• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perhitungan Kebutuhan Ruang untuk Aerator Bambu a Lama pengomposan : 30 har

Dalam dokumen BUKU PEDOMAN 3R 2014 (Halaman 52-57)

PERENCANAAN DESAIN TPS 3R

1. Perhitungan Kebutuhan Ruang untuk Aerator Bambu a Lama pengomposan : 30 har

b. Ukuran aerator bambu :Panjang 2,5 m ; Lebar 0,6 m ; Tinggi 0,52 m

c. Volume aerator bambu :(P x Lx T/2) = 2,5 x 0,6 x 0,52 = 0,39 m3

d. Ukuran timbunan kompos :Panjang 2,5 m ; Lebar 1, 6 m ; Tinggi 1 m

e. Volume timbunan kompos (tanpa aerator)

(P x (L+1) x T) : 2 (volume aerator bambu) (2,5 x (1,6+1) x 1) : 2 - 0,39 = 2,86 m3

f. Total panjang per unit pengomposan

jarak kanan + panjang aerator + jarak kiri 0,5 + 2,5 + 0,5 = 3,5 m

g. Total lebar per unit pengomposan

jarak kanan + lebar timbunan + jarak kiri 0,25 + 1,6 + 0,25 = 2,1 m

h. Luasan untuk 1 unit :3,5 x 2,1 m = 7,4 m2 (r)

i. Volume timbunan kompos :

{panjang aerator x (lebar bawah timbunan + lebar atas timbunan) x tinggi timbunan}/2 volume aerator

(2,5 x (1,6+1) x 1/2)- 0,39 = 2,86 m3

j. Berat sampah per unit timbunan :

volume timbunan x kepadatan sampah organik 2,86 x 350 = 1001 kg

k. Jumlah aerator yang dibutuhkan :

(sampah organik perhari x umur pengomposan)/berat per unit 450 x 30 : 1001 =13,48 = 14 unit

Tata Cara Perencanaan Tempat Pengolahan Sampah (TPS)

23

l. Space untuk 1 unit

Total panjang unit x total lebar unit = 3,5 x 2,1 = 7,35 m2 = 7,4 m2

m. Total luasan yang dibutuhkan

jumlah unit yang diperlukan x space 1 unit = 14 x 7,35 = 103 m2

n. Harga per unit =kurang lebih Rp 200.000,-

o. Total harga =jumlah unit x harga per unit = Rp 2.800.000,-

Gambar 3.4 Desain Aerator Bambu

Gambar 3.5 Contoh Aerator Bambu 2. Perhitungan Kebutuhan Ruang untuk Boks Bata

a. Lama pengomposan : 30 hari

b. Ukuran box :Panjang 5 m ; Lebar 1,2 m ; Tinggi 1,2 m

c. Volume box:(P x Lx T) = 5 x 1,2 x 1,2 = 5,4 m3

d. Volume timbunan kompos :

Panjang x lebar boks x (tinggi boks-tinggi pipa alas) 5 x 1,2 x (1,2 - 0,2) = 6 m3

e. Jarak antara 2 box yang bersebelahan : 0,6 m f. Space antara pada ujung boks : 0,4 m

Dimensi Total

a. Panjang per unit kompos :

Space ujung A + panjang boks + space ujung B 0,4 + 5 + 0,4 m= 5,8m

b. Lebar per unit kompos :

lebar bersih + jarak dua boks + lebar pasangan bata 1,2 + 0,6 + (2 x 1,25)= 2,05 m

c. Berat sampah organik per unit

kepadatan sampah organik x volume timbunan di boks 350 x 6= 2100 kg

d. Jumlah boks yang dibutuhkan

(sampah organik harian x lama pengomposan) : berat per unit (450 x 30) : 2100 = 6,4 = 7

e. Ruang untuk satu unit boks =5,8 x 2,05 = 11,9 =12 m2

f. Kebutuhan ruang total =7 x 12 m2 = 84 m2

g. Biaya per unit =Rp 2.500.000, - (sesuai standar harga daerah)

