• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V

PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Dalam Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, beserta turunannya.

A. PRINSIP PENGADAAN BARANG/JASA

Pengadaan Barang/Jasa menerapkan prinsip sebagai berikut: a. efisien; b. efektif; c. transparan; d. terbuka; e. bersaing; f. adil; dan g. akuntabel.

B. METODE PEMILIHAN PENYEDIA

a. Metode pemilihan penyedia pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/ jasa lainnya terdiri atas :

1. E-purchasing;

2. Pengadaan Langsung 3. Penunjukan Langsung 4. Tender Cepat;

5. Tender.

b. Metode pemilihan penyedia Jasa Konsultansi terdiri atas : 1. Seleksi;

2. Pengadaan Langsung; 3. Penunjukan Langsung.

C. PELAKU PENGADAAN BARANG/JASA

Pelaku Pengadaan Barang/Jasa terdiri atas :

1. Pengguna Anggaran(PA).

Pengguna Anggaran memiliki tugas dan kewenangan :

a. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja;

b. Mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran belanja yang telah ditetapkan;

c. Menetapkan perencanaan pengadaan;

d. Menetapkan dan mengumumkan RUP;

e. Melakukan Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa;

f. Menetapkan penunjukkan langsung untuk Tender/Seleksi ulang gagal;

g. Menetapkan PPK;

h. Menetapkan Pejabat Pengadaan;

i. Menetapkan PjPHP/PPHP;

j. Menetapkan Penyelenggara Swakelola; k. Menetapkan tim teknis;

l. Menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan melalui Sayembara/Kontes;

m. Menyatakan Tender gagal/Seleksi gagal;

n. Menetapkan pemenang pemilihan /Penyedia untuk metode pemilihan:

1) Tender/penunjukkan Langsung/E-purchasing untuk paket Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa lainnya dengan nilai Pagu Anggaran paling sedikit di atas Rp. 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah);

2) Seleksi/Penunjukkan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultasi dengan nilai Pagu Anggaran paling sedikit di atas Rp. 10.000.000.000,00(sepuluh miliar rupiah).

2. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

a. Kuasa Pengguna Anggaran dalam Pengadaan Barang/Jasa melaksanakan pendelegasian sesuai dengan pelimpahan dari PA. b. KPA berwenang menjawab Sanggah Banding peserta Tender

Pekerjaan Konstruksi.

c. KPA dapat menugaskan PPK untuk melaksanakan kewenangan yang terkait dengan:

1) Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja; dan/atau

2) Mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan.

KPA dapat dibantu oleh Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.

d. Dalam hal tidak ada personel yang dapat ditunjuk sebagai PPK, KPA dapat merangkap sebabagi PPK.

3. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

a. PPK wajib memiliki Sertifikat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan. b. PPK merupakan pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA.

c. Dalam hal PA belum menunjuk dan menetapkan PPK, maka : 1) PA mengusulkan penetapan KPA kepada Bupati.

2) KPA bertindak sebagai PPK.

3) KPA sebagai PPK dapat dibantu oleh PPTK.

d. PPK dalam Pengadaan Barang/Jasa memiliki tugas : 1) Menyusun perencanaan pengadaan;

2) Menetapkan spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK); 3) Menetapkan rancangan kontrak;

4) Menetapkan HPS;

5) Menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada Penyedia;

6) Mengusulkan perubahan jadwal kegiatan; 7) Menetapkan tim pendukung;

8) Menetapkan tim atau tenaga ahli;

9) Melaksanakan E-purchasing untuk nilai paling sedikit di atas Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);

10) Menetapkan Surat Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa; 11) Mengendalikan kontrak;

12) Melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan kepada PA/KPA;

13) Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada PA/KPA dengan berita acara penyerahan ;

14) Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen

pelaksanaan kegiatan; dan 15) Menilai kinerja Penyedia.

e. PPK melaksanakan tugas pelimpahan kewenangan dari PA/KPA, meliputi:

1) Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja; dan

2) Mengadakan dan menetapkan perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran belanja yang telah ditetapkan .

f. PPK dalam melaksanakan tugas dapat dibantu oleh Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.

g. SKPD dapat menetapkan lebih dari 1 (satu) orang PPK, dengan persyaratan menjadi PPK sebagai berikut:

1) Memiliki integritas dan disiplin. 2) Menandatangani Pakta Integritas.

