• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Saluran Distribusi dan Jenis Saluran Distribusi

TINJAUAN PUSTAKA

3) Penyesuaian Geografis

2.3.3. Pengertian Saluran Distribusi dan Jenis Saluran Distribusi

Swastha (1999) menyatakan saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pembeli industri.

Saluran distribusi (chanels distribution) merupakan jalan yang dipergunakan agar kepemilikan atas produk (possesion utility) beralih dari produsen kepada konsumen. Produk yang dihasilkan pabrik, sebelum mencapai konsumennya, bergerak melalui para grosir yang menjualnya kepada pemborong yang pada

gilirannya menjual kepada pengecer. Produk lainnya, seperti pasokan dan perlengkapan restoran makanan siap saji, ditransfer secara langsung dari pabrikan kepada pengecer. Dalam beberapa kasus lainnya, pabrikan mungkin bahkan memiliki toko (outlet) sendiri (Mowen dan Minor, 2002)

Menurut Lamb et. al (2002) saluran distribusi adalah serangkaian dari organisasi yang saling bergantung yang memudahkan pemindahan kepemilikan sebagaimana produk-produk bergerak dari produsen ke pengguna bisnis atau

pelanggan”.

Pada dasarnya ketika memilih saluran distribusi, perusahan harus mengikuti kriteria 3 c, yaitu chanel control, market coverage, dan cost. Hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi pengembangan pasar, produk, perantara dan perusahaan. Hal-hal yang dipertimbangkan meliputi:

1) Pertimbangan Pasar 2) Pertimbangan Produksi

3) Pertimbangan Perusahaan (Stanton, 1996)

Penyaluran barang dari produsen ke konsumen, anggota-anggota saluran distribusi menjalankan sejumlah fungsi-fungsi utama dan terlibat dalam aliran kegiatan sebagai berikut:

Saluran distribusi menurut Kotler (2000) memiliki beberapa fungsi antara lain: Dalam menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, anggota-anggota saluran distribusi menjalankan sejumlah fungsi-fungsi utama dan terlibat dalam aliran kegiatan sebagai berikut:

1) Informasi

Pengumpulan dan penyebaran informasi riset pemasaran tentang konsumen, pesaing dan kekuatan atau pelaku pasar lain yang ada sekarang maupun yang potensial dalam lingkungan pemasaran

2) Promosi

Pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif tentang penawaran untuk memikat pembeli

3) Negoisasi

Usaha untuk mencapai kesepakatan tentang harga atau masalh lainnya yang memungkinkan timbulnya perpindahan hak milik

4) Pemesanan

Komunikasi mundur untuk menyampaikan informasi minat beli para anggota saluran distribusi

5) Pembiayaan

Perolehan dan pengalokasian dana yang dibutuhkan untuk membiayai persediaan pada berbagai tingkat saluran pemasaran

6) Pengambilan risiko

Penanggungan risiko yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi saluran pemasaran tersebut.

7) Pemilikan fisik

Kesinambungan penyimpanan dan pergerakan produk fisik dari bahan mentah sampai pelanggan akhir

8) Pembayaran

Pembeli membayar tagihannya ke penjual lewat bank dan institusi keuangan lainnya

9) Hak milik

Transfer kepemilikan sebenarnya dari satu organisasi atau orang ke organisasi atau orang yang lain

Tjiptono (2002) jenis-jenis saluran distribusi terdiri dari

1) Retailing

Retailing merupakan semua penjualan barang dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk pemakaian pribadi dan rumah tangga, bukan untuk keperluan bisnis. Ada empat fungsi utama retailing, yaitu: a. Membeli dan menyimpan barang

b. Memindahkan hak milik barang tesebut kepada konsumen akhir c. Memberikan informasi mengenai sifat dasar dan pemakaian barang tersebut

d. Memberikan kredit kepada konsumen.

