• Tidak ada hasil yang ditemukan

respon terhadap

PONDOK PESANTREN AL-MANAR

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Partisipasi Pondok Pesantren AFManar Dalam Pendidikan Kemasyarakatan

Pelaksanaan dari seluruh kegiatan yang mengarah kepada pendidikan kemasyarakatan di pondok pesantren Al-Manar seperti temrai diatas sedikit banyak telah membawa peningkatan kemampuan khususnya para santri dalam menggali beberapa potensi dari mereka. Dan umumnya bagi anggota masyarakat yang telah merasakan beberapa manfaat dari adanya pondok pesantren Al-Manar dan segala kegiatan yang dilaksanakan, meskipun pelaksanaan kegiatan ini belum bisa dikatakan sempuma. Adanya peningkatan tersebut tidak lepas dari berbagai situasi dan kondisi yang mempengaruhi berlangsungnya semua aktivitas pondok pesantren Al-Manar. Situasi dan kondisi tersebut dapat dikelompokkan ke dalam 2 faktor, yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat. Secara terperinci dapat disampaikan sebagai berikut

1. Faktor Pendukung

Faktor ini merupakan segala sesuatu dan segala kondisi positif yang telah membawa proses pendidikan kemasyarakatan yang telah dilaksanakan di pondok pesantren Al-Manar dapat berjalan lancar dan sukses, semua ini dapat beijalan lancar tidak terlepas dari peranan beberapa faktor pendukung yang ada disana., adapun faktor tersebut antara lain:

a. Faktor pemimpin / pengasuh.

Muhamad Imam Fauzi telah mampu menciptakan suasana kerjasama yang baik, harmonis dan komunikatif. Artinya pemimpin telah mampu membawa suasana yang dirasakan tentram oleh para santri dan masyarakat sekitar dan setiap permasalahan yang muncul maka akan diselesaikan secara musyawarah, kekeluargaan bersama pengasuh dan para ustadz. Oleh karena itu pengurus pondok pesantren merupakan uswatun khasanah (teladan yang baik) bagi para santri dan masyarakat sekitar, dengan adanya faktor ini maka sangat mendukung haul terlaksananya kegiatan ini. Pemimpin merupakan hal yang paling mendukung bagi pelaksanaan kegiatan yang ada di pondok pesantren pada umumnya, begitu juga di pondok pesantren Al-Manar, figur pemimpin dan pembina sangat menjadi tauladan yang diikuti oleh para santri sehingga sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan proses pendidikan kemasyarakatan disana.13

b. Faktor santri dan masyarakat.

Kebutuhan santri dan anggota masyarakat terhadap ilmu pengetahuan dan lebih dikhususkan dalam bidang keagamaan sebagai dasar dari semua kegiatan. Yang antara lain meliputi pengetahuan tentang akidah, figih, tarikh, qur'an hadis, bahasa dan di bidang umum yang meliputi beberapa pengetahuan tentang pengetahuan alam, social, matematika dan lain sebagainya.

°Hasil wawancara dengan K. As’ad Haris Nasution, selaku Pimpinan Umum pada tanggal 23 Januari 2007

106

Selain bidang keagamaan danumum dalatn pendidikan formalnya, terdapat juga beberapa kegiatan ekstrakurikuler seperti menjahit, perbengkelan, mengelas, menyablon dan beberapa latihan seperti latihan pidato, kesenian, seni baca Qur’an, olah raga, dan al- barzanji. Dengan adanya pembinaan ini para santri akan merasa membutuhkan untuk bekal mereka kelak kalau sudah terjun ke dalam masyarakat, karena ilmu ini sangat bermanfaat bagi kelanjutan kehidupan suatu bangsa dan negara. Dengan itu pengetahuan yang telah diberikan membuat santri dan masyarakat mempunyai cakrawala pengetahuan umum yang luas.14

c. Faktor kerjasama antara santri dan masyarakat.

Adanya koordinator antara santri dan masyarakat sekitar pondok pesantren Al-Manar dengan seringnya mengadakan acara yang bekeija sama antara mereka. Hal ini sangat mendorong para santri untuk selalu berusaha tampil yang baik di depan masyarakat. Dan juga terciptanya suasana yang nyaman dan tentram, kondisi ini menambah rasa betah/kenyamanan para santri untuk selalu menuntut ilmu di pondok pesantren Al-Manar.

d. Faktor keijasama dengan lembaga swasta.

