• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil

Keadaan Umum Pantai Kahona

Pantai Kahona merupakan salah satu kawasan wisata yang berada di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Kawasan Pantai Kahona sudah lama di jadikan pemerintah setempat sebagai tempat wisata karena dilihat dikawasan ini memiliki potensi alamiah yang dijadikan sebagai kawasan wisata.

Pantai Kahona memilki fasilitas perahu dayung, pondok, kios, toilet, makanan dan tempat parkir. Selain itu pantai kahona juga berdekatan dengan pulau karang yang bisa sebagai daya tarik pengunjung untuk melakukan penyeberangan ke pantai tersebut.

Potensi pemandangan yang indah dan juga adanya sunset di sore hari adalah menambah daya tarik keindahan alam Pantai Kahona. Pemandangan sunset dapat nikmati oleh pengunjung pada sore hari sambil duduk santai di pinggir pantai dan juga dapat dinikmati pada saat berenang atau aktivitas lainnya yang berada di pantai kahona.

Akses menuju kawasan Pantai Kahona dapat dikatakan sangat rusak dan sampai saat ini belum di lakukan perbaikan. Perjalan menuju kawasan Pantai Kahona dapat ditempuh dengan transportasi darat ( sepeda motor, mobil, bus, dan lain-lain) dan transportasi air (kapal). Namun hal ini sangat jarang dilakukan pengujung datang menggukana transpotasi air. Kawasan wisata ini memiliki hanya satu pintu masuk yang terdapat loketpembayaran dengan sekali Tarif RP

(3000.00), sepeda motor dan (5000.00) untuk mobil. Uang tiket masuk tersebut dikumpulkan masyarakat sekitar untuk memperbaiki fasilitas Pantai Kahona.

Persepsi Wisatawan

Untuk mengetahui persepsi wisatawan terhadap keadaan kawasan Pantai Kahona mulai dari sarana prasarana, kualitas ekologi dan pemasalahan di kawasan Pantai Kahona dengan menggunakan koisioner. Jumlah koisioner yang di bagikan sebanyak 89 orang yang di peroleh berdasarkan data wisatawan dalam 1 tahun.

Dapat di lihat di Lampiran 6 dan daftar data pribadi responden wisatawan dapat dilihat pada Lampiran 7.

Kegiatan yang di minati oleh wisatawan saat bekujung ke Pantai Kahona yaitu rekreasi pantai sebanyak 62,91%, dengan tujuan jalan - jalan santai, duduk santai sambil menikmati pemandagan kawasan Pantai Kahona. Wisatwan yang melakukan kegiatan Berenang di Pantai Kahona sebanyak 30,33% karena air Pantai Kahona jernih sehingga mendukung untuk melakukan kegiatan berenang di kawasan wisata Pantai Kahona dan 6.76% wisatawan melakukan kegiatan berperahu. Hal tersebut dapat di lihat pada (Gambar 6).

Gambar 6. Kegiatan Wisata yang dilakukan Wisatawan di Pantai Kahona

Persepsi wisatawan lebih dominan menyatakan sambutan masyarakat cukup 39,32%,wisatawan menyatakan sambutan masyarakat kurang 26,96%, wisatawan menyatakan sambutan masyarakat baik 24,71%, wisatawan menyatakan sambutan masyarakat sangat baik 5,61% dan sambutan wisatawan menyatakan tidak tahu 3,38%. Hai ini dapat dilihat pada (Gambar 7).

Gambar 7. Persepsi Wisatawan terhadap Sambutan Masayarakat Pantai Kahona

Wisatawan 64,04% berkeinginan kembali berkunjung melakukan rekreasi di Pantai Kahona (Gambar 8). Hal ini disebabkan berbagai alasan wisatawan antara lain Pantai Kahona memiliki pemandangan yang indah, air pantai yang jernih untuk berenang dan juga wisatawan ingin menghabiskan waktu luang bersama keluarga sambil menikmati kegiatan – kegiatan yang ada di Pantai Kahona. Wisatawan yang tidak berkeinginan kembali berkunjung ke Pantai Kahona 35,95% dengan alasan lokasi pantai jauh dan juga sarana dan prasarana yang kurang mendukung untuk berekreasi ke Pantai Kahona. Hal ini dapat di jadikan sebagai acuan dalam melakukan pengelola untuk meningkatkan daya tarik obyek wisata tersebut.

