• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI TENTANG ZAKAT TAMBANG

E. Pengelolaan Zakat menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2011

Terbentuknya Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 sejatinya untuk menata pengelolaan zakat yang lebih baik lagi. Penataan yang sebagaimana dimaksud tidak terlepas dari kepentingan guna menjadikan amil zakat yang lebih profesional, memiliki legalitas secara yuridis formal dan mengikuti sistem pertanggungjawaban kepada pemerintah dan masyarakat. Tugas dan tanggung jawab sebagai amil zakat tidak dapat dilepaskan dari prinsip syariah yang mengaitkan zakat dengan kewenangan pemerintah untuk mengangkat amil zakat.46

Dengan kata lain, pengelolaan zakat oleh pemerintah (negara) bukanlah tujuan, melainkan sarana. Tujuan utama pengelolaan zakat yaitu tersampaikannya zakat kepada mustahik secara tepat sasaran dan dengan kemanfaatan yang paling optimal, melindungi kemaslahatan dengan

46 Luthfi Hidayat, “Implementasi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat Di Baznas Kabupaten Tangerang” (Skripsi S-1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017), h. 48.

25

mendorong lahirnya kebijakan berorientasi syariah yang berfokuskan pada kemanfaatan dan menjauhkan dari kerusakan.47

BAZNAS merupakan lembaga yang dibentuk pemerintah dalam melaksanakan pengelolaan zakat secara nasional. Dalam melaksanakan tugasn dan fungsinya, BAZNAS dapat bekerjasama dengan pihak terkait sesuai dengan aturan yang berlaku. Dalam pemerataan tugas pengelolaan zakat, BAZNAS membentuk BAZNAS propinsi dan BAZNAS kabupaten/kota.

Allah SWT telah memerintahkan kepada umat muslim untuk menunaikan zakat dan diserahkan kepada yang berhak menerimanya. Selain mengandung hubungan secara vertikal yaitu manusia dan Tuhannya, zakat juga mengandung hubungan secara horizontal yaitu manusia dengan manusia. Dengan adanya zakat diharapkan dapat memperkecil jurang pemisah antara si miskin dan si kaya, mengembangkan solidaritas sosial, menghilangkan sikap matrealisme serta individualisme.

Dalam hal pengelolaan zakat yaitu pengumpulan, pendayagunaan, pengawasan, dan sanksi atas pelanggaran pengelolaan zakat, pemerintah telah mengeluarkan aturan pengelolaan zakat yang tercantum dalam Undang-Undang No. 23 tahun 2011 yang mana menyempurnakan Undang-Undang-Undang-Undang sebelumnya yaitu Undang-Undang No. 38 tahun 1999.

F. Orang yang Berhak Menerima Zakat.

Al-Qur’an menyatakan bahwa yang berhak menerima zakat terbagi menjadi delapan golongan. Hal tersebut dijelaskan di dalam Q.s. At-Taubah (9): 60:

47 Yusuf Wibisono, Mengelola Zakat Indonesia Diskursus Pengelolaan Zakat Nasional

dari Rezim Undang-Undang Nomor 38 tahun 1999 ke Rezim Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 (Jakarta: Prenadamedia Gruop, 2015), h. 145.

َِاَ ن

َ م

َ صلاَا

َ د

َ ق

َ ت

ََِلَ

يلَ فَ ق

َ ر

َِءا

ََ و

َيلا

َ م

َ س

َِك

َِ يي

ََ و

َ

ي

لا

َ ع

َِما

َِل

َ يي

ََ ع

َ لَيي

َ ه

َ وَا

َيلا

َ م

َ ؤَ ل

َ ف

َِةَ

َ قَ ل

َيوَِب

َِهَيم

ََ و

َِف

َ رلاَ

َ ق

َِبا

َ

َ و

َ

ي

لا

َ غ

َِرا

َِم

َ يي

ََ و

َ ِف

َ سَ

َِبَيي

َِلَ

َِللا

ََ و

َيبا

َِنَ

َ سلا

َِبَيي

َِل

َ فَ،

َِرَيي

َ ض

َ ةَ

َ م

َ ن

َ

َِللا

َ وَ،

َ للا

ََ ع

َِلَيي

َ مَ

َ ح

َِك

َييَ م

ََ

﴿

60

َ

Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Ayat tersebut menjelaskan bahwa orang-orang yang berhak menerima zakat terbagi menjadi delapan golongan. Yang mana, apabila tidak termasuk kedalam golongan tersebut, tidak berhak untuk menerima zakat.

