• Tidak ada hasil yang ditemukan

KADAR SALINITAS DI BEBERAPA SUNGAI YANG BERMUARA DI TELUK CEMPI, KABUPATEN DOMPU-PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

POKOK BAHASAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian dilakukan di 5 sungai di Teluk Cempi, yaitu: sungai Jambu, sungai Mbawi, sungai Noa, sungai Woja, dan sungai Lara pada bulan Juni 2012 (Gambar 1 dan Tabel 1).

1

2

3

4

5

Sumber : BP2KSI, 2012

Gambar 1. Peta Lokasi Pengukuran Salinitas di Sungai di Teluk Cempi Bulan Juni 2012.

BTL. Vol.11 No. 2 Desember 2013 :

Tabel 1. Posisi Geografis Stasiun Penelitian pada Bulan Juni Tahun 2012

No Stasiun Posisi Geografis

1 2 3 4 5 1 Sungai Jambu 08o39.002 S 08o38.854 S 08o38.618 S 118o25.310 E 118o25.308 E 118o25.331 E 2 Sungai Mbawi 08o37.146 S 08o36.789 S 08o36.599 S 08o36.078 S 118o24.367 E 118o24.649 E 118o25.012 E 118o25.163 E 3 Sungai Noa 08o37.119 S 08o36.362 S 08o35.595 S 08o35.120 S 08o34.489 S 118o23.327 E 118o24.049 E 118o23.853 E 118o23.784 E 118o23.591 E 4 Sungai Woja 08o37.606 S 08o37.926 S 08o38.101 S 08o37.04.3 S 08o37.577 S 118o22.847 E 118o22.576 E 118o22.300 E 118o22.16.3 E 118o21.954 E 5 Sungai Lara 08o39.195 S 08o39.444 S 08o39.760 S 08o39.580 S 08o39.425 S 118o23.295 E 118o23.115 E 118o22.841 E 118o22.841 E 118o22.713 E

Penelitian ini dilakukan dengan metode pengukuran secara insitu yang dimulai dari hilir (mulut muara sungai) hingga hulu. Pengukuran salinitas dilakukan dengan menggunakan alat hand refractometer pada kedalaman ± 20 cm. Setiap kali pengukuran dilakukan pengecekan antara dengan aquades. Rentang jarak pengukuran salinitas antara titik satu dengan titik yang lainnya berkisar antara 0.5-0.6 km dengan menggunakan bantuan alat GPS

(global position system) dan depthmeter. Berikut ini dapat dilihat kondisi stasiun penelitian (Gambar 2-6).

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada pengukuran salinitas di beberapa sungai di teluk Cempi adalah sebagai berikut (Tabel 2 dan Gambar 7-12) :

Gambar 2. Sungai Jambu

Kadar Salinitas di Beberapa Sungai …... Dompu-Provinsi Nusa Tenggara Barat (Sumarno, D & Aswar R.)

Gambar 4. Sungai Noa

Gambar 5. Sungai Woja

Gambar 6. Sungai Lara

No. Alat dan Bahan Fungsi / Kegunaan

1 Hand refractometer Mengukur salinitas

2 GPS (global position system) Menandai titik lokasi pengukuran salinitas dan sebagai penunjuk arah

3 Depthmeter Alat untuk mengukur kedalaman sungai

4 Perahu nelayan Alat transportasi

5 Jangkar Alat untuk menstabilkan perahu

6 Aquades Membersihkan mengkalibrasi hand refractometer 7 Pipet tetes plastik Meneteskan sampel air atau aquades

8 Botol Sampel Volume 100 mL Menampung sampel air yang akan diukur salinitasnya 9 Blanko pengamatan Mencatat hasil pengukuran salinitas

10 Pensil Alat tulis

11 Tissue Membersihkan bagian optik hand refractometer

12 Life jacket Alat keselamatan diri

BTL. Vol.11 No. 2 Desember 2013 :

Gambar 7. Hand Refractometer

Gambar 8. GPS (Global Position System)

Gambar 9. Depthmeter

Gambar 10. Blanko Pengamatan

Gambar 11. Perahu Nelayan

Prosedur Pengambilan Sampel Air Sebagai Berikut :

1. Dipastikan posisi perahu nelayan berada di tengah-tengah sungai.

2. Mengecek kedalaman sungai dengan menggunakan depthmeter untuk menghindari perahu karam.

3. Melempar jangkar untuk menstabilkan posisi perahu nelayan.

4. Disiapkan botol sampel dan masukkan ke dalam air pada kedalaman 20 cm dari permukaan. 5. Dibilas sebanyak 2 kali dengan sampel air yang

akan diuji.