Gambar 8. Persepsi Wisatawan Kembali Berkunjung ke Pantai Kahona

Persepsi wisatawan terhadap aksesbilitas, sarana dan prasarana di Pantai Kahona bervariasi. Persepsi wisatawan terhadap aksesbilitas menuju kawasan Pantai Kahona seperti transportasi dan jalan menuju Pantai Kahona dikatakan kurang baik dikarenakan jalan sangat rusak dan tidak adanya kendaraan umum yang masuk kedalam Pantai Kahona. sarana dan prasarana yang tersedia di kawasan Pantai Kahona antara lain penyediaan pondok, ketersediaan air bersih, kios makanan dan minuman, ketersediaan listrik, tempat sampah, tempat parkir, tempat ibadah dan toilet masih dikatakan kurang baik karena belum ada pengelolaan di lingkungan sekitar. Seperti tidak ada tempat pembuangan sampah khusus, toilet masih ditutupi terpal, belum ada tempat ibadah dan tidak ada tempat parkir khusus. Hal ini perlu di perhatikan oleh pihak pengelola untuk kelestarian lingkungan Pantai Kahona. Grafik persepsi wisatawan terhadap jenis aksesbiilitas, sarana dan prasarana yang tersedia dapat dilihat di (Gambar 9).

Gambar 9. Persepsi wisatawan terhadap jenis Aksesbilitas, Sarana dan Prasarana yang tersedia di Pantai Kahona

Persepsi wisatawan terhadap penyediaan pondok, kios makanan dan minuman, ketersediaan listrik dan toilet tergolong sedang di kerenakan harga penyewaan pondok dan fasilitas kegiatan wisata sedang sebanyak 59,56%, sedangkan wisatawan yang menyatakan mahal sejumlah 30,33% dan wisatawan yang menyatakan murah 10,11% dapat dilihat pada (Gambar 10).

Gambar 10. Persepsi Wisatawan terhadap Harga Makanan, Penyediaan Pondok dan Fasilitas Kegiatan Wisata Pantai Kahona

Persepsi wisatawan lebih menyarankan untuk melakukan perbaikan atau pengelolaan kawasan Pantai Kahona dengan kategori rekreasi pantai yaitu sebanyak 47,79 %, untuk kegiatan berenang sebanyak 30,33% dan untuk kegiatan berperahu sebanyak 16,13% dapat dilihat pada (Gambar 11).

Gambar 11. Jenis wisata yang perlu penambahan atau perbaikan

Selama melakukan kunjungan ke Pantai Kahona sebanyak 68,63%

Wisatawan menyatakan bahwa Pantai Kahona berpotensi untuk di kembangkan sedangkan 31,46% wisatawan menyatakan Pantai Kahona tidak mempunyai potensi untuk di kembangkan dapat dilihat pada (Gambar 12).

Gambar 12. Persepsi wisatawan terhadap Aktivitas yang Berpotensi untuk dikembangkan

Daya tarik sumberdaya alam untuk kegiatan wisata yang terdapat di Pantai Kahona dapat berupa pemandangan, tumbuhan, pasir pantai dan juga air laut Pantai Kahona. 42,69% wisatawan Pantai Kahona menikmati pemandangan, 2,24 wisatawan menyukai pepohonan, 26,89% wisatawan menyukai pasir Pantai Kahona, 28,08% wisatawan menikmati air laut Pantai Kahona (Gambar 13).

Gambar 13. Persepsi Wisatawan terhadap Daya Tarik Sumberdaya Pantai Kahona.

Persepsi wisatawan yang menyatakan sangat baik (Putih) 14,60%, wisatawan yang mennyatakan baik 64,05% (pasir Putih kecoklatan), persepsi wisatawan yang menyatakan cukup 14,60% dan persepsi wisatwan yang mengatakan pasir kurang baik 6,75% (Gambar 14).

