportasi darat. Ini berarti pelabuhan harus menyediakan berbagai fasilitas dan pelayanan jasa yang dibutuhkan untuk perpindahan (transfer) barang dari kapal keangkutan darat, atau sebaliknya. 2. Link (Mata rantai), pelabuhan merupakan mata rantai dari sistem transportasi.

Sebagai mata rantai, pelabuhan (baik dilihat dari kinerja maupun dari segi biaya) akan sangat mempengaruhi kegiatan transportasi keseluruhan.

3. Gate way, pelabuhan berfungsi sebagai pintu gerbang (gate way) dari satu negara ke negara lain maupun dari satu daerah kedaerah lain. Pengertian pelabuhan sebagai gate way ini dapat dilihat dari segi :

a. Pelabuhan sebagai pintu masuk atau keluar barang dari negara atau daerah tersebut. Dalam hal ini pelabuhan memang peranan penting bagi perekonomian negara atau suatu daerah.

b. Pelabuhan sebagai pintu gerbang kapal-kapal yang memasuki pelabuhan.Pelabuhantersebut berada yaitu ketentuan-ketentuan bea cukai, imigrasi, karantina, peraturan impor/ekspor dan sebagainya.

4. Industry Entri, perkembangan industri yang berorientasi kepada ekspor dari suatu negara/daerah, maka fungsi pelabuahn semakin penting bagi industri tersebut.4

4

Peraturan Mentri Perhubungan No. KM. 63 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas Pelabuhan disebutkan bahwa pelabuhan mempunyai tugas melaksanakan pengaturan, pengendalian, dan pengawasan kegiatan pelabuhan pada pelabuhan yang dilaksanakan secara komersial. Tugas Kantor Otoritas Pelabuhan yang salah satunya adalah mengatur dan mengendalikan serta mengawasi kegiatan pelabuhan, termasuk dalam proses akan bersandarnya kapal, maka sudah menjadi kewajiban Otoritas Pelabuhan untuk mengatur kenavigasian dalam proses persandaran kapal yang akan bersandar dan menjamin keselamatan kapal.

Masalah kepelabuhan merupakan faktor yang tidak terpisah dalam sistem ekonomi negara secara keseluruhan. Selain itu pelabuhan juga berfungsi sebagai tumpuan kegiatan ekonomi yang merupakan penunjang bagi perkembangan industri, perdagangan maupun pelayaran, dan kegiatan pemerintah merupakan sarana untuk menyelenggarakan pelayanan jasa kepelabuhanan dalam menunjang penyelenggaraan pengangkutan laut. Kapal-kapal membutuhkan pelabuhan sebagai tempat bertambat dan berlabuh untuk melakukan kegiatanya yang meliputi bongkar muat barang, menaikkan dan menurunkan penumpang. Seperti yang diketahui, fungsi pelabuhan adalah sebagai tumpuan tatanan kegiatan ekonomi dan kegiatan ekonomi dan kegiatan pemerintahan yang merupakan sarana untuk menyelenggarakan pelayaanan jasa kepelabuhanan dalam menunjang penyelenggaraan angkutan laut. Pelabuhan sebagai terminal point untuk kapal laut serta kendaraan air lainya merupakan komponen logistik teknis yang tidak terpisahkan dari penyelenggaraan pengangkutan laut. Penggunaan fasilitas pelabuhan diperlukan untuk melayani kapal-kapal laut dan kendaraan air lain untuk keperluan melabuh dan menambat kapal-kapal untuk menaikkan dan menurunkan

penumpang, bongkar muat barang-barang dan lain-lain. Tidak hanya itu pelabuhan dalam hal ini juga mempunyai tanggung jawab untuk menjamin keselamatan serta kenyaman kapal sat proses masuk ke pelabuhan agar kapal tidak mengalami hambatan seperti kapal pecah, karam ataupun sarat (kandas) saat memasuki pelabuhan. Sehingga dengan lancarnya masuk kapal di pelabuhan, ini akan dapat meningkatkan perekonomian suatu daerah dan sebaliknya dengan terjadinya hambatan dalam persandaran kapal ini akan menghambat perekonomian suatu daerah dan akan mengurangi peningkatan kegiatan di pelabuhan. Karna itu untuk menjamin keselamatan, keamanan serta kelancaran kapal, maka dalam hal ini Otoritas Pelabuhan bertanggung jawab dalam hal kenavigasian terhadap kapal yang akan bersandar.

Pada Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian pasal 1 ayat (1) , adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan sarana bantu navigasi pelayaran, telekomunikasi pelayaran, hidrografi, dan meteorologi, alur dan perlintasan, pengerukan, dan reklemas, pemanduan, penanganan kerangka kapal,

salvage, dan pekerjaaan bawah air untuk kepentingan keselamatan pelayaran.

Untuk membawa kapal dari satu tempat ke tempat tujuan dengan aman dan efisien, disamping di perlukanya adanya bantuan pesawat navigasi yang berada diatas kapal di perlukan lagi adanya sarana bantu navigasi yaitu berupa rambu- rambu navigasi pelayaran. Fungsi dari sarana bantu navigasi pelayaran adalah untuk menandai bahaya, sebagai penentuan posisi kapal dan untuk menandai alur pelayaran.

Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian di jelaskan bahwa “Sarana bantu navigasi pelayaran adalah peralatan atau sistem yang

berada diluar kapal yang didesain dan dioperasikan untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi bernavigasi kapal atau lalu lintas kapal”.

Pasal 3 Peraturan Pemerintah no 5 tahun 2010 tentang Kenavigasian menjelaskan bahwa “kenavigasian diselenggarakan untuk menjamin keamanan dan keselamatan pelayaran, mendorong kelancaran kegiatan perekonomian, menandai batas-batas wilayah dalam rangka menjaga kedaulatan, memantapkan pertahanan dan keamanan negara, serta memperkukuh persatuan kesatuan bangsa dalam kerangka wawasan nusantara”

Untuk menandai bahaya serta sebagai penentu posisi kapal dan untuk menandai alaur pelayaran, maka sarana bantu navigasi ini ditempatkan pada alur-alur pelayaran di pelabuhan, maupun di pulau, adapun jenis-jenis sarana bantu tersebut adalah :

1. Menara Suar, yaitu alat penerang (lensa atau lampu) yang mampu mengeluarkan sinar sifat tertentu yang di pasang diatas menara ditempatkan di sepanjang atau di dalam pelabuhan, dan berfungsi sebagai tanda bagi kapal-kapal yang akan bernavigasi dari lepas pantai ke darat atau ke tempat pendaratan ataupun pelabuhan.

2. Rambu Suar, yaitu suatu alat penerang yang mampu mengeluarkan sinar sifat tertentu yang dipasang diatas menara atau di labuhkan didasar laut yang yang ditempatkan di perairan pantai-pantai atau pun dalam pelabuhan, dan