• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENJELMAAN: RAMALAN DAN KEGENAPANNYA

Dalam dokumen Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang 28 (Halaman 46-51)

segala sesuatu diciptakan, sifat-sifat Allah dinyatakan, keselamatan manusia dilengkapkan, dan dunia dihakimi Ialah Allah yang sejat

PENJELMAAN: RAMALAN DAN KEGENAPANNYA

Rencana Allah ialah menyelamatkan orang yang tersesat jauh dari semua petunjuk yang diberikan-Nya (Yoh. 3:16, 1 Yoh. 4:9) me- nunjukkan kasih-Nya dengan sangat meya- kinkan. Di dalam rencana ini Anak-Nya yang “telah dipilih sebelum dunia dijadikan” men- jadi korban dosa, menjadi harapan bagi umat manusia (1 Ptr. 1:19, 20). Ia membawa kita kembali kepada Allah serta menyediakan kelepasan dari dosa melalui penghancuran pekerjaan si jahat (1 Ptr. 3:18; Mat. 1:21; 1 Yoh. 3:8).

Dosa telah memisahkan Adam dan Hawa dari sumber kehidupan, akibatnya ialah ke- matian yang segera. Akan tetapi sesuai de- ngan rencana yang telah dibentangkan sebe- lum asas dunia ini (1 Ptr. 1:20, 21), “permu- fakatan tentang damai”(Za. 6:13), Allah Anak turun dan berada di antara mereka serta menjadi keadilan Ilahi, menjembatani kesen- jangan dan mengendalikan maut. Bahkan se- belum dan sesudah salib, anugerah-Nya saja yang membuat orang-orang berdosa hidup dan memberikan jaminan keselamatan me- reka. Akan tetapi, untuk menjadikan kita be- nar-benar menjadi putra-putri Allah, Ia ha- rus menjadi manusia.

Begitu Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, Allah memberikan pengharapan de- ngan janji memperkenalkan kepada mereka perseteruan yang supra natura antara ular dan perempuan itu, antara benihnya dan turunan- nya. Di dalam penjelasan yang agak samar- samar, dalam Kejadian 3:15 ular dan benih- nya menggambarkan Setan dengan para pe- ngikutnya; perempuan dan turunannya me- lambangkan umat Allah dan Juruselamat

dunia. Pernyataan ini merupakan jaminan pertama bahwa perbantahan antara yang baik dan jahat akan berakhir dengan kemenang- an Anak Allah.

Bagaimanapun, kemenangan itu disertai dengan hal yang menyakitkan: “Keturunan- nya (Juruselamat) akan meremukkan kepa- lamu (Setan), dan engkau (Setan) akan me- remukkan tumitnya (Juruselamat)” (Kej. 3: 15). Tidak ada yang muncul tanpa cedera.

Sejak saat itulah umat manusia berharap atas datang-Nya Seorang yang telah Dijan- jikan. Perjanjian Lama mengungkapkan- Nya. Nubuat telah menyatakan lebih dahu- lu bahwa apabila yang Dijanjikan itu telah datang, dunia harus memiliki bukti yang mengukuhkan identitas-Nya.

Dramatisasi Nubuat Mengenai Kesela- matan. Sesudah dosa masuk, Allah mendi- rikan lembaga pengorbanan hewan untuk menggambarkan tugas Juruselamat yang akan datang itu (baca Kej. 34:4). Sistem yang menggunakan lambang ini menggambarkan corak bagaimana Allah Anak akan membi- nasakan dosa.

Karena dosa—pelanggaran atas Hukum Tuhan—manusia harus mengalami kematian (Kej. 2:17; 3:19; 1Yoh. 3:4; Rm. 6:23). Hu- kum Allah menuntut nyawa orang berdosa. Akan tetapi dalam kasih-Nya yang tiada ba- tasnya itu, Allah mengaruniakan Anak-Nya, “yang tunggal, supaya setiap orang yang per- caya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh. 3:16). Beta- pa suatu tindakan merendahkan diri yang tia- da taranya! Allah Anak yang abadi, Ia sendiri membayar hukuman dosa yang seharusnya menjadi tanggungan orang lain, supaya dengan demikian Ia dapat memberikan pengampun- an dan pendamaian dengan Keallahan.

