• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berjalan dan Realisasi RPJMD

17. Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa

2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah

Pembangunan daerah yang telah dilaksanakan di berbagai sektor selama beberapa tahun terakhir ini telah memberikan hasil dan manfaat bagi kehidupan masyarakat secara keseluruhan di Kab. Lebak. Namun demikian, permasalahan yang timbul dalam proses pembangunan menyebabkan tingkat kesejahteraan hidup masyarakat yang memadai belum terealisasi sesuai dengan harapan yang ditetapkan dalam RPJMD 2009-2014.

Pembangunan yang dilaksanakan belum sepenuhnya diikuti oleh penguatan kelembagaan publik, termasuk alokasi sumber daya yang efisien. Manfaat pembangunan yang diharapkan belum merata sehingga perlu ditingkatkan pemerataanya. Meskipun demikian secara bertahap kehidupan masyarakat semakin membaik, akan tetapi masih perlu dipercepat kearah yang lebih dinamis. Keadaan ini timbul sebagai akibat dari berbagai

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2013

47

permasalahan yang terjadi baik masa lalu maupun sekarang yang belum teratasi secara maksimal, seperti dijelaskan secara rinci di bawah ini:

2.3.1 Permasalahan Daerah yang Berhubungan dengan Prioritas dan Sasaran

Pembangunan Daerah

Permasalahan pada Bidang Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama, adalah sebagai berikut:

1. Di bidang pendidikan, antara lain beberapa permasalahan mendasar yang memerlukan penanganan segera mencakup: (a) Tingkat pendidikan rata-rata masyarakat Kabupaten Lebak masih relatif rendah, yaitu tidak tamat SLTP atau baru m encapai kelas 1 SLTP; (b) sedangkan Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/Paket B dan SMA/SMK/MA/Paket C masih relatif rendah, yaitu masing-masing sebesar 96,59% dan 38,15%; (c) Masih terdapat angka putus sekolah untuk semua jenjang terutama SMP ; (d) Minat dan motivasi belajar penduduk usia 15 tahun keatas masih rendah dan (e) kualitas dan relevansi serta tata kelola pendidikan belum sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan dalam rangka peningkatan daya saing.

2. Di bidang kesehatan, antara lain: (a) rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan antar wilayah yang diindikasikan dengan kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan dasar, tenaga kesehatan dan jaminan pembiayaan kesehatan; (b) belum optimalnya penggunaan teknologi di bidang kesehatan dikarena kan keterbatasan Sumber Daya Manusia yang menguasai teknologi bidang kesehatan; (c) Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan masih perlu diturunkan; (d) Kasus penderita gizi buruk dan gizi kurang balita yang ditimbang masih tinggi; dan (e) Adanya kasus yang disebabkan oleh penyakit menular, seperti flu burung, AIDS, dan HIV positif;(6) Masih adanya penyalahgunaan NAPZA.

3. Di bidang tenaga kerja terdapat permasalahan berupa masih tingginya angka pengangguran yang disebabkan antara lain tidak sebandingnya jumlah pertumbuhan angkatan kerja dengan laju pertumbuhan kesempatan kerja, serta rendahnya kompetensi tenaga kerja. Akibatnya, angkatan kerja yang cukup besar di Kabupaten Lebak belum terserap secara optimal oleh sektor-sektor formal.

4. Di bidang keolahragaan, memiliki permasalahan berupa pembinaan olahraga yang belum tertata secara sistematis antara olahraga pendidikan di lingkungan persekolahan, olah raga rekreasi di lingkungan masyarakat, dan olahraga prestasi untuk kelompok atlit dalam pentas kompetisi olahraga regional (provinsi). Masih terbatasnya sarana dan prasasaran olahraga, serta terbatasnya dana untuk pembinaan olehraga. Sedangkan permasalahan di bidang kepemudaan masih terbatasnya sarana dan prasana untuk mewadahi aktivitas dan kreativitas generasi muda yang lebih berkualitas dan mandiri.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2013

48

5. Permaslahan di bidang pemberdayaan perempuan adalah masih sangat terbatasnya program/kegiatan terutama yang terkait dengan kesempatan usaha, akses terhadap pendidikan, seringnya perempuan dan anak menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga, serta belum optimalnya peran lembaga sosial masyarakat terhadap perlindungan perempuan dan anak.Dan program pembinaan terhadap perempuan masih perlu terus ditingkatkan.

6. Di bidang kebudayaan, permaslahannya adalah masih rendahnya ketahanan budaya masyarakat akibat imbas perubahan global dan belum banyaknya apresiasi terhadap budaya Kabupaten Lebak .Selain itu, pembinaan terhadap pelestari budaya masih perlu ditingkatkan.