Faktor-faktor ekonomi yang relevan dalam memilih retail store antara lain meliputi:

a. Harga, ada retail store yang memasang harga mati seperti;

supermarket dan departement store dan ada pula yang menetapkan harga fleksibel atau dapat ditawar seperti; discount store)

b. Kemudahan, seperti kemudahan parkir, bisa cepat pergi setelah membayar, dan mudah mencari barang yang diinginkan (meliputi proses menemukan, membandingkan, memilih)

c. Kualitas produk yang ditawarkan.

d. Bantuan wiraniaga, seperti swalayan membantu secara pasif atau membantu secara aktif

e. Nilai yang ditawarkan, terbagi atas:

1) Total customer value, adalah sekumpulan manfaat yang diharapkan pelanggan dari produk dan jasa.

2) Total customer cost, terdiri dari harga yang dibayarkan, biaya waktu, biaya tenaga dan biaya psikis.

f. Jasa-jasa khusus yang ditawarkan seperti pengiriman barang secara gratis, pembelian kredit dan bisa mengembalikan atau menukar barang yang sudah dibeli.

2) Whole saling

Whole saling adalah segala kegiatan menjual produk dalam kuantitas besar kepada pembeli non-konsumen akhir dengan tujuan untuk dijual kembali atau untuk pemakaian bisnis. Perusahaan yang melakukan kegiatan

wholesaling ini disebut wholesaler Umumnya produsen menggunakan pedagang grosir jika mereka efisien dalam menjalankan fungsi-fungsi berikut:

a. Selling and promoting, pedagang grosir menyediakan wiraniaga bagi produsen untuk mencapai dan melayani pelanggan dengan biaya rendah.

b. Buying and Assortment Building, pedagang grosir mampu memilih dan menentukan keanekaragaman item produk yang dibutuhkan pelanggan

c. Bulk Breaking, pedagang grosir membeli produk dari produsen dalam partai besar dan kemudian memecahnya dalam unti-unit yang lebih kecil.

d. Warehousing, pedagang grosir menyimpan persediaan sehingga mengurangi biaya persediaan dan risiko pemasok serta pelanggan e. Transportation, pedagang grosir dapat menyalurkan barang lebih cepat

daripada produsen karena mereka lebih dekat dengan pelanggan

f. Financing, pedagang grosir membantu keuangan pelanggan dan pemasok dengan menjual secara kredit, memesan barang lebih awal, dan membayar tepat waktu.

g. Risk bearing, pedagang grosir menanggung risiko-risiko seperti kecurian, kerusakan, kadaluarsa, dan kerugian lainnya yang berkaitan dengan kepemilikan barang.

h. Market Information, pedagang grosir menyajikan informasi bagi pemasok dan pelanggannya tentang aktivitas pesaing, produk baru, perkembangan harga dan sebagainya.

i. Management Service and Counseling, pedagang grosir juga sering membantu para pengecer, misalnya melatih para wiraniaganya, menata

layout dan etalase toko, dan membuat sistem akuntansi serta pengawasan persediaan.

Menurut Sastradipoera (2003), kegiatan distribusi mencakup lima komponen, antara lain:

a. Penggudangan dan penyimpanan, yakni upaya pemeliharaan barang-barang dagangan untuk sementara atau waktu lama

b. Penanganan angkutan dan fisik, meliputi penentuan rute yang dilalui, alat pengangkutan, tarif dan mengawasi operasi angkutan

c. Pemrosesan pesanan, segenap kegiatan yang meliputi penghimpunan, pemeriksaan, dan pengiriman informasi pesanan penjualan

d. Transportasi, yakni penghantaran barang dari satu tempat ke tempat lainnya

e. Lokasi, berkaitan dengan penetapan lokasi toko (outlet) yang akan menyalurkan barang-barang kepada konsumen.

Menurut Cravens (2000) faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk saluran distribusi adalah:

a. Pertimbangan produk akhir b. Karakteristik produk

c. Bentuk dan sumber daya pabrik d. Fungsi-fungsi yang disyaratkan

e. Ketersediaan dan keterampilan perantara

Dokumen terkait