• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perberdayaan Masyarakat melalui Taman Bina Asuh Anak/TBAA

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH YAYASAN SADA AHMO

4.1 Perberdayaan Masyarakat melalui Taman Bina Asuh Anak/TBAA

Pendidikan merupakan suatu alat yang dapat mengubah pola pikir setiap manusia. Dengan pendidikan yang baik, kualitas kehidupan manusia juga akan semakin membaik. Sehingga pendidikan layak dijadikan sebuah landasan utama yang dijadikan modal untuk hidup. Karena pentingnya pendidikan kemudian YSA memulai mendampingi anak usia dini melalui Taman Bina Asuh Anak/TBAA upaya memajukan masyarakat Pakpak yang termarjinalisasi di daerahnya sendiri.

Suku Pakpak merupakan salah satu dari 5 sub etnik dari batak. Tetapi tidak banyak orang tahu soal keberadaan suku ini. Dapat kita lihat di Kabupaten Dairi yang terdiri dari masyarakat yang heterogen membuat suku asli termarjinalisasi karena faktor perkembangan penduduk pendatang yang sangat berpengaruh besar terhadap penduduk asli. Di Kabupaten Dairi seharusnya orang Pakpaklah yang menjadi tuan dan nyonya tanah, bahasa Pakpaklah yang seharusnya digunakan sebagai bahasa sehari-hari di masyarakat. Akan tetapi terlihat jelas yang terjadi malah yang sebaliknya, suku Pakpak semakin terpinggirkan. Banyak lahan yang dikuasai oleh suku pendatang. Bahasa yang digunakan sehari-hari di wilayah tanah suku penduduk asli tidak lagi bahasa Pakpak. Melainkan bahasa yang digunakan suku pendatang yaitu Batak Toba39.

70

Persoalan yang dihadapi adalah soal krisis kepercayaan terhadap suku Pakpak oleh masyarakatnya sendiri. Berangkat dari hal ini juga YSA bergerak mendampingi masyarakat Pakpak, YSA merasa perlu membenahi soal percaya diri terhadap suku pakpak. Kegiatan tersebut dilakukan supaya masyarakat yang termarjinalisasi dapat menemukan jadi diri di tengah-tengah masyarakat yang banyak didatangi oleh penduduk kaum migran yang tinggal dan menetap di wilayah Kabupaten Dairi.

Selain persoalan krisis kepercayaan terhadap suku asli penduduk yang tinggal di Kabupaten Dairi, ada juga anggapan yang timbul dalam pemikiran masyarakat bahwa pendidikan anak usia dini tidaklah penting karena pada saat itu masyarakat masih sangat dekat dengan kehidupan yang tradisional . Hal ini jugalah yang membuat masyarakat Pakpak mengalami banyak ketertinggalan dalam bidang pendidikan. Mereka merasa lebih baik membawa anak mereka ke ladang bersama orang tua meskipun anak-anak mereka tidak bisa mengerjakan sesuatu di ladang. Pada saat itu juga pemerintah daerah juga belum menyediakan sarana untuk pendidikan anak usia dini di Kecamatan. Yang ada hanya ditemukan di ibukota Kabupaten dan mayoritas diakses oleh anak-anak golongan menengah ke atas. Termasuk anak-anak dari pegawai pemerintah dan anak dari pegawai swasta, jarang sekali anak dari petani mengenal pendidikan pada pendidikan anak usia dini.

Anak usia dini yang tinggal di lingkungan pedesaan tidak mendapatkan akses sarana pendidikan dari pemerintah Kabupaten. Hal ini juga salah satu bukti bahwa masyarakat yang tinggal di pedesaan semakin terpinggirkan dan banyak mengalami ketinggalan jika dibandingkan dengan anak usia dini yang tinggal di ibukota Kabupaten. Mereka tidak menikmati sarana pendidikan pada saat usia dini, selain itu