1. Fakir.

Merupakan orang yang tidak memiliki harta ataupun usaha iyang memadai, sehingga sebagian besar kebutuhannya tidak dapat dipenuhinya.48

2. Miskin.

Adalah orang-orang yang tidak dapat mencukupi hidupnya, meskipun ia memiliki pekerjaan atau usaha tetap, tetapi hasil usahanya belum mencukupi kebutuhannya dan orang yang menanggungnya tidak ada.49

3. Amil Zakat.

Adalah orang-orang yang ditugaskan oleh pemerintah atau imam untuk memungut zakat dari pewajib zakat, memelihara dan kemudian mendistribusikannya kepada orang yang berhak menerimanya.50

48 Lahmuddin Nasution, Fiqh 1. (T.t, t.tp, t.th) h. 175.

49 Elsi Kartika Sari, Pengantar Hukum zakat dan Wakaf, h. 37.

50 Rahman Ritonga. Zainuddin, Fiqh Ibadah (Jakarta: Gaya Media pratama, 1997), h. 183.

27

4. Muallaf.

Adalah orang-orang yang dijinakkan hatinya untuk tetap berada dalam Islam. Maksudnya adalah orang-orang yang baru masuk Islam dan memerlukan masa pemantapan dalam agama barunya dan untuk itu memerlukan biaya.51

5. Riqab (Budak).

Riqab merupakan bentuk jamak dari riqabah yang mengacu kepada para budak atau hamba sahaya. Zakat tersebut dapat diberikan secara langsung ataupun kepada majikannya, dengan imbalan bahwa budak tersebut akan dimerdekakan.52

6. Gharimin (orang yang berhutang).

Adalah orang-orang yang terlilit hutang. Dan ia tidak dapat keluar dari lilitan hutangnya, kecuali dengan bantuan zakat.53

7. Fiisabilillah.

Sabil berarti jalan. Sabilillah adalah orang-orang yang berjuang dijalan Allah SWT, namun pada saat sekarang ini konteks fisabilillah tidak hanya dalam peperangan saja namun juga meliputi upaya yang lebih luas seperti dakwah, badan penggunaan sarana apapun dalam upaya demi tegaknya agama Allah SWT.54

Menurut jumhur ulama, adalah membelanjakan dana zakat untuk orang-orang yang berperang dan petugas-petugas jaga perbatasan.55 8. Ibnu Sabil.

Kata Ibnu Sabil secara harfiah berarti anak jalanan. Namun yang dimaksud Ibnu Sabil disini adalah orang-orang yang kehabisan bekal

51 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh (Jakarta Timur: Prenada Media, 2003), h. 49.

52 Abd. Somad, Hukum Islam Penormaan Prinsip Syariah Dalam Hukum Indonesia edisi

revisi (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 408-409.

53 Hassan Saleh, Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqh Kontemporer ( Jakarta: Rajawali Pers, 2008), h. 162.

54 Abd. Somad, Hukum Islam Penormaan Prinsip Syariah Dalam Hukum Indonesia edisi

revisi, h. 409.

55 Muhammad Abu Zahrah, Zakat dalam Perspektif Sosial (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1995), h. 160.

dalam perjalanan, bukan untuk tujuan maksiat, sehingga mereka tidak mampu melanjutkan perjalanan kecuali dengan bantuan zakat.56

G. Tujuan dan Hikmah Zakat.

Zakat merupakan ibadah yang tidak hanya berhubungan langsung kepada Allah SWT (hablumminallah) tetapi juga berhubungan langsung kepada sesama manusia (hablumminannas). Zakat memberikan kemanfaatan kepada saudara sesama muslim yang termasuk kedalam delapan golongan menerima zakat (mustahik). Qardawi menyebutkan dalam bukunya dua tujuan penting dari zakat, yaitu tujuan zakat bagi si pemberi serta penerima (individu) dan tujuan zakat bagi kehidupan masyarakat.