3) Memiliki Sertifikat Kompetensi sesuai dengan bidang tugas PPK. 4) Berpendidikan paling rendah Sarjana Strata Satu (S1) atau yang

setara.

5) Memiliki kemampuan manajerial level 3 atau setara dengan Jabatan Administratur/Eselon III, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam hal persyaratan Sertifikat Kompetensi sesuai dengan bidang tugas PPK tidak dapat terpenuhi, Sertifikat Keahlian Tingkat Dasar dapat dipergunakan sampai dengan 31 Desember 2023.

4. Pejabat Pengadaan

Pejabat Pengadaan dalam Pengadaan Barang/Jasa memiliki tugas : a. Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Pengadaan Langsung; b. Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Penunjukkan Langsung

untuk pengadaan Barang/Jasa Lainnya yang bernilai paling banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);

c. Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Penunjukkan Langsung untuk pengadaan Jasa Konsultasi yang bernilai paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah); dan

d. Melaksanakan E-purchasing yang bernilai paling banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

5. Kelompok Kerja Pemilihan

Pokja Pemilihan dalam Pengadaan Barang/Jasa memiliki tugas: a. Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan pemilihan Penyedia;

b. Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan pemilihan Penyedia untuk katalog eletronik; dan

c. Menetapkan pemenang pemilihan/Penyedia untuk metode pemilihan:

1) Tender/Penunjukkan Langsung untuk paket Pengadaan

Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai Pagu Anggaran paling banyakRp. 100.000.000.000,00(seratus miliar rupiah); dan

2) Seleksi/Penunjukkan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultasi dengan nilai Pagu Anggaran paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah)

Pokja Pemilihan beranggotakan 3 (tiga ) orang.

Dalam hal berdasarkan pertimbangan kompleksitas pemilihan Penyedia, anggota Pokja Pemilihan dapat ditambah sepanjang berjumlah gasal. Pokja Pemilihan dapat dibantu oleh tim atau tenaga ahli.

6. Agen Pengadaan

a. Agen Pengadaan dapat melaksanakan Pengadan Barang/Jasa.

b. Pelaksanaan tugas Agen Pengadaan mutatis mutandis dengan tugas Pokja Pemilihan dan/atau PPK.

c. Pelaksanaan tugas Pokja Pemilihan dan/atau PPK dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

7. Pejabat/Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan

a. PjPHP memiliki tugas memeriksa administrasi hasil pekerjaan pengadaan Barang/Pekerjaan Kontruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

b. PPHP memiliki tugas memeriksa administrasi hasil pekerjaan pengadaan Barang/Pekerjaan Kontruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling sedikit di atas Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan Jasa Konsultasi yang bernilai paling sedikit di atas Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

Pengadaan barang/jasa yang membebani lebih dari 1 tahun anggaran dapat dilakukan kontrak tahun jamak, sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.

8. Penyelenggara Swakelola

a. Penyelenggara Swakelola terdiri atas Tim Persiapan, Tim Pelaksana, dan/atau Tim Pengawas.

b. Tim Persiapan memiliki tugas menyusun sasaran, rencana kegiatan, jadwal pelaksanaan, dan rencana biaya.

c. Tim Pelaksana memiliki tugas melaksanakan, mencatat,

mengevaluasi, dan melaporkan secara berkala kemajuan

pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran.

d. Tim Pengawas memiliki tugas mengawasi persiapan dan pelaksanaan fisik maupun administrasi Swakelola.

9. Penyedia

a. Penyedia wajib memenuhi kualifikasi sesuai dengan barang/jasa yang diadakan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Penyedia bertanggungjawab atas: 1. Pelaksanaan kontrak;

2. Kualitas barang/jasa;

3. Ketetapan perhitungan jumlah atau volume; 4. Ketepatan waktu penyerahan; dan

BAB VI

STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2021