• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanan Strategi Komunikasi Tatap Muka dalam Menginformasikan Program Pembentukan Kampung KB di Yogyakarta Tahun 2015

BAB IV PENUTUP DAFTAR PUSTAKA

SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN DATA

A. SAJIAN DATA

2. Pelaksanan Strategi Komunikasi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi DIY dalam Menginformasikan Program

2.1 Pelaksanan Strategi Komunikasi Tatap Muka dalam Menginformasikan Program Pembentukan Kampung KB di Yogyakarta Tahun 2015

Pelaksanaan komunikasi tatap muka yang dilakukan BKKBN pertama adalah workshop. Diselenggarakan oleh BKKBN Provinsi DIY di Universitas Gadjah Mada ini bertemakan “Pembangunan Berwawasan Kependudukan”

yaitu ditujukan bagi wilayah-wilayah yang kumuh, miskin, dan padat penduduknya seperti dikampung-kampung nelayan. Dengan tujuan menjelaskan apa itu Program Kampung KB dan memberikan penjelasan tentang Pembangunan Berwawasan Kependudukan (PBK), latihan analisis hasil Indeks Pembangunan Berwawasan Kependudukan (IPBK), konsep analisis kebijakan, latihan merumuskan masalah kebijakan kependudukan, teknik pengembangan alternatif dan kriteria kebijakan kependudukan, penyusunan rekomendasi kebijakan kependudukan, sampai policy dialog tentang kebijakan kependudukan.

Menurut Sedarmayati (2009:167) secara umum workshop adalah suatu pertemuan antara para ahli yang membahasmasalah praktis atau bersangkutan dengan pelaksanaan dalam bidang keahlian, atau sanggar kerja dan pertemuan bersifat ilmiah dengan sekala kecil. Dari hasil wawancara Workshop ini baru diadakan satu kali yaitu pada tanggal 07-11 Oktober 2015 dengan tema

“Pembangunan Berwawasan Kependudukan” yang diundang adalah

112 menjelaskan apa itu Program Kampung KB dan memberikan penjelasan tentang Pembangunan Berwawasan Kependudukan (PBK), latihan analisis hasil Indeks Pembangunan Berwawasan Kependudukan (IPBK). Pengkritisan peneliti dalam workshop yang diselenggarakan oleh BKKBN Provinsi DIY. Menurut peneliti workshop yang diselenggarakan oleh BKKBN Provinsi DIY ini sudah sangat baik, BKKBN menadakan workshop selama 4 hari dan mengundang Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB dari setiap kabupaten yang sebagai pendamping dimasyarakat dan memberikan materi seputar kependudukan sehingga anggota pokja dapat mengerti lebih banyak serta bisa menerapkan kepada masyarakat.

Berikutnya pelaksanaan media tatap muka yang dilaksanakan BKKBN Provinsi DIY adalah memberikan pelatihan tentang pemahaman kampung KB. Pelatihan tentang pemahaman kampung KB ini merupakan wadah untuk memberikan informasi dan pelatihan kepada kelompok masyarakat yang berada diwilayah kampung KB. Menurut Pengabean (2004) Pelatihan didefinisikan sebagai suatu cara yang digunakan untuk memberikan atau mengingatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan sekarang sedangkan pendidikan lebih berorientasi kepada masa depan dan lebih menekankan pada peningkatan kemampuan seseorang untuk memahami dan menginterprestasikan pengetahuan.

Berdasarkan hasil wawancara pelatihan tentang pemahaman kampung KB ini adalah wadah dan sarana untuk memberikan informasi kepada kepada kelompok masyarakat yang berada diwilayah kampung KB. Untuk pelatihan

113 kampung KB ini sudah mulai diadakan dari bulan januari, pelaksanaanya setiap satu bulan sekali yang diadakan oleh BKKBN Provinsi DIY dan untuk waktu pelaksanaanya disetiap kampung sudah ditentukan, narasumbernya dari BKKBN Provinsi DIY dan dibantu oleh lembaga lain seperti Dokter Ginekolog (reproduksi wanita), Bidan dari BKKBN dll.