Tujuan zakat untuk individu, dalam hal ini si pemberi yaitu zakat mensucikan jiwa dari sifat kikir, zakat mendidik berinfak dan memberi, zakat merupakan manifestasi syukur atas nikmat Allah SWT, zakat mengobati hati dari cinta dunia, zakat mengembangkan kekayaan batin, zakat menarik rasa simpati, zakat mensucikan harta, serta zakat mengembangkan harta.57 Tujuan zakat untuk individu, terkhusus mustahik yaitu zakat membebaskan si penerima dari kebutuhan , zakat menghilangkan sifat dengki dan benci.58

Tujuan yang kedua yaitu dampaknya dalam kehidupan masyarakat. Dalam hal ini dapat dilihat dari segi tanggung jawab sosial, segi ekonomi, serta tegaknya jiwa umat.59 Zakat adalah salah satu bagian dari aturan jaminan sosial dalam Islam, yang mana dalam hal ini dapat memberikan solusi pada masalah-masalah seperti kesenjangan, kemiskinan, bendana alam serta zakat dapat meratakan kesejahteraan dan kebahagiaan dalam bidang ekonomi. Pada sisi lain zakat juga merupakan salah satu cerminan dalam pengabdian rasa syukur terhadap Allah SWT.

56 Hassan Saleh, Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqh Kontemporer, h. 163.

57 Yusuf al-Qardawi, Fiqhuz Zakat, Penerjamah Salman Harun dkk. Hukum Zakat. Jakarta:Pustaka Litera Antar Nusa, 1987, h. 848-865.

58 Yusuf al-Qardawi, Fiqhuz Zakat, h. 867-873.

29

Zakat merupakan ibadah dalam bidang harta yang mengandung hikmah serta manfaat. Baik yang berkaitan dengan orang yang berzakat (muzakki), penerima zakat (mustahik), harta yang dikeluarkan zakatnya maupun bagi masyarakat.

Adapun hikmah zakat yaitu:

1. Membersihkan dan menumbuhkan harta, menghadirkan keberkahan padanya, menghilangkan keburukan dan kotorannya, serta menjaganya dari kerusakan dan kebinasaan.

2. Membersihkan muzakki dari akhlak kikir dan bakhil, kotoran dosa dan kesalahan, serta melatihnya memberi dan menyalurkan harta di jalan Allah SWT.

3. Melipur duka fakir miskin (mustahik), dan menutupi hajat mendesak orang-orang butuh, kesulitan, dan mahrum (fakir tetapi menolak untuk meminta-minta).

4. Mewujudkan solidaritas sosial, tolong menolong, dan cinta kasih diantara masyarakat.

5. Mensyukuri nikmat Allah SWT atas karunia-Nya kepada orang Muslim dalam bentuk harta melimpah dan mentaati Allah SWT dalam melaksanakan perintah-Nya.

6. Zakat menunjukkan “kebenaran” iman muzakki, karena harta yang dicintai tidak akan dikeluarkan kecuali untuk meraih apa yang lebih dicintai.

7. Zakat menghadirkan ridha Allah SWT, turunnya kebaikan-kebaikan, menghapus kesalahan-kesalahan, dan lainnya.60

60 Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Alu asy-Syaikh, Al-Fiqh al-Muyassar, Terj. Izzudin Karimi, (Jakarta: Darul Haq, 2015), h. 208.

30 BAB III

IMPLEMENTASI PELAKSANAAN ZAKAT TAMBANG PASIR A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Berdasarkan data yang dihimpun dari Kantor Desa Mulyosari Kacamatan Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur tempat tambang pasir sejarah berdirinya dapat diuraikan sebagai berikut.

Pada tahun 1976 Desa Mulyosari adalah hutan belantara, berdasarkan catatan sejarah Desa, dusun mulyosari, dusun pulosari dan dusun mekarsari pada tahun tersebut menginduk ke desa Gunung mekar. Selanjutnya pada tahun 1984 tiga dusun tersebut memisahkan diri dari desa induk kemudian ketiga dusun tersebut melebur jadi satu desa Definitif yaitu Desa Pasir sakti.

Selanjutnya sesuai dengan perkembangan jaman Dusun Mulyosari memisahkan diri dari desa Pulosari dan resmi menjadi desa Definitif pada akhir tahun 1984 sampai sekarang dan kepala Desa yang pertama adalah PJS Bapak Sudomo.61

TABEL I

Data Kepala Desa Mulyosari

No. Nama Kepala Desa Tahun Memerintah

1. Sudomo PJS 1984 – 1985 2. Suwito PJS 1985 – 1990 3. Supardi PJS 1990 – 1991 4. Raekan PJS 1991 – 1992 5. Sunyoto 1992 – 2011 6. Subardan 2012 s.d sekarang

Jabatan Kepala Desa Bapak Subardan menjadi Kepala Desa ini sudah dua periode dan masyarakat sangat puas dalam kinerja beliau. Sehingga dalam berjalannya masa kepemimpinannya desa berangsur-angsur menjadi lebih baik,

31

sseperti jalan desa sudah dibangun untuk masyarakat, dan juga irigasi yang sedang dalam pembangunan.