Persepsi wisatawan yang dominan menyatakan menyatakan air Pantai Kahona tidak berbau sebanyak 87,64%, wisatawan yang berpersepsi air Pantai Kahona sedikit berbau 4,49% dan wisatwan menyatakan tidak tahu sebanyak 7,86% dapat dilihat pada (Gambar 15).

Gambar 15. Persepsi Wisatawan terhadap Bau Perairan Pantai Kahona

Persepsi wisatawan terhadap kesadaran masyarakat Pantai Kahona dengan kelestarian lingkungan tergolong baik 30,33%, wisatwan yang menyatakan cukup sebanyak 51,68%, wisatawan yang berpersepsi sambutan masyarakat kurang 15,73% dan wisatawan menyatakan tidak tahu 2,24% dapat dilihat pada (Gambar 16).

Gambar. 16 Persepsi Wisatawan terhadap Kesadaran Masyarakat Pantai Kahona

Wisatawan dan masyarakat menjawab setuju dengan adanya pembatasan pengunjung sebanyak 21,34% dan wisatawan yang tidak setuju adanya pembatsan pengunjung sebanyak 78,65% dengan alasan bahwa jika wisatawan dibatasi datang ke Pantai Kahona dapat mengurangi peminat pantai wisata dan juga dapat mengurangi pendapatan masyarakat setempat. (Gambar 17).

Gambar 17. Persepsi Wisatawan terhadap adanya Pembatasan Pengunjung Pantai Kahona

Persepsi wisatawan terhadap keindahan Pantai Kahona yang diperoleh dari hasil kuisioner wisatawan menyatakan sangat indah 5,61%, wisatwan yang menyatakan indah 26,96% kurang indah 7,86%. Dan wisatawan yang menyatakan kurang indah sebanyak 7,86%. Tingkat persepsi wisatawan tehadap keindahan alam Pantai Kahona dapat di lihat pada (Gambar 18).

Gambar 18. Persepsi Wisatawan terhadap Keindahan Kawasan Pantai Kahona

Wisatawan yang menyatakan kawasan Pantai Kahona sangat nyaman 13,48%, wisatawan yang menyatakan nyaman 41,58%, cukup nyaman 32,58%, sedangkan wisatawan yang berpersepsi Pantai Kahona kurang nyaman sebanyak 12,36%. Persepsi wisatawan dapat di lihat pada (Gambar 119).

Gambar 19. Persepsi Wisatawan terhadap Kenyamanan Kawasan Pantai Kahona

Indeks Kesesuaian Wisata

Analisis Kesesuaian Wisata untuk menilai kelayakan suatu wisata dari tiga stasiun pengamatan di kawansan Pantai Kahona. Kegiatan yang ada di Pantai Kahona ada tiga yaitu Rekreasi, Berenang dan Berperahu. Hasil dari penelitian tersebut disesuaikan dengan Matriks Kesesuaian untuk memperoleh Indeks Kesesuaian Wisata. Indeks Kesesuian Wisata kategori Rekreasi di Pantai

Kahona di lihat dari hasil pengukuran Indeks Kesesuaian Wisata pada Pantai Kahona.

Hasil dari Indeks Kesesuaian Wisata dikatagorikan sangat sesusai dengan hasil stasiun I dan II 92,30% dan stasiun III 91,02%. Hasil dari Indeks Kesesuian Wisata dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Matriks Hasil Pengukuran Indeks Kesesuaian Wisata Pantai Kategori Rekreasi di Pantai Kahona

Pantai Kahona

Perlu dilakukan suatu analisis untuk mengetahui kesesuaian peruntukan wilayah sebagai wisata pantai. Analisis tersebut menggunakan Indeks Kesesuaian Wisata. Analisis kesesuaian diukur dengan memberikan bobot dan skor pada

parameter. Hasil perhitungan Indeks Kesesuaian Wisata untuk kategori Berenang pada Pantai Kahona stasiun I (91,66%), stasiun II (91,66%) dan stasiun III (90.47%) dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Matriks Indeks Kesesuaian Wisata Pantai Kategori Berenang Pantai

Tabel 8. Matriks Indeks Kesesuain Wisata Pantai Kategori Berperahu

Nilai Indeks Kesesuain Wisata berperahu, berdasar hasil perhitungan Skor x Bobot maka di peroleh bahwa stasiun I (85,71%), II (85.71%) kategori sangat sesuai dan stasiun III (73,80%) kategori sesuai.