h. Biaya total= 7 x 2.500.000,- = Rp 17.500.000,-

Gambar 3.6 Desain Boks Bata 3. Perhitungan Kebutuhan Ruang untuk Takakura Susun

a. Lama pengomposan :30 hari

b. Jumlah unit dalam satu tumpukan vertikal =5 keranjang

c. Ukuran keranjang :Panjang 0,6 m ; Lebar 0,43 m ; Tinggi 0,3m

d. Volume sampah organik dalam 1 keranjang

Panjangx Lebar x (Tinggi-dudukan) 0,6 x 0,43 x (0,3 - 0,08)= 0,56 m3

e. Volume dalam 1 tumpukan=5 x 0,56= 0,28 m3

f. Jarak antar susunan keranjang=1 meter

g. Berat sampah organik per keranjang :

Kepadatan sampah organik x volume satu susunan 350 x 0,28 = 98 kg

Tata Cara Perencanaan Tempat Pengolahan Sampah (TPS)

25

berat sampah organik x lama pengomposan : berat per unit 450 x 30 : 98 = 138

i. Jumlah tumpukan =138 : 5 = 28 tumpukan

j. Ruang per tumpukan

(panjang + jarak)x(lebar + jarak)

(0,5 + 0,6 + 0,5)x(0,5 + 0,43 + 0,5)=2,3 m2

k. Total kebutuhan ruang

jumlah tumpukan x luas per tumpukan = 28 x 2,3 = 64,4 m2 l. Investasi untuk 1 unit= Rp. 100.000,-

m. Total investasi untuk 138 unit =138 x 100.000 = Rp. 13.800.000,-

Gambar 3.7 Desain Takakura Susun 4. Pembuatan Gambar Layout

a. Hasil perhitungan luasan total bangunan TPS 3R ditambah dengan area sirkulasi dan fasilitas lain jika memungkinkan dan bila perlu

b. Bangunan penunjang yang wajib ada sebagai bangunan penghubung (jalan masuk ke lokasi, gorong-gorong, dll)

c. Topografi dan rencana lokasi bangunan serta posisi bangunan (muka, samping, rencana air bersih dan drainase)

d. Kedekatan dengan fasilitas umum yang akan menunjang (jalan, jembatan, depo, dll)

Tata Cara Perencanaan Tempat Pengolahan Sampah (TPS)

25

berat sampah organik x lama pengomposan : berat per unit 450 x 30 : 98 = 138

i. Jumlah tumpukan =138 : 5 = 28 tumpukan

j. Ruang per tumpukan

(panjang + jarak)x(lebar + jarak)

(0,5 + 0,6 + 0,5)x(0,5 + 0,43 + 0,5)=2,3 m2

k. Total kebutuhan ruang

jumlah tumpukan x luas per tumpukan = 28 x 2,3 = 64,4 m2 l. Investasi untuk 1 unit= Rp. 100.000,-

m. Total investasi untuk 138 unit =138 x 100.000 = Rp. 13.800.000,-

Gambar 3.7 Desain Takakura Susun 4. Pembuatan Gambar Layout

a. Hasil perhitungan luasan total bangunan TPS 3R ditambah dengan area sirkulasi dan fasilitas lain jika memungkinkan dan bila perlu

b. Bangunan penunjang yang wajib ada sebagai bangunan penghubung (jalan masuk ke lokasi, gorong-gorong, dll)

c. Topografi dan rencana lokasi bangunan serta posisi bangunan (muka, samping, rencana air bersih dan drainase)

d. Kedekatan dengan fasilitas umum yang akan menunjang (jalan, jembatan, depo, dll)

Tata Cara Perencanaan Tempat Pengolahan Sampah (TPS)