Adanya fasilitas bagi pelaksanaan pendidikan kemasyarakatan baik itu fisik seperti tersedianya peralatan dan lahan, walaupun dalam keadaan yang sangat sederhana. Sedangkan non

14Hasil wawancara dengan K. Fatkhurrohman, selaku wakil Pimpinan Umum pada tanggal 25 Januari 2007

flsik seperti tersedianya para pembina dari berbagai instansi yang dengan ikhlas membina para santri dan masyarakat dalam kegiatan ini.15

2. Faktor Penghambat

Meskipun pelaksanaan pendidikan kemasyarakatan di pondok pesantren Al-Manar sudah terlaksana secara lancar namun belum bisa dikatakan terlaksana secara sempuma tanpa halangan suatu apapun, masih banyak situasi dan kondisi negative yang menjadi faktor penghambat jalannya proses pendidikaa kemasyarakatan, hambatan yang masih ada disana antara lain:

a. Kurangnva fasilitas yang memadai terutama buku-buku referensi dan kurangnya beberapa peralatan bagi pelaksanaan kegiatan.

b. Kurangnya tenaga pembinaa yang benar-benar mampu dan berkualitas dalam bidang pendidikan kemasyarakatan. Hal ini karena kurangnya pembina yang mempunyai waktu luang disebabkan para pembina sendiri berasal dari luar dan mempunyai banyak urusan di luar kegiatan pondok. Sedangkan pembina yang ada di dalam pondok pesantren jumlahnya tidak memadai.

c. Faktor latar belakang para santri dan anggota masyarakat seperti asal sekolah sebelum masuk pondok pesantren dan latar belakang pendidikan orang tua, sehingga mengakibatkan perbedaan daya

15Hasil wawancara dengan K. As’ad Haris Nasution, selaku Pimpinan Umum pada tanggal 27 Januari 2007

108

tangkap para santri baik itu pengetahuan agama maupun pengetahuan umum

d. Bagi para santri masih sering terjadi pelanggaran terhadap peraturan- peraturan yang ada di pondok pesantren sehingga dalam menangani memerlukan penanganan khusus dari pihak pondok pasantren yang dapat memakan waktu cukup lama.16

16Hasil wawancara aengan K. As’ad Haris Nasution, selaku Pimpinan Umum pada tanggal 27 Januari 2007

A. KESIMPULAN

Pada bab terdahulu telah diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat, meliputi model atau bentuk pendidikan kemasyarakatan, hubungan pondok pesantren dengan lingkungan dan faktor- faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan ini, beberapa pemikirannya di biaang pendidikan. Dari pembahasan mengenai Partisipasi Pondok Pesantren Al-Manar dalam Pendidikan Kemasyarakatan ini, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1. Setelah mengadakan penelitian di pondok pesantren Al-Manar dapat diambil kesimpulan bahwa Partisipasi Pondok Pesantren Al-Manar Dalam Pendidikan Kemasyarakatan adalah peran serta atau keikutsertaan Pondok Pesantren Al-Manar dalam upaya memberikan pendidikan dan pengajaran, pengarahan, bimbingan dan penyuluhan berupa ilmu pengetahuan baik itu umum maupun keagamaan disertai beberapa ketrampilan dan pendidikan non formal lainnya yang ditujukan kepada para peserta didik baik itu santri maupun anggota masyarakat sekitar pondok pesantren dengan tujuan memberikan bekal kepada mereka agar bisa terjun langsung ke masyarakat, diperkenalkan dengan berbagai permasalahan yang ada beserta solusinya dan mampu

110

menjadikan diri sebagai anggota masyarakat dan mengerti hakikat hidup yang sesungguhnya.

2. Kontribusi pemikiran K. Muhamad Imam Fauzi selaku pemimpin dan pengasuh pondok pesantren Al-Manar diantaranya adalah mendirikan dan menghidupkan kembali Lembaga Pendidikan Islam khas pribumi (pondok pesantren) mempunyai tujuan untuk menyatu dengan masyarakat sekeliling dalam bentuk hidup dan belajar bersama antara para santri, kyai dan masyarakat, melepaskan belenggu keterbelakangan sosial ekonomi, serta kemerosotan moral keagamaan masyarakat Desa Bener, menciptakan dan melaksanakan sistem pendidikan yang menyatu dengan masyarakat sehingga pondok pesantren berfungsi sebagai laboratorium masyarakat.

3. Pelaksanaan dari kegiatan-kegiatan yang ada di Pondok Pesantren Al- Manar tidak lepas dari berbagai situasi dan kondisi yang mempengaruhi berlangsungnya semua aktivitas tersebut yaitu adanya faktor pendukung dan penghambat. Hal-hal yang menjadi faktor pendukung diantaranya adalah, pertama, faktor pemimpin Kedua, faktor santri dan masyarakat. Ketiga, faktor kerjasama antara santri dan masyarakat. Dan keempat faktor kerjasama dengan lembaga swasta. Sedangkan faktor penghambat dari kegiatan tersebut di antaranya adalah, kurangnya fasilitas yang memadai, kurangnya tenaga pembina, faktor latar belakang santri dan anggota masyarakat

dan sering terjadinya pelanggaran terhadap peraturan yang ada di pondok pesantren.