71

juga masyarakat yang termarjinalisasi karena kemiskinan tidak mampu untuk mengikuti sarana pendidikan yang dibangun oleh pemerintah terhadap pendidikan anak40. Untuk kebutuhan hidup saja mereka udah sangat berkerja keras, bahkan kerja keras yang mereka lakukan tidak sepenuhnya bisa membiayai kebutuhan hidup apalagi untuk bersekolah juga membutuhkan uang yang cukup banyak. Keadaan tersebut membuat masyarakat khususnya orang Pakpak pasrah untuk menjalakan kehidupannya, masyarakat Pakpak menikmati kehidupan yang termarjinalisasi membuat mereka sangat sulit untuk berkembang bahkan mereka juga sangat tidak mengenal nilai-nilai kehidupan yang mencerminkan keadilan bagi seluruh masyarakat. Yang mereka pikirkan hanya tahu bagaimana caranya bisa bertahan hidup, mampu membiayai kebutuhan mereka dengan cara bekerja keras di ladang, bagi mereka tidak masalah bekerja keras di ladang orang asalkan mendapatkan upah dari orang yang menggaji mereka.

Kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anak usia dini di lembaga pendidikan sangatlah rendah disebabkan oleh beberapa faktor. Dapat dilihat ketika Yayasan mulai membentuk sebuah sarana pendidikan terhadap masyarakat yang belum menikmati sarana pendidikan yang disediakan oleh pemerintah untuk masyarakat yang tinggal dilingkungan pedesaan. Mereka tidak mempersiapkan anak mereka untuk mengikuti pendidikan pada anak usia dini ke TBAA. Anak-anak harus diantar jemput pengasuh ke lokasi TBAA. Karena tingkat kesadaran masyarakat dalam memperoleh pendidikan sangat rendah, tentu kepedulian mereka dalam membayar uang asuhan terhadap lembaga pendidikan ini sangat memprihatinkan. Pada hal uang

40

72

bayaran untuk pengasuh pada saat itu hanyalah Rp 3.000 setiap bulan. Pembayaran yang dilakukan orangtua anak yang bersekolah dalam lembaga pendidikan yang didampinggi oleh Yayasan bisa dalam bentuk natura seperti sayur, tomat, dan hasil pertanian lainya41. Biaya yang dipungut oleh Yayasan Sada Ahmo terhadap masyarakat tidak sepenuhnya menjadi upah mereka. Uang yang dikumpulkan juga sebagaian untuk keperluan anak dalam perbaikan giji anak-anak yang bersekolah di TBAA. Supaya kesehatan dan kecerdasan anak dapat mengalami peningkatan.

Pengenalan pendidikan anak usia dini kepada masyarakat yang termarjinalisasi dalam prosesnya tidaklah sebuah pekerjaan yang sangat mudah. Apalagi jika dilihat dari segala upaya pendampingan YSA terhadap lembaga pendidikan TBAA dalam mengasuh anak-anak yang tinggal di daerah wilayah suku Pakpak. Dengan segala upaya yang dilakukan terhadap pendampingan TBAA, maka dari sana juga mulai mempengaruhi masyarakat dan mampu memahami betapa pentinggnya pendidikan. YSA berusaha memberikan kesadaran kepada masyarakat agar mereka dengan penuh semangat dalam mendorong anak-anak yang tinggal dilingkungan pedesaan untuk tetap memasuki pendidikan di TBAA.

Budaya masyarakat juga sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak usia dini. Karena banyak anggapan masyarakat bahwa pendidikan pada anak usia dini bukanlah hal yang terpenting dalam pembentukan karakter dan pola pikir anak-anak. Orangtua dari anak usia dini tinggal di beberapa wilayah Dairi yang termasuk termarjinalisasi dalam beberapa bidang lebih mengutamakan pendidikan remaja

41

73

(SD,SMP) daripada pendidikan anak usia dini42. Hal ini juga menunjukkan keterbatasan pendidikan orangtua sehingga membawa pengaruh terhadap anak, mereka tidak mengetahui pengembangan kecerdasan dan kreatifitas terbentuk pada usia 0-6 tahun. Dalam usia dini ini peningkatan kecerdasan jika memperoleh pendidikan akan menjadi penentu hingga usia anak sampai remaja nantinya. Maka dasar pendidikan akan menjadi sebuah fondasi yang kuat dalam diri anak, menjadi sebuah landasan dalam pembentukan kepribadian. Hal ini akan merubah segala bentuk marjinalisasii yang dialami masyarakat baik itu dalam suku ataupun dalam bidang lainnya. Pendidikan yang dimulai dari anak usia dini dilakukan supaya lebih mudah untuk membentuk karakter dan jati diri mereka setelah remaja. Dengan dasar pendidikan anak usia dini yang bersekolah di TBAA akan membuat mereka bangga akan suku Pakpak dan tidak menghilangkan identitas kesukan anak setelah anak bertumbuh besar. Menjadi kebanggaan di tengah-tengah masyarakat suku Pakpak yang tinggal didaerah lingkungan pedesaan yang banyak mengalami ketertinggalan.

Keterbatasan pendidikan yang dialami oleh suku Pakpak yang tinggal di Kabupaten Dairi yang merupakan suku asli yang termarjinalisasi ini di daerahnya sendiri, membuat YSA untuk bergerak mendampingi TBAA dalam mengubah nasib mereka. Supaya masyarakat Pakpak sebagai suku asli tidak termarjinalisasi lagi maka Yayasan melalui TBAA mendidik anak-anak usia dini. YSA dalam penuntasannya mulai memupuk anak agar menemukan rasa percaya diri pada anak. Memberikan pendidikan kepada anak merupakan salah satu usaha pendampingan YSA terhadap masyarakat yang mengalami marjinalasi dalam bidang pendidikan.

42

74

Pentingnya pendidikan anak usia dini dan keinginan untuk meningkatkan kualitas generasi baru masyarakat Pakpak agar tidak menghilangkan sukunya sendiri sebagai jati diri mereka. Inisiatif Yayasan untuk menjalankan pengembangan anak di Kabupaten Dairi, pembentukan pertama TBAA dilaksanakan pada tahun 1992 di Desa Tinada Kecamatan Salak dengan Nama TBAA tersebut adalah Arkemo, yang secara harfiah artinya kesini, mengajak orang agar masuk ke TBAA. YSA mengajak masyarakat supaya membawa anaknya bersekolah. Kemudian masyarakat Pakpak membawa anak-anaknya untuk bersekolah ke TBAA yang di bentuk. Pada awalnya memang tidak banyak orangtua membawa anaknya untuk bersekolah, seiring berjalannya waktu dengan segala proses yang dilakukan kemudian muncul kesadaran orangtua karena kegigihan YSA untuk memberikan pendampingan yang bagus kepada masyarakat Pakpak yang tinggal dilingkungan pedesaan Kabupaten Dairi43.

Kemudian perkembangan sarana pendidikan yang di bentuk untuk masyarakat Pakpak dalam menjaga kelestarian suku aslinya dengan cepat menyebar luas. Tercatat dari tahun 1994-2004 di 7 TBAA bentukan Yayasan Sada Ahmo alumni TBAA yang terdata mencapai 502 murid, terdiri dari 236 anak perempuan dan 269 anak laki-laki. Meski data penduduk mengenai jumlah anak perempuan pada umumnya selalu lebih tinggi dari anak laki-laki, tetapi isu gender juga mewarnai TBAA. Anak perempuan tidak selalu masuk karena selalu bertugas membantu ibu untuk menjaga adik atau mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Perkembangan sarana pendidikan ini sangat membantu masyarakat terutama masyatakat Pakpak yang hampir termarjinalisasi dalam berbagai bidang. TBAA adalah

43

75

salah satu upaya pembinaan yang ditujukan pada anak usia Pra-sekolah 3-6 tahun dengan tujuan agar anak tumbuh sehat, cerdas,kreatif dan bangga akan sukunya. Pengaruh terhadap anak sangat terlihat jelas menunjukkan pola hidup yang sehat jika dibandingkan dengan anak yang tidak bersekolah di TBAA. Jika anak masuk TBAA maka anak akan semakin banyak mengalami perkembangan, hal ini dilihat dari segi fisik kulit tubuh bersih, kuku bersih, kulit halus dan perut tidak besar/cacingan.

