• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIKLUS II: Dengan menggunakan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A Tahap Persiapan

B. Percobaan Kromatograf

1. Dapat menyiapkan alat-alat yang digunakan untuk percobaan kromatografi

2. Dapat membuat kertas saring menjadi persegi panjang dengan ukuran yang disesuaikan

100% 0%

3. Dapat membuat satu titik per spidol pada garis melintang kertas saring

100% 0%

4. Dapat mengantungkan dengan benar kertas saring pada gelas yang diisi oleh air

73,6% 26.4%

5. Dapat bekerja sama dengan kelompoknya 63,1% 36,9% 6. Dapat membersihkan alat-alat percobaan 100% 0% 7. Dapat menjaga ketertiban selama percobaan 42% 58%

Rata- rata 82,6% 17.3%

c. Tahap Refleksi Tindakan I

Pembelajaran pada tindakan I dilaksanakan agar siswa menguasai materi Pemisahan Campuran, dengan diketahui pada awal kegiatan belajar siklus I ini siswa masih mencoba beradaptasi dengan metode yang digunakan. Pada pertemuan pertama siswa dituntut untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh guru dengan praktikum, hal ini merupakan suatu yang baru mereka lakukan sehingga pada saat praktikum ada beberapa siswa yang belum paham dan akhirnya aktif bertanya kepada guru juga berusaha bersama kelompoknya untuk menyelesaikan praktikum. Dalam hal ini guru sudah menyampaikan materi secara runtut dan guru juga memahamkan siswa dengan memberikan materi sebelumnya yang bersangkutan dengan materi Pemisahan Campuran.

Metode yang digunakan STAD (Student Teams Achievement Division) ini sudah terlaksana cukup optimal hal ini terlihat dari keaktifan siswa. Salah satunya adalah interaksi siswa dengan siswa, interaksi siswa dalam kelompoknya dan interaksi siswa dengan guru cukup baik pada saat pembelajaran berlangsung. Dan pada saat diskusipun siswa sudah mulai mengungkapkan pendapat dan bertanya kepada guru hal yang belum mereka pahami.

Pelaksanaaan tindakan I selesai dengan diberikan tes siklus I pada tanggal 26 Juni 2009, dimana dilaksanakan tes siklus I ini untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi Pemisahan Campuran yang telah disampaikan oleh guru, atau siswa dapat menyimpulkan dari hasil praktikum yang telah siswa

lakukan pada pertemuan pertama. Hasil belajar pada siklus I dapat dilihat dalam lampiran.

Berdasarkan analisis hasil tes siklus I yang dapat dilihat pada tabel diatas, bahwa indikator kompetensi yang telah mencapai batas ketuntasan (persentase ktercapaian diatas 60 % ) hanya satu indikator pada indikator nomor delapan. Hal ini disebabkan indikator tersebut merupakan analisis terkait dengan hasil praktikum yang telah siswa lakukan pada pertemuaan pertama. Dan untuk ketujuh indicator yang lainnya masih belum mencapai batas ketuntasan. Dengan rata-rata persentase ketercapaian indikator tiap item soalnya adalah 50,16 sedangkan untuk rata-rata persentase ketercapaian untuk setiap indikator adalah 51,35. Dan indikator-indikator yang belum tuntas tersebut diakibatkan dari siswa yang belum mampu menjawab dengan benar tes siklus I. Berdasarkan analisis tes sikllus I ini pada materi Pemisahan Campuran menunjukan bahwa persentase ketuntasan kelas hanya 28% dengan 9 siswa saja yang tuntas dari 32 siswa yang mengikuti tes siklus I. Dimana Standar Ketuntasn Batas Minimal (SKBM) dengan nilai sebesar 60. Dari persentase ketuntasan kelas terebut menunjukkan bahwa hasil belajar dari penilaian kognitif belum memenuhi 30 % ketuntasan yang ditargetkan dalam penelitian ini.

Pada penilaian aspek afektif perolehan persentase rata-rata ketercapaian pada masing-masing indikator sudah melampaui target ketercapaian tiap indikator. Dan jika dilihat dari ketercapaian individu, masih ada siswa yang memiliki nilai afektif di bawah C. Selain itu, penilaian aspek afektif dalam hal ini juga berfungsi sebagai pembanding penilaian aspek kognitif, yaitu siswa yang memiliki nilai kognitif paling tinggi belum tentu memiliki nilai afektif yang maksimal. Demikian pula sebaliknya, siswa yang memiliki nilai afektif yang maksimal belum tentu memiliki nilai kognitif paling tinggi.

Berdasarkan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan pada siklus I maka target keberhasialan dari kegiatan pembelajaran siklus I diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel. 21 Target Keberhasilan Siklus I

No Aspe k Yang Dinilai Targe t Siklus I Krite ria Ke be rhasilan Target Ketercapaian Presentase Ketercapaian 1 . Keaktifan dalam kegiatan belajar mengajar 30 % aktif Pertemuan I : 19,5 % aktif Pertemuan II : 27,3% aktif Belum tercapai, tapi meningkat pada pertemuan II. 5 . Kerjasama dalam kelompok 30 % kerjasama 54,1% kerjasama Tercapai 6 . Prestasi belajar siswa 30% tuntas 28% tuntas Tidak tercapai

Dari data diatas dapat ditunjukan pada grafik target keberhasilan siswa pada siklus I berikut ini: 30% 23% 30% 54% 30% 28% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% P e rs e nt as

keaktifan si swa kegi atan kel ompok prestasi si swa

Indikator Ketercapaian

SIKLUS I

Target ketercapaian Presentase ketercapai an

Grafik 14. Histogram Target Keberhasilan Siswa Pada Siklus I

Hasil target keberhasilan pada siklus I diatas dapat diketahui bahwa pada target keaktifan dalam belajar tercapai pada siklus I begitupula pada target kerjasama dalam kelompok juga tercapai, yang belum tercapai hanya prestasi belajar siswa yang masih jauh dari target yang telah ditentukan. Dengan hal ini maka perlu ada tindakan siklus II yang diharapkan pada siklus II ini dapat memperbaiki prestasi belajar dan meningkatakan keaktifan siswa dalam belajar mengajar.

Dalam tindakan I pada siklus I ini masih banyak ditemukan kekurangan pada kegiatan belajar mengajar yang menggunakan metode STAD ( Student

Teams Achievement Division) diantaranya :

1. Bagi Guru

a. Guru belum bisa sepenuhnya mengendalikan kelas terlebih pada saat praktikum.

b. Guru masih kurang dalam memberikan penghargaan kepada siswa

c. Guru belum optimal pada penekanan dalam hal materi yang susah dipahami oleh siswa.

d. Guru terkadang terlalu cepat dalam menyampaikan materi pelajaran yang dikarenakan oleh keterbatasan waktu dalam pembelajaran.

2. Bagi Siswa

a. Siswa belum optimal dalam pembelajaran dan belum sepenuhnya aktif. b. Siswa membutuhkan beberapa waktu yang cukup lama dalam beradaptasi

pada metode pembelajaran yang baru.

c. Siswa kurang disiplin pada saat belajar mengajar. d. Hasil belajar siswa belum optimal.

Berdasarkan kekurangan tersebut diatas, maka perlu dilakukan perbaikan pembelajaran dengan melanjutkan siklus II agar target dalam penelitian ini terpenuhi. Dan lebih meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa pada siklus I ini.

Dokumen terkait