• Tidak ada hasil yang ditemukan

Periode 1 (satu) tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2.2 Pertumbuhan Aset

23

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012

Laba bersih Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp.128.076 juta atau sebesar 48,64% dari Rp.263.289 juta pada tahun 2012 menjadi Rp.392.365 juta pada tahun 2013. Peningkatan terbesar adalah disebabkan oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar Rp.261.159 juta atau sebesar 35,19%.

2.2 Pertumbuhan Aset

Tabel berikut menunjukkan komposisi aset Perseroan pada tanggal 31 Maret 2015 dan tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012:

(dalam jutaan Rupiah)

Laporan Posisi Keuangan 31 Maret 2015 2014 31 Desember 2013 2012

Aset

Kas 113.419 133.083 145.920 85.380

Giro pada Bank Indonesia 2.779.605 2.607.553 1.658.439 1.193.609

Giro pada bank lain 41.073 33.447 101.832 86.370

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 3.549.624 4.161.569 2.296.213 1.899.289

Efek-efek 2.329.657 1.888.738 969.482 534.725

Obligasi Pemerintah 46.090 44.229 42.473 54.008

Tagihan Derivatif 1 - - -

Pinjaman yang diberikan 27.802.299 25.942.815 17.568.211 12.079.060

Tagihan Akseptasi - - 12.289 1.124

Aset tetap 581.756 577.498 553.281 565.615

Aset pajak tangguhan - bersih - - 5.256 -

Biaya dibayar dimuka 85.732 70.647 62.303 59.782

Aset lain-lain – neto 882.431 714.012 597.834 607.590

Jumlah aset 38.211.688 36.173.591 24.013.534 17.166.552

a. Jumlah Aset

Pada tanggal 31 Maret 2015 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014.

Jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Maret 2015 adalah sebesar Rp38.211.688 juta mengalami kenaikan sebesar Rp 2.038.098 juta atau 5,63% dibandingkan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 36.173.591 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena meningkatnya pinjaman yang diberikan sebesar 7,17%.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013

Jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 36.173.591 juta mengalami kenaikan sebesar Rp.12.160.057 juta atau 50,64% dibandingkan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 24.013.534 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena meningkatnya pinjaman yang diberikan sebesar 47,67%%.

24

Pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2012

Jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp24.013.534 juta mengalami kenaikan sebesar Rp6.846.982 juta atau 39,89% dibandingkan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp17.166.552 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena meningkatnya pinjaman yang diberikan sebesar 45,44%.

Peningakatan pada Giro pada Bank Indonesia karena Perseroaan harus menjaga likuiditas sesuai dengan PBI no.15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 tentang Giro wajib minimum dalam rupiah dan Valuta asing bagi bank umum konvensional masing-masing GWM rupiah dan valas diatas 8% dari rata-rata dana pihak ketiga.

Peningkatan Penempatan pada Bank Indonesia karena perseroaan harus menjaga likuiditas sesuai dengan PBI no.15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional yaitu GWM Sekunder diatas 4% dari rata rata dana pihak ketiga

Peningkatan efek –efek karena perseroaan harus menjaga likuiditas sesuai dengan PBI no.15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional yaitu GWM Sekunder diatas 4% dari rata rata dana pihak ketiga, efek-efek adalah Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Peningkatan pada Pinjaman yang diberikan karena perseroaan ingin meningkatkan aset produktif sehingga dapat meningkatkan laba perseroan.

Peningkatan Obligasi Pemerintah karena perseroaan harus menjaga likuiditas seseuai dengan PBI no.15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional yaitu GWM Sekunder diatas 4% dari rata rata dana pihak ketiga.

Peningkatan aset lain-lain neto merupakan uang muka atas pembelian Tanah dan Bangunan dan renovasinya yang akan digunakan untuk pembukaan kantor baru .

b. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas dimaksudkan untuk memenuhi komitmen kepada nasabah dan pihak lainnya, baik untuk kebutuhan uang tunai (termasuk transaksi melalui ATM). Adapun komposisi kas dan setara kas Perseroan terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain dan penempatan pada Bank Indonesia.