Daya Dukung Kawasan

Luas area kegiatan di ketahui dari perhitungan panjang dikalikan lebar kawasan yang di gunakan untuk setiap kegiatan. Selain berdasarkan hasil pengukuran, informasi mengenai lebar dan panjang kawasan yang digunakan berdasarkan informasi dari masyarakat Pantai Kahona. Mengatahui luasan dan waktu yang di sediakan di kawasan Pantai Kahona maka dapat hasil perhitungan daya dukung kawasan dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9. Potensi Ekologis Pengunjung (K) dan Luas Area Kegiatan (Lt) No Jenis Kegiatan Luas Area (Lp) ( ) DKK (orang)

1. Rekreasi Pantai 78.000 4212

2. Berenang 75.000 6000

3. Berperahu 170.000 2720

323.000 12.932

Pantai Kahona memiliki luasan 323.000 (m²) mempunyai kemampuan untuk menampung wisatawan sebanyak 12.932 orang dengan berbagai aktivitas kegiatan wisata seperti rekreasi pantai dengan luasan 78.000 memiliki daya dukung 4212 orang, berenang dengan luasan 75.000 memiliki daya dukung 6000 dan untuk kegitan berperahu 170.000 memiliki daya dukung sebanyak 2720 orang dapat di lihat pada lampiran 13.

Pembahasan

Indeks Kesesuain Wisata

Indeks Kesesuaian Wisata Pantai Kahona di pengaruhi beberapa parameter yaitu kedalaman perairan, tipe pantai, lebar pantai, material dasar, kecepatan arus, kemiringan pantai, kecerahan perairan, penutupan lahan, biota berbahaya, ketersediaan air tawar. Pengukuran parameter ada yang dilakukan secara langsung dilapangan, bertanya pada pihak pengelola terutama tentang kedalaman perairan dan persepsi wisatawan terhadap kualitas ekologi melalui kuisioner yaitu untuk kategori warna dan bau perairan.

Wisatawan yang berkunjung ke Pantai Kahona lebih dominan melakukan kegiatan rekreasi pantai karena Pantai Kahona memiliki pemandangan yang indah dan juga mimiliki lebar pantai 25 meter. Berbagai aktivisa dapat dilakukan di area pinggir pantai seperti jalan – jalan santai, bermain pasir dan juga berjumur di pinggiran Pantai Kahona. Hal ini juga merupakan sebagai salah satu daya tarik bagi pengunjung Pantai Kahona. Menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup (2004), daya tarik wilayah pantai untuk pariwisata adalah keindahan dan aslian lingkungan seperti lebar pantai dan hutan pantai dengan kekayaan jenis tumbuh-tumbuhan, burung dan hewan-hewan lainnya. Sehingga untuk pengembangan pariwisata pantai, lebar pantai sangat mempengaruhi berkelanjutan program yang akan di kembangkan.

Hasil pengukuran kedalaman perairan untuk kegiatan berenang dan rekreasi di Pantai Kahona menujukkan pantai ini termasuk perairan yang dangkal dengan kedalaman rata-rata satu meter dari ke tiga stasiun dan untuk kegitan Berperahu rata-rata empat meter dengan kategori sesuai. Stasiun tersebut dianggap layak dijadikan area berenang karena kedalaman maksimal tiga meter dalam matriks kesesuaian, Sehingga kedalaman Pantai Kahona mendapatkan skor tiga dengan kondisi parameter yang baik. Kedalaman Pantai Kahona termasuk kategori sangat sesuai untuk wisata rekreasi pantai dan berenang. Selain itu kedalaman merupakan faktor penting untuk wisatawan dapat melakukan kegiatan bermain dengan air dengan aman. Menurut Tambunan et al., (2013) para pengunjung biasanya berenang di kedalaman tidak lebih dari 1.5 meter antisipasi terhadap keamana dalam berenang.