Berdasarkan data didapat peneliti dalam pelaksanaan pelatihan tentang pemahaman kampung KB ini sangat disambut baik oleh masyarakat, karena dengan adanya pelatihan tentang pemahaman kampung KB ini, masyarakat jadi lebih paham tentang apa itu kependudukan, apa itu keluarga berencana, kesehatan reproduksi, pemberdayaan keluarga, pendidikan, kesehatan, perlindungan anak dan sosial. Pengkritisan peneliti dalam pelaksanaan pelatihan tentang pemahaman kampung KB ini menurut peneliti sudah cukup baik, karena masyarakat sangat merasa terbantu dengan adanya pelaksanaan pelatihan tentang pemahaman kampung KB.

Pelaksanaan komunikasi tatap muka yang dilakukan BKKBN Provinsi DIY berikutnya adalah Sosialisasi KB. Kegiatan sosialisasi KB dilaksanakan oleh BKKBN Provinsi DIY bertujuan untuk memberikan informasi dan pemahaman yang baik dan benar tentang kesehatan reproduksi dan jangka waktu kelahiran. Menurut Liliweri (2005:153) Sosialisasi adalah manusia merspon nilai baru tetapi menciptakan perananya dalam kondisi dimana ia merespon hal baru tersebut dengan proses interaksi dengan orang lain. Berdasarkan hasil wawancara Sebenarnya program Kampung KB ini merupakan lanjutan dari program keluarga berencana, akan tetapi program

114 Kampung KB ini lebih bersifat mengajak masyarakat kampung untuk menerapkan program keluarga berencana. Dengan diadakan sosialisasi KB ini bertujuan masyarakat dapat memahami dan mau menjadi peserta KB aktif serta mendapat informasi yang lebih mendalam tentang kesehatan reproduksi sehingga untuk kedepanya program Kampung KB ini dapat diterima dengan baik dalam kehidupan masyarakat.

Berdasarkan data yang didapat oleh peneliti warga sangat merasa senang dengan adanya program sosialisai KB ini, dan warga jadi mengerti dan paham lah tentang program KB dan kesehatan reproduksi, sesuai dengan teori diatas masyarakat dapat merespon nilai baru dan menciptakan perananya dengan proses interaksi dengan orang lain. Pengkritikan peneliti dalam sosialisasi KB ini. Peneliti menilai sosialisasi KB yang dilakukan oleh BKKBN Provinsi DIY sudah cukup baik karena mendapat respon baik oleh masyarakat dan masyarakat merasa sangat senang serta menjadi lebih mengerti dan paham lah tentang program KB dan kesehatan reproduksi.

Ajang kreatifitas yang digelar oleh BKKBN Provinsi DIY merupakan suatu kegiatan yang ditujukan kepada masyarakat Kampung KB di Yogyakarta. Bentuk dari kegiatan ini yaitu ajang berbagi seni kreatifitas baik seni tari, kerajinan tangan dan pemanfaatan sampah yang bisa menjadi nilai jual. Menurut NACCCE (National Advisory Committee On Creative and Cultural Education) dalam Craft (2005) Ajang Kreativitas adalah aktivitas imaginatif yang menghasilkan hasil baru dan bernilai jual.

115 Berdasarkan hasil wawancara dalam ajang kreatifitas ini BKKBN Provinsi DIY mencoba menarik minat masyarakat dan mengorek sejauh mana pengetahuan mereka tentang kerajinan tangan dan pemanfaatan sampah yang bisa menjadi nilai jual, sehingga dari hasil kreatifitas mereka bisa menjadi biaya tambahan untuk keluarga mereka. Berdasarkan data didapat peneliti ajang kreativitas ini disambut baik oleh masyarakat. Dengan adanya ajang kreatifitas ini, masyarakat banyak mendapat manfaat yang pertama menambah kemampuan masyarakat dalam menghasilkan sebuah karya, dan kedua melatih masyarakat untuk membuat suatu perancangan kerja, melaksanakan apa yang telah direncanakan dan membangkitkan motivasi dalam berkarya serta mendapatkan penghasilan tambahan.

Pengkritisan peneliti dalam ajang kreativitas yang dilakukan oleh BKKBN Provinsi DIY. Menurut peneliti dengan adanya ajang kreativitas ini dinilai sangat baik karena membantu masyarat mengasah kemampuan dalam membuat suatu karya yang memiliki nilai dan kedua melatih masyarakat untuk membuat suatu perancangan kerja, melaksanakan apa yang telah direncanakan dan membangkitkan motivasi dalam berkarya serta mendapatkan penghasilan tambahan.

2.2 Pelaksanan Strategi Komunikasi Bermedia dalam Menginformasikan