B. Geografi Dan Demografi Desa Mulyosari Kecamatan Pasir Sakti.

Dibawah ini penulis akan menyampaikan gambaran umum tentang keadaan Desa Mulyosari Kecamatan Pasir Sakti, dimana penulis mengadakan penelitian dalam permasalahan pelaksanaan zakat tambang pasir.

1. Geografi.

Desa Mulyosari merupakan salah satu Desa di Kecamatan Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur yang terletak 1,5 km kearah barat dari Kecamatan Pasir Sakti, mempunyai luas wilayah 1.816 Ha yang terdiri dari tanah bangunan dan tanah pekarangan yang dimanfaatkan masyarakat.. Lahan sekeliling berupa ladang perkebunan, sawah, dan rumah pedesaan. Untuk lebih jelasnya lokasi penelitian ini maka penulis akan menjelaskan batas – batas wilayah di Desa Mulyosari Kecamatan Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur sebagai berikut: a. Sebelah Utara, berbatasan dengan Desa Pasir Sakti dan Mekarsari b. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Desa Rejomulyo dan

Purworejo

c. Sebelah Timur, berbatatas dengan Laut Jawa d. Sebelah Barat, berbatasan dengan Desa Adi Luhur62 2. Demografi.

Berdasarkan data dari Kantor Desa, bahwa penduduk Desa Mulyosari terdiri dari masyrakat transmigrasi. Jumlah warga yang tinggal di Desa Mulyosari Kecamatan Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur sebanyak 6.570 jiwa dari 1.806 KK. Lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut jumlah penduduk dirinci menurut golongan usia, jenis kelamin.63

62 Kantor Kepala Desa Mulyosari Kecamatan Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur, 23 September 2019

TABEL II

Jumlah Penduduk Menurut Golongan Usia Dan Jenis Kelamin

No. Golongan Umur Jenis Kelamin Jumlah

LK PR 1. 0 - 12 Bulan 280 264 544 2. 13 Bulan - 4 Tahun 220 237 457 3. 5 - 6 Tahun 75 275 350 4. 7 - 12 Tahun 325 325 650 5. 13 - 15 Tahun 235 195 430 6. 16 - 18 Tahun 225 245 470 7. 19 - 25 Tahun 214 298 512 8. 26 - 35 Tahun 207 263 470 9. 36 - 45 Tahun 250 310 560 10. 46 - 50 Tahun 256 404 660 11. 51 - 60 Tahun 128 210 338 12. 61 - 75 Tahun 34 80 114 13. 76 Keatas 27 29 56

Keadaan masyarakat Desa Mulyosari ditinjau dari aspek sosial, ekonemi, pendidikan, dan keagamaan.

a. Aspek sosial.

Keadaan sosial penduduk Desa Mulyosari pada dasarnya memiliki pergaulan yang merupakan ciri khas kehidupan pada masyarakat umumnya. Keakraban yang terjalin diantara mereka sudah tidak asing lagi sehingga begitu erat dalam mempertahankan budayanya.

b. Aspek ekonomi.

Ekonomi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam keberlangsungan kehidupan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan

33

hidup. Setiap individu baik perseorangan maupun kelompok akan berusaha memperbaiki kehidupannya agar dapat hidup lebih baik. Dilihat dari perekonomian masyarakat Desa Mulyosari sebagai pemasukan dalam memenuhi kebutuhan hidup baik yang bersifat primer maupun sekunder adalah sebagai petani, wiraswasta, buruh, pegawai negeri sipil, serta ada pula yang pengangguran.

