• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil penelitian tentang strategi pengembangan usaha antara lain pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, diantaranya adalah :

1. Murtadlo (2013)

Judul Skripsi: Upaya Pengembangan Usaha Pengrajin Batik Malangan (Studi Kasus di Desa Druju Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang)

Hasil Penelitian: Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, maka kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

a. Pengembangan suatu usaha tidak akan lepas dari peran modal. Modal akan memberikan keuntungan bagi perusahaan ketika dimanfaatkan dengan sebaik- baiknya. Modal tersebut meliputi modal fisik, modal keuangan, modal manusia dan modal social

b. Batik malangan memerlukan upaya agar bisa berkembang di tengah persaingan pasar batik yang ada di Indonesia. Upaya -upaya yang dijalankan yaitu melaksanakan strategi pengembangan pasar yang bertujuan agar batik malangan dapat dikenal lebih luas di berbagai daerah di Inodonesia. Upaya berikutnya yaitu melaksanakan strategi produk baru yang bertujuan memenuhi selera konsumen yang selalu berganti.

c. Minat konsumen dalam membeli batik tidak hanya berdasarkan faktor harga, melainkan dari segi keunikan yang menjadi ciri khas batik malangan.

d. Perkembangan budaya dan fashion dapat berdampak positif bagi pengembangan batik malangan. Batik telah mampu menjadi warisan budaya yang digemari, menjadi tren, berkembang pesat, dimodifikasi, dikembangkan, dan disebarluaskan sehingga menjadi budaya yang tidak pernah punah oleh perkembangan zaman.

2. Karase (2013)

Judul Skripsi: Strategi Segmentasi Pasar Terhadap Volume Penjualan Busana Muslim Pada CV Rabbani Asysa Makassar.

Hasil Penelitian:

a. Berdasarkan uji hasil statistik dan uji hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa strategi segmentasi pasar yang terdiri dari segmentasi geografis, segmentasi demografis, segmentasi psikografis, dan segmentasi perilaku yang diterapkan oleh perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan produk busana muslim Makassar.

b. Berdasarkan analisis regresi linier berganda dan uji T (uji parsial), diperoleh hasil bahwa segmentasi pasar yang paling berpengaruh terhadap volume penjualan produk busana muslim Rabbani Makassar adalah segmentasi perilaku. Dengan demikian, hipotesis yang

menyatakan bahwa segmentasi pasar yang paling berpengaruh dominan adalah segmentasi psikografis tidak terbukti

3. Yanti. (Ilmu Administrasi Bisnis, Binus University, Jakarta)

Judul skripsi: Analisis Strategi Bisnis Pada Toyusin Collection Dalam Menghadapi Persaingan Industri .

Hasil Penelitian:

a. Faktor-faktor Internal dan Eksternal pada Toyusin Collection: Faktor Internal :

1) Kekuatan (Strength) pada Toyusin Collection adalah : bahannya nyaman dengan beraneka ragam pilihan warna, design yang trendy, kemajuan teknologi informasi, dimana bidang usaha Toyusin menggunakan E-Commerce, sistem pengiriman yang cepat, menggunakan sistem ONH, pemasaran hingga ke manca negara, banyaknya mitra dan agen, menggunakan katalog untuk mempromosikan produk, mempunyai jaringan pemasaran yang luas, serta pencatatan keuangan secara sistematis.

2) Kelemahan (Weakness) pada Toyusin Collection adalah : harga yang cukup mahal untuk segmen menengah kebawah, pengambilan keputusan secara sentralisasi, karyawan terkadang mengambil keputusan sepihak, serta biaya modal yang semakin tinggi akibat situasi ekonomi yang sekarang ini.

Faktor Eksternal :

1) Peluang (Opportunities) pada Toyusin Collection adalah : Mayoritas penduduk di Indonesia beragama muslim, busana muslim sebagai identitas bahwa dia seorang muslimah, perubahan gaya hidup para muslimah untuk

menutup diri namun tetap tampil modis dan penuh gaya, pertumbuhan pasar yang tinggi, fashion busana muslim Indonesia tidak hanya membidik negara-negara muslim, namun sekaligus negara-negara non-muslim termasuk Eropa.

