• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

1.2. Perumusan Masalah

Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu sentra sayuran di Provinsi Jawa Barat, salah satunya adalah cabai merah. Secara umum iklim di wilayah Kabupaten Sukabumi dapat dikategorikan sebagai daerah beriklim basah (humid tropical climate), sehingga cocok untuk pembudidayaan cabai merah. Dari data produksi pada Tabel 6 menunjukkan bahwa, Kabupaten Sukabumi memiliki urutan keempat setelah Kabupaten Cianjur. Hal ini mengindikasikan bahwa cabai merah merupakan komoditas unggulan di Kabupaten Sukabumi. Selain itu, walaupun Kabupaten Sukabumi memiliki urutan keempat, namun pada Tabel 6 menunjukkan bahwa Kabupaten Sukabumi memiliki perubahan produksi per tahun yang positif. Perubahan terbesar yang bernilai positif ini mengindikasikan bahwa produksi cabai merah di Kabupaten Sukabumi terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan serta penurunan yang relatif kecil. Berikut Tabel 6 yang menunjukkan produksi cabai merah di Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Garut.

Tabel 6. Produksi Cabai Merah di Empat Kabupaten di Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 – 2010

Kabupaten Produksi (Tahun/Ton)

2009 2010 Bogor 3571 2950 Sukabumi 7084 8816 Cianjur 23581 17988 Bandung 24174 20495 Garut 76803 56540

Salah satu daerah sentra sayuran di Kabupaten Sukabumi adalah di Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi. Desa Perbawati merupakan salah satu Desa di Kecamatan Sukabumi yang memiliki luas lahan tanaman cabai terluas dan memiliki komoditas unggulan berupa cabai merah. Data Produksi cabai merah di Kecamatan Sukabumi Tahun 2008-2010 dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Produksi Cabai Merah di Kecamatan Sukabumi Tahun 2008-2010

Tahun Produksi

(Kwintal)

2008 4660

2009 3950

2010 4720

Sumber: BPS Kabupaten Sukabumi 2011

Pada Tabel 7 menunjukkan produksi cabai merah di Kecamatan Sukabumi yang mengalami fluktuasi. Pada tahun 2010 terjadi musim hujan yang berkepanjangan serta adanya bencana alam, sehingga terjadi gagal panen cabai merah di seluruh wilayah Indonesia. Data produksi cabai merah di Desa Perbawati dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Produktivitas Cabai Merah di Desa Perbawati (Kwintal/Tahun) Tahun 2009-2012 Tahun Produktivitas (Kwintal/Tahun) 2009 20,90 2010 116,12 2011 185,80 2012 46,45

Sumber: Rata-rata Data Primer Olahan 2009-2012

Tabel 8 menunjukkan produktivitas cabai merah di Desa Perbawati tahun 2009-2012 yang mengalami fluktuasi. Data tersebut diperoleh melalui wawancara langsung dengan petani responden selama empat musim terakhir. Dari empat musim tersebut, menunjukkan bahwa produktivitas terendah terjadi pada tahun 2009 dan tertinggi pada tahun 2011. Fluktuasi produksi ini mengindikasikan adanya risiko produksi yang dihadapi petani di Desa Perbawati. Risiko ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal dari petani. Berikut ini pada

Tabel 9 dan Tabel 10 data mengenai luas lahan sayuran dan komoditas unggulan di enam desa di Kecamatan Sukabumi.

Tabel 9. Luas Potensi Usahatani di Kecamatan Sukabumi Tahun 2012

Komoditi Luas Potensi Komoditi (Ha) Jumlah

Karawang Parungseah Perbawati Sudajayagirang Sukajaya Warnasari

Lahan Kering: Sayuran 25 3 100 45 5 5 183 Palawija 52 6 10 20 30 5 123 Buah- buahan - 1 10 15 - - 26 Bunga 1 - 1 15 2 - 19 Teh (rakyat) - - 5 35 - - 40 Kopi - - - 10 - - 10 Bambu 213.12 4.25 10 30.84 3.3 11.3 272.81 Jumlah 291.12 14.25 136 170.84 40.3 21.3 673.81