Tabel III

Keadaan Penduduk Desa Mulyosari Menurut Mata Pencahariannya64

No. Pekerjaan Jumlah

1. Petani 1821 2. PNS 241 3. Buruh 165 4. Wiraswasta 75 5. Lainnya 203 Jumlah 2.505 c. Aspek Pendidikan Tabel IV

Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan65

No. Tingkat Pendidikan Jumlah

1. Belum Sekolah 189

2. Tamat SD / sederajat 265

3. Tamat SMP 654

4. Tamat SMA 853

5. Tamat Perguruan Tinggi (SI) 49 6. Tamat Perguruan Tinggi (S2) 6

64 http://mulyosari-lampungtimur.desa.id/statistik/Pekerjaan, diakses pada 16 Oktober 2019 pukul 10:59 wib

65 http://mulyosari-lampungtimur.desa.id/statistik/Pendidikan, diakses pada 16 Oktober 2019 pukul 11:00 wib

Jumlah 2.016

Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kesadaran masyarakat Desa Mulyosari akan pentingnya pendidikan cukup baik. Dilihat dari sudah banyaknya masyarakat yang mengenyam pendidikan sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA), walaupun untuk kelanjutan dijenjang Perguruan Tinggi masih terbilang sedikit.

d. Aspek Keagamaan

Tabel V

Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama66

No. Agama Jumlah

1. Islam 2.546

2. Kristen Katolik 89

3. Kristen Protestan 10

4. Hindu 11

5. Budha 15

Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas penduduk Desa Mulyosari beragama Islam (muslim). Walaupun adanya perbedaan agama, kerukunan diantara mereka tetap terjaga dengan baik. Seperti halnya ketika masyarakat yang beragama Islam sedang melaksanakan ibadah puasa, mereka yang non muslim akan menghormati dengan tidak makan atau minum dihadapan masyarakat yang berpuasa dan ketika akan datang hari raya Idul Fitri mereka pun bersuka cita menyambutnya begitupun sebaliknya.

66 http://mulyosari-lampungtimur.desa.id/statistik/Agama, diakses pada 16 Oktober 2019 pukul 11:01 wib

35

C. Implementasi Zakat Tambang Pasir.

Mengetahui bagaimana cara untuk memanfaatkan atau membelanjakan harta yang diberikan oleh Allah SWT kepada umatnya sangatlah penting. Islam memberikan aturan-aturan yang jelas terkait segala sesuatu yang disyariatkan, tak terkecuali cara memanfaatkan hartayang salah satunya melalui zakat. Zakat sebagai salah satu rukun Islam yang tak jarang terabaikan keberadaannya, padahal apabila zakat dilaksanakan dengan penuh kesadaran serta tanggung jawab maka ia dapat menjadi sumber dana tetap yang cukup potensial dalam membantu pemerintah meningkatkan pendapatan dan kesehjateraan masyarakat.

Dalam melaksanakan zakat tambang pasir di Desa Mulyosari Kecamatan Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur, para penambang berbeda-beda cara dalam mengeluarkan zakatnya. Hal ini disebabkan pada tingkat kesadaran tentang mengelurkan zakat juga berbeda-beda. Masyarakat penambang pasir ini juga menggantungkan hidupnya dari berbagai sektor seperti menjadi petani, pedagang dan pegawai. Karena pekerjaan sebagai penambang pasir ini mulai populer pada tahun 2007 di Kecamatan Pasir Sakti.

Kesadaran masyarakat Desa Mulyosari dalam mengeluarkan zakat tambang pasir masih terbilang kurang. Terbukti dengan kurangnya pemahaman tentang ketentuan nishab serta haul zakat tambang pasir itu sendiri. Kebanyakan dari mereka membayar zakat berdasarkan adat dan kebiasaan. Hal ini terwujud dalam bentuk memberikan zakat kepada anak yatim atau memberikan pada orang (kerabat) yang kurang mampu tanpa mengetahui berapa yang harus dizakatkan.

Menurut Bapak Muhammad Yasin dalam keterangannya bahwa masyarakat dalam membayar zakat berpedoman pada kebiasaan-kebiasaan yang ada, yaitu dengan membayar zakat pada setiap kali ada santunan atau membagikan kepada saudara atau para tetangga. Tetapi ada pula masyarakat yang tidak melaksanakan kewajiban zakat maal termasuk zakat tambang pasir,

karena kebanyakan dari mereka hanya mengetahui kewajiban zakat sebatas pada zakat fitrah.67

Adapun data pelaksanaan zakat hasil tambang pasir di Desa Mulyosari Kecamatan Pasir Sakti Kabupaten Lapung Timur adalah sebagai berikut:

