• Tidak ada hasil yang ditemukan

PIDATO PELEPASAN KONTINGEN OLAHRAGA

Dalam dokumen Membuka Jendela Ilmu Pengetahuan dengan (Halaman 91-95)

Selamat pagi,

Saudara-saudara yang berbahagia,

Terlebih dahulu saya, selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota Surakarta, merasa bahagia karena dapat menyaksikan secara langsung acara pelepasan tim sepak bola untuk mengikuti pertandingan dalam merebut Piala Gubernur di Semarang.

Kami hanya berpesan hendaklah dalam pertandingan nanti Saudara-saudara menunjukkan permainan yang jujur, disiplin, dan bersemangat. Sikap yang demikian akan membawa harum nama tim dan nama daerah kita tercinta ini.

Saudara harus berusaha sekuat tenaga dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa karena Tuhanlah yang menentukan segalanya. Semoga Tuhan Yang Mahakuasa mengabulkan dan meridai permintaan kita sehingga Saudara-saudara dapat menggondol Piala Guberbur tahun ini.

Terakhir, saya ucapkan selamat jalan, selamat bertanding dan semoga sukses. Selamat pagi.

1. Pidato di atas disampaikan oleh …. a. Walikota Surakarta

b. Wakil Walikota Surakarta

c. Kepala Dinas Pendidikan dan Olaharaga Kota Surakarta d. Ketua Tim Sepak Bola Kota Surakarta

2. Isi pesan yang disampaikan dalam pidato di atas …. a. Tim sepak bola harus bermain jujur dan bersemangat. b. Tim sepak bola harus menggondol Piala Gubenur. c. Tim sepak bola harus memenangkan pertandingan. d. Tim sepak bola tidak boleh kalah.

3. Selamat pagi,

Saudara-saudara yang berbahagia,

Terlebih dahulu saya, selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota Surakarta, merasa bahagia karena dapat menyaksikan secara langsung acara pelepasan Tim Sepak Bola untuk mengikuti pertandingan merebut Piala Gubernur di Semarang.

Kalimat di atas merupakan kalimat … pidato. a. pembuka

b. isi

c. kesimpulan d. penutup

4. Kami hanya berpesan hendaklah dalam pertandingan nanti Saudara-saudara menunjukkan permainan yang jujur, disiplin, dan bersemangat. Sikap yang demikian akan membawa harum nama tim dan nama daerah kita tercinta ini.

Kalimat di atas merupakan kalimat … pidato. a. pembuka

b. isi

c. kesimpulan d. penutup

5. Terakhir, saya ucapkan selamat jalan, selamat bertanding, dan semoga sukses.

Selamat pagi.

Kalimat di atas merupakan kalimat … pidato. a. pembuka

b. isi

c. kesimpulan d. penutup

6. Begini sulitnya urusan rumah tangga, begini susahnya hidup sekarang ini, Suria berlaku bagai acuh tak acuh juga. Yang dipentingkannya hanyalah kesenangan dirinya. Burungnya lebih perlu kepadanya daripada anak-anaknya. Hampir tak pernah ia bertanya, bagaimana sekolah Aleh dan Enah …”

Kutipan novel tahun 1930-an di atas adalah dialog tokoh…. a. Suria

b. Aleh c. Enah d. Zubaidah

7. Watak tokoh dalam kutipan novel 30-an di atas …. a. peduli pada keluarganya

b. mengutamakan pendidikan anak-anaknya c. cinta pada binatang

d. mengacuhkan anak-anaknya

8. Gaji Suria kecil, pintu rezeki kami sangat sempit. Aku tahu dan Suria pun lebih tahu lagi! Tetapi ia … priyayi, amtenar B. B, meski hidup lebih dari orang kebanyakan! Lonjaknya, gayanya jika tidak akan lebih mesti sama dengan amtenar lain-lain! Ia harus mulia di mata orang! Akan mencapai ketegakan serupa itu dan akan memelihara derajat jangan sampai turun, walau besar pasak daripada tiang sekalipun, ia tiada peduli apa-apa rupanya.