25

berat sampah organik x lama pengomposan : berat per unit 450 x 30 : 98 = 138

i. Jumlah tumpukan =138 : 5 = 28 tumpukan

j. Ruang per tumpukan

(panjang + jarak)x(lebar + jarak)

(0,5 + 0,6 + 0,5)x(0,5 + 0,43 + 0,5)=2,3 m2

k. Total kebutuhan ruang

jumlah tumpukan x luas per tumpukan = 28 x 2,3 = 64,4 m2 l. Investasi untuk 1 unit= Rp. 100.000,-

m. Total investasi untuk 138 unit =138 x 100.000 = Rp. 13.800.000,-

Gambar 3.7 Desain Takakura Susun 4. Pembuatan Gambar Layout

a. Hasil perhitungan luasan total bangunan TPS 3R ditambah dengan area sirkulasi dan fasilitas lain jika memungkinkan dan bila perlu

b. Bangunan penunjang yang wajib ada sebagai bangunan penghubung (jalan masuk ke lokasi, gorong-gorong, dll)

c. Topografi dan rencana lokasi bangunan serta posisi bangunan (muka, samping, rencana air bersih dan drainase)

Gambar 3.8 Rancangan Layout

3.2.4

SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN

Spesifikasi ini merupakan pelengkap dan harus dibaca bersama-sama dengan gambar-gambar, yang keduanya secara bersama menguraikan pekerjaan yang akan dilaksanakan. Penjelasan Istilah pekerjaan mencakup suplai dan instalasi seluruh peralatan dan material yang harus dipadukan dalam konstruksi-konstruksi yang dilakukan oleh TFL Teknik kepada KSM atau Komite Pengadaan KSM harus di tandatangani bersama, sebagai bukti kesepakatan jenis pekerjaan dan spek material yang telah di sepakati.

Dengan mempertimbangkan material lokal, spesifikasi untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan dan material yang harus dipakai, harus diterapkan baik pada bagian dimana spesifikasi tersebut ditemukan maupun bagian-bagian lain dari pekerjaan dimana pekerjaan atau materi

a

l tersebut dijumpai.

1. Spesifikasi Bangunan Struktural Utama a. Pondasi :

1) Diperhatikan kondisi tanah dan bangunan yang sudah ada disekitarnya. 2) Prioritaskan bahan adalah material lokal.

b. Dinding :

Prioritaskan bahan material lokal. c. Rangka Utama :

1) Prioritaskan bahan material lokal.

Tata Cara Perencanaan Tempat Pengolahan Sampah (TPS)

27

3) Kondisi lingkungan sangat mempengaruhi (pinggir laut,kecepatan angin, dll) d. Penutup Atap :

1) Prioritaskan bahan material lokal.

2) Tahan korosi, tahan benturan, mudah menggantinya 2. Struktur Baja

a. Tiang Utama Bangunan

Dari baja profil IWF dengan dimensi Ukuran 250 x 75 x 5 x 7 mm, baja Krakatau Steel atau setara. Tinggi 4 meter dihitung dari tempat kedudukan kolom penyangga tiang utama dan di beri plat pengaku.

b. Kuda-kuda

Dari baja profil IWF dengan dimensi Ukuran 250 x 75 x 5 x 7 mm, baja Krakatau Steel atau setara dengan sambungan las pada plat pengaku serta sambungan baut pada konstruksinya. Antar kuda-kuda diberi ikatan angin dengan besi ø16 mm .

c. Gording

Dari baja profil Kanal dengan dimensi 100 x 50 x 20 x 2 x 3 mm, baja Krakatau Steel atau setara dengan sambungan las antara gording dengan plat siku dan kuda-kuda, dimensi siku-siku 100 x 100 x 10 mm. Antar gording diberi penyetabil /Trecstangdari besi dimensi 12 mm

d. Pengaku

Mengikuti bagian padajointdimasing-masing konstruksi.

Dalam dokumen BUKU PEDOMAN 3R 2014 (Halaman 52-57)