1. Penambang pasir yang melaksanakan zakat

Bapak Abdul Majid, pendidikan terakhir SMA, mengatakan bahwa beliau menggeluti pekerjaan ini sudah sekitar 6 Tahun namun sempat berhenti 2 Tahun. Menambang pasir setiap harinya memperoleh 2 sampai 3 dump truck . Satu dump truck sebesar Rp. 600.000 jadi jika dikalikan 3 dump truck Bapak Abdul Majid menerima uang sebesar Rp. 600.000 X 3 = Rp. 1.800.000 itupun juga belum biaya operasional dan tenaga kerja dengan biaya:

a. Tenaga kerja 3 orang X Rp. 100.000 = Rp. 300.000

b. Operasional mesin (kerusakan, bahan bakar) = Rp.200.000 Penghasilan bersih setiap hari sekitar Rp. 1.300.000. Apabila dikalkulasi penghasilan selama 1 Tahun maka penghasilan bersih beliau kurang lebih Rp. 30.000.000 dan 2,5% dari jumlah tersebut adalah Rp. 750.000.

Namun beliau mengatakan bahwa untuk melaksanakan zakat tambang pasir ini masih bingung, terlebih untuk masalah kadar yang harus dikeluarkan terkait dengan nishab dan haulnya. Untuk itu beliau melaksanakan zakat tambang pasir dengan cara membantu orang-orang yang tidak mampu di lingkungan sekitar, misalkan ada pembangunan masjid beliau membantu dengan memberikan pasir secara cuma-cuma.68

Bapak Dadang pendidikan terakhir SMP, mengatakan bahwa beliau menggeluti pekerjaan sebagai penambang pasir sudah berjalan 4 Tahun. Dalam setiap menambang pasir memperoleh 4 sampai 5 dump truck. Penghasilan yang diterima setiap kali menambang pasir satu dump truck Rp. 600.000 X 5 = Rp.

67 Wawancara dengan Bapak Muhammad Yasin pada tanggal 25 September 2019

37

3.000.000. Penghasilan bersih setiap menambang Rp. 2.100.000 dengan dipotong biaya pekerja dan operasional sebagai berikut:

a. Tenaga kerja 5 orang X Rp. 100.000 = Rp. 500.000

b. Operasional mesin (kerusakan, bahan bakar) = Rp. 400.000

Apabila dikalkulasikan selama 1 Tahun maka penghasilan bersih beliau kurang lebih Rp. 60.000.000 dan 2,5% dari jumlah tersebut adalah Rp. 1.500.000.

Beliau mengatakan masih terasa asing dengan istilah zakat tambang pasir, karena yang diketahui beliau selama ini adalah zakat fitrah. Namun beliau mengaku melaksanakan zakat, tetapi dengan cara yang diketahuinya menurut kebiasaan-kebiasaab yang ada pada masyarakat. Yaitu dengan cara memberikan bantuan apabila ada masjid atau mushola yang melakukan renovasi, memberikan santunan kepada anak yatim, saudara ataupun tetangga yang kurang mampu.69

2. Penambang Pasir yang Belum Melaksanakan Zakat

Bapak Marno pendidikan terakhir SD, mengatakan bahwa beliau bekerja sebagai penambang pasir sudah 5 Tahun dan setiap menambang memperoleh 2 sampai 3 dump truck pasir. Penghasilan yang diterima setiap kali menambang pasir 3 X Rp. 600.000 = 1.800.000. Penghasilan bersih Rp. 1.200.000 dengan dipotong biaya pekerja dan operasional yaitu:

a. Tenaga kerja 3 orang X Rp. 100.000 = Rp. 300.000

b. Biaya operasional (kerusakan, bahan bakar) = Rp. 300.000

Apabila dikalkulasikan penghasilan dalam 1 Tahun, maka penghaislan bersih beliau kurang lebih Rp. 38.000.000 dan 2,5% dari jumlah tersebut adalah Rp.950.000.