7. Di bidang sosial, adanya kecenderungan peningkatan jumlah dan jenis Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Hal ini tampak dari merebaknya kasus -kasus permasalahan sosial seperti perdagangan manusia (trafficking), HIV/AIDS, penyalahgunaan narkoba, terjadinya PHK, masih adaya anak-anak jalanan, gelandangan, dan pengemis. Peran serta masyarakat dalam penanganan masalah sosial masih relatif rendah sebagai akibat pola pikir masyarakat yang masih menganggap tabu untuk mengungkap permasalahan sosial, meskipun berdampak luas terhadap kehidupan bermasyarakat.

8. Permasalahan di bidang ekonomi adalah pertumbuhan investasi belum mampu meningkatkan keterkaitan dengan usaha ekonomi lokal dan kesempatan kerja masih rendahnya pemanfaatan peluang usaha oleh pelaku ekonomi dan rendahnya akses berinvestasi. Potensi budaya dan keindahan alam di Kabupaten Lebak belum digali dan dikembangkan secara optimal sebagai potensi wisata Kabupaten Lebak.

9. Permasalahan di bidang Infrastruktur Wilayah, sebagai berikut: Infrastruktur transportasi di wilayah Kabupaten Lebak hingga akhir tahun 2009 masih belum memadai yang ditunjukkan, sebagai berikut:

a. Transportasi darat, antara lain : rendahnya kondisi jalan, rendahnya kualitas dan cakupan pelayanan infrastuktur jaringan jalan, kurangnya ketersediaan dan perlengkapan jalan dan fasilitas lalu lintas, belum optimalnya kondisi dan penataan sistem hirarki terminal sebagai tempat pertukaran roda transportasi, dan jumlah pergerakan yang terjadi khususnya pergerakan di wilayah tengah Kabupaten Lebak belum terakomodasikan dengan optimal;

b. Permasalahan pada aspek infrastruktur sumber daya air dan irigasi, antara lain: (1) Potensi sumber daya air di Kabupaten Lebak yang besar belum dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang kegiatan pertanian, industri, dan kebutuhan lokal; (2) Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air dan sistem informasi

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2013

49

sumber daya air dirasakan masih belum memadai; (3) Bencana banjir dan kekeringan juga masih terus terjadi antara lain akibat menurunnya kapasitas infrastruktur sumber daya air dan daya dukung lingkungan (4) Kondisi jaringan irigasi juga belum memadai mengingat jaringan irigasi dalam kondisi rusak berat dan ringan masih sebesar 12,92 %;

c. Permasalahan pada aspek infrastruktur listrik dan energi adalah rasio elektrifikasi rumah tangga masih belum memadai, yaitu 54,88 % atau dari 300.463 rumah tangga baru sekitar 164.893 rumah tangga yang telah mendapatkan aliran listrik yang bersumber dari PLN; dan (2) Penyediaan sumber-sumber energi alternatif seperti Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) mikro hidro, surya, dan angin masih sangat terbatas;

d. Pada aspek telekomunikasi, cakupan layanan untuk infrastruktur telekomunikasi belum bisa menjangkau setiap pelosok wilayah. Khusus untuk layanan jasa telepon kabel untuk kecamatan kondisi teledensitasnya masih rendah.

2.3.2 Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah

Sesuai dengan amanat pasal 12 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, bahwa dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah dapat menjalankan otonomi seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Urusan yang menjadi kewenangan daerah terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan pemerintahan wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh Pemerintaha Daerah yang terkait dengan pelayanan dasar (basic

service) bagi masyarakat antara lain seperti pendidikan dasar, kesehatan, lingkungan hidup,

perhubungan, kependudukan, dan sebagainya. Sedangkan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan adalah urusan pemerintah yang terkait dengan pengembangan potensi unggulan (core competence) yang menjadi kekhasan daerah.

Urusan pemerintahan di luar urusan wajib dan urusan pilihan yang diselenggarakan oleh Pemerintahan Daerah, sepanjang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah tetap harus diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah. Urusan pemerintahan wajib dan pilihan yang menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah yang dijadikan dasar dalam penyusunan susunan organisasi dan tata kerja perangkat daerah.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2013

50

Seiring dengan penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten sesuai dengan PP Nomor 38 Tahun 2007 tersebut, dalam penerapannya terdapat permasalahan-permasalahan yang berpotensi menimbulkan ketidaktercapaian sasaran pembangunan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Permasalahan-permasalahan tersebut, antara lain:

Dokumen terkait