• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSATUAN KEDUA SIFAT ITU

Dalam dokumen Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang 28 (Halaman 59-61)

segala sesuatu diciptakan, sifat-sifat Allah dinyatakan, keselamatan manusia dilengkapkan, dan dunia dihakimi Ialah Allah yang sejat

PERSATUAN KEDUA SIFAT ITU

Pribadi Yesus Kristus memiliki dua si- fat: yang Ilahi dan manusia. Ia adalah Ma- nusia Allah. Tetapi perlu diperhatikan bah- wa penjelmaan-Nya melibatkan Anak Allah yang kekal mengambil sifat manusia ke da- lam diri-Nya, bukannya Anak Manusia yang memperoleh Keilahian. Gerakan itu dari Al- lah kepada manusia, bukan dari manusia ke- pada Allah.

Di dalam Yesus, kedua sifat ini berpadu menjadi satu pribadi. Cobalah simak bukti Alkitabiah yang berikut ini:

Kristus adalah Gabungan Dua Sifat.

Alkitab menggambarkan Yesus sebagai satu pribadi, bukan dua. Banyak nas yang menun- juk kepada sifat Keilahian dan kemanusiaan itu, namun yang dibicarakannya hanya satu pribadi saja. Rasul Paulus menggambarkan pribadi Yesus Kristus sebagai Anak Allah (dengan sifat Ilahi) yang dilahirkan seorang wanita (dengan sifat atau keadaan manusia; Gal. 4:4). Yesus “yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus diperta- hankan” (dengan keadaan manusia), “mela- inkan telah mengosongkan diri-Nya sendi- ri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia” (keadaan manusia; Flp. 2:6, 7).

Sifat Kristus yang seperti ini bukanlah terdiri dari kuasa Ilahi yang abstrak atau pe- ngaruh yang dihubungkan dengan kemanu- siaan-Nya. “Firman itu,” kata Yohanes, “te- lah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya se- bagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karu- nia dan kebenaran” (Yoh. 1:14). Paulus me- nulis, Allah mengutus “Anak-Nya sendiri da- lam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa” (Rm. 8:3); “Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia” (1 Tim. 3:16; 1 Yoh. 4:2).

Perpaduan Dua Sifat. Alkitab meng- gambarkan Anak Allah dalam pelbagai isti- lah sifat kemanusiaan-Nya. Allah menebus jemaat-Nya dengan darah-Nya sendiri (Kis. 20: 28; bandingkan Kol. 1:13,14). Dalam beberapa contoh lain dicirikan Anak Manu- sia dalam istilah sifat Keilahian-Nya (ban- dingkan Yoh. 3:13; 6:62; Rm. 9:5).

Ketika Kristus turun ke dunia ini, “satu tubuh” telah disediakan bagi-Nya (Ibr. 10:5).

Manakala Ia mengenakan pada diri-Nya ke- manusiaan itu, Keilahian disalut dengan ke- manusiaan. Ia tidak muncul dari diri-Nya, sebagai sesuatu sifat yang lain, melainkan mengenakan kemanusiaan itu kepada diri- Nya. Dengan demikian Keilahian dan kema- nusiaan digabungkan.

Ketika Kristus menjelma menjadi manu- sia, Kristus tidak berhenti sebagai Allah, ti- dak juga Keilahian-Nya diturunkan ke ting- kat kemanusiaan. Setiap sifat atau keadaan itu tetap ada. “Sebab dalam Dialah,” kata Rasul Paulus, “berdiam secara jasmaniah se- luruh kepenuhan Keallahan” (Kol. 2:9). Di kayu salib sifat atau keadaan manusia-Nya mati, bukan ke-Tuhanan-Nya, karena ke-Tu- hanan itu mustahil mati.

Perlunya Gabungan Kedua Sifat itu.

Adanya pemahaman antar hubungan kedua sifat Kristus memberikan sebuah wawasan vital ke dalam misi Kristus dan keselama- tan kita sendiri.

1. Untuk Mendamaikan Manusia de- ngan Allah. Hanya Juruselamat yang manu- sia Ilahi itu yang dapat membawa keselamat- an. Pada waktu Kristus menjelma menjadi manusia, dalam upaya membagikan sifat Ila- hi-Nya kepada umat percaya, dikenakan-Nya kemanusiaan pada diri-Nya. Melalui jasa da- rah Allah manusia, umat percaya dapat me- ngambil bagian dari sifat Ilahi itu (2 Ptr. 1:4). Tangga dalam mimpi Yakub melambang- kan Kristus yang menjangkau kita di mana pun kita berada. Ia mengenakan kemanusiaan dan sifat-sifat kemanusiaan itu serta menga- lahkannya, supaya kita pun dengan sifat-Nya itu dapat menang. Lengan-lengan Ilahi-Nya meraih takhta Allah, sementara kemanu- siaan-Nya memeluk bangsa manusia, meng- hubungkan kita dengan Allah, menghubung- kan bumi dengan surga.

Perpaduan sifat manusia Ilahi membuat korban pendamaian Kristus menjadi efek- tif. Kehidupan makhluk manusia yang tidak berdosa atau hidup malaikat sekalipun tidak dapat mengadakan pendamaian atas dosa- dosa umat manusia. Hanyalah manusia Ila- hi, sang Khalik yang dapat menebus manu- sia.

2. Menyelubungi Keilahian dengan Ke- manusiaan. Kristus menyalut keilahian-Nya dengan jubah kemanusiaan, mengesamping- kan kemuliaan dan keagungan-Nya yang sur- gawi, demikianlah orang-orang berdosa akan mampu berada di hadapan hadirat-Nya tan- pa dibinasakan. Walaupun Ia-tetap Tuhan, Ia

tidak tampil sebagai Allah (Flp. 2:6-8).

3. Agar Dapat Hidup Menang. Kema- nusiaan Kristus saja tidak akan dapat mena- han tipu daya Setan yang amat berkuasa itu. Ia dapat mengalahkan dosa karena Ia ting- gal dalam “seluruh kepenuhan Keallahan” (Kol. 2:9). Percaya sepenuhnya kepada Ba- pa, (Yoh. 5:19, 30;8:28), “kuasa Ilahi-Nya digabungkan dengan kemanusiaan demi ke- pentingan manusia untuk memperoleh ke-

menangan yang tidak ada batasnya.”23

Pengalaman Kristus dalam kehidupan yang penuh kemenangan bukanlah merupa- kan hak istimewa yang eksklusif. Ia tidak pernah mempraktikkan kekuasaan yang ti- dak dapat dipraktikkan manusia. Kita juga dapat “dipenuhi di dalam seluruh kepenuh- an, Allah” (Ef. 3:19). Melalui kuasa Ilahi Kristus kita dapat jalan masuk “kepada sega- la sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan dan kebajikan.”

Kunci kepada pengalaman ini adalah iman terhadap “janji-janji yang berharga dan yang sangat besar” sehingga kita “boleh me- ngambil bagian dalam kodrat Ilahi, dan lu- put dari hawa nafsu duniawi yang membina-

sakan dunia” (2 Ptr. 1:3, 4). Ia memberikan kuasa yang serupa dan dengan kuasa yang se- perti itulah Ia dapat menang, sehingga orang mau menurut dengan setia serta memiliki ke- hidupan yang menang.

Janji penghiburan Kristus adalah salah sa- tu kemenangan: “Barangsiapa menang, akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya” (Why. 3:21).

Dalam dokumen Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang 28 (Halaman 59-61)