B. SARAN-SARAN

1. Melihat pelaksanaan Partisipasi Pondok Pesantren Al-Manar terhadap pendidikan Kemasyarakatan maka sangat perlu untuk dilanjutkan dan terus dikembangkan demi tetap terciptanya hubungan yang sangat harmonis antara pihak pondok pesantren dengan masyarakat sekitar, sehingga akan tercapai tujuan serta harapan pondok pesantren secara maksimal.

2. Diharapkan pemimpin dan para pembinanya selalu memperhatikan perkembangan yang ada pada masyarakat dan khususnya para santri melalui semua kegiatan yang ada di Pondok Pesantren AlManar. 3. Kepada para pembina khususnya dan umumnya pihak Pondok

Pesantren Al-Manar, untuk selalu memberikan kesempatan dan motivasi untuk santri dalam mengembangkan minat dan bakat yang telah dimiliki dengan harapan bakat dan minat para santri dapat tersalurkan. Selain itu memberikan kesempatan bagi para santri untuk mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak lain diluar pondok pesantren.

4. Diharapkan adanya perhatian yang besar dari aparat pemerintah mulai dari pemerintah setempat sampai pemerintah tingkat tinggi terhadap

112

kebutuhan Pondok Pesantren Al-Manar, demi perkembangan dan kemajuan dunia Pendidikan Islam khususnya.

C. PENUTUP

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mernberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Namun segala keterbatasan ilmu, pengetahuan dan wawasan berpikir yang ada pada diri penulis sangat mempengaruhi hasil penulisan ini.

Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, serta menyadari pula bahwa tanpa adanya hubungan dan pengarahan yang baik dari dosen pembimbing, tentu penulis akan mengalami kesulitan dalam menyusun skripsi ini. Untuk itu tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada beliau dengan iringan do’a semoga amal baiknya diterima oleh Allah SWT.

Semoga skripsi ini mendatangkan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya, Amiin.

Arikunto, Suharsimi., Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1998.

Dewantoro, Ki Hajar., Pendidikan Bagian Pertama. Yokyakarta : Majelis Luhur Persatuan Taman Siwa, 1997.

Dhofier, Zamaksyari., Tradisi Pesantren, Studi Tentnag Pandangan Hidup Kyai. Jakarta : LP3ES, 1985

Echols, John.M dan Hasan Shadily., Kamus Bahasa Inggris. Jakarta : PT. Gramedia, 1984.

Faisal, Sanapiyah., Pendidikan Luar Sekolah, Di Dalam Sistem Pendidikan dan Pembangunan Nasional. Surabaya : CV. Usaha Nasional, 1981. Gazalba, Sidi., Masyarakat Islam, Sosiologi dan Sosiografi. Jakarta : Bulan

Bintang, 1989.

Hadi, Sutrisno., Metodologi Research 1. Yokyakarta : Fakultas Psikologi UGM.

Hamzah, Amir., Pembaharuan Dan Pengajaran Islam. Yokyakarta : Penyelenggaraan Publikasi Pembaharuan Pendidikan Islam, 1962 Koencoroningkrat (ed)., Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta : PT.

Garamedia, 1977.

Moleong, Lexi.J., Aletode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda Karya, 2001.

Nawawi, Hadari., Administrasi Pendidikan. Jakarta : CV. Haji Masagung, 1989.

______ ., Kepemimpinan Menurut Islam. Yokyakarta : Gadjah Mada University Press, 2001.

______ ., Metode Penelitian Bidang Sosial. Yokyakarta : Gadjah Mada University Press, 1995.

______ Dan H. Mimi., Penelitian Terapan. Yokyakarta : Gadjah Mada University Press, 1966.

Rais, AMin, Islam Di Indonesia. Jakarta : CV. Rajawali. 1986. Ramayulis., Ilmu Pendidikan Isla. Jakarta : PT. Kalam Mulia, 1994. R if I, Moh., Terjemah/Tafsir Al-Qur ’an. Semarang : Wicaksana, 1993.

Salim, Peter., Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta : Modern Engglish Press, 1991.

Saridjo, Marwan., Sejarah Pondok Pesantren Di Indonesia. Jakarta : Dharma Bakti, 1982.

Soetopo, Hendiyat., Admmistrasi Pendidikan. Jakarta : Usaha Nasional, 1990. Surakhmad, Winamo., Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode Teknik.

Bandung: Transito, 1985.

Tambonan, Emil.H., Kunci Menuju Sukses Dalam Manajemen dan Kepemimpinan. Bandung : Indonesia Publising Hooese, 1994.

Tim Penyusun Ensiklopedi., Ensiklopedi Islam Di Indonesia. Jakarta : PT. Ikhtiar Barn Van Hoeve, 1993.