Segala pendekatan yang dilakukan YSA terhadap masyarakat, dengan melakukan pendekatan membuat kegiatan dilingkungan masyarakat Kabupaten Dairi sehingga menjadi salah satu upaya yang saling berhungan. Dengan beberapa sarana atau metode bertani dan berternak sangat membatu peningkatan kesadaran dalam mengenal nilai-nilai kehidupan. Hal tersebut menunjukkan keberhasilan YSA sampai kepada bidang pendidikan. Usaha peningkatan mutu dari anak-anak yang bersekolah di TBAA, yakni dengan memberikan beberapa kegiatan penambahan makanan sehat, seperti pemeriksaan kesehatan anak, memberikan obat cacing, memberikan vitamin, susu, bubur kacang ijo. Anak yang sehat membuat mereka berani berbicara dan bersosialisasi dengan orang baru, lebih kreatif dan ketika masuk ke sekolah dasar (SD) lebih unggul dibandingkan yang tidak masuk TBAA44. Usaha pendampingan YSA kepada anak berhasil hal tersebut merupakan salah satu cara untuk melepaskan diri mereka dari cengkraman yang disebut marjinalisasi yang dialami oleh masyarakat Pakpak. Pendampingan yang dilakukan kepada anak tidak menjadi pekerjaan yang sia-sia dalam memberikan pendidikan, sangat membantu perkembangan anak usia-sia dini masyarakat Pakpak yang tinggal dilingkungan pedesaan wilayah Kabupaten Dairi.

44

76

Pada perkembangan sarana pendidikan untuk anak usia dini tentu mendapatkan beberapa tantangan. Akan tetapi tantangan bisa menjadi motivasi bagi sebagaian orang ataupun sekelompok orang termasuk pendampingan yang diberikan oleh YSA kepada anak usia dini. Pada metode pembelajaran TBAA sering menjadi pro kontra bagi orangtua murid. Pro-kontra terjadi kepada orangtua murid karena mereka kurang pemahaman tentang bagaimana caranya untuk memberikan pendidikan anak usia dini. Mereka menganggap ketika sekolah di TBAA proses belajarnya untuk bisa membaca dan menulis yang sebenarnya tidak dilakukan oleh pengasuh kepada anak usia dini. Pada hal anggapan orangtau anak dari TBAA salah, yang diterapakan tenaga pengasuh pada pendidikan anak usia dini dengan metode belajar dengan permainan. Sejalan dengan tujuan dasar TBAA yaitu untuk melatih kecerdasan anak dengan keceriaan dan kreatifitas45. Kumudian pengasuh dari TBAA dalam perayaan anak nasional memberikan beberapa kegiatan bagi anak usia dini, mereka banyak mengadakan perlombaan antar anak-anak TBAA yang disaksikan oleh orangtua dan masyarakat bersama pemerintah setempat. Tujuan dari beberapa kegiatan itu juga untuk mengundang para orangtua sekaligus untuk mengetahui sejauh mana orangtua murid dari TBAA untuk memberikan motivasi kepada anaknya dalam meningkatkan mutu pendidikan bagi anaknya. Kegiatan yang dilakukan oleh pengasuh yang didampingi oleh Yayasan membuat keceriaan bagi anak sehingga tambah semangat dan senang untuk bersekolah di TBAA.

Setelah perkembangan TBAA sudah diketahui oleh masyarakat Pakpak yang tinggal di wilayah pedesaan Kabupaten Dairi. Pada awalnya, TBAA selalu

45

77

ketergantungan pada pendanaan YSA yang selama ini mendampingi pelayanan pendidikan melalui pengasuh. Akan tetapi karena perkembangannya sangat melaju cepat dan diterima masyarakat sebagai bentuk kesadaran akan pentingnya pendidikan anak usia dini. Hal tersebut berubah menjadi bayang-bayang TBAA. Beberapa TBAA yang sudah mampu mengelola sekolah itu, kemudian melepaskan diri dari ketergantungan pendanaan YSA. TBAA dimandirikan oleh Yayasan Sada Ahmo karena sudah mampu mengelola kelancaran yang mendapatkan sumber pendanaan dari masyarakat dan pemerintah yang ada disetiap lingkungan masyarakat Pakpak46. Peningkatan TBAA yang sudah mampu berjalan dengan sendirinya oleh pengasuh yang memberikan pelayanan sehingga membuat YSA untuk untuk membuat TBAA bergerak sendiri. Tanggung jawab dalam bidang pendanaan yang selama ini di pegang YSA sudah tidak menjadi pekerjaan YSA semuanya diserahkan kepada penggerak yang memberikan pelayanan sebagai pengasuh di TBAA. Segala pengelolaan dana yang ada dalam program TBAA tidak sampai lagi kepada PESADA itulah caranya untuk memandirikan TBAA sebagai peningkatan pendidikan bagi anak usia dini.

