KEMENTERIAN KEHUTANAN
PENILAIAN TERHADAP LINGKUNGAN PENGENDALIAN
Penilaian terhadap unsur lingkungan pengendalian dilakukan untuk mengukur tingkat efektivitas lingkungan pengendalian yang telah dibangun dan untuk memberi keyakinan bahwa lingkungan pengendalian suatu unit kerja/satker telah tepat dan memadai untuk mendukung implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), pencapaian tujuan organisasi, keandalan laporan keuangan, pengamanan aset negara dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
A. Sarana dan Aspek Penilaian
Sarana penilaian yang diperlukan dalam lingkungan pengendalian disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel Kebutuhan Penilaian Lingkungan Pengendalian
No Unsur/Sub Unsur Aspek Penilaian Dokumen yang Diperlukan
1. Organisasi a. Ada/tidaknya bagan organisasi tertulis di instansi yang
bersangkutan.
- Permenhut Nomor P.13/Menhut-II/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan.
- SK. Ditjen/Kepala Badan/Ka.UPT tentang Organisasi Unit Kerja. - Penetapan Tim/
Penanggung Jawab Kegiatan
- Kumpulan Peraturan atau kriteria lainnya yang berkaitan dengan organisasi.
- Daftar Nominatif Pegawai dan Daftar Urutan
Kepangkatan.
- Laporan Hasil Evaluasi Kepegawaian/Organisasi. b. Kesesuaian organisasi dengan
tugas pokok dan fungsi unit kerja/satker.
c. Ada/tidaknya mekanisme dan alur pekerjaan serta tanggung jawab.
d. Ada/tidaknya rentang kendali bagi pimpinan dalam organisasi. e. Kompetensi personil yang
menduduki jabatan.
f. Pemantauan terhadap
operasionalisasi organisasi pada unit kerja/satker dalam
pelaksanaan kegiatan.
g. Ada/tidaknya definisi wewenang dan pendelegasian.
h. Ada/tidaknya sistem hubungan kerja yang terintegrasi.
i. Ketepatan pengisian personil dalam organisasi.
j. Ada /tidaknya definisi wewenang dan pendelegasian.
k. Ada/tidaknya kegiatan sosialisasi organisasi dan uraian tugasnya kepada seluruh personil yang didalamnya.
l. Ada/tidaknya evaluasl secara berkala terhadap organasi yang Ielah ada.
m. Rekomendasi hasil evaluasi tersebut digunakan untuk perbaikan organisasi.
pada unit kerja/satker ybs. - KAK/TOR untuk masing- masing pemantauan - Penetapan Tim/Petugas
Pemantau
- Kumpulan peraturan atau kriteria lainnya
- Laporan TL Hasil Pemantauan b. Kesesuaian kebijakan dengan
tujuan dan sasar-an yang telah dltetapkan.
c. Kebijakan telah disosialisasikan dan dikomunikasikan kepada personil di unit kerja/satker.
d. Ada/tidaknya KAK/TOR sebagai
acuan dalam pemantauan kebijakan.
e. Susunan Tim dan Kompetensi Tim yang melakukan
pemantauan kebijakan.
f. Kebijakan telah disusun secara sederhana agar dapat
dilaksanakan.
g. Kebijakan telah dapat
memberikan motivasi bagi PNS dalam pencapaian tujuan unit kerja/satker.
h. Kebijakan dapat meningkatkan disiplin pegawai.
i. Ketepatan penggunaan
perangkat kerja pendukung dalam pelaksanaan kebijakan. j. Kebijakan dapat diterima secara
rasional di semua lapisan level organisasi.
k. Kebijakan teiah mendiskripsikan tingkat ketepatan/keberhasilan pencapaian sasaran kebijakan. l. Kebijakan telah disahkan dan
gunakan sebagai
pedoman/acuan pelaksanaan kegiatan.
m. Ada/tidaknya pengelolaan sumber kebijakan seperti kepegawaian, pelaksanaan program.
n. Kebijakan telah dijabarkan kedalam Juklak dan Juknis kegiatan.
3. Sumberdaya Manusia
a. Ada/tidaknya sarana penegakan integritas dan nilai etika.
- Mekanisme penerimaan pegawai.
- Dokumen penempatan dan pengkajian kinerja pegawai.
- Dokumen penetapan sistem Diklat.