Sumber: BP3K Kecamatan Sukabumi 2012

Data pada Tabel 9 menunjukkan bahwa Desa Perbawati merupakan Desa yang memiliki komoditas unggulan sayuran di Kecamatan Sukabumi. Hal ini terlihat dari luas lahan kering untuk komoditas sayuran terbesar yaitu 100 hektar. Salah satu sayuran unggulan di Desa Perbawati adalah cabai merah. Hal ini ditunjukkan pada Tabel 8. Oleh karena itu, Desa Perbaawati merupakan salah satu sentra pemasok cabai merah terbesar di Kabupaten Sukabumi dan nasional. Tabel 8. Potensi Usahatani Berdasarkan Komodias Unggulan di enam Desa Kecamatan

Sukabumi Tahun 2012

Desa Komoditas Unggulan

Sayuran Tanaman Hias Buah-buahan

Karawang - Sedap Malam -

Parungseah - - -

Perbawati Tomat,Cabai Suji & Sedap Malam Pisang Ambon

Sudajayagirang - Garbera, Krisan Pisang Ambon

Sukaaya - Krisan & sedap

malam -

Warnasari - - -

Sumber: BP3K Kecamatan Sukabumi 2012

Dalam menjalankan usahataninya, petani cabai merah di Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi menghadapi masalah-masalah yang komplek, baik masalah yang sifatnya internal maupun eksternal. Pada umumnya masalah internal yang dihadapi para petani cabai merah di Desa Perbawati,

Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi adalah masalah yang dapat dikontrol oleh petani, seperti masalah sempitnya penguasaan lahan, rendahnya penguasaan teknologi, serta lemahnya permodalan. Sedangkan masalah eksternal adalah masalah masalah yang berada di luar kontrol petani yang mencakup masalah perubahan iklim atau cuaca, serangan hama penyakit, dan harga input. Dari kondisi tersebut, pengembangan bisnis komoditi cabai merah memiliki potensi risiko yang dapat menimbulkan kerugian.

Sebagaimana teori penawaran, besarnya penawaran suatu komoditi ditentukan oleh jumlah yang diproduksi. Selain aspek produksi, tingkat penawaran suatu komoditi juga dipengaruhi oleh tingkat harga (Nicholson 1991). Seperti terlihat pada Gambar 1, harga cabai merah menunjukkan peningkatan terus menerus sejak minggu ketiga Oktober 2010 dan mencapai puncaknya pada bulan juli 2010. Pada Januari 2010 harga cabai merah sebesar Rp 25.000,00 per kilogram dan harga terendah terjadi pada bulan Maret 2010 yaitu sebesar Rp 20.000,00 per kilogram. Sementara harga cabai merah tertinggi mencapai Rp 45.000,00 per kilogram, yaitu pada Juli 2010. Namun, mulai awal tahun 2011 harga cabai merah mulai berangsur naik, yaitu sebesar Rp 40.000,00 per kilogram. Peningkatan harga mulai Januari 2010 hingga Januari 2011 mencapai 95 persen. Kenaikan harga cabai merah ini disebabkan kurangnya pasokan akibat cuaca buruk, dimana sepanjang tahun 2010 terjadi musim hujan yang berkepanjangan, sehingga cabai merah rentan terhadap serangan hama dan penyakit tanaman. Beberapa faktor lain yang juga mempengaruhi penawaran suatu komoditi adalah seperti harga dan ketersediaan faktor produksi yang meliputi benih, pupuk, obat- obatan, dan tenaga kerja, ketersediaan infrastruktur pertanian seperti pengairan, pengaruh hama dan penyakit tanaman, serta faktor iklim dan cuaca.

Sumber: Kementerian Bidang Perekonomian 2011

Gambar 1. Harga Eceran Cabai Merah Januari 2010 - Januari 2011

Berbagai permasalahan pada aspek produksi dapat memberikan gambaran terhadap kemungkinan adanya faktor risiko produksi cabai merah. Sebagaimana teori penawaran, tingkat penawaran suatu komoditas akan dipengaruhi oleh jumlah komoditas yang diproduksi (Nicholson 1991). Oleh karena itu, perlu diketahui sejauh mana tingkat risiko produksi dan perilaku penawaran cabai merah di Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi.

Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:

1. Berapa tingkat risiko produksi dan sumber risiko cabai merah di Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi ?

2. Bagaimana perilaku penawaran cabai merah di Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi ?

3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku penawaran cabai merah di Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi ?