F. Kerangka Teori
F.1 Peran dan Fungsi Lembaga Perwakilan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi (DPRD) adalah sebuah Lembaga Perwakilan Rakyat di daerah yang terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum (Pemilu) yang dipilih berdasarkan hasil pemilihan umum. DPRD juga berkedudukan sebagai Lembaga Pemerintahan Daerah yang memiliki fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan. DPRD berada di setiap daerah Indonesia. Anggota DPRD berjumlah 35-100 orang. Masa jabatan anggota DPRD adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan pada saat anggota DPRD yang baru mengucapkan sumpah/janji. DPRD merupakan mitra kerja gubernur/bupati/walikota (eksekutif). Sejak diberlakukannya UU Nomor 32 tentang Pemerintahan Daerah, Gubernur tidak lagi bertanggung jawab kepada DPRD, karena dipilih langsung oleh rakyat melalui Pilkada.
Penyelenggaraan pemerintah di daerah adalah pemerintah daerah dan bersama dengan DPRD. DPRD bukan merupakan badan legislatif di daerah. Hal ini karena Indonesia adalah negara kesatuan yang monosentris terdiri hanya satu negara, satu pemerintahan, satu kepala negara dan satu badan legislatif yang berlaku bagi seluruh warga negara yang bersangkutan. Dalam melakukan aktifitas ke luar maupun ke dalam, diurus oleh satu pemerintahan yang merupakan langkah kesatuan, baik pemerintah pusat maupun daerah.13
13
Budi Sudjijono dalam “Peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam Menjalankan Fungsi Pengawasan.”Jurnal Hukum No. 4 Vol. 18 Oktober 2011, hal 605-606
Lembaga perwakilan yang disebut parlemen umumnya mempunyai lima fungsi, yaitu:
1. Fungsi perundang-undangan (legislasi), yang dimaksud dengan fungsi perundang-undangan adalah membentuk undang-undang biasa, seperti: a. Undang-undang biasa seperti Undang-undang pajak dan peraturan-
peraturan daerah
b. Undang-undang tentang anggaran pendapatan belanja negara/daerah (APBN/D)
2. Fungsi pengawasan (oversight) adalah fungsi yang dijalankan oleh parlemen untuk mengawasi eksekutif, agar berfungsi menurut undang- undang yang dibentuk oleh parlemen. Dalam hal ini badan legislatif melakukan fungsi pengawasan atas pelaksanaan undang-undang, pelaksanaan anggaran pendapatan belanja daerah dan kebijakan pemerintah.
Untuk melaksanakan fungsi ini parlemen diberi beberapa hal antara lain :
a. Hak bertanya, anggota legislatif berhak mengajukan pertanyaan tertulis kepada pemerintah mengenai sesuatu hal.
b. Hak interpelasi, hak meminta keterangan kepada pemerintah mengenai kebijakan di suatu bidang.
c. Hak angket, hak anggota badan legislatif untuk mengadakan penyelidikan sendiri. Untuk keperluan ini dapat dibentuk suatu panitia angket yang melaporkan hasil penyelidikannya kepada anggota badan legislatif lainnya, yang selanjutnya merumuskan pendapatnya mengenai soal ini, dengan harapan agar diperhatikan oleh pemerintah
d. Hak mengajukan memorandum, fungsi badan ini memberikan persetujuan hubungan diplomasi, selain itu bentuk komunikasi yang berisi saran, arahan dan penerangan kepada badan eksekutif e. Hak inisiatif, hak untuk mengajukan rancangan undang-undang f. Hak amandemen, hak untuk mengadakan perubahan undang-
undang
g. Hak Soepena, mengajukan jabatan publik
h. Hak protokoler, hak untuk mendapatkan mobil dinas dan fasilitas lainnya
i. Hak resolusi, hak menyatakan pendapat
j. Hak impeachment, hak untuk menuntut pertanggungjawaban
k. Hak imunitas, hak atas kekebalan hukum
l. Hak mosi, umumnya dipergunakan dalam sistem parlementer, biasanya pernyataan mosi tidak percaya legislatif kepada pemerintah.
m. Hak mosi dukungan, fungsi pemberian dukungan
3. Hak budgetary, badan ini berwenang mengajukan rancangan anggaran
4. Hak representative (sarana pendidikan politik), rakyat dididik untuk mengetahui persoalan yang menyangkut kepentingan umum melalui pembahasan dan pembicaraan tentang kebijakan yang dilakukan oleh lembaga perwakilan yang dimuat baik dan diulas oleh media massa, rakyat mengikuti persoalan yang menyangkut kepentingan umum dan menilai menurut kemampuan masing-masing sehingga secara tidak langsung mereka dididik menjadi warga negara yang sadar akan hak dan kewajibannya.
5. Hak institusional, hak untuk mendengarkan pengaduan-pengaduan masyarakat terhadap parlemen, seperti para demonstran yang ingin menemui anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD).14
Sedangkan menurut Undang-undang No 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah DPRD kabupaten/kota merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten/kota. Mengenai tugas dan fungsi dewan perwakilan rakyat daerah juga disebutkan dalam beberapa pasal di antaranya adalah:
DPRD kabupaten/kota mempunyai fungsi: a. Legislasi
b. Anggaran c. Pengawasan.
Ketiga fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijalankan dalam kerangka representasi rakyat di kabupaten/kota.
DPRD kabupaten/kota mempunyai tugas dan wewenang:
a. Membentuk peraturan daerah kabupaten/kota bersama bupati/walikota. b. Membahas dan memberikan persetujuan rancangan peraturan daerah
mengenai anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota yang diajukan oleh bupati/walikota.
c. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota.
14
Toni Andrianus Pito, dkk. 2006. Mengenal Teori-Teori Politik: dari Sistem Politik Sampai Korupsi.
d. Mengusulkan pengangkatan dan/atau pemberhentian bupati/walikota dan/atau wakil bupati/wakil walikota kepada Menteri Dalam Negeri melalui gubernur untuk mendapatkan pengesahan pengangkatan dan/atau pemberhentian.
e. Memilih wakil bupati/wakil walikota dalam hal terjadi kekosongan jabatan wakil bupati/wakil walikota.
f. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah kabupaten/kota terhadap rencana perjanjian internasional di daerah.
g. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama internasional yang dilakukan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota.
h. Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban bupati/walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota.
i. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama dengan daerah lain atau dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah.
j. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
k. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.15
Terlepas dari kepastianya bertindak sebagai utusan, wali, politik, kesatuan dan penggolongan, tetapi yang paling pokok pada dasarnya adalah adanya kesadaran tanggungjawab dan komitmen dari setiap sang wakil untuk tetap memperjuangkan dan berpihak kepada kepentingan rakyat banyak. Tanggungjawab tersebut mengandung tiga macam kewajiban, yaitu:
1. Kewajiban untuk berpartisipasi dalam pembahasan dan pegawasan politik dan kebijaksanaan nasional.
2. Kewajiban untuk menjelaskan kepada para warga negara mengenai kegiatan-kegiatan sendiri dan kegiatan badan perwakilan rakyat. 3. Kewajiban untuk memberikan bantuan dan nasihat kepada para warga
negara.16
15
Lihat Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, pasal 344-351