• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Sektor Unggulan Sebagai Strategi Pembangunan Daerah Daerah

Produksi Tanaman Pangan

TINJAUAN PUSTAKA

2.5 Pengembangan Sektor Unggulan Sebagai Strategi Pembangunan Daerah Daerah

Permasalahan pokok dalam pembangunan daerah adalah terletak pada penekanan kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan (endogenous development) dengan menggunakan potensi sumber daya manusia. Orientasi ini mengarahkan pada pengambilan inisiatif-inisiatif yang berasal dari daerah tersebut dalam proses pembangunan untuk menciptakan kesempatan kerja baru dan merangsang peningkatan ekonomi (Arsyad, 2016)

Pengertian sektor unggulan biasanya berkaitan dengan suatu perbandingan, baik itu perbandingan berskala regional, nasional maupun internasional. Pada lingkup internasional, suatu sektor dikatakan unggulan jika sektor tersebut mampu bersaing dengan sektor yang sama dengan negara lain. Sedangkan pada lingkup nasional, suatu sektor dapat dikategorikan sebagai sektor unggulan apabila sektor di wilayah tertentu mampu bersaing dengan sektor yang sama yang dihasilkan oleh wilayah lain, baik di pasar nasional ataupun domestik (Tambunan, 2001).

Menurut Rachbini (2001) ada syarat agar suatu sektor tertentu menjadi sektor prioritas, yaitu :

32 1. Sektor tersebut harus menghasilkan produk yang mempunyai permintaan yang cukup besar sehingga laju pertumbuhan berkembang cepat akibat dari efek permintaan tersebut.

2. Karena ada perubahan teknologi yang teradopsi secara kreatif maka fungsi produksi baru bergeser dengan pengembangan kapasitas yang lebih luas. 3. Harus terjadi peningkatan investasi kembali dari hasil-hasil produksi sektor

yang menjadi prioritas tersebut, baik swasta maupun pemerintah.

4. Sektor tersebut harus berkembang sehingga mampu memberi pengaruh terhadap sektor-sektor lainnya.

Sektor unggulan dipastikan memiliki potensi lebih besar untuk tumbuh lebih cepat dibandingkan sektor lainnya dalam suatu daerah terutama adanya faktor pendukung terhadap sektor unggulan tersebut yaitu akumulasi modal, pertumbuhan tenaga kerja yang terserap dan kemajuan teknologi (technological progress). penciptaan peluang investasi juga dapat dilakukan dengan memberdayakan potensi sektor unggulan yang dimiliki oleh daerah yang bersangkutan (Rachbini, 2001).

Sejalan dengan bergulirnya otonomi daerah, setiap kewenangan menjadi tanggung jawab suatu daerah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakatnya dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia. Dengan demikian kecenderungan untuk mengalokasi sumberdaya alam berupa komoditas unggulan, dapat menjadi motor penggerak pembangunan suatu daerah.

33 Menurut Setiyanto (2016), komoditas unggulan merupakan komoditas andalan yang memiliki posisi strategis untuk di kembangkan di suatu wilayah yang penetapannya didasarkan pada berbagai pertimbangan baik secara teknis (kondisi tanah dan iklim) maupun sosial ekonomi dan kelembagaan (pengusaan teknologi, kemampuan sumber daya, manusia, infrastruktur, dan kondisi sosial budaya setempat)

Ambardi dan Prihawantoro (2002), kriteria komoditas unggulan suatu daerah adalah:

1. Komoditas uggulan harus mampu menjadi penggerak utama (prime mover) pembangunan perekonomian. Artinya, komoditas unggulan dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada peningkatan produksi, pendapatan maupun pengeluaran.

2. Komoditas unggulan mempunyai keterkaitan ke depan dan ke belakang yang kuat, baik sesama komoditas unggulan maupun komoditas lainnya. 3. Komoditas unggulan mampu bersaing dengan produk sejenis dari wilayah

lain di pasar nasional dan pasar internasional, baik dalam harga produk, biaya produksi, kuaitas pelayanan, maupun aspek-aspek lainnya.

4. Komoditas unggulan daerah memiliki keterkaitan dengan daerah lain, baik dalam hal pasar (konsumen) maupun pemasokan bahan baku (jika bahan baku di daerah sendiri tidak tersedia sama sekali).

5. Komoditas unggulan memiliki status teknologi yang terus meningkat, terutama melalui inovasi teknologi.

34 6. Komoditas unggulan mampu menyerap tenaga kerja berkualitas secara

optimal sesuai dengan skala produksinya.

7. Komoditas unggulan bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu, mulai dari fase kelahiran, pertumbuhan, puncak hingga penurunan. Disaat komoditas unggulan yang satu memasuki tahap penurunan, maka komoditas unggulan lainnya harus mempu menggantikannya.