- Daftar Normatif Pegawai. - Daftar Urutan
Kepangkatan (DUK). - Dokumen penyerahan
LHKPN ke KPK.
- Dokumen pegawai yang telah menandatangani pakta intergritas. b. Seluruh Pejabat struktural/pengelola anggaran telah melaporkan LHKPN ke KPK. c. Penerapan kompetensi SDM dalam organisasi unit kerja/satker.
d. Ada/tidaknya pertimbangan risiko bagi pimpinan dalam mengambil keputusan dalam menerapkan manajemen berbasis kinerja. e. Ada/tidaknya pendelegasian
f. Ada/tidaknya uraian tugas dan masing-masing personil pada unit kerja/satker.
g. Ada/tidaknya pembinaan karir dan pola karir pegawai pada unit kerja/satker.
h. Ada/tidaknya penetapan siatem Diklat bagi pegawai.
i. Ada/tidaknya rumpun jabatan dan perangkat jabatan bagi pegawai.
j. Ada/tidaknya kompetensi
pegawai, khususnya mekanisme penerimaan PNS dan pengkajian kinerja pegawai.
4. Prosedur a. Ada/tidaknya prosedur tertulis di instansi ybs.
- SK. Ditjen/kepala Badan tentang Prosedur. - KAK/TOR untuk masing-
masing kegiatan.
- Kumpulan peraturan atau kriteria tentang prosedur. - Laporan TL Hasil Evaluasi
Prosedur. b. Kesesuaian prosedur dengan
kebutuhan organisasi. c. Efektifitas prosedur sebagai
acuan kegiatan.
d. Ada/tidaknya prosedur sebagai acuan dalam masing-masing kegiatan.
e. Prosedur telah disusun secara sederhana, tidak bertele-tele, dan jelas.
f. Prosedur telah ditunjang dengan kebijakan secara tertulis.
g. Prosedur telah disusun secara efisien, tidak kaku dan fleksibel h. Prosedur telah di sosialisasikan
dan dikomunikasikan kepda seluruh pegawai unit kerja/satker dan pengguna.
i. Ada/tidaknya prosedur tertulis penerimaan APIP dan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada unit kerja.
j. Ada/tidaknya evaluasi berkala dan berjenjang terhadap
prosedur yang ada.
k. Ada/tidaknya penyajian kondisi, kendala dan rekomendasi dalam laporan hasil evaluasi prosedur. l. Hasil evaluasi prosedur
dituangkan dalam laboran dan digunakan sebagai bahan penyempurnaan.
B. Pelaksanaan Penilaian
Penilaian dilakukan berdasarkan 4 (empat) sub unsur lingkungan pengendalian yang meliputi organisasi, prosedur, sumberdaya manusia, dan kebijakan. Masing- masing sub unsur diberi bobot tertentu berdasarkan justifikasi nilai penting (signifikansi) terhadap lingkungan pengendalian, yang jumlah seluruhnya 100%.
Setiap sub unsur diuraikan dalam beberapa item penilaian dengan bobot yang ditentukan sesuai relevansinya dengan masing-masing sub unsur tersebut. Rincian lengkap pelaksanaan penilaian disajikan dalam tabel di bawah ini:
Tabel Uraian Penilaian
No URAIAN YA TIDAK
A. ORGANISASI
1. Pimpinan telah menetapkan bagan organisasi di unit kerja/satker yang bersangkutan.
2. Kesesuaian organisasi dengan tugas pokok dan fungsi unit kerja/satker.
3. Organisasi dilengkapi mekanisme don alur pekerjaan. 4. Bagan organisasi dilengkapi dengan rentang kendali bagi
pimpinan dalam organisasi.
5. Organisasi diisi dengan personil berkompeten dalam menduduki jabatan.
6. Pimpinan melakukan pemantauan terhadap operasionalisasi organisasi pada unit kerja/satker datam pelahsanaan kegiatan. 7. Organisasi dilengkapi dengan struktur organisasi dan uraian togas
(Job Discription).
8. Organisasi didukung dan dilengkapi dengan sistem hubungan kerja yang terintegrasi antar bagian secara vertikal maupun horisontal.