Setelah bangsa Israel keluar dari Mesir, persembahan korban diselenggarakan di da-

lam bait suci sebagai suatu bagian hubung- an perjanjian antara Allah dengan umat-Nya. Musa membangunnya sesuai dengan pola yang terdapat di surga, bait suci dengan se- gala pelayanan yang dilakukan di dalamnya dibuat untuk menggambarkan rencana kese- lamatan (Kel. 25:8, 9, 40; Ibr. 8:1-5).

Untuk memperoleh pengampunan, orang berdosa yang bertobat membawa persem- bahan korban hewan yang tidak bercacat-ce- la—melambangkan Juruselamat yang tidak berdosa. Orang yang berdosa menumpang- kan tangannya di atas binatang yang tidak bersalah itu seraya mengakui dosa-dosanya (Im. 1:3, 4). Tindakan ini melambangkan pe- mindahan dosa dari yang bersalah kepada korban yang tidak bersalah itu, menggam- barkan sifat pengganti dari korban itu.

Karena “tanpa pertumpahan darah tidak ada pengampunan” dosa-dosa (Ibr. 9:22), maka manusia mengorbankan binatang, menjadikannya sebagai bukti sifat dosa yang mematikan. Sebuah jalan duka untuk menya- takan pengharapan tetapi satu-satunya jalan yang dapat ditempuh oleh orang berdosa un- tuk menyatakan imannya.

Setelah pelayanan keimamatan (Im. 4,7), orang berdosa menerima pengampunan dosa melalui imannya dalam kematian pengganti dari Penebus yang akan datang, yang dilam- bangkan oleh korban persembahan binatang itu (bandingkan Im. 4:26, 31, 35). Perjan- jian Baru mengakui Yesus Kristus, Anak Al- lah, sebagai “Anak domba Allah yang meng- hapus dosa dunia” (Yoh. 1:29). Melalui da- rah-Nya yang mahal itu, “seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat” (1 Ptr. 1:19), Ia memperoleh penebusan bagi umat manusia dari hukuman dosa.

Ramalan-ramalan Mengenai Seorang Juruselamat. Allah menjanjikan bahwa Me- sias—Juruselamat—Yang Diurapi—akan

datang melalui garis keturunan Abraham: “Oleh keturunanmulah semua bangsa di bu- mi akan mendapat berkat,” (Kej. 22:18; ban- dingkan 12:3).

Yesaya telah menubuatkan bahwa Juruse- lamat yang akan datang sebagai bayi lelaki, yang akan menjadi manusia dan Ilahi: “Se- bab seorang anak telah lahir untuk kita, seo- rang putra telah diberikan untuk kita; lam- bang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Aja- ib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai” (Yes. 9:5). Penebus ini akan naik takhta Daud dan mendirikan pemerin- tahan damai yang kekal (Yes. 9:6). Betle- hem akan menjadi tempat kelahiran-Nya (Mi. 5:2).

Kelahiran manusia Ilahi ini ajaib. De- ngan mengutip dari Yes. 7:14, Perjanjian Ba- ru berkata, “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel—yang berarti: Allah menyer- tai kita” (Mat. 1:23).

Tugas Juruselamat dinyatakan dalam per- kataan yang berikut: “Roh Tuhan Allah ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyam- paikan kabar baik kepada orang-orang seng- sara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepa- da orang-orang tawanan, dan kepada orang- orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan dan hari pembalasan Allah kita: (Yes. 61:1, 2; bandingkan Luk. 4:18, 19).

Ajaib sekali, sang Mesias harus men- derita penolakan. Ia akan merasa seperti” tunas dari tanah kering” “Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita me- mandang dia, dan rupa pun tidak sehingga kita menginginkannya.... Seorang yang pe-

nuh kesengsaraan dan yang biasa menderi- ta kesakitan.... Dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.” (Yes. 53:2-3).