Yasmadi., Modernisasi Pesantren, Kritik Nur Kholis Madjid Terhadap Pendidikan Tradisional. Jakarta : Ciputat Press, 2002.

Alfiyah Tamatan Ibnu Malik, Suluk Andalus, tentang Gramatisi dari Generasi Kegenerasi MHM Lirboyo, 2003

Dauly, Putra, Haidar, Pendidikan Islam, Kencana, Jakarta, 2004 Dhofier, Zamakhsari, Tradisi Pesantren, LP3ES, Jakarta, 1982 Ensiklopedi Islam, Anggota IKAPI, D Jembata, Jakarta, 1992

Heilmy, Irfan, Modernisasi Pesantren (meningkatkan Kualitas Umat menjaga Ukhuwah) Nuansa, Bandung

Maslikhah, Harmonisasi dan Humanisasi Lingkungan Hidup, STAIN Salatiga Press, 2004

Steenbrink, Karel, A, Pesantren Madrasah Sekolah Pendidikan Islam dalam Kurun Modern, Dharma Aksara Perkasa, Jakarta, 1974

R.I, Depag, Al-Quran dan Terjemah, Toha Putra, Semarang, 1989

R.I. Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyyah Pertumbuhan dan Perkembangannya, Jakarta, 2003

Yakub, Ismail, Ihya Al-Ghozali, Jilid I C.V. Faizan, Semarang

Yasmadi, Modernisasi Pesantren, Kritik Nurkholis Madjid terhadap Pendidikan Islam Tradisional, Ciputat Press, Jakarta, 2002

Sirin, Khoeron. Mendidik Rakyat Lew at Pesantren, dalam Majalah Pesantren, Lakspendam-NU, Jakarta, 2002

Zubaidi, Ahmad, Pesantren dan Tarikh-Ukur Kepentingan antara Pemerintah dan Masyarakat, Majalah Pesantren edisi II, Lakspendam-NU, Jakarta, 2002

1. Wawancara dengan K. As’ad Haris Nasution, selaku Pimpinan Umum pada tanggal 23 Januari 2007 pada jam 20.00 - 21.30

2. Wawancara dengan K. Fatkhurrohman, selaku Wakil Pimpinan Umum pada tanggal 24 Januari 2007 pada jam 09.00 - 10.00

3. Wawancara dengan K. M. Ali Musthofa Nuzula, selaku Wakil pembantu pengasuh PP Al-Ittihad Poncol adik kandung K.M. Imam Fauzi pada tanggal 26 Januari 2007 pada jam 14.00 - 16.00

4. Wawancara dengan Bpk M. Faizin, Selaku pengajar di PP al-Manar pada tanggal 19 Januari 2007 pada jam 20.00 - 22.00

5. wawancara dengan K. M. Shodiq, selaku Pengajar Madrasah Diniyyah dan pemuka masyarakat pada tanggal 20 Januari 2007 pada jam 20.00 - 21.00 DAFTAR WAWANCARA / INTERVIEW

Tempat/Tgl lahir Alamat

Pendidikan

Semarang, 27 Desember 1982

Banaran, Bancak, Semarang, Jawa Tengah

1. MI Darussalam, Bancak {1996}

2. MTs A1 Manar, Bener, Tengaran {1999} 3. MAK A1 Manar, Bener, Tengaran {2002} 4. STAIN Salatiga {sekarang}

Keorganisasian:

□ Pondok Pesantren

jCMafjam %J{<Dja(aCSuyuthi <Desa (BenerM (0298)313634 Xpc. Tengarati

KjiS.

Semarang 5Q775

SURAT KETERANGAN No : 08/SK.AM/8.13/PP.02/II/2007

Yang bertanda tangan di bawah ini, pengasuh pondok pesantren putra putri Al- Manar Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang menerangkan dengan sesungguhnya bahwa:

Nama : NUR SHOKEH

TTL : Semarang 27 Desember 1982 NIM : 111 02 022

Jenis Kelamin : Laki - laki

Alamat : Rt/w 01/06 Banaran, Bancak, Semarang 50772 Mahasiwa : STAIN SALATIGA

Program : TARBIYAH

Jurusan : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Benar-benar telan melaksanakan penelitian di pondok pesantren putra putri Al- Manar mulai tanggal 02 Januari s/d 02 Februari 2007.

Sehubungan dengan penyelesaian skripsi yang berjudul:

PARTISIPASI PONDOK PESANTREN AL-MANAR BENER DALAM PENDIDIKAN KEMASYARAKATAN

PADA MASA KEPEMIMPINAN KYAI MUHAMAD IMAM FAUZI Demikian surat keterangan ini di buat, untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Bener 22 Muharam 1428 H

Dokumen terkait