6. Dicatat koordinat/titik pengambilan sampel yang ditunjukkan oleh GPS dalam blanko pengamatan.

Kadar Salinitas di Beberapa Sungai …... Dompu-Provinsi Nusa Tenggara Barat (Sumarno, D & Aswar R.) Prosedur Cek Antara Hand Refractometer Sebagai

Berikut :

1. Membuka penutup bagian optic.

2. Dipastikan bagian optik bersih dan bebas air garam dibilas dengan aquades sebanyak 2 kali dan dikeringkan dengan tissue.

3. Untuk cek antara, aquades diteteskan dengan menggunakan pipet tetes plastik ke bagian optik (dipastikan tidak terbentuk gelembung udara di bagian optik).

4. Bagian optik ditutup dengan segera.

5. Jika terjadi gelembung udara, lakukan penetesan ulang aquades.

6. Bagian optik diarahkan ke sinar matahari dan diamati dengan salah satu mata di bagian monitor. 7. Diatur warna biru berhimpitan dengan angka nol pada

layar monitor dengan cara memutar tuas pengatur.

Prosedur Pengukuran Salinitas Dengan Menggunakan Hand Refractometer (Gambar 13) Sebagai Berikut :

1. Membuka penutup bagian optic.

2. Bagian optik dibilas dengan menggunakan sampel air sebanyak 2 kali pengulangan untuk memastikan bahwa yang terukur oleh hand refractometer benar-benar sampel air yang akan diuji.

3. Untuk pengukuran salinitas, sampel air diteteskan dengan menggunakan pipet tetes plastik hingga memenuhi semua bagian optik (pastikan tidak terjadi gembung udara).

4. Bagian optik ditutup dengan segera.

5. Jika terjadi gelembung udara, lakukan penetesan ulang sampel air.

6. Bagian optik diarahkan ke sinar matahari dan diamati dengan salah satu mata di bagian monitor. 7. Hasil pengukuran salinitas dicatat ke dalam blanko

pengamatan.

HASIL DAN BAHASAN

Dari hasil pengukuran salinitas di 5 sungai di teluk Cempi pada bulan Juni 2012, diperoleh data sebagai berikut (Tabel 3):

BTL. Vol.11 No. 2 Desember 2013 :

Tabel 3. Hasil Pengukuran Salinitas di 5 Sungai di Teluk Cempi Bulan Juni 2012

No Stasiun Salinitas (0/00) Kisaran (0/00) 1 Sungai Jambu 1 33 33 2 Sungai Jambu 2 33 3 Sungai Jambu 3 33 4 Sungai Mbawi 1 34 30-34 5 Sungai Mbawi 2 31 6 Sungai Mbawi 3 30 7 Sungai Mbawi 4 30 8 Sungai Noa 1 35 27-35 9 Sungai Noa 2 34 10 Sungai Noa 3 31 11 Sungai Noa 4 29 12 Sungai Noa 5 27 13 Sungai Woja 1 35 33-35 14 Sungai Woja 2 35 15 Sungai Woja 3 34 16 Sungai Woja 4 33 17 Sungai Woja 5 33 18 Sungai Lara 1 35 34-35 19 Sungai Lara 2 34 20 Sungai Lara 3 34 21 Sungai Lara 4 35 22 Sungai Lara 5 35

Berdasarkan Tabel 3. nilai salinitas di sungai Jambu, sungai Mbawi, sungai di teluk Cempi berkisar antara 27-35 0/00. Secara umum, salinitas di sungai-sungai yang bermuara ke Teluk Cempi mengindikasikan bahwa salinitasnya termasuk dalam kategori air laut. Hal ini dapat diduga karena rendahnya asupan air tawar atau relative sedikitnya asupan air tawar ke beberapa sungai. Disamping itu pula, adanya peristiwa pasang air laut yang terjadi setiap hari di teluk Cempi dapat menyebabkan air laut masuk ke dalam sungai.