Seorang sahabat karib pun mengkhianati- Nya (Mzm. 41:10) dengan uang tiga puluh keping perak (Za. 11:12). Selama pengadi- lan-Nya Ia akan diludahi dan dipukuli (Yes. 50:6). Pelaksana hukuman atas diri-Nya me- ngundi jubah yang dipakai-Nya (Mzm. 22: 19). Tidak ada tulang-Nya yang dipatahkan (Mzm. 34:21), akan tetapi lambung-Nya akan ditikam (Za. 12:10). Di dalam sengsa- ra-Nya Ia tidak melawan melainkan seperti “induk domba yang kelu di depan orang- orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya” (Yes. 53:7).

Juruselamat yang tidak berdosa itu harus menderita sangat hebat karena orang-orang berdosa. “Tetapi sesungguhnya, penyakit ki- talah yang ditanggungnya, dan kesengsara- an kita yang dipikulnya.... Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditim- pakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya ki- ta menjadi sembuh.... Tetapi Tuhan telah me- nimpakan kepadanya kejahatan kita sekali- an.... Sungguh, ia terputus dari negeri orang- orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah” (Yes. 53:4-8).

Mengenali Juruselamat. Hanya Yesus Kristus yang menggenapi nubuatan ini. Ki- tab-kitab Suci mencatat permulaan garis keturunan-Nya kepada Abraham, yang me- nyebut-Nya Anak Abraham (Mat. 1:1), dan Paulus mengukuhkan bahwa janji kepada Abraham dan keturunannya telah digenapi di dalam Kristus (Gal. 3:16). Gelar Kemesia- san “Anak Daud” secara luas ditujukan pada- Nya (Mat. 21:9). Ia dikenal sebagai Mesias yang dijanjikan, yang akan menduduki takh- ta Daud (Kis. 2:29, 30).

Kelahiran Yesus itu ajaib. Maria yang masih perawan itu “mengandung dari Roh Kudus” (Mat. 1:18-23). Maklumat yang diberikan pemerintah Roma kepada rakyat jajahan membawa Maria ke Betlehem, tem- pat kelahiran Mesias yang telah dinubuat- kan lebih dahulu (Luk. 2:4-7).

Salah satu nama yang diberikan kepada Yesus ialah Imanuel yang artinya “Allah me- nyertai kita,” membayangkan sifat-Nya se- bagai manusia Ilahi serta menggambarkan ciri-ciri Allah dengan manusia (Mat. 1:23). Nama yang umum diberikan pada-Nya, Ye- sus, dipusatkan pada misi keselamatan yang diemban-Nya: “Dan engkau akan menama- kan Dia Yesus, karena Dialah yang akan me- nyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Mat. 1:21).

Ciri-ciri tugas Yesus adalah seperti yang diramalkan mengenai Mesias dalam buku Yes. 61:1, 2: “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya” (Luk. 4:17- 21).

Walaupun Ia memberi dampak yang sa- ngat besar kepada umat-Nya, namun peka- baran yang disampaikan-Nya pada umum- nya ditolak mereka (Yoh. 1:11; Luk. 23:18). Dengan beberapa kekecualian Ia tidak diakui sebagai Juruselamat dunia. Gantinya mene- rima Dia sebagai Juruselamat, malahan me- reka mengancam membunuh-Nya (Yoh. 5: 16; 7:19; 11:53).

Menjelang akhir tugas Yesus yang tiga setengah tahun di dunia ini, Yudas Iskariot, salah seorang dari antara murid-Nya, meng- khianati-Nya (Yoh. 13:18; 18:2) dengan uang tiga puluh keping perak (Mat. 26:14, 15). Gantinya menghalanginya, malahan Ia menegur murid-Nya yang mencoba memper- tahankan Dia (Yoh. 18:4-11).