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Maret 2015 2014 31 Desember 2013 2012

Kas 113.419 133.083 145.920 85.380

Giro pada Bank Indonesia 2.779.605 2.607.553 1.658.439 1.193.609

Giro pada bank lain 41.073 33.447 101.832 86.370

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 3.549.624 4.161.569 2.296.213 1.899.289

Jumlah Kas dan Setara Kas 6.483.721 6.935.652 4.202.404 3.264.648

Pada tanggal 31 Maret 2015 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014.

Kas dan setara kas pada tanggal 31 Maret 2015 adalah sebesar Rp 6.483.721 juta mengalami penurunan sebesar Rp 451.931 juta atau 6,52% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 6.935.652 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena penurunan penempatan pada Bank Indonesia sebesar 14,70%.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013

Kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 6.935.652 juta mengalami kenaikan sebesar Rp 2.733.248 juta atau 65,04% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 4.202.404 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena penempatan pada Bank Indonesia sebesar 81,24% .

Pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2012

Kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp4.202.404 juta mengalami kenaikan sebesar Rp937.756 juta atau 28,72% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp3.264.648 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena giro pada Bank Indonesia sebesar 38,94% .

c. Aset Produktif

Aset produktif terdiri atas giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, aset keuangan untuk diperdagangkan, tagihan akseptasi, kredit yang diberikan, efek-efek untuk tujuan investasi, tagihan premi, komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif yang mempunyai risiko kredit, termasuk aset produktif yang berasal dari kegiatan perbankan syariah. Komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit terdiri atas fasilitas kartu kredit kepada nasabah yang belum digunakan, letters of credit yang tidak dapat dibatalkan dan garansi yang diterbitkan. Berikut perkembangan jumlah aset produktif pada tanggal 31 Maret 2015 dan tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012:

25

(dalam jutaan Rupiah)

Aset Produktif 31 Maret 2015 2014 31 Desember 2013 2012

Aset

Giro pada bank lain 41.073 33.447 101.832 86.370

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank

lain 3.549.624 4.161.569 2.296.213 1.899.289

Tagihan akseptasi - - 12.289 1.124

Pinjaman yang diberikan 27.802.299 25.942.815 17.568.211 12.079.060

Efek-efek 2.329.657 1.888.738 969.482 534.725

Jumlah aset produktif 33.722.653 32.026.569 20.948.027 14.600.568

Komitmen dan kontinjensi Komitmen

Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum

digunakan (committed) (2.065.633) 2.545.812 (2.759.729) (2.639.688)

Irrevocable letter of credit yang masih berjalan - 808 (3.175) (866)

SPOT (2.615) 22.322 - -

Jumlah komitmen- bersih (2.068.248) 2.568.942 (2.762.904) (2.640.554)

Kontinjensi

Pendapatan bunga dalam penyelesaian 110.587 64.510 69.708 52.437

Garansi yang diterbitkan (55.014) (10.053) (148.574) (13.901)

Jumlah kontinjensi - bersih (2.012.675) 2.623.399 (2.841.770) (2.602.018)

d.

Pinjaman yang Diberikan

Tabel berikut menunjukkan jumlah kredit yang diberikan – bersih oleh Perseroan pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 2013 dan 2012:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Maret 2015 31 Desember

2014 2013 2012

Pinjaman yang diberikan - bruto 27.893.487 26.004.334 17.683.639 12.216.246 Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (91.188) (61.519) (115.428) (137.186)

Kredit yang diberikan - bersih 27.802.299 25.942.815 17.568.211 12.079.060

Pada tanggal 31 Maret 2015 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014.

Kredit yang diberikan Perseroan pada tanggal 31 Maret 2015 adalah sebesar Rp27.802.299 juta mengalami kenaikan sebesar Rp 1.859.484 juta atau 7,17%% dibandingkan kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 25.942.815 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena peningkatan penyaluran kredit.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013

Kredit yang diberikan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 25.942.815 juta mengalami kenaikan/penurunan sebesar Rp 8.374.604 juta atau 47,67% dibandingkan Kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 17.568.211 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena peningkatan penyaluran kredit.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2012

Kredit yang diberikan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp17.683.639 juta mengalami kenaikan/penurunan sebesar Rp5.467.393 juta atau 44,76% dibandingkan Kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp12.216.246 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena peningkatan penyaluran kredit.

