Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Harri Baskoro Adiyanto yang membahas tentang “Keanggotaan Indonesia pada Bank Dunia Suatu Tinjauan Dari Segi Hukum Internasional”.9
Penelitian ini penulis membahas bantuan yang diberikan oleh Bank Dunia ke Indonesia di mana pada saat Indonesia mengalami krisis yang parah pada tepatnya pertengahan tahun 1997 pada bulan Juli. Krisis itu melanda kawasan ASIA dan Indonesia terkena dampak parah dari krisis itu. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa penerimaan bantuan asing sangat berguna bagi pembangunan Negara Indonesia, yang dalam bantuan luar negeri tersebut terdapat hubungan yang di dalamnya terdapat hukum-hukum yang mengatur antara organisasi internasional dan negara berkembang sebagai penerima bantuan.
Penelitian ini juga membahas bagaimana IBRD (Bank for Recontruction and
Development) atau Bank Dunia memberi kontribusi yang begitu besar bagi
pembangunan Indonesia ketika mengalami dampak krisis yang dialami oleh ASIA. Penelitian ini menjelaskan juga masalah-masalah struktur organisasi dan ruang lingkupnya, masalah keanggotaan Negara-negara pada umumnya, dan Indonesia pada khususnya, kedudukan, peran dan fungsinya dalam dunia hukum internasional serta status Indonesia sebagai negara anggota baik ditinjau dari segi perwujudannya dalam pembangunan. Disinggung juga masalah IBRD (Bank for Recontruction and
9. Harri Baskoro Adiyanto, (953113330050215), 2000, “Keanggotaan Indonesia pada Bank Dunia suatu Tinjauan Dari Segi Hukum Internasional. Fakultas Hukum, Universitas
Pancasila, diakses dari, http://female.store.co.id/images/media/hukum%20full.pdf pada 29 April 2012 (20.30 WIB)
8
Development) dan IMF dan hubungan kerja sama yang tidak selalu erat, terutama jika
kewenangan dilangkahi oleh salah satu pihak.10 Lebih dalam lagi dalam hal ini peneliti ingin menunjukkan peranan Bang Dunia dalam pengentasan kesulitan yang dilanda Indonesia pada saat Indonesia terkena dampak dari krisis ASIA pada tahun 1997.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Julian Muhammad Hasan membahas mengenai “Analisa Bantuan Luar negeri Bank Dunia (World Bank) Dalam Pengentasan Kemiskinan di Indonesia Periode 2007-2009 (Studi Kasus PNPM Mandiri)”.11
Penelitian ini memfokuskan pada penelitian kualitatif, yang menghadirkan data-data masalah kemiskinan di Indonesia, ukuran kemiskinan menurut Bank Dunia, mengapa Indonesia mengalami kemiskinan pada tahun 1999-2009, dengan kemiskinan yang terjadi di Indonesia maka perlunya bantuan luar negeri, kemudian hadirlah Bank Dunia sebagai pemberi bantuan dan sampai pada dampak dari bantuan tersebut. Argumen penulis dalam penelitian ini bahwa bantuan tersebut harus diterima demi menjawab tantangan tersebut lewat program-program pengentasan kemiskinan.
Salah satu program itu adalah PNPM Mandiri, program ini membutuhkan dana besar, karena menurut penulis kemiskinan di Indonesia terbagi menjadi dua
10. Ibid
11. Julian Muhammad Hasan (106083003655), 2011, “Analisa Bantuan Luar negeri Bank Dunia (Wordl Bank) Dalam Pengentasan Kemiskinan di Indonesia Periode 2007-2009 (Stusi Kasus PNPM Mandiri) Skripsi Jurusan Hubungan Internasional, FISIP-Universitas Islam Negeri syarif Hiayatullah jakarta, diakses dari,
9
bagian yaitu kemiskinan di kota dan kemiskinan di desa, oleh karena itu bantuan dari Bank Dunia diperlukan Indonesia demi mendukung program yang berjalan untuk mengentaskan kemiskinan yang sudah lama terjadi. Bantuan Bank Dunia merupakan tujuan kemanusiaan, dana yang didapat dari Bank Dunia merupakan kumpulan dari negara-negara pendonor. Menurut penulis kemiskinan akan menurun hingga 21% jika berjalan mulus, bantuan akan efektif jika tidak terjadi korupsi, dan dampaknya adalah hutang luar negeri yang harus dikembalikan pada tahun 2030, yang dikhawatirkan penulis adalah kemiskinan menimbulkan bantuan yang mungkin bisa saja di korupsi dan sekaligus hutang yang harus dibayar.12
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh ICW (Indonesia Corruption Watch) yang tertuang dalam buku berjudul, “Utang yang Memiskinkan, Studi Kasus Proyek Bank Dunia di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah” yang di koordinator oleh Irfan Muktiono. Penelitian dalam buku ini tidak ditulis berdasarkan sebuah pendekatan "menara gading akademik”, namun lebih mengungkapkan contoh -contoh kasus mengenai dampak negatif dari utang yang diberikan Bank Dunia. Penelitian ini juga menjelaskan bahwa kehadiran Bank Dunia di negara-negara berkembang tak kunjung menyelesaikan masalah yang ada dan dianggap tidak demokratis, karena dikontrol oleh negara-negara penyumbang dana G-7. Kebijakan yang dikeluarkan hanya menguntungkan pihak donor. Proyek yang ada di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah atau NTAADP (Nusa Tenggara Agricultural
Area Development Project) dan SAADP (Sulawesi Agricultural Area Development
10
Project). NTAADP dan SAADP adalah dua proyek yang sama untuk mengentaskan
kemiskinan di NTT dan NTB NTAADP dan Sulsel dan Sultra SAADP.13
Penelitian ini dilakukan di Desa Kembang Kerang di Nusa Tenggara Barat dan Desa Mopu di Sulawesi Tengah. Penulis menyebutkan bahwa dari penelitian di dua desa tersebut bahwa bantuan yang dihadirkan tidak lebih hanya untuk mengenalkan sistem perbankan modern kepada masyarakat desa melalui kredit bergulir. Masalah lain yang timbul adalah utang berkedok bantuan ini di dalam prakteknya terjadi korupsi yang dilakukan secara ramai-ramai, sehingga ketika usaha yang dibangun bangkrut maka utang tidak bisa dikembalikan dan tentunya utang tetap utuh.
ICW juga menyebutkan bahwa bantuan ini salah sasaran, dan ada dua kesalahan yang terjadi: pertama, dalam pengalokasian bantuan, dan yang kedua, bantuan tersebut jatuh pada lingkaran terdekat dari penguasa desa. Kedua desa yang mendapat bantuan juga tidak pernah tahu dampak dan akibat dari bantuan yang diberikan, dan penemuan empiris menyatakan bahwa proyek yang diadakan gagal dalam menangani masalah kemiskinan, dan kegagalan tersebut karena konsepsi dari Bank Dunia dan aparat pelaksana yang korup, oleh karena itu bantuan yang diberikan justru menjebak dan masuk dalam lingkaran utang.14
13. Irfan Muktiono, Et All, 2002, Utang yang Memiskinkan, Studi Kasus Proyek Bank Dunia di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah, Indonesia Corruption Watch (ICW) diakses dari, http://www.scribd.com/doc/116096327/Utang-Yang-Memiskinkan pada (6/4/2013, 20.30 WIB)