Salinitas di sungai Jambu, sungai Mbawi, sungai

titik Noa 5 sebesar 29 0/00 dan 27 0/00. Menurut Effendi (2003), nilai salinitas perairan tawar biasanya kurang dari 0.5 0/00, perairan payau antara 0.5-30 0/00, dan perairan laut 30-40 0/00.

Salah satu faktor lain yang dapat menentukan salinitas adalah cuaca, pada saat pengukuran salinitas di 5 sungai, cuaca cerah hingga cerah berawan dengan kisaran suhu udara antara 26.5-31.5 0C dan suhu air antara 27-29.10C. Menurut Nontji (1987) dalam Armita (2011), bahwa sebaran salinitas dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pola sirkulasi air, penguapan, curah hujan, dan aliran sungai.

Secara teknis hal-hal yang harus diperhatikan untuk mendapatkan keakuratan data salinitas tersebut adalah pengecekan antara hand refractometer. Selain itu juga harus memperhitungkan waktu terjadinya pasang surut di Teluk Cempi, agar tidak mengganggu aktifitas pengukuran salinitas di sungai-sungai. Di Teluk Cempi air surut terjadi pada malam hari pukul 17:00-19:00 WITA dan pagi hari pukul 10:00-12:00 WITA.

KESIMPULAN

1. Salinitas di 5 (lima) sungai yang bermuara ke Teluk Cempi pada bulan Juni 2012 berkisar antara 30-35 0/00 yang termasuk dalam kategori salinitas air laut.

2. Untuk mendapatkan data salinitas yang akurat di Teluk Cempi perlu memperhatikan teknis pengukuran, diantaranya adalah kalibrasi alat dan kondisi pasang surut air.

PERSANTUNAN

Tulisan ini merupakan bagian dari kegiatan penelitian “Pengkajian Kesesuaian Perairan Teluk Cempi, Nusa Tenggara Barat Sebagai Kawasan Konservasi Sumberdaya Ikan” dengan penanggung jawab kegiatan Dra. Adriani Sri Nastiti, MS yang didanai oleh APBN tahun 2012.

DAFTAR PUSTAKA

Armita, D. 2011. Analisis Perbandingan Kualitas Air Di Daerah Budidaya Rumput Laut Dengan Daerah Tidak Ada Budidaya Rumput Laut, Di Dusun 75-81

Kadar Salinitas di Beberapa Sungai …... Dompu-Provinsi Nusa Tenggara Barat (Sumarno, D & Aswar R.)

Edward. 2000. Beberapa Informasi Tambahan Tentang Kualitas Perairan Taberfane Dobo Maluku Tenggara (Studi Kasus Kematian Kerang Mutiara). Kelompok Penelitian Kimia Laut Balitbang Sumberdaya Laut Ambon. Puslitbang Oseanologi LIPI. Effendi, H..2003. Telaah Kualitas Air. Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.

Handayani, R. 2004. Pemanfaatan Data Landsat TM dan Landat 7/ETM Untuk Melihat Perubahan Garis Pantai Tahun 1995-2000 Di Teluk Cempi, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Program Studi Ilmu Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Hutabarat dan Evans. 2001. Pengantar Oseanografi.

Universitas Indonesia. Jakarta.

Nastiti, et al. 2012. Laporan Trip II, Juni 2012. Pengkajian Kesesuaian Perairan Teluk Cempi, Nusa Tenggara Barat Sebagai Kawasan Konservasi Sumberdaya Ikan. Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan. Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumberdaya Ikan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan. Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Nybakken, J. W.. 2000. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologi. PT. Gramedia. Jakarta. Widodo, J. dan Suadi. 2004. Seri Perikanan.

Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

BULETIN TEKNIK LITKAYASA

Dokumen terkait