Penyebaran kredit yang diberikan sebelum cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan sektor ekonomi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

(dalam jutaan Rupiah)

Saldo Awal 31 Maret 2015 2014 31 Desember 2013 2012

Rupiah

Perdagangan 3.608.734 3.156.915 3.072.692 1.568.070

Jasa Bisnis 7.887.414 8.346.011 4.534.695 3.036.082

Industri 1.590.990 1.650.188 1.243.068 725.167

Konstruksi 8.096.040 6.059.899 2.658.815 1.768.635

Jasa Pelayanan sosial 689.481 587.945 353.118 418.047

Pertambangan 3.482.855 3.480.212 3.266.041 2.497.935

26

Pertanian 753.104 766.749 800.279 742.783

Restoran dan hotel 189.600 193.656 258.693

Lain-lain 337.216 336.049 188.237 523.346

Jumlah 27.758.864 25.919.018 17.443.320 12.136.522

Mata uang asing

Pertambangan 58.610 55.433 86.178 49.106

Industri 6.527 6.170 - -

Perdagangan - - 14.513 22.002

Jasa bisnis 65.344 12.360 10.808 -

Restoran dan hotel 7.431 121.453

Lain-lain 4.143 3.924 7.368 8.616

Jumlah 134.624 85.318 240.320 79.724

Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (91.188) (61.520) (115.428) (137.186)

Jumlah - bersih 27.802.300 25.942.816 17.568.212 12.079.060

Catatan

*) Sektor ekonomi disusun berdasarkan Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum 2008 yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

e. Kualitas Kredit Yang Diberikan

a. Kualitas Kredit yang Diberikan – Konvensional

Tabel di bawah ini menunjukkan kolektibilitas kredit yang diberikan, pada nilai tercatat, sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku.

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Maret 2015 % 2014 % 2013 31 Desember % 2012 %

Individual 72.880 0,26% 71.624 0,28% 71.405 0,40% 66.755 0,55% Kolektif Lancar 22.656.284 81,22% 22.635.165 87,04% 16.399.545 92,74% 11.274.675 92,29% Dalam perhatian khusus 4.430.671 15,88% 2.988.609 11,49% 1.100.387 6,22% 572.074 4,68% NPL Kurang lancar 266.120 0,95% 247.589 0,95% 50.733 0,29% 247.314 2,02% Diragukan 403.702 1,45% 5.100 0,02% 3.230 0,02% 8.841 0,07% Macet 63.830 0,23% 56.247 0,22% 58.338 0,33% 46.588 0,38% Jumlah 27.893.487 100,00% 26.004.334 100,00% 17.683.639 100,00% 12.216.247 100,00%

Kualitas kredit yang diberikan yang dikategorikan sebagai Non Performing Loan (NPL) adalah kredit yang diberikan dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet. Bank Indonesia menetapkan batas maksimum NPL neto untuk bank-bank di Indonesia adalah 5,00%.

Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagaimana telah diubah sebagian pertama kali dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 dan perubahan kedua dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 tentang Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia, perhitungan rasio NPL (bruto dan neto) bersumber dari Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) 2008, sehingga efektif sejak tanggal 1 Januari 2010 dalam jumlah kredit yang diberikan termasuk kredit yang diberikan kepada bank lain. Adapun rasio NPL Perseroan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, 2013, 2012 sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia diatas adalah sebagai berikut:

Keterangan 31 Maret 2015 2014 31 Desember 2013 2012

NPL - bruto (Rp juta) 806.532 380.561 183.706 369.498

NPL - bruto (%) 2,89% 1,46% 1,04% 3,02%

NPL – neto (Rp juta) 723.893 319.306 113.170 261.089