• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.2 Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efikasi ekstrak daun srikaya (Annona squamosa) terhadap larva Aedes aegypti instar III dan IV. Pada penelitian ini, terdapat 7 kelompok uji yaitu 5 konsentrasi (0,01%; 0,025%; 0,05%; 0,075%; 0,1%) ekstrak daun srikaya (Annona squamosa), 1 kontrol negatif (air), dan 1 kontrol positif (abate). Pada kelompok uji kontrol negatif, hanya terdapat air sebagai media perendaman, dan tidak didapatkan kematian larva sehingga dapat disimpulkan air yang digunakan tidak memiliki daya larvasida dan tidak ada intervensi lain yang mempengaruhi kematian larva pada kelompok uji lain.

Hasil penelitian pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa ekstrak daun srikaya(Annona squamosa) memiliki daya larvasida mulai dari konsentrasi 0,01%. Tingkat kematian larva Aedes aegypti semakin tinggi pada peningkatan konsentrasi ekstrak daun srikaya (Annona squamosa).

Data penelitian dianalisis dengan analisis One-way ANOVA (tabel 5.3) dan didapatkan hasil p<0,05 pada pemantauan 24 jam dan 48 jam, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata kematian larva yang signifikan. Tetapi, dengan analisis One-way ANOVA tidak dapat diketahui pasangan rerata mana yang signifikan, sehingga diperlukan uji post hoc.

Untuk mengetahui perbedaan rerata kematian larva pada masing-masing konsentrasi yang signifikan, dilakukan uji post hoc Least Significance Difference (LSD). Semua pasangan perbandingan menunjukkan perbedaan rerata kematian larva yang signifikan, kecuali pasangan perbandingan konsentrasi 0,1% ekstrak dengan abate pada pemantauan 48 jam (p=0,07).

Kematian larva Aedes aegypti dengan abate mencapai 100% dalam waktu kurang dari 24 jam, sedangkan dengan ekstrak daun srikaya (Annona squamosa) 0,1% diperlukan waktu 48 jam. Ekstrak daun srikaya 0,1% memerlukan waktu yang lebih lama dari abate untuk membunuh larva Aedes aegypti. Peningkatan konsentrasi ekstrak dapat mempercepat waktu yang diperlukan untuk membunuh larva Aedes aegypti.

Konsentrasi yang efektif untuk membunuh larva dapat diketahui dengan analisis probit. Berdasarkan tabel 5.7, Lethal concentration 50 (LC50) dari ekstrak daun srikaya (Annona squamosa) terhadap larva Aedes aegypti adalah 0,057%, maka dapat disimpulkan konsentrasi ekstrak daun srikaya (Annona squamosa) yang dibutuhkan untuk membunuh 50% larva Aedes aegypti adalah 0,057% pada waktu pemaparan 24 jam. Hasil ini tidak jauh berbeda dengan penelitian Rosmayanti (2014) menggunakan ekstrak biji sirsak (Annona muricata) yang juga mengandung Acetogenin yaitu LC50 sebesar 0,06%. Menurut WHO (2005), salah satu syarat larvasida yang baik adalah larvasida yang memiliki efektivitas pada konsentrasi di bawah 1%. Ekstrak daun srikaya (Annona squamosa) memenuhi syarat tersebut.

Abate merupakan racun kontak golongan organofosfat yang bekerja dengan menghambat enzim kolinesterase yang berfungsi mengubah kembali asetilkolin setelah menyampaikan pesan antar sinaps. Asetilkolin yang berlebihan menyebabkan overstimulasi sistem saraf dan menyebabkan kematian serangga (BASF, 2014). Keracunan organofosfat pada manusia dapat menyebabkan gangguan pada sistem neurologis, respiratorik, dan kardiovaskular yang dapat berakhir kepada kematian (Peter et al., 2014). Walaupun diperkirakan paparan abate kepada manusia melalui makanan dan air minum rendah, terdapat kemungkinan paparan langsung abate kepada manusia melalui air minum ketika abate diberikan langsung pada wadah penyimpanan air minum (WHO, 2009).

Acetogenin merupakan racun perut bekerja dengan menghambat menghambat respirasi mitokondrial pada kompleks I dan NADH-ubiquinone oxidoreductase sehingga menghambat fosforilasi oksidatif mitokondria yang menyebabkan apoptosis (Chen et al., 2011). Larvasida berbahan dasar tanaman tidak memiliki efek yang berbahaya pada ekosistem (Govindarajulu, 2015).

Larvasida sintetis mulai mengalami resistensi dan memiliki efek yang berbahaya terhadap manusia dan populasi non-target, sehingga diperlukan alternatif berbahan dasar tanaman (Ghosh et al., 2012) (Velu et al., 2015).

Konsentrasi dan waktu yang dibutuhkan oleh ekstrak daun srikaya (Annona squamosa) untuk membunuh larva Aedes aegypti lebih besar dan lebih lama dari abate, namun ekstrak daun srikaya (Annona squamosa) dapat dipertimbangkan sebagai alternatif dari larvasida sintetis abate karena ekstrak tersebut berbahan dasar tanaman yang ramah lingkungan.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Ekstrak daun srikaya (Annona squamosa) memiliki efek larvasida terhadap larva Aedes aegypti.

2. Lethal Concentration 50 (LC50) ekstrak daun srikaya (Annona squamosa) terhadap larva Aedes aegypti adalah 0,057%

3. Efikasi ekstrak daun srikaya (Annona squamosa) tidak kalahp dari abate walaupun ekstrak daun srikaya (Annona squamosa) membutuhkan konsentrasi yang lebih besar dan waktu yang lebih lama dari abate.

6.2 Saran

1. Menurut WHO(2005), terdapat 3 tahapan evaluasi larvasida, yaitu tahap laboratorium, tahap lapangan skala kecil, dan tahap lapangan skala besar. Penelitian ini merupakan evaluasi larvasida tahap laboratorium. Penelitian ini dapat dilanjutkan ke tahap evaluasi selanjutnya.

2. Penelitian ini meneliti konsentrasi ekstrak daun srikaya (Annona squamosa) yang efektif dalam membunuh larva, namun tidak mengetahui onset of action dari ekstrak daun srikaya (Annona squamosa). Penelitian selanjutnya dapat dilakukan untuk mengetahui onset of action dari ekstrak daun srikaya (Annona squamosa) untuk membunuh larva.

3. Penelitian ini memanfaatkan Acetogenin sebagai larvasida. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan untuk meneliti kegunaan lain zat aktif Acetogenin selain sebagai larvasida.

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, R., 2009. Peran Nyamuk dalam Ilmu Kedokteran. Dalam: Natadisastra, D., Agoes, R., Parasitologi Kedokteran Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang. Jakarta: EGC, 302-319.

Cancer Chemoprevention Research Center (CRCC), 2012. Srikaya (Annona squamosa L.). Fakultas Farmasi UGM. Available from: http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/en/?page_id=2288 [Accessed 28 May 2015]. Charlesworth, S., 2008. Mosquito Life Cycle (Generalized). In: Hill, C.A. and

MacDonald, J.F., Purdue Entomology. Purdue University. Available from: http://extension.entm.purdue.edu/publichealth/images/downloads/lifecycle-mosquito.jpg [Accessed 12 May 2015].

Comstock, J.H., 2012. An Introduction to Entomology. Available from:

http://en.wikipedia.org/wiki/Mosquito#/media/File:Comstock_Mosquito_Lar vae_IMG_6216.JPG [Accessed 10 May 2015].

Costa, M.S., et al., 2014. Larvicidal and Cytotoxic Potential of Squamocin on the Midgut of Aedes aegypti (Diptera: Culicidae). Toxins 2014 (6):1169-1176. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2014. Buletin Jendela Epidemiologi

Demam Berdarah Dengue. Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Djakaria, S. dan Sungkar, S., 2008. Vektor Penyakit Virus, Riketsia, Spiroketa, dan Bakteri. Dalam : Sutanto, I., Ismid, I.S. Sjarifuddin, P.K., Sungkar, S. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Edisi 4. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, 265-273.

Folorunso, A.E., Olorode, O., 2006. Biosystematic Studies in Annonaceae Vegetative and Floral Morphology Studies of Some Species in Nigeria. Research Journal of Botany 1 (3): 118-124.

Ghosh, A., Chowdhury, N., Chandra, G., 2012. Plant Extracts as Potential Mosquito Larvicides. Indian J Med Res 135, 581-598.

Grisales, N., Poupardin, R., Gomez, S., Gonzalez, I.F., Ranson, H., Lenhart, A., 2013. Temephos Resistance in Aedes aegypti in Colombia Compromises Dengue Vector Control. PLOS Negl Trop Dis 7(9):e2438.

Gu, Z.M., Zhao, G.X., Oberlies, N.H., Zeng, L., McLaughlin, J.L., 1995. Annonaceous Acetogenins. Purdue University, Indiana.

Guzman, A., and Isturiz, R.E., 2010. Update on the Global Spread of Dengue.International Journal of Antimicrobial Agents 540-542.

Hoedojo, R. dan Sungkar, S., 2008. Morfologi, Daur Hidup dan Perilaku Nyamuk. Dalam : Sutanto, I., Ismid, I.S. Sjarifuddin, P.K., Sungkar, S. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Edisi 4. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, 250-253. Hoedojo, R. dan Zulhasril, 2008. Insektisida dan Resistensi. Dalam: Sutanto, I.,

Ismid, I.S. Sjarifuddin, P.K., Sungkar, S. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Edisi 4. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, 280-286.

Ideham, B. dan Pusarawati, S., 2009. Penuntun Praktis Parasitologi Kedokteran Edisi 2. Surabaya: Airlangga University Press, 51-54.

Intaranongpai, J., Chavasiri, W., Gritsanapan, W., 2006. Anti-Head Lice Effect of Annona squmosa Seeds. Chulalogkorn University, Bangkok.

International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC), 2014. IUPAC Gold Book. Available from: http://goldbook.iupac.org/P04734.html [Accessed 28 May 2015].

Istiana, Heriyani, F., Isnaini. Status Kerentanan Larva Aedes aegypti terhadap temefos di Banjarmasin Barat. Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber BinatangVol 4 2:53-58.

Jirakanjanakit, N., Saengtharatip, S., Rongnoparut, P., Duchon, S., Bellec, C., Yoksan, S., 2007. Trend of Temephos Resistance in Aedes (Stegomyia) Mosquitoes in Thailand during 2003-2005. Environ Entomol 36(3):506-511. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011. Modul Pengendalian Demam

Berdarah Dengue. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

Khalequzzaman, M., dan Sultana, S., 2006. Insecticidal Activity of Annona squamosal L. Seed Extracts against the Red Flour Beetle, Tribolium Castaneum (Herbst). J. bio-sci 14:107-112.

Leatemia, J.A., dan Isman, M.B., 2004. Insecticidal Activity of Crude Seed Extract of Annona spp., Lansium domesticum, and Sandoricum koetjape against Lepidopteran Larvae. Phytoparasitica 32(1):30-37.

Maia, M.F., Moore, S.J., 2011. Plant-based insect repellents : A Reviwes of Their Efficacy, Development, and Testing. Malaria Journal 10(Suppl 1):511. Marcombe, S., et al., 2009. Exploring the Molecular Basis of Insectiside

Resistance in the Dengue Vector Aedes aegypti: a case study in Martinique Island (French West Indies). BMC Genomics 10:494.

Natadisastra, D., 2009. Dasar-dasar Parasitologi Kedokteran. Dalam:Natadisastra, D., Agoes, R., Parasitologi Kedokteran Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang. Jakarta: EGC, 51-59.

Omena, M.C., Navarro, D.M.A.F., Paula, J.E, Luna, J.S., Lima, M.R.F., Sant’Ana,

A.E.G., 2007. Larvicidal Activities against Aedes aegypti of Brazilian Medicinal Plants. Biosorce Technology 98:2549-2556.

Porwal, M., Sharma, K., Malik, P. 2011. Anticonvulsant Effect of Annona Squamosa Linn. Leaves in Mice. Pharmacologyonline 2: 44-52.

Rahardjo, B., 2006. Uji Kerentanan Nyamuk Aedes Aegypti dari Surabaya, Palembang, dan Beberapa Wilayah di Bandung terhadap Larvasida Temefos. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Rosmayanti, K., 2014. Uji Efektivitas Ekstrak Biji Sirsak (Annona Muricata L.) sebagai Larvasida pada Larva Aedes aegypti Instar III/IV. Jakarta:

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Saha, R., 2011. Pharmacognosy and Pharmacology of Annona squamosal : A review. Int. J. of Pharm. & Life Sci. (IJPLS) Vol. 2 1183-1189.

Velu, K., Elumalai, K., Velu, K., Hemalatha, P, Babu, M., Janaki, A., Kaleena, K, 2015. Phytochemical Screening and Larvicidal Activity of Peel Extract of Arachis hypogea Against Chikungunya and Malarial Vector. International Journal of Mosquito Research 2 (1): 01-08.

World Health Organization (WHO), 1995. Guidelines for Dengue Surveillance and Mosquito Control. Manila: Regional Office for The Western Pacific. World Health Organization (WHO), 1997. Mosquitoes and Other Biting Diptera.

Available from

:http://www.who.int/water_sanitation_health/resources/vector007to28.pdf [Accessed 10 May 2015].

World Health Organization (WHO), 2002. Chemical Control of Mosquito Larva. Available from:

http://whqlibdoc.who.int/offset/WHO_OFFSET_1_(part2).pdf [Accessed 22 May 2015]

World Health Organization (WHO), 2005. Guidelines for Laboratory and Filed Testing of Mosquito Larvicides. World Health Organization Pesticide Evaluation Scheme.

World Health Organization (WHO), 2009. Temephos in Drinking Water: Use for Vector Control in Drinking Water Sources and Containers. Switzerland: WHO Press.

World Health Organization (WHO), 2011. WHO Specifications and Evaluations for Public Health Pesticides. Available from:

http://www.who.int/whopes/quality/Temephos_eval_only_June_2011.pdf [Accessed 21 May 2015].

World Health Organization (WHO), 2014. Vector Borne Disease. Available from :http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs387/en/ [Accessed 20 April 2015].

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Yolanda Hendrawan

Tempat/Tanggal Lahir : Binjai, 29 Maret 1994

Agama : Buddha

Alamat : Jln. Anggur No. 53, Binjai Barat

No. Hp/E-mail : 082361298626/yao_landa@rocketmail.com Riwayat Pendidikan :

1. TK Perguruan Kristen Methodist Indonesia Binjai (1997-1999)

2. SD Perguruan Kristen Methodist Indonesia Binjai (1999-2005)

3. SMP Perguruan Kristen Methodist Indonesia Binjai (2005-2008)

4. SMA Perguruan Kristen Methodist Indonesia Binjai (2008-2011)

1. Peserta PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru) FK USU Tahun 2012

2. Peserta MMB (Manajemen Mahasiswa Baru) FK USU Tahun 2012

3. Peserta Seminar dan Workshop Basic Life Support&Traumatology 2013

4. Peserta Seminar dan Workshop Basic Surgical Skills 2013

Lampiran 2

Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian

Simplisia daun srikaya (Annona

squamosa) Simplisia dihaluskan menjadi serbuk dengan menggunakan blender

Serbuk Simplisia daun srikaya (Annona squamosa)

Perendaman serbuk simplisia dalam etanol 70% (maserasi antara)

Proses perkolasi

Ekstrak Cair daun Srikaya (Annona squamosa)

Ekstrak kental daun Srikaya (Annona squamosa)

Ovitrap untuk mendapatkan telur nyamuk

Larva yang didapatkan dari perendaman telur nyamuk

Perendaman larva Aedes aegypti dalam ekstrak daun srikaya (Annona

squamosa)

Setiap wadah penelitian ditutup dengan kain kasa

Lampiran 3

Hasil Pengolahan Data dari SPSS Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

P_24jam .107 28 .200* .914 28 .024

P_48jam .117 28 .200* .905 28 .015

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

P_24jam 1.500 6 21 .226

P_48jam 2.063 6 21 .102

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

P_24jam Between Groups 1997.357 6 332.893 650.302 .000

Within Groups 10.750 21 .512

Total 2008.107 27

P_48jam Between Groups 1945.929 6 324.321 592.239 .000

Within Groups 11.500 21 .548 Total 1957.429 27 Multiple Comparisons LSD Dependent Variable (I) konsentrasi (J) konsentrasi Mean Difference (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

P_24jam 0,01% 0,025% -3.750* .506 .000 -4.80 -2.70

0,05% -8.000* .506 .000 -9.05 -6.95

0,1% -17.000* .506 .000 -18.05 -15.95 Air 2.000* .506 .001 .95 3.05 abate -23.000* .506 .000 -24.05 -21.95 0,025% 0,01% 3.750* .506 .000 2.70 4.80 0,05% -4.250* .506 .000 -5.30 -3.20 0,075% -8.250* .506 .000 -9.30 -7.20 0,1% -13.250* .506 .000 -14.30 -12.20 Air 5.750* .506 .000 4.70 6.80 abate -19.250* .506 .000 -20.30 -18.20 0,05% 0,01% 8.000* .506 .000 6.95 9.05 0,025% 4.250* .506 .000 3.20 5.30 0,075% -4.000* .506 .000 -5.05 -2.95 0,1% -9.000* .506 .000 -10.05 -7.95 air 10.000* .506 .000 8.95 11.05 abate -15.000* .506 .000 -16.05 -13.95 0,075% 0,01% 12.000* .506 .000 10.95 13.05 0,025% 8.250* .506 .000 7.20 9.30 0,05% 4.000* .506 .000 2.95 5.05 0,1% -5.000* .506 .000 -6.05 -3.95 air 14.000* .506 .000 12.95 15.05 abate -11.000* .506 .000 -12.05 -9.95 0,1% 0,01% 17.000* .506 .000 15.95 18.05 0,025% 13.250* .506 .000 12.20 14.30 0,05% 9.000* .506 .000 7.95 10.05 0,075% 5.000* .506 .000 3.95 6.05 air 19.000* .506 .000 17.95 20.05 abate -6.000* .506 .000 -7.05 -4.95 air 0,01% -2.000* .506 .001 -3.05 -.95 0,025% -5.750* .506 .000 -6.80 -4.70 0,05% -10.000* .506 .000 -11.05 -8.95