Walaupun Ia tidak melakukan kesalahan apa pun, kurang dari 24 jam setelah Ia di- tangkap, la telah diludahi, dipukul, diadili,

dihukum mati dan kemudian disalibkan (Mat. 26:67; Yoh. 19:1-16; Luk. 23:14, 15). Para serdadu membuang undi atas jubah-Nya (Yoh. 19:23, 24). Ketika Ia disalibkan tidak satu pun tulang-tulang-Nya dipatahkan (Yoh. 19:32, 33, 36), dan sesudah Ia mati para ser- dadu menikam lambung-Nya dengan sebuah tombak (Yoh. 19:34, 37).

Para pengikut Kristus mengakui kematian- Nya satu-satunya korban bagi orang-orang yang berdosa.” Akan tetapi Allah menunjuk- kan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kris- tus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Rm. 5:8). “Dan hiduplah di dalam kasih,” tulisnya,”sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menye- rahkan diri-Nya untuk kita sebagai persem- bahan dan korban yang harum bagi Allah” (Ef. 5:20).

Masa Tugas Pelayanan-Nya dan Saat Kematian-Nya. Alkitab menyatakan bahwa Allah mengutus Anak-Nya ke dunia ini “Se- telah genap waktunya” (Gal. 4:4). Tatkala Kristus memulai tugas pelayanan-Nya Ia me- nyatakan, “Waktunya telah genap” (Mrk. 1: 15). Petunjuk mengenai waktu ini menun- jukkan bahwa tugas Juruselamat dihasilkan dalam keselarasan dengan perencanaan nu- buatan yang saksama.

Lebih kurang 5 abad sebelumnya, Allah, melalui Daniel, telah menubuatkan waktu yang tepat permulaan pelayanan Kristus dan

waktu kematian-Nya.l

Menjelang akhir 70 tahun tertawannya bangsa Israel di Babilon, Allah mengatakan kepada Daniel bahwa Ia telah menetapkan kepada orang-orang Yahudi dan kota Yeru- salem sebuah kurun waktu percobaan yakni 70 minggu.

Selama kurun waktu ini, dengan meno- batkan dan menyiapkan mereka sendiri un- tuk menerima kedatangan sang Mesias,

bangsa Yahudi harus menggenapi tujuan-tu- juan Allah yang ditentukan untuk mereka.

Daniel juga menulis mengenai “mengha- puskan kesalahan” dan mendatangkan “kea-

dilan yang kekal” untuk menandaikurun

waktu ini. Kegiatan Mesias ini menunjuk- kan bahwa Juruselamat datang di dalam ku- run waktu ini (Dan. 9:24).

Nubuatan Daniel secara rinci menyatakan bahwa Mesias akan tampak sampai ”ada tu- juh kali tujuh masa; dan enam puluh dua kali tujuh masa,” atau jumlah waktunya 69 masa sesudah datangnya perintah bahwa “Yeru- salem akan dipulihkan dan dibangun kemba- li” (Dan. 9:25).

Kunci untuk memahami waktu nubuatan terletak dalam prinsip Alkitabiah bahwa satu hari waktu nubuatan adalah sama dengan sa- tu tahun (Bil. 14:34; Yeh. 4:6).2 Sesuai de-

ngan prinsip satu tahun ini, maka 70 masa (minggu) 490 hari nubuatan) adalah 490 ta- hun.

Daniel mengatakan bahwa kurun waktu ini haruslah dimulai “dari saat firman itu ke- luar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulih- kan dan dibangun kembali” (Dan. 9:25). Maklumat ini, memberikan kepada orang- orang Yahudi otonomi penuh, dikeluarkan pada tahun ketujuh Raja Artahsasta meme- rintah kerajaan Persia dan perintah itu ber- laku pada tahun 457 STM (Ezr. 7:8, 12-226;