Pendampingan Yayasan Sada Ahmo dalam mencapai tujuan dengan berbagai kegiatan berkelompok dan berdiskusi dengan rutin bersama orangtua. Sekarang sudah menjadi manfaat yang sangat besar karena dalam kegiatan ini aktif maka menambah wawasan setiap masyarakat dalam mengetahui kondisi masyarakat terutama dalam menjaga pelestarian suku Pakpak yang merupakan penduduk asli Dairi. Memupuk generasi-generasi agar kembali menemukan jati diri di tengah-tengah masyarakat.

46

78

Pendampingan YSA dalam pengembangan progaram Taman Bina Asuh Anak/TBAA terlaksana di Kabupaten Dairi tidak terlepas dari kemauan masyarakat yang sudah menyadari bahwa selama ini kelemahan mereka sangat rentan dengan pendidikan. mereka sudah mau bergabung dan mendorong anak mereka untuk masuk mengenal betapa pentingnya pendidikan bagi mereka. Bahkan yang membuat masyarakat banyak mengalami marjinalisai itu disebabkan oleh minimnya pengetahuan masyarakat Pakpak yang tinggal di pedesaan. Pengembangan program TBAA sudah sangat membantu banyak anak untuk meningkatkan kecerdasan dan ketrampilan anak-anak. Pengembangan program TBAA di wilayah masyarakat Pakpak merupakan pergerakan Yayasan Sada Ahmo yang sebagai penuntasan segala bentuk marjinalisasi dalam mengangkat masyarakat Pakpak pada kehidupan yang mempu mengenal nilai-nilai kehidupan yang baik. Sehingga tercermin masyarakat yang sejahtera dan sanggup menjadikan masyarakat yang termarjinalisasi sebagai kebanggaan.

Masyarakat Pakpak yang tinggal dilingkungan pedesaan mendapatkan akses dari lembaga yang membentuk program Taman Bina Asuh Anak. Sehingga pendidikan anak usia dini yang tinggal dipedesaan dapat besaing dengan anak usia dini yang tinggal di lingkungan perkotaan yang merupakan anak-anak dari masyarakat golongan menengah ke atas. Akses yang dibentuk oleh Perkumpulan Sada Ahmo yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi sebagai upaya memberdayakan masyarakat dalam mengangkat potensi yang mereka miliki. Jadi masyarakat Pakpak mampu membuat peningkatan yang selama ini terpinggirkan, juga

79

timbul sebuah keinginan untuk merubah kehidupan masyarakat supaya lebih baik dan sanggup bersaing sehat kepada penduduk pendatang.

Pendidikan Anak Usia Dini membuat anak agar lebih percaya diri ketika anak dari orangtua murid sudah tumbuh remaja. Mereka tidak malu lagi dengan budaya yang selama ini menghilangkan identitas kesukuannya. Anak usia dini yang bersekolah di TBAA ketika bertambah dewasa menjadi lebih percaya diri dan membanggakan segala budaya yang mereka punya termasuk budaya Pakpak sebagai suku asli Kabupaten Dairi47. Mereka yang mengalami marjinalisasi akan bangkit kembali membenahi segala ketimpangan yang dirasakan masyarakat Pakpak. Itulah salah satu tujian dari pengembangan program Taman Bina Asuh Anak bagi masyarakat Pakpak yang tinggal di Kabupaten Dairi. Anak-anak usia dini dipilih agar lebih mudah dibina dan diarahkan dalam mengenal segala bentuk budaya yang dimiliki orang Pakpak dalam. Jadi dengan mudah pengasuh memberikan pengasuhan yang baik dan mudah diterima oleh anak usia dini.

Dokumen terkait