• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adapun definisi “Partai Politik” secara etimologi tersusun dari beberapa kata,

yakni:

1. Kata “Partai”, yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti:

Perkumpulan (segolongan orang) yang seasas, sehaluan, dan setujuan (terutama di bidang politik).22

2. Kata “Politik”, yang menurut Peter H. Merkl mempunyai arti usaha untuk mencapai suatu masyarakat yang lebih baik, yakni masyarakat yang sesuai dengan tatanan sosial yang baik dan berkeadilan.23

Politik secara umum dapat dikatakan kegiatan dalam suatu sistem negara yang menyangkut proses penentuan peraturan-peraturan yang dapat diterima baik oleh

22

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 1023.

23

sebagian warga negara sesuai dengan tujuan dari sistem tersebut, yakni the good life dan begitu pula proses pelaksanaannya.24

Maka dengan demikian dapat difahami secara etimologi bahwa partai politik ialah perkumpulan yang didirikan untuk mewujudkan ideologi politik tertentu.25

Black’s Law Dictionary memberikan sebuah terminologi mengenai partai politik, yakni: “Political Party, an organization of voters formed to influence the

goverment’s conduct and policies by nominating and electing candidates to public

office”, (Partai Politik ialah sebuah organisasi pemilih yang dibentuk untuk mempengaruhi perbuatan pemerintah dan kebijakannya dengan pencalonan dan pemilihan kandidat untuk jabatan publik).26

UU Parpol mendefinisikan Partai Politik sebagai organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan citacita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.27

Menurut Miriam Budiardjo, Partai Politik ialah suatu kelompok terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok tersebut ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut

24

Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, h. 15.

25

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 1024.

26

Bryan A. Garner, Black’s Law Dictionary, h. 1276. 27

Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik.

kedudukan politik (biasanya dengan cara konstitusional) untuk melaksanakan programnya.28

Pendapat yang serupa juga disampaikan oleh H. Abu Daud Busroh, menurutnya partai politik ialah sekelompok anggota masyarakat yang terorganisir secara teratur berdasarkan ideologi atau program dimana ada keinginan para pimpinannya untuk merebut kekuasaan negara terutama eksekutif melalui cara yang terbaik.29

Jimly Asshiddiqie menjelaskan bahwa partai politik mempunyai posisi

(status) dan peranan (role) yang sangat penting dalam setiap sistem demokrasi. Partai memainkan peran penghubung yang sangat strategis antara proses-proses pemerintahan dengan warga negara atau masyarakat.30

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat difahami mengenai definisi dari pada partai politik, yakni suatu kelompok yang terorganisir secara teratur berdasarkan ideologi atau program dan bertujuan untuk memperoleh kekuasaan politik atau merebut kedudukan politik dengan cara konstitusional (cara yang baik). Selanjutnya, untuk memahami makna “Partai Politik Peserta Pemilu”, maka perlu difahami

terlebih dahulu mengenai arti dari “Peserta Pemilu”.

Selanjutnya, definisi “Peserta Pemilu” secara etimologi terdiri dari dua kata, yakni:

28

Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, h. 403-404. 29

H. Abu Daud Busroh, Ilmu Negara, cet. VIII, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), h. 156. 30

Jimly Asshiddiqie, Menuju Negara Hukum yang Demokratis, (Jakarta: PT. Bhuana Ilmu

1. Kata “Peserta”, berasal dari kata “serta”, yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti: 1) ikut; 2) turut.31 Sedangkan pengertian “Peserta” sendiri

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah orang yang ikut serta atau yang mengambil bagian.32

2. Kata “Pemilihan Umum”, berasal dari kata “Pemilihan” yang menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia berarti proses, cara atau perbuatan memilih. Sedangkan

“Pemilihan Umum” sendiri mempunyai arti pemilihan yang dilakukan serentak oleh seluruh rakyat suatu negara (untuk memilih wakil rakyat).33 Adapun di dalam

bahasa Inggris pemilihan umum dikenal dengan istilah “General Election” yang

berarti Pemilihan Umum.34

Adapun definisi “pemilihan umum” secara terminologi, sebagaimana yang

terdapat dalam Black’s Law Dictionary, yakni:“General election”, 1) An election that occurs at regular interval of time; 2) An election for all seats, as contrasted with a by-election (by-election: an election specially held to fill a vacant post, (Pemilihan Umum ialah: 1) Sebuah pemilihan yang terjadi pada selang waktu yang teratur; 2) Pemilihan untuk semua kursi, sebagai kontras dengan by-election (by-election ialah pemilu khusus yang digelar untuk mengisi pos yang kosong).35

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 menyebutkan bahwa Pemilihan Umum yang selanjutnya disingkat Pemilu, adalah sarana pelaksanaan kedaulatan

31

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 1290.

32Ibid

, h. 1290. 33 Ibid,

h. 1074. 34

I.P.M. Ranuhandoko, Terminologi Hukum: Inggris-Indonesia, h. 306. 35

rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.36

Menurut Agust Riewanto, Pemilihan Umum adalah media artikulasi politik masyarakat. Pemilu diperuntukan bagi para aktifis Parpol dan konstituen politik yang benar-benar serius berkehendak mengikuti Pemilu, karena apabila para aktifis Parpol dan konstituen politik mengikuti Pemilu hanya berprinsip “coba-coba ikut siapa tahu

akan jadi pemenang” maka hal demikian merupakan cita-cita yang keliru dan akan

mencederai makna Pemilu.37

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat difahami bahwa “Peserta Pemilu”

ialah orang (subyek tertentu) yang ikut serta atau mengambil bagian dalam Pemilu yang dilaksanakan berdasarkan kedaulatan rakyat dan diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Maka dengan demikian, dapat difahami sebuah definisi mengenai “Partai

Politik Peserta Pemilu”, yakni suatu kelompok terorganisir dan teratur berdasarkan

ideologi yang ikut serta atau mengambil bagian dalam Pemilu yang dilaksanakan berdasarkan kedaulatan rakyat dan diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

36

Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum.

37

August Riewanto, ed., Ensiklopedi Pemilu: Analisis Kritis Intropektif Pemilu 2004 Menuju Agenda Pemilu 2009, cet. I, (Yogyakarta: Lembaga Studi Agama dan Budaya (el-SAB) bekerjasama dengan Fajar Pustaka, 2007), h. 9.