8. Komoditas unggulan tidak rentan terhadap gejolak eksternal dan internal. 9. Pengembangan komoditas unggulan harus mendapatkan berbagai bentuk

dukungan. Misalnya, dukungan keamanan, sosial, budaya, informasi dan peluang pasar, kelembagaan, fasilitas insentif/disinsentif, dan lain-lain. 10. Pengembangan komoditas unggulan berorientasi pada kelestarian

sumberdaya dan lingkungan.

Dengan mengetahui tujuan dan sasaran pembangunan, serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki suatu daerah, maka strategi pengembangan potensi unggulan yang ada akan lebih terarah dan strategi tersebut akan menjadi pedoman bagi pemerintah daerah atau siapa saja yang akan melaksanakan usaha di daerah tersebut. Oleh karena itu, terdapat beberapa langkah-langkah yang dapat dijadikan acuan dalam mempersiapkan strategi pengembangan ekonomi yang ada di daerah (Sjafrizal, 2008)

1. Strategi Berbasis Keuntungan Kompetitif Daerah

Pada era otonomi, masing-masing daerah diberikan kebebasan untuk menentukan arah dan strategi pembangunan daerahnya sesuai dengan potensi yang dimiliki. Prinsip keuntungan kompetitif (Competitive

35 Advantage) sebagaimana yang dimaksud oleh Michael E. Porter didasarkan pada unsur kreatifitas, teknologi dan kualitas manusia yang dikombinasikan menjadi suatu kegiatan usaha. Sehingga produk-produk yang dihasilkan oleh suatu daerah akan mempunyai daya saing yang tinggi karena didukung oleh potensi spesifik yang dimiliki daerah yang bersangkutan. Dengan demikian dapat saja terjadi suatu daerah yang tidak mempunyai kandungan sumberdaya alam yang memadai, dapat berkembang pesat karena kelebihannya dari segi kreatifitas, teknologi dan kualitas sumberdaya manusia.

2. Strategi Pengembangan Komoditi Unggulan

Salah satu bentuk kebijakan pembangunan ekonomi daerah adalah dengan pengembangan komoditi unggulan. Dalam hal ini, masing-masing daerah didorong untuk mengembangkan satu atau dua komoditi utama yang mempunyai potensi cukup besar dan mempunyai daya saing yang tinggi sesuai dengan keuntungan kompetitif yang dimiliki oleh daerah yang bersangkutan. Peningkatan daya saing ini tidak hanya penting dalam era otonomi daerah tetapi juga penting dalam era globalisasi untuk menghadapi persaingan ditingkat global.

3. Peningkatan Kemampuan Teknologi Daerah

Peningkatan kemampuan teknologi merupakan unsur penting untuk pengembangan ekonomi daerah karena kemampuan teknologi merupakan unsur penting untuk dapat meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi yang telah ada serta merangsang munculnya penemuan produk baru.

36 Peningkatan kemampuan teknologi daerah ditentukan oleh dua unsur penting. Pertama, pengembangan pendidikan tinggi karena dengan cara demikian pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dapat diwujudkan. Melalui pengembangan IPTEK di daerah, kemampuan untuk meningkatkan teknologi akan dapat pula difasilitasi. Kedua, pengembangan kegiatan penelitian dan pengembangan (Research and Development) karena dengan cara demikian inovasi dan penemuan produk-produk baru akan dapat didorong. Sedangkan pengembangan inovasi dan produk baru tersebut merupakan bentuk utama dari pengembangan teknologi daerah.

4. Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia Daerah

Pengembangan kemampuan teknologi daerah hanya akan dimungkinkan bilamana kualitas sumberdaya manusia daerah sudah cukup tinggi. Dalam hal ini, pengembangan pendidikan dan kesehatan masyarakat di daerah merupakan dua program strategis yang sangat menentukan dan perlu terus dilanjutkan guna meningkatkan kualitas sumberdaya manusia daerah. Upaya pengembangan pendidikan tersebut perlu menekankan pada 3 hal pokok yaitu : (1) Peningkatan jumlah dan kualitas tenaga pendidik, (2) Pengembangan prasarana dan sarana pendidikan, dan (3) Perubahan manajemen pendidikan.

5. Pengembangan Kewirausahaan Daerah

Seandainya suatu daerah mempunyai potensi pengembangan ekonomi yang cukup besar dan didukung oleh kualitas sumberdaya manusia

37 dan teknologi produksi yang sudah cukup baik, akan tetapi bila para pengusaha dan masyarakat tidak mempunyai kemampuan kewirausahaan, maka pengembangan kegiatan ekonomi akan sukar diwujudkan. Hanya dengan kewirausahaan yang cukup tinggi semua potensi ekonomi yang ada akan dapat diwujudkan menjadi kegiatan produksi melalui keberanian para pengusaha untuk melakukan investasi dan menanggung resiko. Karena itu tidaklah salah Benjamin Higgins dan Donald J. Savoie mengatakan bahwa kewirausahaan (enterpreneurship) meupakan salah satu faktor kunci untuk menggerakkan proses pembangunan daerah.