Tipe Pantai Kahona tergolong tergolong pasir putih. Diperoleh melalui indra penglihatan dan juga hasil dari persepsi wisatawan terhadap kawasan Pantai Kahona. Menurut Haris (2012) dengan panjang garis pantai dan lebar pantai yang cukup panjang dengan hamparan pasir sangat memungkinkan untuk melakukan aktivitas disepanjang pantai tersebut baik untuk kegiatan rekreasi seperti sarana bermain bagi pengunjung terutama anak – anak, berjemur dan kegiatan wisata lainnya.

Berdasarkan pengamatan visual ke tiga stasiun Pantai Kahona memiliki substrat berpasir. Substrat dasar perairan sesuai dengan matriks di mana substart dasar berpasir paling ideal untuk menunjang aktivitas tersebut. Substrat dasar perairan merupakan parameter penting dalam mengetahui kesesuain wilayah khusus wilayah pantai. Salah satu faktor penting dalam wisata pantai adalah kenyamanan pengunjung bermain pasir. Menurut Kamah et al., (2013) bahwa pantai berpasir merupakan pantai yang dominasi oleh hamparan atau daratan pasir baik yang berupa pasir hitam, abu-abu, atau putih.

Kecepatan arus juga berhubungan dengan keamanan dan kenyamanan berwisata karena kecepatan arus yang terlalu tinggi dapat membahayakan pengunjung mengingat tidak ada pembatasan kawasan yang diperbolehkan untuk Berenang, maka parameter ini sangat penting untuk diukur kesesuaiannya.

Kecepatan arus di Pantai Kahona dalam penelitian ini berkisar antara 0,33 m/detik sampai 0,43 m/detik. Kisaran kecepatan arus tersebut layak untuk dijadikan kegiatan wisata pantai atau berenang. Penggolongan kecepatan arus dalam penelitian ini termasuk kedalam kategori sedang. Hal ini sesuai dengan Sari et al., (2012), mengemukakan bahwa penggolongan kecepatan arus terdiri dari atas

empat kategori yaitu kategori arus lambat dengan kecepatan pada kisaran 0-0,25 m/detik, kategori arus sedang dengan kecepatan pada kisaran 0,25-0,50 m/detik dan kategori arus sangat cepat dengan kecepatan pada kisaran 0,50-1 m/detik.

Kecerahan juga menjadi salah satu kualitas air yang menjadi parameter yang mencirikan keindahan nilai pemandangan saat berwisata. Berdasarkan pengukuran kecerahan perairan di Pantai Kahona menunjukkan hasil dengan rata – rata yaitu 6.1- 6.4 di kategorikan sesuai. cuaca yang kurang mendukung saat melakukan penelitaian yaitu pada saat gelombang tinggi sehingga terjadi pengadukan pada kolom air. Hal ini sesuai dengan Effendi (2003) yang menyatakan bahwa nilai kecerahan sangat dipengaruhi oleh padatan tersuspensi dan kekeruhan, keadaan cuaca, waktu pengukuran, serta ketelitian orang yang melakukan penelitian.

Dari pengamatan visual dan hasil kuisioner yang di ajukan kepada masyarakat dan pengelola tidak di temukan biota berbahaya seperti bulu babi, ikan pari dan ikan berbisa yang dijadikan sebagai indikator biota berbahaya di pantai. Sehingga kawasan ini aman untuk menunjang kegiatan berenang berkaitan aspek keamanan dan kenyamanan pengunjung. Hal ini sesuai dengan Chasanah et al (2017) yang menyatakan bahwa apabila pada suatu kawasan wisata terdapat

biota berbahaya seperti bulu babi atau ikan pari akan mengurangi tingkat keamanan pengunjung bahkan bisa mengurangi jumlah pengunjung yang datang kesuatu kawasan tersebut.

