• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. BAHAN DAN METODE

3.4 Pengumpulan data

3.4.1 Penentuan lokasi pengambilan contoh

Stasiun pengambilan contoh berjumlah sebanyak 2 stasiun. Stasiun 1 berada pada posisi 6º4’44,28’’ BT dan 106º44’36,6’’ LS dan Stasiun 2 berada pada posisi 6º4’23,34’’ BT dan 106º44’18,7’’ LS. Kedua stasiun ditentukan berdasarkan dengan keterwakilan lokasi yang dekat dan jauh dari area budidaya.

3.4.2 Teknik pengambilan contoh

3.4.2.1 Tahap pra pengambilan contoh

Penanganan contoh dari lapangan ke laboratorium dilakukan dalam 3 tahap. Tahap pertama adalah pembersihan alat-alat sebelumsamplingdilakukan. Pada tahap pembersihan alat-alat, peralatan gelas seperti botol-botol kaca 2 L direndam dan dicuci dengan air sabun teepol lalu dibilas dengan akuades, setelah itu

dikeringkan dalamovenbersuhu 100 °C. Untuk alat tempat menyimpan contoh biota kerang hijau, dapat digunakan kertasallumunium foilyang sudah

dibersihkan dengan larutan metanol 50% agar kertas bebas dari kontaminan atau steril.

3.4.2.2 Tahap pengambilan contoh

Contoh yang diambil di setiap stasiun adalah biota dengan empat ukuran panjang tubuh yang berbeda dan air laut. Ukuran contoh kerang hijau yang diambil pada kedalaman antara 6-7 m dimana terdapat variasi ukuran yang diperlukan dalam penelitian yaitu kisaran 1,0-1,5 cm; 2,5-3,0 cm; 4,0-4,5 cm dan 5,5-6,0 cm. Pengambilan contoh biota dilakukan sebanyak 5 kali secara acak sederhana pada setiap stasiun dengan interval waktu 2 minggu sekali. Seluruh contoh dibungkus denganallumunium foiluntuk mencegah kontaminasi dari luar dan diberikan label bertuliskan kisaran ukuran dan stasiun.

Contoh air laut diambil sebanyak 3 kali dengan interval waktu 4 minggu menggunakanwater samplerdari bahan gelas pada kedalaman kurang lebih 5 m. Kedalaman ini ditentukan dengan dasar bahwa bagian ini berada antara

permukaan dan dasar perairan. Pengambilan contoh air laut diulang sebanyak 3 kali tiap pengambilan. Botol-botol tersebut dibilas terlebih dahulu dengan air laut agar terjadi penyesuaian kondisi antara botol contoh dengan air contoh. Jumlah contoh air yang diperlukan adalah sebanyak 6 liter per stasiun. Seluruh contoh air dan biota kerang hijau dimasukkan ke dalam kotak pendingin yang berisi es gel selama perjalanan menuju laboratorium.

3.4.2.3 Tahap pasca pengambilan contoh

Pada tahap ini dilakukan penyimpanan contoh di laboratorium dimana air laut tanpa disaring dan kerang hijau disimpan/didinginkan dalam lemari pendingin bersuhu 4-10 °C. Contoh disimpan selama 2 bulan sampai saat digunakan untuk analisis.

3.4.3 Analisis parameter pendukung

Penelitian ini juga mengukur beberapa parameter penunjang yang secara rinci ditampilkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Parameter pendukung yang dianalisis

Parameter Satuan (unit) Alat Metode

Kimia Salinitas ‰ SCTmeter Potensiometrik

pH - pH meter -

PAH dalam air dan biota

ρg/L (air) µg/g (biota)

Kromatografi gas (GC-MS)

Kromatografi

Fisika TSS mg/L Vakum (Filter) Gravimetri

3.4.4 Analisis PAH

Analisis PAH dalam contoh air dan biota dilakukan dengan menggunakan kromatografi gas jenis Spektrofotometri Massa (GC-MS) tipe Hewlett Packard 6890. Prosedur untuk analisis keduanya dapat dilihat pada Lampiran 8.

3.4.4.1 Analisis PAH dalam air laut

Metode yang digunakan untuk melakukan analisis PAH dalam air laut mengacu padaEnvironmental Protecting Agencyatau EPA nomor 3510c (untuk preparasi) dan EPA nomor 8270d (untuk injeksi GC). Metode preparasi dapat dilakukan untuk menganalisis contoh zat cair dengan alat corong pisah berukuran 500 ml (EPA, 1996a).