(Katak Hendak Jadi Lembu, 1978: 19)

Adat kebiasaan yang terlihat dalam kutipan novel tahun 30-an di atas ….

a. ingin terlihat tinggi derajatnya di mata orang, walaupun sebenarnya kehidupannya susah.

b. membeda-bedakan derajat dan kekayaan

c. memburu harta sebanyak-banyaknya agar menjadi orang kaya

d. lebih suka bekerja sama dengan penjajah daripada dengan penduduk pribumi

9. Gaji Suria kecil, pintu rezeki kami sangat sempit. Aku tahu dan Suria pun lebih tahu lagi! Tetapi ia … priayi, amtenar B. B, meski hidup lebih dari orang kebanyakan! Lonjaknya, gayanya jika tidak akan lebih mesti sama dengan amtenar lain-lain! Ia harus mulia di mata orang! Akan mencapai ketegakan serupa itu dan akan memelihara derajat jangan sampai turun walau besar pasak daripada tiang sekalipun, ia tiada peduli apa-apa rupanya.

(Katak Hendak Jadi Lembu, 1978: 19)

Keterkaitan kutipan novel 30-an di atas dengan kehidupan masa kini yaitu …. a. Sejak dahulu orang ingin hidup berkecukupan.

b. Sejak dahulu masyarakat ingin bersekolah yang tinggi.

c. Orang-orang zaman dahulu dan sekarang mempunyai cita-cita yang sama yaitu ingin menjadi orang yang terpandang.

d. Sejak dahulu sampai sekarang orang hanya memburu kesenangan pribadi.

10. Jam istirahat. Kindy malas ke mana-mana. Dia lebih memilih kelas sebagai tempatnya bertapa.

Emang sih, Kindy anaknya pemalu dan tertutup banget. Temannya nggak banyak. sedikit yang penting berkualitas, prinsipnya.

Tiba-tiba ….

“Hai, Kin! Nggak ke kantin nih?” sesosok makhluk sudah duduk di samping Kindy dan dengan pd-nya ngajakin ngobrol. Sok akrab.

Kindy cuma melirik sekilas, lalu kembali tenggelam dalam bacaannya. “Eh, ditanya kok diem saja?”

“Nanyanya basi, tahu”. Udah tahu gue nggak ke mana-mana, masih nanya,” jawab Kindy ketus.

a. Noni : (menghampiri Kindy yang duduk di dalam kelas sambil membaca buku) Hai, Kin! Nggak ke kantin nih?

Kindy : (melirik Novi sejenak kemudian meneruskan membaca buku) Novi : Eh, ditanya kok diem saja?

Kindy : (perhatiannya tetap pada buku yang sejak tadi dibaca) Nanyanya basi, tahu.

Udah tahu gue nggak ke mana-mana, masih nanya.

b. Noni : Hai, Kin! Nggak ke kantin nih? Kindy : ….

Novi : Eh, ditanya kok diem saja?

Kindy : Nanyanya basi, tahu. Udah tahu gue nggak ke mana-mana, masih nanya.

c. Noni : (menghampiri Kindy yang duduk di dalam kelas sambil membaca buku) “Hai, Kin! Nggak ke kantin nih?”

Kindy : Nanyanya basi, tahu. Udah tahu gue nggak ke mana-mana, masih nanya.

d. Noni : Eh, ditanya kok diem saja?

Kindy : Nanyanya basi, tahu. Udah tahu gue nggak ke mana-mana, masih nanya.

B. Jawablah pertanyaaan-pertanyaan berikut!

1. Apa yang dimaksud dengan pidato?

2. Sebutkan langkah-langkah sebelum berpidato!

3. Mengapa berpidato harus menggunakan suara yang jelas dan gaya yang menarik? 4. Apa tema umum novel Angkatan 1920-an?

PRAMUKA MELATIH JIWA

Dalam dokumen Membuka Jendela Ilmu Pengetahuan dengan (Halaman 91-95)