Daya Dukung

Kegiatan rekreasi pantai yang dilakukan antara lain jalan-jalan di tepi pantai, memotret, duduk santai, mengobrol, bermain pasir dan melihat pemandangan agar dapat melakukan kegiatan ini dengan nyaman diperkirakan

membutuhkan luas area 135.000 m2. waktu yang disediakan wisatawan untuk kegiatan tersebut adalah 8 jam. Perhitungan yang diperoleh nilai daya dukung untuk rekreasi pantai adalah sebanyak 5209 orang. Nilai daya dukung tersebut diperkirakan wisatawan dapat melakukan berbagai aktivitas rekreasi pantai dengan santai dan nyaman.

Aktivitas berenang dapat dilakukan di sepanjang Pantai Kahona dengan luas 75.000 m2. berenang dengan nyaman diperkirakan membutuhkan luas area 50 m2. waktu yang di sediakan sekitar 8 jam per hari dengan lama waktu yang biasa digunakan wisatawan untuk berenang tersebut adalah 3 jam. Perhitungan diperoleh nilai daya dukung untuk kegiatan berenang adalah sebanyak 6000 orang dalam luas 75.000 m2 menurut Yulianda (2007).

Berperahu dapat dilakukan disepanjang Pantai Kahona dengan luas area 170.000 m2. Adapun waktu yang disediakan oleh pihak pengelola adalah 8 jam per hari dengan lama waktu yang biasa digunakan wisatawan untuk kegiatan berperahu adalah 1 jam. Berdasarkan perhitungan yang diperoleh nilai daya dukung untuk kegiatan berperahu adalah 2730 orang. Dilihat dari nilai daya dukung yang diperoleh tersebut diperkirakan wisatawan dapat melakukan kegiatan berperahu dengan nyaman.

Persepsi Wisatawan terhadap Keindahan dan Kenyamanan

Persepsi wisatawan yang menyatakan cukup indah dan sangat indah kawasan Pantai Kahona dinyatakan indah dan sangat indah oleh sebanyak 82 orang dari 89 orang responden . hasil yang diperoleh dari 82 orang responden nilai keindahan alam kawasan ini sebesar 91.13%. nilai termasuk kategori indah berdasarkan Yulianda (2004) dikarekan nilai keindahan alam >75%. Nilai

keindahan yang demikian, daya tarik ada dapat dikembangkan lebih baik lagi untuk kegiatan wisata dengan tetap memperhatikan daya dukungfisik kawasan tersebut agar tetap lestari.

Responden wisatawa yang terhadap kenyamanan kawasan Pantai Kahona nyaman 78 orang dari 89 orang. Hasil yang di peroleh 78 orang responden tersebut nilai kenyamanan kawasan ini sebesar 87.64%. nilai ini termasuk kategori cukup nyaman berdasarkan kriteria Yulianda (2007) >75%. Hal ini dikarenakan penyediaan pondok baik dan pemandangan yang rindang mendukung untuk wisatawan untuk menikamati pemandangan dengan nyaman.

Startegi Pengelolaan

Strategi pengelolaan dapat dilakukan dengan adanya campur tangan pemerintah dan masyarakat setempat dengan pengelolah yang ada di kawasan Pantai Kahona agar lebih tetap terjaga keamanan, keyamanan, kebersihan dan kelestarian alam serta menambah nilai estetika pantai. Kondisi sarana dan prasarana di dalam kawasan Pantai Kahona dibutuhkan perbaikan agar wisatawan merasa nyaman saat di perjalanan menuju Pantai Kahona dan sarana dan prasarana diperlukan beberapa perbaikan baik dari segi jumlah maupun kondisi agar lebih nyaman dan terawat. Seperti akses jalan yang sangat rusak, pintu masuk utama Pantai Kahona yang di ketegorikan kurang baik. Berdasarkan persepsi wisatawan banyak hal yang harus di perbaiki seperti kamar mandi/WC, Tempat sampah, tempat parkir terutama jalan menuju pantai kahona.

Dokumen terkait