Proses ekstraksinya diawali dengan menuang contoh 400 ml air laut ke dalam corong pisah 500 ml, setelah itu 25 ml pelarut diklorometan dituang juga ke dalam corong pisah. Selama 1-2 menit, corong pisah tersebut dikocok-kocok sampai contoh dan pelarut menyatu. Tunggu selama 10 menit hingga terjadi pemisahan antara kedua zat cair. Setelah memisah, hasil ekstrak yang berada di lapisan bawah corong dialirkan ke dalam tabung erlenmeyer. Perlakuan memasukkan 25 ml pelarut diklorometan ini diulangi sebanyak 2 kali. Setelah itu, hasil ekstrak dipindahkan ke dalam bola ukur dan diuapkan pada suhu di atas titik didih pelarut diklorometan (65 °C) denganrotavaporhingga mencapai kurang lebih 1 ml. Contoh tersebut diuapkan lagi dengan menggunakan aliran gas Nitrogen hingga mencapai 0,5 ml. Setelah mencapai 0,5 ml, contoh dimasukkan ke dalam botol

vialberukuran 2 ml untuk diinjeksikan ke alat Kromatografi Gas Spektrofotometri Massa.

3.4.4.2 Analisis PAH dalam kerang hijau

Metode yang digunakan untuk melakukan analisis kandungan PAH dalam kerang hijau mengacu padaEnvironmental Protecting Agencyatau EPA nomor 3540 (dalam preparasi) dan EPA nomor 8270d (dalam injeksi GC). Metode preparasi dapat digunakan untuk menganalisis contoh biota dengan menggunakan alat soklet (EPA, 1996b).

Proses ekstraksinya diawali dengan menimbang contoh jaringan kerang hijau seberat 10 gram berat basah dan dihaluskan denganblendersampai homogen. Contoh yang telah dihaluskan selanjutnya dibungkus dalam kertas saring yang sudah dibentuk kemudian dimasukkan ke dalam ruang soklet. Di atas dan bawah contoh dalam kertas saring diberikan kapas lalu ditutup rapat agar contoh tidak

keluar dari kertas saring. Tabung soklet berisi contoh dipasang antara tabung pendingin di sebelah atas dan bola ukur yang berisi 200 ml diklorometan serta alat pemanas di sebelah bawah. Setelah semuanya terpasang dengan baik, proses ekstraksi dapat dilangsungkan selama 3 jam untuk mendapat hasil ekstraksi yang maksimal. Setelah itu, hasil ekstrak dalam bola ukur diuapkan pada suhu di atas titik didih diklorometan (65 °C) denganrotavaporhingga mencapai kurang lebih dari 1 ml lalu dipindahkan ke dalam botolvialberukuran 2 ml untuk diinjeksikan ke alat Kromatografi Gas Spektrofotometri Massa.

3.4.4.3 Analisis PAH dengan Kromatografi Gas Detektor Spektrofotometri Massa (GC-MS)

Metode injeksi GC nomor 8270d digunakan untuk menganalisis PAH dengan detektor Spektrofotometri Massa (GC-MS). Metode ini tidak hanya mendeteksi PAH, terdapat 244 komponen senyawa kimia lain yang dapat dideteksi dengan menggunakan metode ini. GC yang digunakan adalah GC Hewlett Packard 6890 (EPA, 1998). Metode ini digunakan untuk mendeteksi kandungan PAH dalam air laut dan biota kerang hijau.

Kondisi GC saat contoh diinjeksi adalah suhu awaloven50 °C, inlet depan modesplitless, kolom kapiler jenis HP-5 dari bahan 5 % fenil metil siloxane yang memiliki panjang 30 m, diameter 250μm dan ketebalan lapisan film 0.5μm. Gas yang digunakan adalah gas helium dengan kecepatan aliran 30 cm/detik. Jumlah contoh yang diambil saat proses injeksi sebanyak 2μL dengan suhuoven

terprogram dari 50 °C dengan laju perpindahan 8 °C per menit hingga mencapai 323 °C dan didiamkan selama 15 menit.

Dokumen terkait