Beliau mengatakan belum mengeluarkan mengeluarkan zakat tambang pasir, dikarenakan belum mengetahui dan memahami tentang zakat maal

terutama zakat tambang pasir, sejauh ini yang beliau ketahui adalah kewajiban akan zakat fitrah. Selain itu beliau juga mengatakan masih bingung bagaimana cara melaksanakan zakat tambang tersebut, terkait bagaimana cara menghitungnya pula.70

Bapak Sugeng pendidikan terakhir SMP, mengatakan bahwa beliau menggeluti usaha ini sudah 4 Tahun. Menambang pasir memperoleh 2 sampai 4 dump truck dalam sehari. Pengasilan yang diterima setiap menambang pasir dalam satu dump truck RP. 600.000 X 4 = Rp. 2.400.000. Penghasilan bersih setiap hari Rp. 1.750.0000 dipotong dengan biaya pekerja dan biaya operasional kurang lebih dengan rincian:

a. Tenaga kerja 4 orang X 100.000 = Rp. 400.000

b. Operasional mesin (kerusakan, bahan bakar) = Rp. 250.000

Apabila dikalkulasi penghasilan selama 1 Tahun, maka penghasilan bersih beliau kurang lebih Rp 43.000.000 dan 2,5% dari jumlah tersebut Rp.1.075.000.

Seperti halnya Bapak Marno yang belum mengerti tentang bagaimana cara mengeluarkan zakat tambang pasir, terlebih juga mengenai pemahaman tentang kewajiban zakat mall sangatlah kurang.71

Bapak Turmudi, pendidikan terakhir SD. Mengatakan beliau bekerja sebagai penambang pasir sudah sekitar 5 Tahun. Setiap kali menambang pasir beliau mendapat 2 sampai 3 dump truck. Pengahasilan yang diterima setiap menambang pasir dalam satu dump truck Rp. 600.000 X 3 = Rp. 1.800.000. Penghasilan bersih setiap kali menambang Rp. 1.300.000 dengan dipotong biaya:

a. Tenaga kerja 3 orang X Rp.100.000 = Rp. 300.000

b. Operasional mesin (kerusakan, bahan bakar) = Rp. 200.000

70 Wawancara dengan Bapak Marno pada tanggal 4 Oktober 2019

39

Apabila dikalkulasikan selama 1 Tahun, maka penghasilan bersih beliau sekitar Rp. 30.000.000 dan 2,5% dari jumlah tersebut adalah Rp.750.000.

Bapak Turmudi mengatakan belum mengeluarkan zakat hasil tambang pasir, karena belum mengetahui dan memahami mengenai zakat, terlebih beliau hanya lulusan SD. Selain itu beliau mengatakan tidak mengetahui bagaimana cara untuk mengeluarkan zakat dan cara menghitungnya, sebab zakat yang beliau ketahui adalah zakat fitrah.72

Setelah penulis melakukan penelitian tambang pasir di Desa Mulyosari Kecamatan Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur, penulis dapat memberikan penjelasan serta pemahaman bahwa zakat tambang pasir yang ada di Desa Mulyosari Kecamatan Pasir Sakti dapat di kategorikan kedalam zakat perdagangan. Sebab usaha ini disamakan dengan perdagangan yang menghasilkan keuntungan. Dalam syariat Islam zakat perdagangan wajib dikeluarkan apabila memenuhi ketentuan:

a. Nilai barang dagangan mencapai nishab yaitu emas (20 dinar = 85 gram emas) perak (200 dirham = 295 gram perak).

b. Telah mencapai haul atau nishab nya, besar zakat yang dikeluarkan sama dengan emas dan perak yaitu 2,5%.

Namun, dari keterangan dari para penambang pasir yang penulis paparkan diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penambnag pasir yang ada di Desa Mulyosari Kecamatan Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur belum mengeluarkan atau melaksanakan zakat tambang pasir. Mengapa demikian, karena masih banyak diantara mereka tidak mengetahui dan memahami bagaimana cara untuk melaksanakan zakat tambang pasir. Dan masih banyak pula diantara mereka kesadaran untuk berzakat masih sangat minim.

40 BAB IV

ANALISIS PELAKSANAAN ZAKAT TAMBANG PASIR DI DESA MULYOSARI KECAMATAN PASIR SAKTI KABUPATEN LAMPUNG

TIMUR

A. Analisis pelaksanaan zakat tambang pasir di Desa Mulyosari Kecamatan Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur.

Zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam yang telah ditetapkan dalam al-Qur’an, Sunnah Nabi, dan ijma’ para ulama.73 Selain itu zakat adalah ajaran yang melandasi tumbuh kembangnya kekuatan sosial ekonomi pada masyarakat. Dalam al-qur’an disebutkan bahwa harta yang dimiliki seseorang,

Dokumen terkait