9:9).3 Sesuai dengan nubuat, 483 tahun (69

minggu) sesudah firman itu keluar “seorang raja” akan muncul. Empat ratus delapan pu- luh tiga tahun sesudah tahun 457 SM jatuh pada musim gugur tahun 27 TM, tatkala Yesus dibaptiskan dan memulai tugas-Nya

di tengah-tengah masyarakat.4 Dengan me-

nerima penanggalan 457 SM, dan tahun 27 TM, Gleason Archer mengomentari bahwa inilah “kegenapan nubuatan yang paling te- pat dan paling menakjubkan dari nubuatan yang dahulu. Hanya Tuhan Allah yang da-

Tepat seperti yang sudah dinubuatkan ter- lebih dahulu, pada waktu Pesta Paskah dia- dakan, Ia mati. “Sebab”, kata rasul Paulus, “anak domba Paskah kita juga telah disem- belih, yaitu Kristus” (1 Kor. 5:7). Nubuatan mengenai waktu yang amat tepat ini meru- pakan sebuah bukti yang paling kuat dari hal kebenaran historis yang paling fundamental bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat du- nia yang telah dinubuatkan.

Kebangkitan Juruselamat. Alkitab ti- dak saja menubuatkan mengenai kematian Kristus, tetapi juga kebangkitan-Nya. Daud telah menubuatkan “bahwa Dia tidak diting- galkan di dalam dunia orang mati, dan bah- wa daging-Nya tidak mengalami kebinasa- an” (Kis. 2:31; bandingkan Mzm. 16:10). Walaupun Kristus telah membangkitkan orang lain dari kematian (Mrk. 5:35-42; Luk. 7:11-17; Yoh. 11), kebangkitan-Nya menun- jukkan kuasa di balik pernyataan-Nya se-

bagai Juruselamat dunia: “Akulah kebang- kitan dan hidup; barangsiapa percaya kepa- da-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah ma- ti, dan setiap orang yang hidup dan percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lama- nya” (Yoh. 11:25, 26).

Setelah kebangkitan-Nya Ia mengumum- kan, “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah ½

pat meramalkan kedatangan Anak-Nya de- ngan ketepatan yang sangat menakjubkan itu; hal itu mengingkari semua penjelasan yang rasionalistis.”5

Pada waktu Yesus dibaptiskan di sungai Yordan, Ia diurapi Roh Kudus dan meneri- ma pengakuan Allah sebagai “Mesias” (Ibra- ni) atau “Kristus” (Yunani) kedua-duanya berarti “yang diurapi” (Luk. 3:21, 22; Kis. 10: 38; Yoh 1:41). Pernyataan Yesus “Wak- tunya telah genap” (Mrk. 1:15), menunjuk kepada kegenapan nubuatan waktu ini.

Pertengahan dari tujuh puluh minggu ini, pada musim semi tahun 31 TM, tepatnya 3 tahun sesudah Kristus dibaptiskan, Mesias mengakhiri sistem korban dengan menyerah- kan nyawa-Nya sendiri. Pada saat kematian- Nya tirai bait suci “terbelah dua dari atas sampai ke bawah” (Mat. 27:51), menunjuk- kan bahwa sistem keimamatan dengan sega- la upacara-upacara yang dilakukan dalam ba- it suci sudah dihapuskan Tuhan.

Semua persembahan dan korban-korban menunjuk kepada korban yang lengkap yang dilakukan sang Mesias. Tatkala Yesus Kris- tus, Anak domba Allah, dikorbankan di bu- kit Golgota sebagai korban penebusan dosa- dosa kita (1 Ptr. 1:9), lambang telah diwu- judkan dalam kenyataan, bayang-bayang menjadi realitas. Maka pelayanan bait suci dunia tidak diperlukan lagi.

70 Minggu — 490 tahun 457 408 SM — TM 27 31 34 Daniel 538/ 537 SM 7 Minggu

49 tahun 62 Minggu — 434 tahun

1 Minggu 7 tahun

mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai se- lama-lamanya dan Aku memegang segala kua- sa maut dan kerajaan maut” (Why. 1:17, 18).

Dalam dokumen Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang 28 (Halaman 46-51)