• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

5. Populasi Ternak Sapi, Kambing dan Unggas

Capaian sasaran Meningkatnya Produksi dan Produktifitas Ternak yang terdiri dari 4 indikator. Keempat indikator tersebut sebagai berikut :

(1) Meningkatnya populasi ternak sapi pada tahun 2015 target 35.000 ekor realisasi 41.327 ekor sehingga capaiannya 118,08 % dibanding tahun 2014 capainnya 110,9 % peningkatan ini disebabkan meningkatnya pengetahuan dan kesadaran peternak cara beternak secara intensif, adanya inovasi teknologi peternakan dalam pemanfaatan limbah pertanian menjadi pakan ternak melalui kegiatan pelatihan teknologi peternakan. Selain itu dukungan pemerintah baik dari pusat maupun propinsi dan daerah dalam hal penyediaan sarana dan prasarana peternakan salah satunya adalah pengadaan N2 Cair dan Straw yang merupakan bahan baku bagi pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB), adanya pembinaan dan pendampingan kelompok terutama

BAB III Akuntabilitas Kinerja III-9 kelompok yang telah diberi bantuan baik dari APBN maupun APBD dalam hal teknis pemeliharaan ternak. Keberhasilan ini juga berkaitan dengan salah satu Program Nasional GBIB (Gertak Berahi dan Inseminasi Buatan) dan Ganrep (Ganguan Reproduksi) untuk percepatan peningkatan populasi dalam upaya swasembada daging sapi dan kerbau dengan target akseptor 100.000 ekor untuk Propinsi Sulawesi Selatan.

(2) Meningkatnya populasi kambing pada tahun 2015 target 15.000 ekor realisasi 21.829 ekor dan capaiannya 145,53%

dibanding tahun 2014 capaiannya 137,2 % ini menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya minat peternak terhadap pemeliharaan ternak kambing akibat adanya peluang pasar yang semakin besar, meningkatnya pengetahuan dan keterampilan peternak dalam manajemen pemeliharaan ternak kambing. Selain itu peran petugas teknis dengan kelompok yang intensif dalam pembinaan, semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan ternak kambing seperti pesta/syukuran atau acara adat dalam masyarakat yang mendorong peternak untuk mengembangkan usahanya. Peternak termotivasi untuk mengelolah peternakannya secara professional sehingga perekonomian dan kesejahteraannya semakin meningkat.

(3) Meningkatnya populasi ternak unggas pada tahun 2015 target 1.100.050 ekor realisasi 1.818.784 ekor capaianya 165,34% ada peningkatan dibanding tahun 2014 yang capaiannya 130,3% hal ini disebabkan karena meningkatnya pengetahuan dan kesadaran peternak dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak unggas melalui vaksinasi dan pemberian obat, semakin banyaknya

BAB III Akuntabilitas Kinerja III-10 masyarakat membuka usaha peternakan ayam baik ayam ras, buras maupun ayam potong hal ini karena semakin tingginya kebutuhan masyarakat dalam memenuhi konsumsi protein hewani khususnya daging ayam, karena semakin mahalnya daging sapi sehingga masyarakat beralih ke daging ayam.

Indikator kinerja tersebut dicapai dengan dukungan kegiatan sebagai berikut :

Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

1. Pembibitan dan Perawatan Ternak. Kegiatan ini berupa pengadaan Container N2 Cair dan Pompa 1 unit.

Honorarium untuk petugas inseminator 6 orang selama 12 bulan. Honorarium untuk petugas teknis ternak pemerintah sebanyak 5 orang selama 12 bulan.Pengadaan ternak sapi 99 ekor untuk 3 kelompok tani ternak Namun kegiatan pengadaan sapi dan kambing ini tidak terlaksana karena administrasi kelompok calon penerima bantuan belum tertata dengan baik dan belum terdaftar sebagai kelompok tani ternak.

2. Pengembangan Agribisnis Peternakan, berupa pelatihan adopsi teknologi peternakan yang dilaksanakan di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Lembang melihat system IB yang dilaksanakan di tempat tersebut, serta melihat manajemen usaha peternakan di UPTD Peternakan Provinsi Jawa Barat. Adopsi teknologi ini diikuti oleh anggota kelompok tani dari beberapa kelompok tani yang menjadi binaan Dinas Peternakan dan Perikanan Kab.Soppeng. Kunjungan dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan peternak yang dapat meningkatkan produksi hasil peternakan.

BAB III Akuntabilitas Kinerja III-11 3.

4.

Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan berupa monitoring kegiatan-kegiatan Dinas Peternakan dan Perikanan selama tahun anggaran 2015 dalam bentuk buku data base.

Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Dana Bergulir.

Kegiaatan ini berupa pertemuan kelompok penerima dana bergulir untuk memonitoring dan mengevaluasi pengembalian dana bergulir.

Peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan

1. Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah,berupa pameran dan promosi produk unggulan peternakan dan perikanan baik dalam propinsi maupun di luar propinsi. Kegiatan ini bertujuan untuk memamerkan atau mempromosikan produksi peternakan unggulan daerah. Pameran yan diikuti tersebut sangat berkaitan dengan upaya untuk lebih mempromosikan peluang investasi serta perluasan pasar bagi produk peternakan dan perikanan.

BAB III Akuntabilitas Kinerja III-12 P

e r k e m b a P

erkembangan populasi ternak sapi, kambing, unggas dan produksi daging dari tahun 2011-2015 dapat dilihat pada diagram berikut ini:

Grafik 3.2

Peningkatan Populasi Ternak Sapi, Kambing, Unggas dan Meningkatnya Produksi Daging Ternak besar

Indikator meningkatnya populasi ternak sapi dari tahun 2011 capaiannya 110,08 % dan pada tahun 2012 dan 2013 mengalami penurunan tetapi pencapai target realisasi Peningkatan penerapan Teknologi peternakan

1.

2.

Pengadaan Sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna berupa pengadaan instalasi biogas sebanyak 2 unit

Pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian Teknologi Peternakan Tepat Guna berupa pelatihan pembuatan pakan ternak 1 kali dengan peserta sebanyak 30 sebagai perwakilan setiap kecamatan dan Sosialisasi Inseminasi Buatan bagi anggota kelompok ternak di 8 kecamatan

BAB III Akuntabilitas Kinerja III-13 semuanya di atas 100% dan pada tahun 2015 meningkat kembali menjadi 118,08% disbanding dengan tahun 2014 yang capaiannya 110,9%. Dari segi realisasi mengalami peningkatan setiap tahunnya, hal terjadi karena semakin meningkatnya pengetahuan dan kesadaran peternak kegiatan pembibitan dan perawatan ternak dan penanganan kesehatan hewan dimana fasilitas sarana dan prasarana ditingkatkan serta kesadaran masyarakat yang mulai tumbuh dan mengerti akan pentingnya peningkatan populasi ternak yang mendukung perekonomian masyakat.

Populasi yang meningkat mendukung program gubernur yaitu “Dua Juta Ekor Sapi”. Indikator Meningkatnya populasi ternak kambing dapat dilihat pada diagram bahwa dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, hal ini terjadi tidak terlepas dari kegiatan pembibitan dan perawatan dan penanganan penyakit hewan yang semakin ditingkatkan begitu juga pengetahuan masyarakat yang semakin meningkat.

Indikator peningkatan populasi ternak unggas pada diagram dapat dilihat pada tahun 2011 capaiannya 100 % dan pada tahun 2012 menurun disebabkan pada tahun tersebut adanya penyakit yang menyerang ternak unggas sehingga populasi menurun. Pada tahun 2013 sampai tahun 2015 mengalami peningkatan hal ini terjadi karena meningkatnya pengetahun dan kesadaran peternak dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak yang semakin mengerti dan mempunyai minat yang tinggi untuk membuka usaha peternakan unggas baik ayam petelur maupun ayam pedaging untuk mengembangkan perekonomiannya dengan pengelolaan tata laksana pemeliharaan yang lebih baik.

BAB III Akuntabilitas Kinerja III-14 Pada diagram di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2011 sampai tahun 2013 mengalami penurunan, penurunan ini terkait dengan jumlah populasi sapi yang menurun karena perhitungan produksi daging berdasar dari jumlah populasi. Pada tahun 2013 terjadi penurunan produksi daging, hal ini disebabkan karena populasi pada tahun 2013 menurun. Penurunan ini terjadi karena peningkatan pengeluaran ternak khususnya sapi yang dikirim ke luar Kabupaten Soppeng seperti ke Kalimantan untuk memenuhi kebutuhan sapi potong. Disisi lain adanya pemotongan yang tidak tercatat/terlapor di dinas. Dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan capaian yaitu 99.07 % dari tahun 2013 yang capaiannya 87.2% dan di tahun 2015 capaiannya meningkat menjadi 108,49%. Peningkatan ini terjadi karena populasi ternak sapi semakin meningkat, meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi/protein hewani yang menyebabkan permintaan daging meningkat.

Dokumen terkait