2) Ancaman (Threat) pada Toyusin Collection adalah : semakin banyaknya pesaing, banyaknya produk busana muslim asal China, keadaan perekonomian yang belum stabil, serta peluang pasar terbatas pada kelas menengah ke atas. b. Berdasarkan hasil pengolahan data melalui Matriks QSPM pada tahap

keputusan (decision stage), maka terlihat Strategi Penetrasi Pasar lebih memiliki daya tarik untuk di terapkan oleh Toyusin Collection dengan Jumlah Total Nilai Daya Tarik senilai 4.682, diikuti Strategi Pengembangan Produk dengan Jumlah Total Nilai Daya Tarik senilai 4.149 dan Strategi Pengembangan Pasar dengan Jumlah Total Nilai Daya Tarik senilai 4.416. 4. Gultom (2014)

Judul Skripsi: Strategi Pengembangan Usaha Kecil Tenun Ulos Mutiara Manalu Hasil Penelitian:

a. Kekuatan yang dimiliki oleh usaha tenun ulos Mutiara Manalu yaitu kualitas benang yang baik, keterampilan yang sudah matang dan kreativitas dalam memadupadankan warna, suasana lingkungan kerja yang aman, produk yang dihasilkan bernilai seni tinggi, dekat dengan sarana transportasi.

b. Kelemahan yang dimiliki yaitu tidak mau mengikuti pelatihan dan menggunakan dana koperasi, belum memiliki karyawan, tidak memiliki sistem pencatatan keuangan, tidak mempunyai manajemen yang baik, sering menolak pesanan dari penampung.

c. Berdasarkan hasil analisis eksternal faktor- faktor yang dapat dipertimbangkan dalam pengembangan usaha tenun ulos Mutiara Manalu adalah:1. Peluang yaitu : Pinjaman koperasi, permintaan yang selalu ada, acara - acara pesta/adat, memiliki pelanggan tetap, semakin canggihnya teknologi, kepedulian pemerintah dalam memperkenalkan tenun ulos, kemampuan dalam memproduksi berbagai jenis tenun lain.

d. Ancaman yaitu : Hadirnya tenun mesin, produk substitusi, kekuatan penawaran oleh pembeli, kenaikan harga bahan baku, pergeseran pola pandang terhadap ulos. e.Strategi yang digunakan pada usaha tenun Mutiara Manalu sesuai hasil analisis adalah strategi agresif. Dengan strategi alternatif yaitu : (1) Strategi pertumbuhan konsentrasi (penetrasi pasar) adalah strategi perusahaan yang memfokuskan pada bisnis produk/ jasa tunggal, yang sangat berkaitan. pendekatan dasar untuk menerapkan strategi konsentrasi, yaitu: Pengembangan pasar (2) Strategi diversifikasi merupakan salah satu strategi yang populer dan seringkali membuahkan hasil yang memuaskan bagi organisasi.

5. Yumanda (2009)

Judul Skripsi: Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang)

Hasil Penelitian: industri rumah tangga Cap Kelinci sebagai produsen yang menghasilkan keripik singkong. Sistem penjualannya langsung di tempat produsen dan bukan sebagai distributor atau penyalur.Kekuatan yang dapat diandalkan Cap Kelinci yaitu keunggulan produk dan sikap jujur, ramah

terhadap pelanggan. Kelemahan yang ada di Cap Kelinci ini adalah tidak memiliki kas perusahaan, sehingga perusahaan ini akan mengalami krisis keuangan. Peluang terbesar yang mungkin dapat diperoleh adalah menguasai pasar monopolistik.Ancaman yang dihadapi yaitu daya beli konsumen yang menurun dan kecenderungan masyarakat terhadap supermarket.Strategi yang digunakan adalah strategi keunggulan produk.

BAB III

Dokumen terkait