0,075% -14.000* .506 .000 -15.05 -12.95 0,1% -19.000* .506 .000 -20.05 -17.95 abate -25.000* .506 .000 -26.05 -23.95 abate 0,01% 23.000* .506 .000 21.95 24.05 0,025% 19.250* .506 .000 18.20 20.30 0,05% 15.000* .506 .000 13.95 16.05 0,075% 11.000* .506 .000 9.95 12.05 0,1% 6.000* .506 .000 4.95 7.05 air 25.000* .506 .000 23.95 26.05 P_48jam 0,01% 0,025% -4.000* .523 .000 -5.09 -2.91 0,05% -7.250* .523 .000 -8.34 -6.16 0,075% -11.750* .523 .000 -12.84 -10.66 0,1% -16.000* .523 .000 -17.09 -14.91 air 8.000* .523 .000 6.91 9.09 abate -17.000* .523 .000 -18.09 -15.91 0,025% 0,01% 4.000* .523 .000 2.91 5.09 0,05% -3.250* .523 .000 -4.34 -2.16 0,075% -7.750* .523 .000 -8.84 -6.66 0,1% -12.000* .523 .000 -13.09 -10.91 air 12.000* .523 .000 10.91 13.09 abate -13.000* .523 .000 -14.09 -11.91 0,05% 0,01% 7.250* .523 .000 6.16 8.34 0,025% 3.250* .523 .000 2.16 4.34 0,075% -4.500* .523 .000 -5.59 -3.41 0,1% -8.750* .523 .000 -9.84 -7.66 air 15.250* .523 .000 14.16 16.34 abate -9.750* .523 .000 -10.84 -8.66 0,075% 0,01% 11.750* .523 .000 10.66 12.84 0,025% 7.750* .523 .000 6.66 8.84 0,05% 4.500* .523 .000 3.41 5.59 0,1% -4.250* .523 .000 -5.34 -3.16

air 19.750* .523 .000 18.66 20.84 abate -5.250* .523 .000 -6.34 -4.16 0,1% 0,01% 16.000* .523 .000 14.91 17.09 0,025% 12.000* .523 .000 10.91 13.09 0,05% 8.750* .523 .000 7.66 9.84 0,075% 4.250* .523 .000 3.16 5.34 air 24.000* .523 .000 22.91 25.09 abate -1.000 .523 .070 -2.09 .09 air 0,01% -8.000* .523 .000 -9.09 -6.91 0,025% -12.000* .523 .000 -13.09 -10.91 0,05% -15.250* .523 .000 -16.34 -14.16 0,075% -19.750* .523 .000 -20.84 -18.66 0,1% -24.000* .523 .000 -25.09 -22.91 abate -25.000* .523 .000 -26.09 -23.91 abate 0,01% 17.000* .523 .000 15.91 18.09 0,025% 13.000* .523 .000 11.91 14.09 0,05% 9.750* .523 .000 8.66 10.84 0,075% 5.250* .523 .000 4.16 6.34 0,1% 1.000 .523 .070 -.09 2.09 air 25.000* .523 .000 23.91 26.09

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Probability

95% Confidence Limits for nilaikonsentrasi Estimate Lower Bound Upper Bound

PROBIT .010 .004 .002 .006 .020 .006 .003 .008 .030 .007 .004 .010 .040 .008 .005 .011 .050 .009 .006 .012 .060 .010 .007 .013

.070 .011 .007 .014 .080 .012 .008 .015 .090 .012 .009 .016 .100 .013 .010 .017 .150 .018 .013 .022 .200 .022 .017 .026 .250 .027 .022 .031 .300 .031 .026 .036 .350 .037 .031 .042 .400 .043 .037 .049 .450 .049 .043 .057 .500 .057 .050 .066 .550 .066 .057 .078 .600 .076 .065 .091 .650 .088 .075 .109 .700 .103 .086 .131 .750 .122 .100 .161 .800 .148 .118 .202 .850 .184 .143 .264 .900 .243 .181 .370 .910 .260 .192 .402 .920 .279 .204 .439 .930 .303 .218 .485 .940 .331 .236 .541 .950 .366 .257 .613 .960 .413 .284 .710 .970 .479 .322 .852 .980 .582 .380 1.084 .990 .793 .493 1.586

Dokumen terkait