9. Organisasi dilengkapi dengan defisini wewenang dan pendelegasiannya.
10. Struktur organisasi dan uraian tugasnya disosialisasikan kepada seluruh personil karyawan yang didalamnya.
11. Pelaksanaan evaluasi secara berkala terhadap organisasi yang telah ada guna penyempurnaan.
12. Rekomendasi hasil evaluasi tersebut digunakan untuk perbaikan organisasi.
B. KEBIJAKAN
1. Pimpinan menetapkan kebijakan tertulis guna mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada unit kerja/satker ybs. 2. Kebijakan telah sesuai dengan tujuan/sasaran yang telah
ditetapkan.
3. Kebijakan telah disosialisakan/dikomunikasikan kepada personil di unit kerja/satker.
4. Pimpinan telah menetapakan KAK/TOR sebagai acuan dalam pemantauan kebijakan.
5. Pimpinan telah menyusun dan menetapkan Tim berdasarkan kompetensi untuk melakukan pemantauan penerapan kebijakan. 6. Kebijakan disusun secara bijaksana/efektif digunakan sebagai
acuan pelaksanaan kegiatan program.
7. Kebijakan telah dapat memberikan motivasi bagi PNS dalam pencapaian tujuan unit kerja/satker.
8. Kebijakan dapat meningkatkan disiplin pegawai.
9. Ketepatan penggunaan perangkat kerja pendukung dalam pelaksanaan kebijakan.
10. Kebijakan dapat diterima secara rasional di semua lapisan level organisasi.
11. Kebijakan telah mendiskripsikan tingkat ketepatan/keberhasilan pencapaian sasaran kebijakan.
12. Kebijakan telah disahkan sebagai pedoman/acuan pelaksanaan kegiatan /program.
kegiatan /program.
14. Pengelolaan sumber kebijakan kepegawaian pelaksanaan program.
15. Kebijakan telah dijabarkan kedalam juklak/juknis kegiatan. C. SUMBERDAYA MANUSIA
1. Pimpinan menyediakan sarana guna menegakan integritas/nilai etika di unit kerja/satker.
2. Seluruh Pejabat struktural/pengelola anggaran telah melaporkan LHKPN ke KPK.
3. Pimpinan menerapkan kompetensi SDM dalam organisasi di unit kerja/satker.
4. Pimpinan menggunakan pertimbangan risiko dalam pengambilan keputusan dalam menerapkan manajemen berbasis kinerja. 5. Pimpinan menerapkan sistem pendelegasian wewenang/tanggung
jawab dalam melaksanakan roda organisasi.
6. Pimpinan mensosialisasikan uraian tugas kepada masing-masing personil pada unit kerja/satker.
7. Pimpinan melakukan pembinaan karir/pola karir pegawai pada unit kerja/satker.
8. Pimpinan penetapan sistem Diklat bagi pegawai guna meningkatkan kemampuan/profesionalisme.
9. Pimpinan menerapkan/menetapkan rumpun jabatan/perangkat jabatan bagi pegawai.
10. Pimpinan menetapkan kompetensi pegawai, mulai dari
mekanisme penerimaan PNS sampai dengan pengkajian kinerja pegawai.
11. Pimpinan melakukan pemantauan/evaluasi terhadap
penguasaan/implementasi uraian tugas (jobs depcription) masing- masing personil.
12. Pimpinan dalam menetapan personil yang mengelola keuangan/ asset berdasarkan kompentensinya
D. PROSEDUR
1. Pimpinan menetapkan prosedur tertulis (sop) di unit kerja/satker yang bersangkutan.
2. Sop dibuat lengkap seluruh kegiatan sesuai dengan tupoksi. 3. Kesesuaian prosedur dengan kebutuhan organisasi dam
mendukung pelaksanaan kegiatan dan tupoksi dari unit kerja. 4. Efektifitas prosedur sebagai acuan kegiatan.
5. Prosedur telah disusun secara sederhana, tidak bertele-tele, jelas dan fleksibel.
6. Prosedur telah ditunjang dengan kebijakan secara tertulis. 7. Prosedur disosialisasikan/dikomunikasikan kepada seluruh
karyawan/pegawai pada unit kerja/satker dan pengguna.
8. Prosedur telah memuat pencatatan, pelaporan untuk pelaksanaan kegiatan, pengelolaan keuangan/asset.
9. Prosedur tidak lanjut hasil pemeriksaan APIP pada unit kerja/satker telah dibuat.
10. Pimpinan melakukan evaluasi secara berkala dan berjenjang terhadap prosedur yang ada.
11. Format/outline laboran meliputi kondisi, kendala dan rekomendasi. 12. Hasil evaluasi prosedur dituangkan digunakan pimpinan unit